Dolar Australia merosot tajam setelah rilis notulen RBA. Pelemahan Aussie juga disebabkan beberapa faktor lain.
Dolar Australia melemah tajam terhadap sejumlah mata uang mayor pada perdagangan hari Selasa (20/Juni) setelah rilis notulen rapat RBA. AUD/USD bahkan sempat merosot hingga 0.6752.
Notulen rapat RBA yang dirilis pada hari Selasa mengungkapkan bahwa mayoritas pejabat bank sentral Australia sempat mempertimbangkan untuk mempertahankan suku bunga. Meski pada akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga 25 bps pada awal bulan Juni lalu, pelaku pasar menganggap sikap keraguan pejabat RBA berpotensi akan menghambat prospek kenaikan mendatang.
"Hasil notulen rapat RBA bulan Juni diterjemahkan oleh pelaku pasar sebagai sinyal dovish. Hal ini menyebabkan pasar menurunkan ekspektasi mereka terhadap prospek kenaikan suku bunga RBA yang membebani pergerakan dolar Aussie," kata Carol Kong, analis senior Commonwealth Bank of Australia (CBA) dalam sebuah catatan.
Namun, tak semua analis memangkas ekspektasi mereka terhadap prospek rate hike. Sebagian berpendapat bahwa masih ada kemungkinan RBA melanjutkan kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan Juli mendatang.
"Kami tidak menganggap notulen RBA ini bertendensi hawkish, namun kami juga berpendapat bahwa kenaikan suku bunga 25 bps di bulan Juli sebagai skenario yang paling mungkin terjadi. Pasalnya data pasar tenaga kerja Australia bulan Mei terbilang solid sehingga masih cukup aman untuk melanjutkan rate hike," kata Adelaide Timbrell dari ANZ.
Aussie Juga Tertekan Faktor Ini
Selain itu, terdapat faktor-faktor lain yang menekan kurs dolar Australia sejak hari Selasa. Pertama, pergerakan harga komoditas di pasar internasional yang cenderung seret akhir-akhir ini. Kedua, keputusan bank sentral China (PBoC) untuk memangkas suku bunga pinjaman tenor 1 tahun dan 5 tahun yang menandai resiko perlambatan ekonomi China.
Pelaku pasar saat ini tengah menanti pidato ketua The Fed Kamis malam nanti untuk mencari petunjuk mengenai prospek suku bunga. Data CME FedWatch menunjukkan probabilitas lebih dari 70 persen untuk kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 bps pada pertemuan Juli. Greenback berpeluang melanjutkan penguatan apabila statement Powell nantinya lebih hawkish.