AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 8 jam lalu, #Saham Indonesia

Dampak Kebijakan Moneter dan Makroekonomi pada Harga Bitcoin

Evan 25 Aug 2022
Dibaca Normal 6 Menit
kripto >   #harga-bitcoin
Pergerakan harga Bitcoin sering dianggap tidak memiliki fundamental, namun sekarang kebijakan moneter dan peristiwa makroekonomi ditengarai menjadi pemicu pergerakan harga Bitcoin. Benarkah?

DI

Dalam beberapa tahun terakhir, sudut pandang makroekonomi dunia telah bergeser secara besar-besaran. Anda bisa melihat bagaimana pandemi dan pembatasan sosial, telah memicu kerusakan bahkan putusnya rantai ekonomi yang sudah pernah ada.

Bisa dilihat bahwa pandemi telah banyak mengubah kebijakan ekonomi hingga mencapai tingkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan membuat  inflasi meningkat drastis secara global. Baik pemerintah, bank, pedagang, dan investor, menanggapi kejadian ini dengan berbagai respon, hingga menghasilkan pergerakan pasar yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: 3 Cara Industri Kripto Melawan Coronavirus

The Fed dan Bitcoin

Artikel ini akan membahas dampak peristiwa makroekonomi serta pengaruh kebijakan moneter di pasar kripto, khususnya pada Bitcoin. Namun sebelum itu, pertama-tama kita harus menganalisis kekuatan pendorong di balik naik-turunnya harga kripto.

 

Apa yang Membuat Pasar Kripto Bergerak?

Secara umum, pasar bergerak berdasarkan kombinasi dari dua variabel. Pertama, pandangan umum semua pelaku pasar terkait masa depan. Dan yang kedua, cara berpikir para pelaku pasar terhadap kinerja suatu aset berdasarkan pertimbangan pandangan pertama. Kombinasi dari kedua variabel tersebut akan menghasilkan bias yang berbeda-beda pada setiap pelaku pasar.

Dengan asumsi bahwa tiap orang memposisikan diri mereka berdasarkan bias pribadi, maka dapat disimpulkan pula, bahwa penawaran dan permintaan suatu barang atau aset didasari oleh bias tersebut. Atau dengan kata lain, pasar bergerak berdasarkan cara pasar dalam memandang masa depan.

Meski demikian kemungkinan lain akan tetap selalu ada, namun hanya dalam skala ekstrem saja. Sebab tidak ada yang bisa mengetahui secara pasti, apa alasan para investor besar ketika memutuskan untuk membeli atau menjual.

Contoh, seperti ketika Elon Musk mengumumkan mendukung kripto, khususnya Bitcoin dan Dogecoin, namun kemudian ia tiba-tiba menyatakan bahwa Tesla batal menerima pembayaran BTC, karena dampak lingkungan. Atau dengan komentar lain Elon yang mengatakan, bahwa ia mendukung Dogecoin hanya karena banyak orang memintanya untuk itu, selain itu dia juga beralasan karena suka dengan anjing dan meme.

Baca Juga: Kiat Trading Kripto dengan Berita Elon Musk

 

Peristiwa Makroekonomi dan Bitcoin

Apabila hipotesis mengenai "apa yang membuat pasar bergerak" di atas adalah benar, maka seharusnya penjelasan dampak peristiwa makroekonomi terhadap Bitcoin tidak akan terlalu rumit. Ketika berita ataupun data makroekonomi dirilis, Anda harus membiasakan bertanya pada diri sendiri, "apakah ini akan mempengaruhi kecenderungan pelaku pasar, termasuk saya?"

Kita semua tahu bahwa pasar sangat cepat bereaksi terhadap berita, karena seluruh pelaku pasar akan mencoba memposisikan diri untuk sudut pandang yang baru. Namun, sebagian dari mereka sering melebih-lebihkan dampak berita dan akhirnya menyebabkan harga bergerak lebih cepat dari yang diperlukan.

Chart di bawah ini dapat menunjukkan bagaimana Bitcoin merespons data inflasi terbaru, turun hampir 3% hanya dalam waktu 90 menit setelah berita tersebut rilis. Setelah penurunan tersebut, Bitcoin naik kembali hampir setengah dari penurunan harga sebelumnya. Tak lama kemudian, akhirnya pasar mulai menunjukkan nilai wajar baru Bitcoin, berdasarkan kecenderungan yang telah diperbarui di pasar.

Bitcoin dan Inflasi

Hal ini menunjukkan bahwa Anda memiliki waktu yang cukup untuk membentuk opini atas pertanyaan sebelumnya di atas. Anda tidak perlu langsung entry posisi begitu perilisan data, sebab yang diperlukan adalah bagaimana cara melihat dan merespon pergerakan harga tersebut berdasarkan pertimbangan tendensi pasar pasca berita.

Berdasarkan hal di atas, Anda akan tahu bagaimana memposisikan diri. Apakah melawan atau mengikuti pergerakan harga setelah berita tersebut dirilis adalah keputusan yang tepat? Namun tidak apa-apa juga bila Anda tidak memiliki jawaban atas pertanyaan itu. Anda tidak mungkin mengetahui semuanya.

Satu-satunya cara agar bisa mengantisipasi peristiwa makroekonomi, Anda harus tetap up to date dengan berita kripto. Jika Anda perhatikan, akan selalu ada orang yang memberi tahu tentang peristiwa mendatang seperti pandemi, inflasi, atau bahkan perang, sebelum menjadi berita utama.

Temukan beberapa orang yang sesuai kompetensinya, dan perhatikan alasan mereka ketika berbicara hal tersebut. Dengan demikian, Anda dapat sedikit mengantisipasi peristiwa di masa depan, daripada harus bereaksi langsung ketika momen perilisan berita.

 

Kebijakan Moneter dan Bitcoin

Seperti yang telah dibahas di atas, pemerintah juga memiliki kecenderungan cara pandang tertentu terhadap peristiwa makroekonomi. Contoh yang paling mudah dilihat adalah bagaimana pemerintah dan bank sentral merespons penurunan ekonomi global selama lockdown COVID-19. Selama pandemi, pemerintah di seluruh dunia telah mengumumkan perubahan kebijakan moneter yang mereka terapkan.

Kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan atau instrumen yang dapat dilakukan bank sentral, dengan mengambil tindakan pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan penetapan suku bunga. Tujuan dari kebijakan moneter sendiri adalah untuk mengendalikan makroekonomi dalam menciptakan kestabilan ekonomi.

Kebijakan moneter ini biasanya dilakukan oleh bank sentral dengan cara membeli atau menjual obligasi pemerintah, mengubah suku bunga, dan mengubah persyaratan cadangan untuk bank. Hal tersebut dilakukan untuk mengelola dan mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Nah, ketika terjadi perubahan kebijakan moneter akibat peristiwa makroekonomi, maka sudah dapat dipastikan bahwa hal tersebut akan mempengaruhi kecenderungan pasar.

Seperti yang Anda lihat pada grafik di bawah, bagaimana perilisan berita mengenai data tingkat ketenagakerjaan di Amerika Serikat selain dari sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit atau biasa disebut Non-Farm Payroll (NFP), dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin di pasar.

Dampak NFP Pada Bitcoin

 

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Bitcoin dan aset kripto lainnya telah berubah menjadi lebih seperti kelas aset selama dua tahun terakhir ini. Hal ini cukup beralasan, sebab aset kripto seperti Bitcoin sudah mulai menunjukkan ada korelasi pergerakan harganya dengan peristiwa makroekonomi global. Terutama bila terjadi pelemahan mata uang USD, maka harga Bitcoin cenderung menguat.

Selain itu, melihat perkembangan dunia kripto yang semakin populer dan digunakan oleh banyak orang dalam bertransaksi, tentu membuat pihak pemerintah ataupun bank sentral akan mencoba mengintervensinya untuk bisa diatur sesuai dengan aturan mereka. Hal tersebut semakin dikuatkan dengan banyaknya platform exchange kripto yang teregulasi. Maka, tak heran apabila pergerakan harga Bitcoin ataupun kripto lainnya akan makin berkorelasi dengan data makroekonomi global.

 

Bila saat ini harga Bitcoin sudah mulai berkorelasi terhadap peristiwa makroekonomi dan kebijakan moneter, lalu apakah juga berkorelasi dengan saham serta emas? Cari tahu selengkapnya di artikel berjudul, "Korelasi Harga Bitcoin Dengan Emas Dan Saham."

Terkait Lainnya
 
AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 jam lalu, #Forex Teknikal

Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 8 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 8 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 8 jam lalu, #Saham Indonesia

NZD/USD: Bisa uji area support psikologis di sekitar harga 0.6100, 1 hari, #Forex Teknikal

Kenaikan GBP/USD dapat mempertahankan kendali setelah data AS lemah, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/USD dapat terkoreksi lebih rendah sebelum melanjutkan tren naik, 1 hari, #Forex Teknikal

Dolar AS tetap berada di bawah tekanan setelah aksi jual pasca IHK, 1 hari, #Forex Fundamental

PT Elnusa Tbk (ELSA) menetapkan pembagian dividen sebesar Rp201 miliar atau 40% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 (dividend payout ratio), 1 hari, #Saham Indonesia

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen sebesar $800 juta atau 48.74% dari laba bersih tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) menargetkan pendapatan bersih perusahaan bisa mencapai Rp65.40 miliar di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Hillcon Tbk (HILL) akan kembali membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp103.19 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, harga bitcoin tahun ini memang lebih rendah.

Tapi kalau dibandingkan dengan tahun 2020, harga bitcoin tahun ini lebih tinggi.

Bahkan kalau kita bandingkan pada tingkat bulanan, harga bitcoin bulan Agustus 2022 (sekitar 25 ribu) itu sudah lebih tinggi daripada harga bitcoin bulan Juni (sekitar 18 ribu).

Coba lihat grafik ini:

harga bitcoin

Oleh karena itu, kita nggak bisa mengatakan "harga bitcoin kok turun mulu ya", karena situasinya sangat relatif tergantung waktu. Ketika kamu sedang mengeluh harga bitcoin turun, faktanya justru harga bitcoin sudah naik selama hampir dua bulan.

Harga bitcoin sejak awal kemunculannya memang sangat fluktuatif. Mudah naik pesat, tapi juga mudah jatuh drastis. Jadi, naik-turun ini wajar saja. Ingat, bitcoin merupakan inovasi baru yang belum mapan, masih memiliki banyak masalah, dan belum diterima secara sah dalam perdagangan internasional.

Faktor yang mengakibatkan kenaikan/penurunan harga bitcoin dari waktu ke waktu juga berbeda-beda. Dan faktor-faktor itu sangat impermanen (mudah berubah-ubah).

Contohnya: Harga Bitcoin jatuh pada Juni 2022 karena aksi jual dari para investor yang khawatir terhadap risiko resesi global dan kenaikan suku bunga The Fed. Tapi, kekhawatiran itu mulai mereda pada bulan berikutnya dan harga bitcoin kembali merangkak naik lagi.

 Anna |  14 Aug 2022
Halaman: Jenis Mata Uang Kripto Paling Populer Selain Bitcoin

Betul ada jumlah limit yang ditambang. Nah saat pengenalan bitcoin, sang pencipta, Satoshi Nakamoto, menetapkan jumlah Bitcoin yang bisa ditambang adalah sebesar 21 juta unit. Saat ini sudah tertambang 19 juta unit dimana tersisa 2 juta unit lagi. Karena itu secara langsung kalau saya bilang ya, akan mempengaruhi kenaikan harga bitcoin. Hal ini karena semakin sulit untuk ditambang karena udah sedikit yang tersedia dan memang sudah diprogram oleh kreatornya.

Pada tahun 2009 sendiri saat menambang, reward yang didapat saat berhasil menambang 1 blok adalah 50 Btc dan berkurang jadi 25 btc pada tahun 2012 dimana disebut halving pertama. Halving kedua terjadi di tahun 2016 menjadi 12.5 btc, dan tahun 2022 cuma hanya 6.25 btc dan perkiraan 2024 jadi 3.125 btc dan seterusnya.

Bitcoin diperkirakan sekitar 100 tahun lagi bakal habis. Ya bisa dikatakan akan semakin langka, apalagi kalau permintaan naik maka harga pasti semakin tinggi. Dari faktor supply bitcoin yang terbatas ini yang membuat investor tertarik dan tentunya harga bitcoin akan naik seiiring peminat juga semakin ramai..

 Juan |  1 Nov 2022
Halaman: Bitcoin Naik Atau Turun Ketahui Faktor Pendorong Harganya

Dalam ulasan tersebut "sentimen negatif dari salah satu perusahaan mining raksasa" itu merujuk pada perusahaan yang bernama Argo Blockchain yang dilaporkan akan menutup operasinya dan tentu hal tersebut menjadi kabar buruk dan berpotensi mempengaruhi harga Bitcoin.

 Damar Putra |  3 Nov 2022
Halaman: Market Pagi Ini Emas Naik Terbatas Di Tengah Sentimen Positif Dolar

Dengar-dengar stok bitcoin udah sisa 19 juta unit. Kelihatannya bakal lebih sulit lagi untuk ditambang kedepannya meski harga bitcoin bakal naik dan buat dia tuh jadi kayak emasnya dunia virtual.

Menurut gw kalau untuk mining memang lebih baik mining pool sih meski ya pasti ada biaya yang dikeluarin dan dapatnya juga ga 100% milik kita aja, pastinya dibagi kayak saham lah dibagi dividen dengan bentuk bitcoin tapi opsi ini memang terbaik jadi ga usah buang buang sumber daya seperti listrik dan alat mining.

 Frankie |  6 Nov 2022
Halaman: Apakah Mining Bitcoin Masih Menguntungkan Di

Untuk saat ini menurutku bitcoin masih tetap menjadi kripto terdepan dalam urusan ketahanan nilainya karena udah lama banget dan sebagai koin kripto pertama yang muncul. Jadi bisa dikatakan sebagai aset yang lumayan aman dibanding kripto lainnya.

Terbukti dari sisi fundamental bitcoin sendiri udah ada dan menggerakkan harga bitcoin meskipun tingkat fluktuasinya masih tinggi. Tetapi tetap dari sisi fundamental bisa dijadikan analisis seperti analisa fundamental di forex

 Ferry Ardian |  10 Nov 2022
Halaman: Dampak Kebijakan Moneter Dan Makroekonomi Pada Harga Bitcoin

Ada kabar baik nih buat para pemasok bitcoin. Ada terdeteksi penguatan bitcoin dan ETH setelah berbulan-bulan sebelumnya itu kan terjadi gonjang-ganjing di dunia kripto.

Kenaikan ini dipicu dari turunnya nilai mata uang dollar Amerika Serikat. Jadinya ada dampak baik dan mengakibatkan ada kenaikan harga Bitcoin.

 Prita |  18 Jan 2023
Halaman: Berapa Investasi Minimal Untuk Trading Bitcoin
Harga Emas Dunia
Hari Ini 2390.45
Kemarin 2385.50
Minggu Lalu 2375.00
1 Bulan Lalu 2401.40
2 Bulan Lalu 2169.80
3 Bulan Lalu 2025.75
6 Bulan Lalu 1990.70
Setahun Lalu 1982.95
Harga Emas Lokal
Hari Ini 1.259.000
Kemarin 1.270.000
Minggu Lalu 1.239.000
1 Bulan Lalu 1.255.000
2 Bulan Lalu 1.094.000
3 Bulan Lalu 1.038.000
6 Bulan Lalu 990.000
Setahun Lalu 939.000

Komentar[1]    
  Ferry Ardian   |   10 Nov 2022

Untuk saat ini menurutku bitcoin masih tetap menjadi kripto terdepan dalam urusan ketahanan nilainya karena udah lama banget dan sebagai koin kripto pertama yang muncul. Jadi bisa dikatakan sebagai aset yang lumayan aman dibanding kripto lainnya.

Terbukti dari sisi fundamental bitcoin sendiri udah ada dan menggerakkan harga bitcoin meskipun tingkat fluktuasinya masih tinggi. Tetapi tetap dari sisi fundamental bisa dijadikan analisis seperti analisa fundamental di forex