Rika: Gak salah jg sih klo km punya pemikiran spt itu, Indonesia pake mt uang USD, tp gak semudah itu jg krna klo kita pake mta uang USD, krn klo kita pake USD maka indonesia hrs mengikuti kebijakan moneter dan fiskal Amerika Serikat.
Jd gini, misalnya klo perekonomian Indonesia sdg naik maka biasanya akan ada kebijkaan utk mmperktat liquiditas dg mningkatkan suku bunga, agar perekonomian bs stabil. Nah klo ekonominya lg surut maka biasanya akan ada klebijakan menurunkan suku bungadg harapan ada peningkatan investasi dan konsumsi agar perekonomian bs kembali naik dan stabil.
Krna perekonomian suatu negara ga bisa terlalu tinggi dan gak boleh terlalu surut, yg bagus adalah stabil. krna naik dan surut akan membawa efek2 negatif bg negara tsb.
Nah skrg coba km byngkan apa yg akan terjadi ketika ekonomi Amerika Serikat sedang bergairah sedangkan Indonesia sedang turun. Amerika pasti akan menaikan suku bunga, sdgkan Indonesia hrs mengurangi suku bunga.
Nah klo indonesia mengikuti mengikuti kebijakan moneter dan fiskal Amerika, indonesia hrs ikut menaikan suku bunga, hal itulah yg bs berdampak buruk bg ekonomi kita.
Jd mata uang bersama hnya bs digunakan di negara2 yg memiliki karakter perekonomian yg sama, misalnya spt mt uang Euro.