Gejolak krisis yang melanda dunia saat ini memaksa kita untuk melakukan langkah hati-hati, menunggu merupakan pilihan yang bijaksana.
Perlahan namun pasti euro terus merangkak naik pada pembukaan pekan ini, faktor sepinya perdagangan dan berita ekonomi serta liburnya pasarlondonmenambah tekanan untuk usd hingga saat ini. Apakah saat ini us dollar sudah mulai kehilangan pesonanya? sudah bukan rahasia bahwa keinginan investor untuk menjaga keselamatan umum keuangan dengan membeli dollar sepanjang bulan mei kemarin (hasilnya luar biasa), perkiraan kemajuan ekonomi us membuat dollar seperti sebuah harta berharga yang harus dimiliki, namun sayangnya, nafsu untuk membeli dollar saat ini mulai terkikis oleh buruknya data ekonomi khususnya pada rilis NFP pekan kemarin, investor yang tadinya membeli usd secara membabi buta sekarang mulai memikirkan kembali strategi mereka dengan pertimbangan bahwa, ekonomi US menghadapi resiko sebanding dengan krisis yang dialami Eropa. belum sampai sebulan yang lalu, beberapa presiden FED mengira bahwa bank sentral mereka hanya akan duduk manis dipinggir lapangan untuk menonton pertandingan ECB, well...Think Again....
Saat ini ada kemungkinan besar bahwa FED akan memulai gerakan untuk meningkatkan pembelian aset sebelum ECB melakukan tindakan (apapun tindakan itu, entah mempertahankan kebijakan moneter ataupun sedikit merubahnya). QE3 ataupun perpanjangan Operation Twist amat dimungkinkan, mengingat penurunan angka NFP yang fantastis dalam 2 bulan belakangan ini.
Penurunan dollar dalam 2 hari ini membuktikan kebenaran survey spekulatif CFTC, dimana open posisi short mulai terpangkas dan investor mulai beralih membeli euro dengan harapan kebijakan moneter yang mendukung perbaikan euro.
Non-Manufaktur ISM dijadwalkan akan dirilis nanti malam dan disusul Nonfarm Productivity dan saya pribadi berharap laporan ini akan mengkonfirmasi perlambatan pertumbuhan ekonomiUSberdasarkan berkurangnya permintaan tenaga kerja dan aktifitas manufaktur.
Yang menjadi pertanyaan investor saat ini adalah: Apakah usd masih akan terus menjadi mata uang yang aman saat ini? Jawabannya adalah YA, karena euro masih akan terus mengalami penurunan sebagai akibat krisis yang melanda kawasan tersebut, namun, TIDAK apabila, pembuat kebijakan kawasan ini merencanakan, membuat serta mengumumkan rencana untuk menopang kekuatan euro yang berakibat pada timbulnya kembali kepercayaan kawasan ini terhadap mata uangnya, hal tersebut jelas membuat kebutuhan akan safe heaven semakin berkurang dan mendorong investor untuk keluar dari dollar us dan mengambil resiko pada mata uang lain.
Menurut informasi yang saya dengar semalam, panggilan darurat G7 kemungkinan akan dilakukan hari ini, entah itu hanya merupakan pembicaraan rutin atau apapun itu, yang jelas, sesuatu sedang terjadi di eropa saat ini..!! dan jika hal tersebut membawa efek yang lebih buruk maka pertemuan para mentri keuangan lebih lanjut pastilah akan terjadi, apalagi mereka juga sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk pertemuan G20 akhir bulan ini.
Satu hal yang pasti saat ini, Semua berharap yang terbaik untuk euro, namun, mempersiapkan diri untuk hal terburuk yang dapat terjadi (langkah cerdas untuk setiap investor ataupun trader, untuk itulah TP dan SL dipergunakan LOL....).
Bulan ini seperti yang saya katakan sebelumnya di tulisan saya yang lalu, merupakan bulan penuh pembelajaran serta kesabaran, banyaknya pertemuan tingkat tinggi dibulan ini, semakin meningkatnya tensi krisis eropa, perang politik untuk meningkatkan citra pemimpin dll semakin membuat panas situasi saat ini.
Harapan besar terletak pada pertemuan eropa akhir bulan ini (G20), mereka diharapkan akan menghasilkan kebijakan mengenai langkah-langkah konsolidasi fiskal yang lebih besar (yang artinya membutuhkan dana yang lebih besar), eurobonds juga semakin berkibar beritanya (jerman masih bersikeras menolak).
Dalam waktu dekat ini, prospek kemajuan euro akan bergantung pada seberapa siapnya dan bersedianya ECB untuk memberikan stimulus untuk perekonomian eropa, namun perlu diingat, ECB telah menyatakan dengan jelas bahwa, mereka menunggu solusi yang akan datang dari hasil pertemuan eropa, tetapi, kemerosotan data ekonomi yang berkelanjutan membuat pilihan sulit ECB untuk menentukan pergerakan, saat ini atau tetap menunggu.
ECB dihadapkan pada dua pilihan saat ini, terus menunggu seakan-akan menutup mata hingga pemilu yunani dan pertemuan eropa (yang akibatnya dapat menjadi semakin menyakiti euro) atau, memberikan signal mengenai bantuan keuangan seperti LTRO yang lalu, yang diperluas kembali (kebijakan moneter yang dovish seperti ini biasanya menyakiti euro terlebih dahulu, dan 100-150 poin dapat dipastikan ada ditangan saya LOL.... bila ini terjadi).
Satu hal yang patut dicermati saat ini, apapun yang sedang, akan, dan mungkin terjadi, pemerintahan sedunia sudah mulai mempersiapkan diri untuk hal yang terburuk (sebagai trader pun seharusnya begitu), bahkan cina, sudah mempersiapkan diri dengan rencana darurat mengenai grexit, walaupun, mereka tidak benar-benar percaya akan stimulus lanjutan yang diperlukan bagi eropa, tapi itu juga bergantung pada imbal hasil obligasi spanyol dan italia, reaksi keduanya terhadap keluarnya yunani akan dicermati investor, jika lonjakan terjadi hingga diatas 7%, maka inilah saatnya bank-bank sentral diseluruh dunia mulai menentukan pilihan mengenai stimulus terkoordinasi untuk meredam gejolak keuangan dunia (dunia keuangan secara global akan goncang jika yunani memilih keluar dari kawasan, untuk itulah stimulus yang terkoordinasi antar bank sentral sedunia diperlukan).
