Gubernur BoJ Ueda: Penurunan Yen yang cepat dan sepihak berdampak negatif pada perekonomian, 1 hari, #Forex Fundamental | GBP/USD rapuh jelang pengumuman kebijakan BoE, 1 hari, #Forex Fundamental | Pound Sterling jatuh karena pemulihan dolar AS, ketidakpastian jelang keputusan kebijakan BoE, 1 hari, #Forex Fundamental | USD/JPY melonjak ke dekat level 155.50 saat the Fed diprakirakan mempertahankan suku bunga kebijakannya, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) membukukan laba bersih sebesar Rp44.02 miliar periode Januari-Maret 2024, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatatkan penyusutan penjualan sebesar 11.25% YoY menjadi Rp365.38 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membagikan dividen tunai sebesar Rp572.04 miliar dari laba bersih tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia | PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengemas laba tahun berjalan pada kuartal 1/2024 sebesar $16.4 juta atau naik sekitar 12.3%, 1 hari, #Saham Indonesia

EUR Pasca ECB Meeting : Diperkirakan Akan Kembali Melemah

M Singgih 6 Dec 2014
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa > #eur #ecb
EUR/USD menguat selama konperensi pers Draghi, akibat reaksi positif atas ditundanya stimulus lanjutan. Namun ketidak-pastian stimulus lanjutan termasuk besarannya dan obligasi negara mana yang akan dibeli akan kembali menekan EUR, belum lagi jika hasil lelang TLTRO minggu depan mengecewakan.

Tidak seperti perkiraan analis sebelumnya, dalam meetingnya Kamis 4 Desember lalu ECB urung menjalankan program quantitative easing (QE) lanjutan. Dalam konperensi pers-nya, Mario Draghi lagi-lagi memberikan isyarat bahwa awal tahun depan bank sentral akan melakukan evaluasi pada hasil stimulus yang telah dijalankan, dengan kemungkinan memperbesar balance sheet. Analis menterjemahkan pesan tersebut sebagai indikasi QE lanjutan akan dijalankan Januari tahun depan. Hal ini didukung oleh prediksi hasil TLTRO putaran kedua tanggal 11 Desember minggu depan yang diperkirakan tidak akan memenuhi target, disamping kemungkinan tingkat inflasi bulan Desember yang diperkirakan akan kembali turun.



Selain itu bank sentral telah menurunkan proyeksi tingkat inflasi dan pertumbuhan kawasan untuk tahun 2015. Inflasi turun dari 1.1% pada perkiraan September lalu ke 0.7%, sementara perkiraan pertumbuhan ekonomi diturunkan dari 1.6% pada September lalu ke 1.0%. Seperti diketahui ECB selalu meng-update proyeksi tingkat inflasi dan pertumbuhan kawasan Euro setiap 3 bulan, dan Anda tentu ingat ketika angka perkiraan bulan Juni dan September turun, selalu diikuti dengan tindakan pemotongan suku bunga. Tanggal 5 Juni suku bunga dipangkas dari 0.25% ke 0.15%, dan 4 September kembali diturunkan 0.1% menjadi 0.05%.

Kedua event tersebut didahului oleh penurunan tingkat inflasi. Pada bulan Juni inflasi tahunan kawasan Euro turun dari 0.7% ke 0.5% (rilis Flash CPI 3 Juni) dan pada September Flash CPI turun dari 0.4% ke 0.3% (rilis tanggal 29 Agustus), tetapi inflasi tahunan Nopember lalu tetap 0.3% (dirilis 28 Nopember), meskipun turun dari Oktober yang 0.4%. Kemungkinan Draghi tidak mengambil tindakan pada meeting-nya Kamis lalu adalah belum tuntasnya perselisihan ECB dengan Jerman yang tampaknya lebih khawatir pada inflasi akibat stimulus daripada akibat yang ditimbulkan oleh deflasi.

Pihak Jerman menganggap turunnya harga minyak dunia akhir-akhir ini sebagai ‘program stimulus mini’ yang akan meningkatkan level konsumsi, sementara anggota ECB lainnya mengkhawatirkan hal tersebut akan makin memperburuk keadaan deflasi. Perbedaan persepsi inilah yang menyebabkan proyeksi tingkat inflasi tahun 2015 yang dirilis Kamis lalu tidak memasukkan faktor penurunan harga minyak dunia, dan hal ini menjadi fokus utama sesi tanya jawab pada konperensi pers.

Pasar bereaksi positif atas ditundanya stimulus lanjutan. EUR/USD menguat hampir 150 pip selama berlangsungnya konperensi pers Mario Draghi, dan sempat menyentuh level 1.2450. Namun ketidak-pastian stimulus lanjutan termasuk besarannya dan obligasi negara mana yang akan dibeli akan kembali menekan EUR, belum lagi jika hasil lelang TLTRO minggu depan mengecewakan. Selama ini Draghi tidak pernah memberi penjelasan secara detail perbedaan yang ada didalam organisasi ECB, dan apa yang sedang terjadi dalam tubuh ECB saat ini. Menanggapi beberapa petinggi Jerman yang akan membawa ECB ke ranah hukum (mungkin berkenaan dengan program stimulus), Mario Draghi dengan tegas mengatakan bahwa ‘tidak menjalankan mandat adalah illegal’. Mandat utama ECB adalah menjaga tingkat inflasi sesuai target.

Sumber : www.forexcrunch.com : EUR/USD is up after the ECB – 5 reasons why it could be a sell opportunity