EUR/USD naik karena tanda-tanda pelemahan lebih jauh dalam pasar tenaga kerja membebani dolar AS, 2 hari, #Forex Fundamental | Pound Sterling menguat saat PDB kuartal pertama Inggris memperbaiki prospek ekonomi, 2 hari, #Forex Fundamental | GBP/USD naik mendekati level 1.2540, didorong oleh PDB Inggris yang lebih tinggi, 2 hari, #Forex Teknikal | Level resistance krusial EUR/USD akan muncul di area 1.0790-1.0800, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 2 hari, #Saham Indonesia | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 2 hari, #Saham Indonesia | PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Inggris Melambat, Sterling Tertekan

Cahyaning 13 Sep 2023
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > berita > #ekonomi #sterling
Laporan GDP Inggris mengindikasikan terjadinya perlambatan ekonomi. Namun, analis meyakini kondisi ini hanya bersifat sementara.

Laporan Produk Domestik Bruto (GDP) Inggris menujukkan terjadinya perlambatan ekonomi yang lebih buruk dari perkiraan. GBP/USD pun merosot di bawah level 1.2500-an.

Pair ini sempat berusaha menguat saat memasuki sesi New York. Akan tetapi, Sterling tak memiliki energi memadai untuk melangkah ke rentang yang lebih tinggi dari area support saat ini.

Data GDP yang rilis hari ini menujukkan pertumbuhan ekonomi Inggris -0.5% (month-over-month) pada periode Juli 2023. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahunan tercatat 0.0%. Padahal konsensus sebelumnya memperkirakan kemunduran -0.2% dalam basis bulanan. Sedangkan data tahunan sebelumnya diharapkan tumbuh 0.4%.

Sejumlah data ekonomi lainnya di Inggris juga menunjukkan kondisi yang cukup buruk. Output industri mencapai -0.7% pada bulan Juli 2023, meskipun sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1.8%. Output konstruksi merosot hingga -0.5%. Sementara, output manufaktur turun sampai -0.8%.


Sinyal Akhir Siklus Rate Hike BoE Makin Kuat

Beragam data tersebut semakin memperkuat sinyal bahwa Bank Sentral Inggris (BoE) akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya demi menghindari perlambatan ekonomi yang lebih tajam.

Saat ini, pasar memperkirakan BoE mungkin hanya akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada pertemuan tanggal 21 September mendatang, atau bahkan tidak akan menaikkan suku bunga sama sekali.

Mathias Van der Jeugt, seorang analis di KBC Markets, menyatakan bahwa laporan GDP kali ini memperkuat prediksi tentang stagflasi di Inggris Raya, sehingga BoE kemungkinan akan beralih ke pendekatan yang lebih dovish.

Meski demkian, sejumlah analis berpendapat bahwa perlambatan ekonomi di Inggris hanya berlangsung sementara. Amblesnya sektor jasa dalam laporan GDP sedikit banyak dipengaruhi oleh mogok kerja para tenaga kesehatan dan penduduk. Hal ini diperkirakan tak akan terjadi pada periode berikutnya.

Kendati demikian, kinerja lintas sektor yang amburadul mempersulit perkiraan kondisi ekonomi di masa depan.

Terkait Lainnya