Selain spread, lot, dan leverage, stop level adalah kondisi trading dari broker yang perlu Anda tahu. Sebenarnya, apa itu stop level broker?
Seperti halnya stop out, stop level sering terlewat dari perhatian trader saat menganalisa spesifikasi broker forex. Meski sama-sama berawalan "stop", kedua hal ini menjelaskan ketentuan yang sangat berbeda. Jika stop out berurusan dengan penutupan paksa sebuah posisi yang sedang merugi, maka stop level broker lebih berkaitan dengan seluk-beluk pembukaan order. Untuk lebih jelasnya, mari simak definisi, contoh, dan arti penting stop level berikut ini.
Apa Itu Stop Level Broker?
Stop level adalah batas yang menentukan jarak penempatan stop loss, take profit, dan pending order (buy stop dan sell stop) dari harga sekarang. Misalkan stop level broker ditentukan pada jarak 2 pip, maka Anda hanya bisa memasang order-order tersebut pada level harga yang berjarak minimal 2 pip dari harga sekarang. Masih bingung? Coba perhatikan contoh berikut ini:
"EUR/USD saat ini sedang berada di level 1.0727. Karena broker Andi memiliki ketentuan stop level 2 pips, maka ia baru bisa menempatkan order buy stop di level 1.0729 ke atas, atau sell stop pada level 1.0725 ke bawah."
Stop level broker biasanya ditetapkan bersamaan dengan limit level. Peranan keduanya sama, hanya dibedakan pada jenis pending order. Jika stop level broker berlaku untuk order buy stop dan sell stop, maka limit level menjadi acuan untuk batasan pending order buy limit dan sell limit. Secara umum, broker-broker forex yang memberlakukan aturan ini tidak membedakan besar stop level dan limit level. Bahkan, penamaan keduanya seringkali digabung menjadi "Stop & Limit Level".
Cara Mengetahui Stop Level Broker Forex
Ada 2 cara mengetahui berapa stop level yang ditentukan broker forex Anda. Pertama, Anda bisa mencari tahu pada bagian spesifikasi trading yang tersedia di situs resmi broker. Beberapa broker forex secara gamblang menyediakan informasi perihal stop level di bagian Akun Trading.
Cara kedua, Anda dapat melihat langsung stop level broker di platform MetaTrader 4. Teknik ini bisa diterapkan jika Anda kesulitan menemukan info mengenai stop level broker di website. Selain itu, cara ini lebih akurat untuk mengetahui stop level broker di setiap pair.
Perlu diketahui bahwa keterangan yang tersaji di situs broker biasanya diambil dari stop level untuk pair EUR/USD. Jadi apabila Anda ingin trading dengan pair selain EUR/USD, maka sebaiknya mengecek langsung berapa stop level yang ditentukan broker forex untuk pair Anda. Secara garis besar, jenis pair forex mayor memiliki stop level yang lebih kecil ketimbang pair cross dan eksotis.
Pertama-tama, klik kanan salah satu pair di kolom Market Watch yang terletak di bagian pojok kiri platform.
Kemudian, pilih menu "Symbols".
Cari pair yang ingin Anda ketahui stop level-nya, lalu klik "Properties".
Di window "Properties", Anda bisa melihat langsung berapa stop level broker untuk pair tersebut.
Arti Penting Stop Level Broker
Meski tidak sepopuler spread ataupun leverage, stop dan limit level tetap memiliki arti penting dan wajib dipahami khususnya bagi trader-trader pengguna strategi khusus seperti scalping. Bagaimana bisa? Berikut ini detail lebih lanjut dari hal-hal yang bisa terpengaruh oleh stop level broker:
- Ukuran stop loss tidak bisa lebih kecil dari stop level. Jika stop level broker kecil (antara 1-3 pips) mungkin tidak jadi masalah. Namun apabila mencapai belasan atau bahkan puluhan pip, hal ini bisa sangat berpengaruh pada manajemen risiko trader. Bayangkan saja jika stop level broker ditentukan pada jarak 14 pips. Itu artinya, ukuran stop loss Anda tak bisa kurang dari 14 pips.
- Semakin kecil stop level broker, semakin bagus pula kondisinya untuk para scalper. Seperti diketahui pada penjelasan di artikel tentang kondisi trading terbaik untuk scalping, biaya trading yang besar tidak kompatibel dengan strategi tersebut. Adanya penambahan pip dari target-target stop dan pending order tentu bisa membebani kinerja strategi scalping yang sangat memerlukan akurasi. Belum lagi, teknik scalping tak jarang dilakukan dengan membuka banyak posisi dalam waktu singkat. Jika untuk setiap order terdapat penambahan pip dari stop level broker, beban spread tentu bisa berlipat.
- Stop level broker juga bisa mengganggu kinerja EA (robot forex). Trading otomatis biasanya difasilitasi dengan EA yang sudah diset untuk mengeksekusi open dan close trading pada level-level tertentu. Jika kapasitas itu terganggu oleh stop level broker, maka kemungkinan besar trader akan sulit mendapat keuntungan yang diharapkan dari penggunaan EA.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, jelas dapat disimpulkan bahwa semakin kecil stop level broker, semakin baik efeknya bagi trading Anda. Karena kesulitan-kesulitan yang bisa dimunculkannya, banyak trader kemudian mencari broker forex yang memiliki kebijakan zero stop level, atau stop level 0 pip.
Namun demikian, broker forex dengan kemudahan tersebut belum tersebar luas. Jikapun ada, hanya broker-broker dengan kondisi khusus (ECN) yang memperkenankan stop dan limit level 0 pip. Karena tipe broker forex seperti itu mengusung spesifikasi yang tidak sesuai bagi semua kalangan trader, maka jalan tengah pun diambil.