Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental | USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal | Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental | EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Rekap Data Fundamental 12-16 Januari 2015 : Inflasi AS Dan Inggris

M Singgih 11 Jan 2015
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa > #inflasi
Data dan peristiwa penting minggu ini adalah CPI AS, CPI Inggris, Employment Change Australia, penjualan retail AS, PPI AS, indeks Philly Fed dan indeks UoM AS, neraca perdagangan China, pidato anggota FOMC Dennis Lockhart dan Narayana Kocherlakota.

Meskipun data Non-Farm Payrolls (NFP) AS bulan Desember dirilis lebih tinggi dari perkiraan dan data Nopember direvisi naik, namun US Dollar minggu lalu melemah versus JPY, AUD dan NZD, sementara pelemahan EUR, GBP, CHF dan CAD lebih disebabkan oleh kondisi fundamental ekonomi masing-masing negara. Pelemahan USD saat rilis data NFP Jum’at pekan lalu lebih disebabkan oleh merosotnya tingkat upah rata-rata (Average Hourly Earning) bulan Desember ke angka -0.2% dari sebelumnya +0.2% dan perkiraan yang tetap +0.2%. Sedang untuk basis tahunan (y/y) upah rata-rata per jam turun ke +1.7% dari +1.9% (revisi dari sebelumnya +2.1%) dan perkiraan +2.2%. Data upah rata-rata ini dirilis bersamaan dengan NFP dan biasanya kurang berdampak karena relatif tidak banyak mengalami perubahan.

Tingkat upah rata-rata bulan Desember tersebut adalah yang terendah sejak kwartal ke 4 tahun 2012. Jadi walaupun lapangan pekerjaan bertambah namun para pekerja akan menerima upah yang lebih rendah. Tingkat upah yang turun tersebut menunjukkan rendahnya tingkat inflasi yang akan berdampak pada kemungkinan mundurnya waktu kenaikan suku bunga The Fed. Sementara ini diperkirakan kenaikan pertama akan terjadi antara kwartal ke 2 dan awal kwartal ke 3 tahun ini. Menurut Dennis Lockhart, anggota FOMC yang cenderung dovish dan memiliki hak voting tahun ini, pertambahan job cukup meyakinkan tetapi tingkat upah yang rendah menunjukkan pasar tenaga kerja yang kurang sehat, sehingga tidak ada alasan untuk buru-buru menaikkan suku bunga. Hal yang sama juga diungkapkan anggota FOMC lainnya Charles Evans.

Hingga minggu lalu USD index telah mencapai rekor tertingginya dalam 12 tahun terakhir, namun dengan komposisi anggota FOMC tahun ini yang cenderung dovish dan tingkat inflasi yang mulai menjadi fokus, maka menarik untuk diperhatikan pergerakan USD pada minggu-minggu mendatang. Untuk minggu ini penting dicermati pidato Dennis Lockhart dan Narayana Kocherlakota (yang juga dovish) serta data inflasi bulan Desember yang akan dirilis Jum’at mendatang. Inflasi tahunan bulan Desember diperkirakan akan merosot ke 0.8% dari sebelumnya 1.3%.

EUR dan GBP rebound di akhir pekan karena aksi profit taking, tetapi sentimen terhadap EUR masih cenderung negatif menjelang meeting ECB 22 Januari dan 25 Januari mendatang, sementara pergerakan GBP akan lebih ditentukan oleh data inflasi yang akan dirilis Selasa nanti. Data penting lainnya adalah Employment Change Australia, penjualan retail AS, PPI AS dan indeks Philly Fed AS.

Senin, 12 Januari 2015 :
Hari libur bank-bank di Jepang (Coming of Age Day)
Jam 07:30 WIB: data Job Advertisements Australia bulan Desember 2014
Jam 22:30 WIB: Bank of Canada (BoC) Business Outlook Survey kwartal ke 4 tahun 2014

Selasa, 13 Januari 2015 :
Waktu tentative: data neraca perdagangan China bulan Desember 2014 (Perubahan jadwal dari sebelumnya 10 Januari 2015)
Jam 00:40 WIB: pidato anggota FOMC Dennis Lockhart
Jam 06:50 WIB: data Current Account Jepang bulan Nopember 2014
Jam 16:30 WIB: data CPI Inggris bulan Desember 2014
Jam 22:00 WIB: data JOLTS Job Openings AS bulan Nopember 2014

Rabu, 14 Januari 2015 :
Jam 17:00 WIB: data Industrial Production kawasan Euro bulan Nopember 2014
Jam 20:30 WIB: data Retail Sales AS bulan Desember 2014
Jam 20:30 WIB: data Import Prices AS bulan Desember 2014

Kamis, 15 Januari 2015 :
Jam 06:50 WIB: data Machinery Orders Jepang bulan Nopember 2014
Jam 07:30 WIB: data Employment Change dan tingkat pengangguran Australia bulan Desember 2014
Jam 17:00 WIB: data neraca perdagangan kawasan Euro bulan Nopember 2014
Jam 20:30 WIB: data Producer Price Index (PPI) AS bulan Desember 2014
Jam 20:30 WIB: data Jobless Claims AS per 10 Januari 2015
Jam 20:30 WIB: indeks Empire State Manufacturing AS bulan Januari 2015
Jam 22:00 WIB
: indeks Philly Fed Manufacturing AS bulan Januari 2015

Jum’at, 16 Januari 2015 :
Jam 06:50 WIB: data Tertiary Industry Activity Jepang bulan Nopember 2014
Jam 14:00 WIB: data Final CPI Jerman bulan Desember 2014
Jam 15:15 WIB: data Retail Sales Swiss bulan Nopember 2014
Jam 17:00 WIB
: data Final CPI kawasan Euro bulan Desember 2014
Jam 19:50 WIB: pidato anggota FOMC Narayana Kocherlakota
Jam 20:30 WIB
: data CPI AS bulan Desember 2014
Jam 21:15 WIB: data Industrial Production AS bulan Desember 2014
Jam 21:55 WIB
: indeks Preliminary University of Michigan (UoM) Consumer Sentiment AS bulan Januari 2014