Top

Ya...sebetulnya mirip2 sih, sama2 untuk mencegah loss. Misalnya kamu buy di level 1.0710. Kamu pasang stop level 10 pip. Artinya kamu hanya bisa stop loss di level antara 1.0711 ~ 1.0710 atau 1.0700 ~ 1.0710

Bisa, namun yang mempunyai alasan yang kuat.

Saya beri contoh mengenai aturan risk per transaksi sebesar 1-3%. Saya pribadi menerapkan aturan risiko per transaksi maksimal 1%.

Kenapa risiko per transaksi hanya 1%? Kenapa bukan 5% atau 10%? Toh, kalau profit akan kembali lagi.

Jawabannya karena trading adalah permainan peluang (game of chance).

Misal winrate Anda 60%, artinya:

• Dalam 100 kali transaksi, rata-rata transaksi profit Anda 60 kali dan transaksi loss 40 kali;
• Dalam 1000 kali transaksi, rata-rata transaksi profit Anda 600 kali dan transaksi loss 400 kali; dst.

Dengan winrate 60%, berapa kali loss berturut-turut yang bisa terjadi?

Berdasarkan statistik, winrate 60% bisa mengalami loss berturut-turut sampai 6 kali.

Kalau saya menggunakan risiko per transaksi 1%, loss 6 kali berturut-turut maka loss saya hanya 6%.

Jika saya menggunakan risiko 5%, loss 6 kali berturut-turut jumlah lossnya 30%. Risiko 10%, jumlah lossnya 60%.

Pertanyaan besarnya setelah mengalami loss berturut-turut adalah berapa yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal yang loss tadi?

• 6% = 6%
• 30% = 42.9%
• 60% = 150.0%

Kalau modal saya loss 30%, maka butuh 42.9% untuk mengembalikan modal tersebut. Sedangkan jika yang loss 60%, butuh 150% untuk mengembalikan yang loss!

Dengan demikian, inilah alasan logis kenapa risiko per transaksi tidak boleh terlalu besar.

Risiko per transaksi yang kecil adalah untuk kelangsungan akun Anda dalam jangka panjang.

Benny: Yoi, gue ngerti maksud lu. Jadi, pilihan stop out itu tergantung sama lu sendiri. Kalo stop out rendah, kayak 20% atau 50%, lu bisa nahan posisi lebih lama kalo harga lagi turun. Jadi, ada kesempatan buat harga balik arah dan lu nggak keburu kena stop out. Tapi, risikonya kalo harga tetep jatuh dan nyampe level stop out, lu bakal kehilangan lebih banyak.

Kalo stop out tinggi, misalnya 80% atau 100%, lu bakal cepet banget ngebatasin kerugian. Jadi, posisi lu langsung ditutup begitu kerugian nyampe level itu. Ini jaga akun trading lu dari kerugian yang lebih gede. Tapi, kelemahannya adalah lu nggak punya kesempatan buat ngasih posisi waktu buat balik arah.

Buatan lu milih stop out rendah atau tinggi tergantung dari gaya trading lu, berapa risiko yang bisa lu tanggung, dan strategi yang lu pake. Buat pemula, saran gue mending mulai dengan stop out rendah. Lu bisa belajar pasar dengan risiko yang lebih kecil dan ngembangin strategi trading lu tanpa rugi besar. Tapi tetep, lu harus pinter-pinter mengelola risiko dan nggak lupa manajemen risiko yang baik, walaupun stop out rendah.