Saat ini, ide bisnis semakin beragam. Salah satu aktivitas yang mulai naik daun adalah bisnis Print on Demand. Simak cara mengelola bisnis Print on Demand di artikel di bawah ini.
Di zaman sekarang, mencari pekerjaan adalah hal yang paling sulit. Ibarat pepatah, "Zaman dahulu, pekerjaan yang mencari orang. Namun, sekarang oranglah yang mencari pekerjaan."
Pandemi Covid-19 juga telah membuat perekonomian menjadi tersendat hingga lapangan pekerjaan yang makin sedikit. Efeknya, minat anak-anak muda dalam berbisnis pun makin hari makin tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya usaha bisnis yang telah merebak di berbagai bidang. Apalagi di zaman serba digital ini, tentu akan sangat memudahkan dalam mengembangkan bisnis.
Salah satu bisnis yang Anda dapat coba adalah bisnis Print on Demand. Sudah pernah dengar mengenai bisnis yang satu ini? Yuk pelajari caranya.
Apa Itu Bisnis Print on Demand?
Print on Demand merupakan sebuah bisnis yang dilakukan dengan cara bekerja sama dengan sebuah supplier white label produk atau pemilik digital printing untuk memproduksi dan mencetak desain produk yang Anda buat.
Kemudian, desain atau produk tersebut Anda jual menggunakan nama brand Anda sendiri. Masyarakat Indonesia sering menyebutnya dengan nama bisnis custom.
Dengan menggunakan sistem bisnis ini, sebagai pemula, Anda tidak perlu takut menjalankan bisnis karena tidak mempunyai cukup modal. Selain itu, Anda tidak perlu juga menyetok produknya, karena produk hanya akan diproduksi ketika ada pesanan dari pelanggan.
Jadi, bisnis Print on Demand ini sangat menguntungkan bagi para pebisnis kecil maupun pebisnis pemula.
Sistem Kerja Bisnis Print on Demand
Pada umumnya, bisnis Print on Demand dijalankan menggunakan sistem dropshipping, di mana Anda bertindak sebagai "wajah" dari bisnis ini. Artinya, semua kegiatan operasional di belakang layar seperti proses produksi, pengemasan serta pengiriman dilakukan oleh supplier (pihak lain).
Model bisnis Print on Demand memproduksi produk secara custom sesuai spesifikasi yang diminta pelanggan. Saat ini, produk dengan hasil custom menjadi incaran banyak pelanggan.
Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, pelanggan dapat memilih model, ukuran, warna maupun desain produk sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga, produk yang dihasilkan menjadi lebih unik dan tiada duanya.
Apa saja produk custom ini? Tentunya, produk jualannya cukup beragam, mulai dari hoodie, kaos, mug, tas, topi, casing handphone, dan masih banyak lagi. Contohnya, saat membeli kaos, kita bisa memilih bahan, ukuran, warna serta desain gambar yang akan dicetak pada produk tersebut. Menarik, bukan?
Jika Anda ada niat untuk membuka bisnis Print on Demand, yuk simak cara menjalankannya di bawah ini.
Cara Menjalankan Bisnis Print on Demand
Untuk memulai bisnis Print on Demand, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan strategi pemasaran. Selain itu, Anda juga harus memilih platform yang tepat serta mampu mendukung kegiatan pemasaran Anda. Tujuannya adalah agar bisnis Anda mendapatkan hasil dan keuntungan yang maksimal.
Penggunaan teknologi atau platform untuk memasarkan ini sangatlah penting. Itu karena kita perlu memperluas jangkauan pasar. Bukan hanya pasar lokal saja, dengan memanfaatkan teknologi internet, kita akan bisa menjangkau pasar nasional sekali pun.
Nah, bagi Anda yang berminat akan bisnis ini, berikut ini adalah beberapa langkah-langkahnya:
1. Menentukan Niche
Sebelum memulai bisnis Print on Demand ini, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan niche. Konon dalam dunia bisnis, untuk mendapatkan keuntungan yang besar, maka harus menggunakan niche yang sangat unik. Lantas, apa sebenarnya "niche" itu?
Secara teknis, niche merupakan suatu kata khusus yang ditujukan agar mencapai target marketing. Menurut The Balance SMB, niche merupakan bagian dari sektor pasar dengan produk dan konsumen yang lebih spesifik.
Jadi, kesimpulannya pengertian dari niche adalah suatu topik yang difokuskan untuk membahas satu topik tersebut tanpa membahas topik-topik yang lain.
Niche bisa juga bisa diartikan sebagai topik utama yang dibahas dalam suatu website atau blog. Contohnya, jika terdapat website atau blog yang membahas tentang pariwisata di Indonesia, tentu yang akan dibahas adalah tempat-tempat wisata yang terkenal di Indonesia, bukan malah topik yang lain.
Niche terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Whole niche adalah niche yang cakupan pembahasannya sangat luas termasuk seluruh topik.
- Broad niche adalah niche yang cakupan pembahasannya hanya sebagian besar dari topik yang dibahas.
- Themed niche adalah niche yang cakupan pembahasannya hanya pada satu topik tertentu saja.
- Micro niche adalah niche yang cakupan pembahasan lebih detail dan sempit.
Dengan menerapkan niche dalam website atau blog, Anda dapat memperoleh berbagai keuntungan sebagai berikut:
- Pencarian dan pembahasan topik menjadi lebih fokus dan maksimal karena penggunaan niche yang hanya dikhususkan untuk satu topik saja.
- Google akan mengakui keunikan suatu website atau blog tersebut sehingga akan masuk dalam website otoritas pencarian google.
- Penggunaan Search Engine Optimization (SEO) menjadi lebih mudah.
Nah, apabila sudah menentukan niche yang tepat untuk produk Anda, maka Anda dapat memulai mengembangkan produk.
Simak Juga: Strategi Digital Marketing Untuk UKM Pemula
2. Membuat Desain Produk dan Website
Jika Anda mempunyai skill di bidang desain, maka ini adalah kesempatan emas untuk menonjolkan kemampuan Anda. Anda dapat membuat desain yang unik agar banyak calon pelanggan yang tertarik.
Realistis saja, bisnis Print on Demand ini sangat bergantung pada desain produk yang Anda buat. Jika Anda tidak mempunyai skill desain grafis, manfaatkan situs penyedia desain seperti Teespring, Redbubble, Design by Human dan masih banyak situs-situs lainnya.
Jika Anda sudah menentukan desain produk yang tepat, maka langkah selanjutnya adalah membuat situs website. Hal ini akan sangat mendukung kelancaran bisnis yang sedang Anda jalankan.
Sebelum itu, Anda harus tentukan dulu platform sesuai kebutuhan bisnis. Anda juga dapat memanfaatkan media sosial, seperti Facebook dan Instagram karena di sana banyak penggunanya dari berbagai kalangan. Selain itu, platform media sosial ini gratis serta dilengkapi fitur-fitur yang mudah digunakan.
3. Menentukan Supplier
Demi kelancaran bisnis Print on Demand, Anda harus memilih supplier yang tepat untuk diajak bekerja sama. Tentunya, Anda harus melihat rekam jejak terlebih dahulu dalam memenuhi pesanan partner bisnisnya.
Pertimbangkan, apakah mereka mau bertanggung jawab apabila terdapat masalah dalam proses pesanan. Hal tersebut sangatlah penting diperhatikan jika Anda menginginkan bisnis yang dapat berjalan dengan lancar dan bertahan dalam jangka waktu yang lama.
4. Melakukan Promosi
Jika ingin bisnis Anda berkembang, maka Anda harus melakukan promosi. Di zaman sekarang, sangat mudah melakukan promosi melalui platform media sosial, cukup memanfaatkan saja.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mempromosikan bisnis Anda:
- Memanfaatkan media sosial untuk menjangkau target pasar yang lebih luas.
- Bergabung di grup atau komunitas sesuai dengan niche produk Anda.
- Menggunakan influencer untuk mempromosikan bisnis. Jangan lupa untuk melihat rekam jejaknya serta value yang diberikan untuk bisnis Anda.
- Melakukan optimasi Search Engine Optimization (SEO) pada website agar website dapat dengan mudah ditemukan. Selain itu, Anda dapat memilih kata kunci yang pas sesuai dengan produk Anda.
- Melengkapi website atau media sosial Anda dengan konten yang menarik dan bermanfaat. Konten yang menarik akan menjadi perhatian bagi calon pelanggan.
- Selalu mencantumkan feedback atau review positif dari pelanggan untuk meningkatkan kepercayaan calon pelanggan terhadap usaha Anda. Makin banyak komentar positif dari pelanggan, maka reputasi bisnis Anda akan makin naik.
Namun, apabila terdapat komentar negatif dari pelanggan, maka Anda harus mengajukan permohonan maaf dan menawarkan perbaikan pelayanan demi kepuasan pelanggan.
Layanan keluhan pelanggan ini dapat menjadi dapat memebrikan gambaran mengenai citra bisnis Anda terhadap pelanggan. Jangan sampai Anda menggunakan review palsu, karena akan berpengaruh pada reputasi bisnis Anda di kemudian hari.
Simak Juga: Cara Jitu Mempromosikan Bisnis Secara Online
5. Memeriksa Performa Bisnis
Langkah terakhir untuk menjalankan bisnis Print on Demand adalah memeriksa performa bisnis. Tujuannya adalah untuk melakukan perbaikan apabila terdapat kekurangan demi kemajuan bisnis Anda. Selain itu, agar bisnis Anda memiliki performa yang baik sehingga tidak mengalami kerugian.
Memeriksa performa bisnis juga dapat menentukan apakah strategi marketing yang Anda gunakan selama ini tepat dan efektif untuk menarik calon pelanggan. Anda juga harus memeriksa desain produk Anda apakah kurang menarik, tampilan website masih kurang baik, atau item produk yang perlu ditambah.
Anda harus konsisten dalam pengelolaannya. Pada intinya, Anda harus mencoba mencari berbagai kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi demi kemajuan performa bisnis Anda.
Kelebihan Bisnis Print on Demand
Berikut ini adalah beberapa kelebihan bisnis Print on Demand yang cocok dijalankan oleh pebisnis pemula:
-
Risiko Lebih Rendah
Produk yang dihasilkan dalam bisnis ini sesuai permintaan pelanggan, sehingga jumlah produksi pun akan disesuaikan dengan jumlah pesanan. Maka tidak ada yang namanya barang sisa apabila ternyata produk yang dihasilkan kurang laku. -
Mudah Dilakukan
Bisnis iini sangat mudah dilakukan karena Anda tidak perlu membuat banyak desain, cukup dengan menggunakan satu desain saja proses produksi dapat dimulai. -
Lebih Praktis
Anda tak perlu bersusah payah menyewa tempat, mempekerjakan karyawan serta mencari cara mengemas produk agar menarik dan aman, karena cukup menyerahkan kepada pihak supplier akan menanganinya hingga proses pengiriman. -
Jangkauan Luas
Anda dapat menjual produk ke pasar internasional karena rata-rata supplier akan menawarkan pengiriman ke seluruh dunia. Sehingga budget pemasaran akan otomatis terpotong dan Anda tidak perlu menjalankan banyak promosi sekaligus.
Simak Juga: Cara Mudah Memulai Bisnis Percetakan di Rumah
Kekurangan Bisnis Print on Demand
Berikut ini adalah beberapa kekurangan bisnis Print on Demand:
- Pilihan terbatas, karena disesuaikan dengan stok bahan yang tersedia di supplier.
- Keuntungannya berubah-ubah dan relatif rendah.
- Biaya pengiriman mungkin akan lebih murah, tetapi biasanya proses pengiriman akan memakan waktu yang sangat lama.
Nah, demikian tadi adalah penjelasan tentang pengertian, langkah-langkah, kelebihan serta kekurangan dari bisnis Print on Demand. Bisa disimpulkan bahwa bisnis ini sangat potensial untuk pemula.
Namun, perlu Anda ingat bahwa semuanya harus direncanakan secara matang terlebih dahulu. Selain itu, tidak ada salahnya untuk terus mencari peluang bisnis yang masih minim pesaing.