Broker Lokal

Secara singkat n jelas sih, artikel di atas udah dtulis klu pemisahan akun. Berarti dana akan disimpan di akun bank yg berbeda dngn dana opreasional broker meskipun pada praktiknya itu nama akun segregate masih atas nama broker.

Di Indonesia sndiri, pemisahan akun itu unik yakni 70% simpan di PT KBI (Selengkapnya baca : Mengapa Kliring Berjangka Penting?), dan sisanya dissimpan di bank kustodian ato bank yg udah ditunjuk ama BAPPEBTI. Biasanya tuh utk ngebuktiin klu dana 30% yg dismpan itu ga dipake buat broker, diadakan audit klu perbadingan 70% dan 30% itu balance ga. Klu misalkan keiitung ada penyelewengan dana, langsung bakal dibekukan tu broker.

Nah, di Monex jga diberlakukan kyk gt krna udah aturannya seperti itu sehingga ya bsa dibilang double layer lah keamanan segregate akunnya.

Klo ga salah si swap free di MIFX itu berlaku utk smua trader asalkan udah ajuin utk aktifin akun swap free. Pendaftaran bisa via MIFX Mobile atopun via website. Dan langkah2 udah dijelasin di artikel. BTW mnrt ketentuan yg berlaku di MIFX, smua swap free yg ada disana benar-benar free alias tanpa biaya tetapi dngn catatan hnya berlaku di 5 lot saja. Misalkan agan dah buka 3 lot, kmudian agan buka posisi 3 lot lagi, maka 1 lot yg tersisa akan dikenakan biaya swap.

So, akan ada batasan swap free tetapi ga sperti swap free pada umumnyaa. INi benar2 tanpa biaya meski dibatasi beberapa lot.

Izin naggapin yaa. Untuk ane mah, klu akun pro dibatasin jga lot yang boleh dapatin swap free, berarti ga gitu cocok dengan pro trader. Setau ane, pro trader itu buka posisi dengan volume trading lebih banyak, dan klu dengan adanya fitur swap free yang dibatasi sampe 5 lot, yaa untuk swing trading dan position trading terpaksa harus membuka maksimal 5 lot. But overall, klu untuk pemula hingga berpengalaman yg ga gitu terlalu buka banyak lot itu cukup menguntungkan sihh. Apalagi dengan adanya swap free, terkadang biaya spread lbh tinggi ato terdapat biaya admin. Dan klu di MIFX free smua biaya berarti cukup oke sihh

gue bantu jawab ye! Mengenai Instant Execution sama Pending Order itu kayak gini : Jadi, Instant Execution itu kayak langsung eksekusi tradingnya saat klik tombol Buy/Sell. Sedangkan, Pending Order itu lo atur dulu level harganya, trus kalo harga udah sampe level yang lo set, baru deh ordernya terisi.

Fungsinya juga beda-beda, Instant Execution lebih cocok buat kondisi pasar yang volatil atau saat lo pengen cepet eksekusi trading. Sementara, Pending Order lebih cocok buat lo yang pengen ngatur trading dengan lebih spesifik, misalnya mau beli di harga tertentu atau jual di harga tertentu.

Oh iya, selain Instant Execution dan Pending Order, ada juga tipe execution lainnya di trading, yaitu Market Execution dan Stop Order. Tapi, gue nggak mau bikin bingung, jadi kalo pengen tau lebih lanjut bisa baca di artikel ini mengenai tipe ekskusi : Pilih Mana : Eksekusi Pasar atau Eksekusi Instant

Terus, kalo soal tipe order, ada beberapa macem, seperti Buy Limit, Sell Limit, Buy Stop, Sell Stop. Intinya, tiap tipe order punya kegunaan dan cara penggunaannya masing-masing, jadi tergantung kebutuhan lo saat trading. Jadi, lo bisa eksplorasi dan coba-coba sendiri, tapi jangan lupa pake akun demo dulu ya biar ga rugi!

Andy: Ada beberapa alasan sihh. Tpi yg paling pasti, pasangan mata uang eksotis resiko terlalu tinggi dngn biaya yg tinggi jga. Perlu diketaui gan klu pasangan mata uang eksotis ini terdiri dri mata uang dari negar2 yg ekonominya relatif kecil atau sedang berkembang. Misalnua aja seperti Brasil, Afrika Selatan, Rusia, atau negara-negara Asia Tenggara. Pasangan mata uang eksotis memiliki likuiditas yang lebih rendah dan spread yang lebih besar dibandingkan dengan pasangan mata uang lainnya

Perhitungan profit untuk pasangan mata uang eksotis tidak berbeda secara mendasar dengan perhitungan profit untuk pasangan mata uang cross pair.

Mengenai mengapa ga tersedia di Indonesia, yg pasti baik BBJ maupun ICDX itu ga menyediakan instrumen asset exotic pairs. entah mngkn resiko tinggi ato peminatnya kurang gan