Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 13 jam lalu, #Saham Indonesia
Forum  > Analisa Fundamental

Apa Penyebab Kenaikan Suku Bunga?

  Ricco |   1 Jun 2017 |   25657

1. Apakah faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan suku bunga? apakah karena mata uang tersebut membaik / karena mata uang tersebut memburuk ?
2. Apa yang terjadi terhadap USD sebelum dan sesudah kenaikan suku bunga?
thanks

  M Singgih   |   4 Jun 2017

@ Ricco:

1. Faktor yang menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga adalah tingkat inflasi yang sudah melebihi target yang ditetapkan oleh bank sentral tersebut. Tidak ada hubungannya dengan penguatan atau pelemahan mata uang negara itu.

Tujuan bank sentral suatu negara mengatur suku bunga (menaikkan atau menurunkan) bukan untuk memperkuat atau memperlemah nilai tukar mata uangnya, tetapi untuk mengatur tingkat inflasi.

2. Sebelum FOMC meeting (yang bisa menaikkan atau menurunkan suku bunga), maka pergerakan USD akan dipengaruhi oleh:
- Data fundamental ekonomi AS yang bisa menyebabkan kemungkinan suku bunga naik atau turun, yaitu data tenaga kerja, pengangguran dan inflasi.
- Pernyataan pejabat tinggi The Fed yang termasuk dalam anggota FOMC dimana ia mempunyai hak voting dalam menetapkan suku bunga.

Sesudah FOMC meeting, jika memang ada kenaikan suku bunga, maka kemungkinan USD bisa menguat, melemah atau tidak bereaksi:
- USD bisa menguat jika kenaikan suku bunga tidak diantisipasi sebelumnya, atau kemungkinannya dianggap kecil.
- USD tidak bereaksi jika kenaikan suku bunga tersebut sudah di-discount pasar (sudah diperkirakan sebelumnya).
- USD bisa melemah jika kenaikan suku bunga tersebut sudah di-discount pasar, dan statement FOMC dovish, atau ada isu lain yang menyebabkan ketidak-pastian seperti isu politik.

  Ricco   |   6 Jun 2017

melalui data perekonomian US bisa menentukan apakah terjadi kenaikan / penurunan suku bunga. Berarti jika data perekenomian US memburuk maka kemungkinan terjadi kenaikan suku bunga? thanks

  M Singgih   |   7 Jun 2017

@ Ricco:

- melalui data perekonomian US bisa menentukan apakah terjadi kenaikan / penurunan suku bunga…
Jawaban:
tidak semua data fundamental ekonomi. Yang paling diperhatikan The Fed adalah data tenaga kerja, inflasi dan pertumbuhan (GDP).

- Berarti jika data perekenomian US memburuk maka kemungkinan terjadi kenaikan suku bunga?
Jawaban:
kalau data fundamental ekonomi memburuk, misal pertumbuhan turun, tingkat pengangguran naik dan inflasi turun, maka bank sentral (dalam hal ini The Fed) akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga, untuk memacu investasi agar roda perekonomian bisa kembali berjalan.

  Fauzi   |   26 Oct 2018

Bagaimana dengan negara maju yang tingkat suku bunganya rendah?

  Aisha   |   9 Jun 2022

Negara maju yang tingkat suku bunga rendah, biasanya menerapkan kebijakan itu karena laju inflasinya juga rendah. Istilah "rendah" itu sendiri relatif, karena tiap negara bisa punya target inflasi berbeda-beda.

Umpamanya Jepang punya target inflasi jangka panjang pada 2 persen. Tapi proyeksi inflasi saat ini cuma 1 persen. Maka bank sentral Jepang tidak akan mau menaikkan suku bunganya.

  Ongky   |   26 Nov 2020

Di analisa saya melihat bahwa mata uang "X" harganya turun karena pengaruh dari fundamental pemotongan suku bungan bank. Nah, bagaimana suku bunga bank bisa mempengaruhi harga mata uang?

  M Singgih   |   1 Dec 2020

@ Ongky:

Jika suku bunga suatu mata uang turun, maka imbal hasil atau perolehan (return) dari investasi mata uang tersebut akan semakin kecil. Misal sebelumnya suku bunga deposito untuk mata uang X adalah 5% per tahun, kemudian diturunkan menjadi 3% per tahun, maka return atau keuntungan yang didapatkan investor akan berkurang sebesar 2% per tahun. Penjelasan selengkapnya silahkan baca di Pengaruh Suku Bunga Terhadap Nilai Tukar Mata Uang

  Priyo   |   15 Dec 2020

Kalau begitu untuk mengetahui akan terjadinya pemotongan bunganya itu gimana pak caranya?

  M Singgih   |   15 Dec 2020

@ Priyo:

Dari forecast (perkiraan) berita rilis suku bunga menjelang meeting bank sentral, dan juga dari pernyataan atau komentar pejabat bank sentral menjelang meeting bank sentral.

  Rizal Muhammad   |   8 Apr 2022

Apa yang mempengaruhi besar kecilnya suku bunga?

  Aisha   |   11 Apr 2022

Dalam hal ini, perlu diperjelas suku bunga apa yang dimaksud?

Apakah suku bunga bank sentral? Variasinya bermacam-macam mulai dari laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, laju investasi, dan beragam faktor makroekonomi lain.

Atau suku bunga obligasi? Bisa mencakup hal-hal seperti lembaga/perusahaan penerbit, tingkat risiko, masa jatuh tempo (maturitas), dan lain-lain.

Atau suku bunga deposito dan kredit bank? Bank biasanya menentukan bunga deposito dan kredit berdasarkan bunga acuan bank sentral dengan dikombinasikan formula tertentu yang bersifat internal, serta aturan pemerintah terkait bidang tersebut.

Faktor yang mempengaruhi masing-masing suku bunga itu berbeda. Bahkan, faktor yang mempengaruhi suku bunga kredit usaha rakyat dan bunga kartu kredit saja pasti berbeda.

  Hananto Fx   |   8 Jun 2022

Bagaimana cara mengetahui atau mendapatkan info terbaru seputar suku bungan ini?

  Aisha   |   9 Jun 2022

Kamu bisa dapat info terbaru paling akurat dengan cara melihat kalender forex, atau membuka situs web bank sentral yang menentukan suku bunga itu.

  Fahril   |   13 Jun 2022

Kak cara baca kalender forex itu kek gimana ya kak?

  Aisha   |   16 Jun 2022

Langkah-langkah umumnya:

  • Tentukan tanggal yang ingin diperiksa.
  • Tentukan mata uang/negara yang ingin diketahui event-nya.
  • Tabel kalender forex nantinya akan menampilkan event penting pada tanggal yang ditentukan. Kamu bisa lihat rangkuman info mulai dari nama event (misalnya, pengumuman suku bunga) hingga perkiraannya (konsensus) dan data aktual (jika sudah diumumkan).

Ada banyak sekali kalender forex. Cara baca kalender forex pun bisa berbeda-beda tergantung kamu mau baca kalender yang mana. Tapi asalkan kamu cermat, biasanya gampang aja sih.

  Samsul Arif   |   16 Jun 2022

Dalam analisa fundamental, suku bunga dari negara atau mata uang mana saja yang paling penting untuk diperhatikan ya kak?

  M Singgih   |   16 Jun 2022

@ Samsul Arif:

Secara khusus, itu tergantung dari pair yang Anda tradingkan. Jika misalnya Anda trading pada pair EUR/CHF maka Anda harus memperhatikan jadwal rilis suku bunga ECB (bank sentral Eropa) dan juga SNB (bank sentral Swiss). Selain itu, Anda sebaiknya tahu prospek suku bunga ECB dan SNB berdasarkan statement masing-masing bank sentral, atau pernyataan / komentar para pejabat bank sentral tsb.

Secara umum, Anda seharusnya tahu rate suku bunga The Fed (bank sentral Amerika Serikat) karena US Dollar adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan, dan digunakan sebagai cadangan devisa di banyak negara di dunia. Biasanya kebijakan The Fed akan sangat mempengaruhi bank-bank sentral negara lain.

  Kiki R   |   17 Jun 2022

@Samsul Arif: Yang paling penting diperhatikan adalah suku bunga dari Amerika Serikat.

Kenapa? Karena mata uang dollar AS digunakan paling banyak di seluruh dunia, mulai dari perdagangan global (ekspor-impor) sampai cadangan devisa negara.

Namun, apabila Anda sedang trading pair selain USD, maka suku bunga dari pasangan mata uang tersebut lebih penting Anda perhatikan.

Sebagai contoh, Anda sedang memperhatikan pair AUD/CHF. Maka, suku bunga yang perlu Anda perhatikan adalah suku bunga dari Australia (RBA) dan Swiss (SNB).

  Aisha   |   19 Jan 2023

Dalam forex, kita kenal istilah MAJOR PAIRS.

Nah, suku bunga atau mata uang mana saja yang paling penting untuk diperhatikan? Ya, yang berkaitan dengan major pairs. Yaitu dolar AS, euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Australia, franc Swiss, dolar New Zealand, dan dolar Kanada.

Tapi kita biasanya hanya memperhatikan dolar AS saja. Sedangkan yang lainnya akan tergantung pada pair apa yang biasanya dipakai untuk trading.

Kenapa hanya dolar AS saja yang wajib diperhatikan? Karena semua major pairs itu hubungannya dengan USD: EURUSD, USDJPY, GBPUSD, AUDUSD, USDCHF, NZDUSD, USDCAD.

  Antonius   |   13 Jul 2022

Bisakah kita meminjam uang di bank di Amerika (suku bunga 2%-3%) kemudian mendepositokannya di Indonesia (bunga 6%-7%) dan menikmati keuntungan dari selisih bunganya?

  Aisha   |   14 Jul 2022

Secara teoretis, kita bisa saja meminjam uang di bank Amerika untuk didepositokan di Indonesia. Akan tetapi, hal itu belum tentu menghasilkan keuntungan pada praktek riil-nya.

Keuntungan kamu kelak tidak sesimpel 6-7 persen dikurangi 2-3 persen. Kenapa? Karena bunga bank berubah-ubah dan kurs valas juga berubah-ubah.

  • Suku bunga AS bisa naik. Kalau suku bunga AS naik, maka bunga utangmu bakal membengkak.
  • Suku bunga Indonesia bisa turun. Kalau suku bunga Indonesia turun, maka utangmu tetap besar sedangkan bunga depositomu merosot.
  • Kurs USD/IDR belum tentu menguntungkan bagimu.

Investasi itu sebaiknya dengan modal milik sendiri dan bukan dengan modal hasil pinjaman. Apalagi pinjaman bank yang jelas-jelas bersifat bunga berbunga.

  Zakir   |   18 Jul 2022

Kenapa suku bunga setiap negara berbeda-beda, ada yang rendah ada yang tinggi?

  Aisha   |   19 Jul 2022

Suku bunga merupakan instrumen kebijakan milik bank sentral yang dipergunakan untuk mencapai target-target seperti inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi.

Kondisi inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi di setiap negara itu berbeda-beda. Sewajarnya, suku bunga tiap negara juga berbeda-beda.

  M Singgih   |   26 Jan 2023

@ Zakir:

- Kenapa suku bunga setiap negara berbeda-beda, ada yang rendah ada yang tinggi?

Karena tingkat inflasi setiap negara berbeda. Semakin tinggi kenaikan tingkat inflasi suatu negara maka akan semakin tinggi juga suku bunganya.

  Sukma   |   14 Oct 2022

Situasi politik dunia berpengaruh nggak sih Kak dalam kenaikan suku bunga? Kalau terpengaruh gitu, bagian mana yang akan berubah? Lalu kita sebagai pemilik aset investasi, bagaimana sebaiknya bersikap dalam mempengaruhi suku bunga tersebut?

  Aisha   |   18 Oct 2022

Bank sentral di negara mana pun selalu dituntut untuk memiliki "independensi". Artinya, meskipun pejabat bank sentral itu ditunjuk oleh presiden/parlemen, tetapi pengambilan keputusan bank sentral tidak boleh mengandung unsur politis.

Kalau mencermati kebijakan Federal Reserve (bank sentral AS) dalam sejarah, kamu akan menemukan bahwa mereka berkali-kali mengambil keputusan yang berlawanan dengan kepentingan politik presiden AS yang sedang berkuasa. Ini penting sekali, agar presiden tidak dapat memanfaatkan kewenangan bank sentral untuk kepentingan golongannya.

Tapi, ada pula negara-negara tertentu yang keputusan bank sentralnya dipengaruhi oleh politik. Dan biasanya, situasi ekonomi negara jadi hancur.

Contohnya yang paling baru: Turki. Padahal inflasi sedang naik tinggi, tapi bank sentral malah mengurangi suku bunga semata-mata karena presiden Turki nggak suka bunga. Hasilnya? Krisis berlarut-larut.

Contoh lain yang paling fatal: Zimbabwe. Presiden Robert Mugabe ingin mempertahankan kekuasaan dengan segala cara, termasuk salah satunya mencetak uang untuk mendanai kampanye. Hasilnya? Terjadi hiperinflasi dan nilai tukar dolar Zimbabwe pun hancur sampai nggak ada harganya sama sekali.

Penurunan maupun kenaikan suku bunga seharusnya berdasarkan kondisi makro suatu negara, termasuk pertumbuhan, tingkat inflasi, pengangguran, dll. Kalau suku bunga diputuskan berdasarkan politik, maka aspek-aspek itu justru tidak dipedulikan lagi --> inilah yang menyebabkan konsekuensi fatal bagi Zimbabwe maupun Turki. Karena itulah, bank sentral harus memutuskan bunga secara independen dan tidak boleh terpengaruh kepentingan politisi.

  M Singgih   |   5 Feb 2023

@ Sukma:

Kondisi politik tidak berpengaruh langsung pada perubahan suku bunga, kecuali akibat dari keadaan politik tsb berdampak pada kondisi ekonomi negara tsb. Misal ketika terjadi perang dan harga-harga naik sehingga inflasi tinggi, maka suku bunga akan naik.

Untuk investasi, amati tingkat inflasi. Biasanya investor melakukan diversifikasi pada aset yang mempunyai nilai lindung terhadap inflasi seperti emas sebagai salah satu aset safe haven, dan deposito perbankan ketika suku bunga sedang naik.

  Yoga Setiawan   |   1 Dec 2022

Dalam hal berkaitan dengan inflasi yang terjadi belakangan ini, apakah hubungannya meningkatkan suku bunga acuan dengan mengendalikan inflasi? Bukankah dengan meningkatkan suku bunga akan mengerem/memperlambat ekspansi usaha, dalam hal ini bunga pinjaman modal usaha akan meningkat. Malahan bisa beresiko gagal bayar.

Dan tingkat suku bunga ini berpengaruh tidak dengan pasar forex?

  Aisha   |   5 Dec 2022

Hubungan antara suku bunga dan inflasi terletak pada jumlah uang beredar.

Perhatikan bahwa inflasi adalah kenaikan harga-harga barang dan jasa secara terus menerus. Mengapa harga-harga naik? Ada banyak alasan, salah satunya: jumlah uang beredar lebih besar daripada ketersediaan barang di pasaran.

Coba simak ilustrasi situasi makro saat ini:

Saat pandemi, pemerintah di berbagai negara di dunia menggelontorkan banyak sekali subsidi dan cash untuk membantu orang-orang mengatasi masalah keuangan mereka. Hal ini membuat jumlah uang beredar sangat tinggi. Pasca pandemi, orang-orang yang punya banyak cash ini ingin membelanjakan uang mereka.

Di sisi lain, banyak pabrik dan perusahaan belum beroperasi lancar karena banyak masalah pasca-pandemi. Pasokan tidak lancar, pengapalan barang tersendat, perang Rusia-Ukraina, dll.

Di sini, muncullah kesenjangan antara jumlah uang beredar versus ketersediaan barang. Orang-orang yang mau beli barang itu bersedia membayar lebih mahal untuk barang yang sama, karena pasokannya lebih sedikit dibanding sebelumnya. Jadilah, inflasi meroket.

Nah, pertanyaannya sekarang: Bagaimana cara agar jumlah uang beredar itu berkurang?

Pemerintah maupun bank sentral tentu saja tidak mungkin memerintahkan orang-orang agar berhenti berbelanja, kan!? Mereka juga nggak mungkin memerintahkan semua pedagang agar mengobral semua stok barangnya.

Yang bisa mereka kendalikan adalah pasokan uang dari perbankan. Pasokan uang dari perbankan dapat dikendalikan dengan mendorong orang-orang dan perusahaan lebih suka menyimpan uang di bank, dan menjadi tidak suka pinjam uang. Bagaimana caranya? naikkan suku bunga, maka orang-orang akan lebih suka menabung dan nggak suka ngutang.

Tapi kan kenaikan suku bunga bisa menghambat ekspansi usaha? Nah, dalam situasi inflasi yang terlalu tinggi, bank sentral memang berharap agar perusahaan-perusahaan mengerem ekspansi mereka dan meningkatkan efisiensi usaha yang sudah ada.

Bagaimana dengan gagal bayar? Bank sentral akan mengontrol kenaikan suku bunga agar tidak terlalu tinggi, sehingga imbas negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin. Toh, kenaikan suku bunga bukan satu-satunya alasan gagal bayar. Pada saat suku bunga BI sangat rendah pun, banyak perusahaan yang pailit.

Bagaimana dengan dampak bunga pada forex? Kenaikan suku bunga semestinya mendukung penguatan nilai tukar mata uang terkait, karena para trader jadi lebih ingin menyimpan dana mereka dalam mata uang tersebut. Tapi, suku bunga bukanlah satu-satunya pertimbangan trader, sehingga korelasi suku bunga dan kurs ini tidak bersifat mutlak.

  Tomi   |   8 Dec 2022

Masuk akal banget penjelasan @Aisha. Saya sebagai pebisnis online terutama bidang bahan-bahan kue merasakan dampak apa yang persis diutarakan oleh @Aisha. Saat pandemi, (dalam hal ini saya baru tau ya ternyata subsidi itu menambah jumlah uang beredar) harga khususnya mentega, terigu, bahkan gula naik dari supplier dan terjadi kelangkaan dimana-mana padahal daya beli lagi ada. Jadi saya ya naikin harga saya karena mau untung agak lumayan karena toh ga ada stok yang bisa saya masuk lagi. Usut punya usut ternyata pabrik produsen pada ga siap/ ga mampu dan ada rasa takut untuk produksi agak banyak ini bahan-bahan.

Dan mengenai untuk suku bunga perbankan memang teman-teman saya udah mulai nabung dan buka deposito di bank, ngeremin belanja karena pada bilang suku bunga tinggi di bank, mending duit di deposito dulu. Dan yang saya ga tau ternyata ada tujuan naikin suku bunga agar usaha jangan ekspansi dulu tapi diefisiensikan.

Tapi saya rasa efisien yang banyak ditanggapi adalah dengan PHK, karena mungkin jalan tercepat kali untuk efisiensi biaya usaha.

  M Singgih   |   8 Dec 2022

@ Yoga Setiawan:

- Dalam hal berkaitan dengan inflasi yang terjadi belakangan ini, apakah hubungannya meningkatkan suku bunga acuan dengan mengendalikan inflasi?

Dengan menaikkan suku bunga maka inflasi akan turun. Dalam hal ini suku bunga pinjaman dan juga suku bunga simpanan (tabungan) naik. Dengan demikian masyarakat lebih memilih untuk menabung sebab tingkat pengembalian dari tabungan lebih tinggi. Akibatnya akan berdampak pada lebih sedikitnya jumlah uang yang dibelanjakan, sehingga berakibat pada turunnya harga-harga sehingga inflasi turun.

Kenaikan suku bunga simpanan akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Jumlah uang beredar akan mempengaruhi inflasi. Semakin banyak uang yang beredar maka inflasi akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar mengalami penurunan maka inflasi juga akan turun.


- Bukankah dengan meningkatkan suku bunga akan mengerem/memperlambat ekspansi usaha, dalam hal ini bunga pinjaman modal usaha akan meningkat.

Ya, dengan suku bunga pinjaman yang naik maka ekspansi usaha akan melambat, sehingga tingkat konsumsi akan menurun. Artinya permintaan akan mengalami penurunan dan inflasi juga akan melandai atau turun.


- Dan tingkat suku bunga ini berpengaruh tidak dengan pasar forex?

Kenaikan suku bunga akan menyebabkan mata uang negara tsb menguat, jadi akan berdampak langsung pada pair perdagangan mata uang negara tsb. Untuk penjelasan silahkan baca: Pengaruh Suku Bunga Terhadap Perekonomian Suatu Negara

  Pasha   |   22 Jan 2023

Siang, suhu Inbizia, saya pengen menanyakan soal suku bunga. Dengan tingginya suku bunga di berbagai negara apakah ada pengaruh ke swap rate tidak?

Selain itu dengan terjadinya kenaikan suku bunga dll, apakah akan lebih sulit lagi untuk menerapkan gaya trading swing trader dan position trader?

Saya pernah membaca bahwa swap rate itu kalu hidden fee yang agak berat untuk trader.


Mohon jawabannya suhu, terima kasih.

  M Singgih   |   25 Jan 2023

@ Pasha:

- Dengan tingginya suku bunga di berbagai negara apakah ada pengaruh ke swap rate tidak?

Bisa saja, tergantung dari selisih suku bunga antara kedua negara pair mata uang tsb setelah berubah.


- Selain itu dengan terjadinya kenaikan suku bunga dll, apakah akan lebih sulit lagi untuk menerapkan gaya trading swing trader dan position trader?

Tidak. Perubahan suku bunga tidak berpengaruh pada gaya trading ataupun sistem trading, tetapi berpengaruh pada pergerakan pair yang suku bunganya berubah, bisa menguat atau melemah.


- Saya pernah membaca bahwa swap rate itu kalu hidden fee yang agak berat untuk trader.

Maksudnya bagaimana ya?
Kalau tidak ingin dikenakan swap, trader bisa mengajukan swap free ke broker. Selain itu perlu diketahui bahwa besarnya swap tidak selalu negatif, tetapi bisa juga positif, tergantung dari pair yang ditradingkan dan posisi trading yang dibuka (buy atau sell).

  Aisha   |   30 Jan 2023

Pasha:

Swap rate tidak termasuk hidden fee. Kenapa?

1. Bunga swap tidak Selalu Negatif

Seperti dikatakan master Singgih, swap bisa positif maupun negatif. Kalau negatif, akan jadi beban biaya bagi trader. Kalau positif, akan jadi profit ekstra bagi trader. Ini wajar dan adil.

Broker yang punya regulasi bagus harus memberikan swap positif/negatif ke tradernya. Hanya saja, ada oknum broker yang hanya menyalurkan swap negatif kepada trader.

Oknum seperti ini lah yang merugikan kita. Tapi asalkan broker punya regulasi yang bagus (AS, Australia, Inggris), maka mereka tidak boleh bertindak pilih-pilih begitu.

2. Broker umumnya terbuka tentang kebijakan Swap-nya.

Broker biasanya sudah mencantumkan kebijakan swap-nya. Bahkan ada broker tertentu yang melampirkan tabel terperinci berisi daftar swap untuk tiap pair yang di-update tiap hari.

Bagaimana jika broker tidak menyampaikan soal swap pada website maupun dokumen T&C? Dalam hal ini, tanyakan langsung saja pada CS broker. Kalau mereka tak bisa menjelaskan dengan baik, berarti broker itu perlu dicurigai.

3. Trader bisa memilih untuk kena bunga swap atau tidak.

Masalah bunga swap ini sangat kontroversial bagi trader beragama Islam yang ingin menghindari riba. Oleh karena itu, mayoritas broker menyediakan opsi akun swap-free atau bebas swap.

Jika kita tak mau membayar bunga swap, maka pilih saja akun swap-free ini. Ada broker yang menggratiskan swap sepenuhnya dalam akun swap-free, ada pula yang menggantinya dengan sejumlah dolar tertentu (sudah diketahui sejak awal agar tidak menjadi riba).

Nah, jelas kan. Lalu mungkin ada pertanyaan lagi, kenapa banyak trader kok malah menganggap swap sebagai hidden fee?

Pertama, mereka mungkin kurang teliti dan nggak mengetahui adanya swap dalam trading. Kedua, biaya swap berbasis pada suku bunga interbank yang dapat berubah-ubah setiap hari. Hal ini membuatnya sukar diantisipasi oleh trader, bahkan trader berpengalaman sekalipun.

  Gion   |   30 Jan 2023

Aisha: Mengenai swap positif dan negatif itu sendiri, apakah Swap positif sering terjadi di Forex atau malah jarang sekali? Untuk rentang profit yang bisa didapatkan kira-kira berapa ya kak dan apakah ada trader yang ga trading tapi malah sengaja cari profit swap positif? Bila ada, adakah tips dan trik untuk mendapatkan swap positif tersebut?

  Aisha   |   1 Feb 2023

Gion:

--->apakah Swap positif sering terjadi di Forex atau malah jarang sekali?

Tidak bisa dikatakan lebih sering ataupun lebih jarang, karena ada nilai swap negatif dan positif pada tiap pair.

Nilai swap positif/negatif itu tergantung pada posisi trading kita pada tiap pair. Coba lihat contoh tabel swap di bawah ini (per 0.01 lot atau 1000 unit):

Contoh Tabel Swap Dukascopy

Coba lihat AUD/USD. Kalau kita buka posisi long (buy), maka kita kena swap negatif. Kalau kita buka posisi short (sell), maka kita dapat swap positif. Ini karena bunga AUD lebih kecil daripada USD.

Sebaliknya, coba lihat CAD/JPY. Kalau kita buka posisi long (buy), maka kita dapat swap positif. Kalau kita buka posisi short (sell), maka kita kena swap negatif. Ini karena bunga CAD lebih besar daripada JPY.

Demikian seterusnya.

--->Untuk rentang profit yang bisa didapatkan kira-kira berapa ya kak dan apakah ada trader yang ga trading tapi malah sengaja cari profit swap positif?

Ada trader yang memang sengaja berupaya dapat profit dari swap. Julukannya carry-trader.

Untuk rentang profit akan tergantung pada selisih bunga pada pair yang dipakai. Kisaran besarannya bisa dilihat pada contoh tabel di atas, lalu kalikan dengan jumlah lot yang biasanya dipakai.

Untuk perkiraan yang lebih presisi, bisa juga meminta data swap ke broker pilihan untuk menghitungnya.

  Wilson   |   8 Feb 2023

Numpang nanya, apabila suku bunga acuan Amerika Serikat lagi tinggi apakah ad pengaruh dngn pergrakan USD di Forex, jadi lbh tinggi juga? misalkan di pasangan mata uang EUR/USD, klu suku bunga Amerika tinggi apa serta merta USD disana menguat shingga mnybkan market EUR/USD mengalaami Bearish?

Terima kasih!

  Aisha   |   13 Feb 2023

Wilson:

Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang. Suku bunga termasuk salah satunya. Tapi, suku bunga bukan satu-satunya faktor yang menentukan nilai tukar.

Apabila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka suku bunga AS lebih tinggi dapat mendorong penguatan nilai tukar USD. Demikian pula, jika suku bunga AS turun maka dapat menekan nilai tukar USD.

Namun, perhatikan pula: Dalam kondisi riil, faktor yang mempengaruhi nilai tukar itu banyak sekali, bukan hanya suku bunga. Oleh karena itu, kita bisa saja menemukan situasi di mana USD melemah meskipun bank sentralnya baru saja mengumumkan kenaikan suku bunga.

  M Singgih   |   14 Feb 2023

@ Wilson:

Bukan sedang tinggi atau sedang rendah, tetapi perubahannya yaitu naik atau turun. Ketika suku bunga The Fed dinaikkan, maka USD akan cenderung menguat, dan sebaliknya jika diturunkan maka USD akan cenderung melemah.
Jika suku bunga The Fed dinaikkan maka USD akan menguat sehingga pair EUR/USD akan melemah, dan sebaliknya jika diturunkan maka USD akan melemah sehingga pair EUR/USD akan menguat.

  Jesica   |   9 Mar 2023

M Singgih: Menanggapi pernyataan kakak. Bila The Fed menaikkan suku bunga maka USD cenderung menguat begitu juga sebaliknya. Apa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi?? Dan apa hubungannya dalam trading Forex ya pak?? Terima kasihh!

  Yoga   |   9 Mar 2023

Jesica: Ketika The Fed (Federal Reserve) menaikkan suku bunga, ini dapat menyebabkan penguatan mata uang USD karena suku bunga yang lebih tinggi membuat investasi di AS menjadi lebih menarik bagi investor asing dikarenakan the Fed tawarin suku bunga lebih tinggi sehingga potensi keuntungan lebih besar dibandingkan dengan menempatkan uang di bank di negara lain. Ini dapat memperkuat permintaan terhadap mata uang USD dan akibatnya membuat nilainya lebih tinggi. Begitu juga sebaliknya, bila The Fed menurunkan suku bunga, maka investor akan mencabut uang mereka di bank bank AS sehingga membuat penawaran mata Uang USD meningkat, menyebabkan nilainya turun.

Biasanya suku bunga naik itu juga menandakan bahwa The Fed sedang mencoba menstabilkan ekonomi AS dan mencegah terjadinya inflasi.

Dalam trading forex, pengaruh suku bunga dan kebijakan moneter The Fed dapat memiliki dampak besar pada nilai tukar USD. Jika The Fed menaikkan suku bunga, ini dapat membuat USD lebih kuat dan mengarah pada penurunan nilai tukar pasangan mata uang yang melibatkan USD (direct pair seperti EUR/USD, GBP/USD, ataupun pasangan mata uang dimana USD berada di belakang) dan peningkatan nilai tukar pasangan indirect pair (USD Berada dideapan seperti USD/JPY) begitu juga sebaliknya.

Ada baiknya membaca di artikel berikut ini agar lebih lengkap informasinya mengenai apa itu The Fed dan pengaruhnya: Mengapa The FED dan Kebijaknnya sering disorot?

  M Singgih   |   12 Mar 2023

@ Jesica:

Dengan kenaikan suku bunga USD, maka imbal hasil dari simpanan USD di bank akan naik juga, atau suku bunga deposito (simpanan) akan naik, sehingga permintaan akan mata uang USD akan meningkat. Naiknya permintaan mata uang USD akan menyebabkan nilai tukar USD menguat.

Dampaknya dalam trading forex adalah menguatnya USD. Dalam hal ini pair USD/JPY, USD/CHF dan juga USD/CAD akan menguat, sementara pair EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD dan juga NZD/USD akan melemah.

  Nadia Faoziah   |   10 May 2023

Sebenarnya ada berapa jenis sih suku bunga itu? Seenggaknya kalo di Indonesia aja dech. Soalnya saya bingung koq ada suku bunga bank, suku bunga deposito, suku bunga KPR dan lain2. Yang mengeluarkan kebijakan soal suku bunga itu siapa?

  Galuh   |   11 May 2023

Nadia Faoziah: Di Indonesia, terdapat beberapa jenis suku bunga yang umumnya ditetapkan oleh Bank Indonesia, Bank-bank Komersial, dan Lembaga Keuangan Non-Bank. Beberapa jenis suku bunga tersebut antara lain suku bunga deposito, suku bunga kredit, suku bunga tabungan, dan suku bunga pasar uang.

Adapun mengenai siapa yang mengeluarkan kebijakan tentang suku bunga, di Indonesia kebijakan suku bunga ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga dan stabilitas sistem keuangan, termasuk menetapkan suku bunga acuan. Bank-bank komersial dan lembaga keuangan non-bank kemudian menentukan suku bunga yang ditawarkan kepada nasabah berdasarkan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

  M Singgih   |   12 May 2023

@ Nadia Faoziah:

Kalau di bank umum ada 2 macam, yaitu suku bunga pinjaman dan suku bunga deposito. Suku bunga pinjaman lebih tinggi dari suku bunga deposito.
Yang membuat kebijakan suku bunga adalah bank sentral, dengan menetapkan suku bunga acuan.

Kategori Forum