XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 hari, #Emas Fundamental | EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 hari, #Forex Teknikal | EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 hari, #Forex Teknikal | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 1 hari, #Saham Indonesia

Anggota OPEC Dukung Saudi Soal Pemotongan Produksi Minyak

Crypholic 17 Oct 2022
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita > #minyak #opec
Setelah mendapat kritikan keras atas inisiatif pemangkasan output minyak, Arab Saudi mendapat dukungan dari sejumlah anggota OPEC.

Beberapa negara anggota OPEC menyuarakan dukungan mereka terhadap langkah Arab Saudi untuk melakukan pengurangan produksi minyak bulan ini. Respon ini mencuat setelah meningkatnya perang kata-kata antara Gedung Putih dan Arab Saudi.

Menteri Energi Uni Emirat Arab menyatakan melalui Twitter bahwa keputusan OPEC+ telah disetujui secara bulat dan merupakan keputusan teknis tanpa dilatarbelakangi kepentingan politik.

Senada, SOMO selaku produsen minyak terbesar di Irak mengatakan ada konsensus lengkap yang tercapai di antara negara-negara anggota OPEC. "Pendekatan terbaik yang bisa dilakukan dalam menghadapi kondisi pasar seperti sekarang ini adalah usaha pencegahan dengan mendukung stabilitas pasar dan memberikan panduan di masa mendatang," ungkap SOMO dalam sebuah pernyataan tertulis.

Dukungan lain juga datang dari CEO Kuwait Petroleum Corp, Nawaf Saud al-Sabah. Ia mengutarakan jika langkah pemotongan produksi minyak mendapat sambutan baik karena semua negara anggota OPEC, termasuk Rusia, menginginkan pasar minyak yang seimbang.

Selain itu, Oman, Bahrain, hingga Aljazair ikut memberikan dukungan mengenai pengurangan produksi minyak.

Baca juga: Harga Minyak Naik Setelah OPEC Sinyalkan Pemangkasan Output

Merespon kekompakan para anggota OPEC, minyak Brent menguat 0.61 persen di awal pekan ini (17/Oktober), sementara minyak mentah AS naik 0.94 persen di level $86.41 per barel.

Sebelumnya, harga minyak sempat tertekan oleh memanasnya hubungan AS dan Arab Saudi, terutama setelah pejabat Gedung Putih termasuk Menteri Keuangan Janet Yellen mengecam pemotongan produksi OPEC. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan yang kurang bijak di tengah lonjakan inflasi global saat ini.

Saudi tidak tinggal diam. Menteri Pertahanan yang juga putra Raja Salman, Pangeran Khalid bin Salman, mengatakan bahwa keputusan OPEC dilakukan untuk mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak dunia. Kebijakan ini diambil secara bulat oleh seluruh anggota OPEC dengan pertimbangan faktor ekonomi.

Belakangan, Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz juga berujar bahwa pihaknya bekerja keras untuk mendukung terwujudnya stabilitas pasar minyak global.