Jawaban untuk Budi Angga:
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya. Saya bisa memahami kekhawatiran Anda karena saya pun sering mengalami false breakout.
Yang paling dasar dan hal pertama yang harus Anda pahami adalah bahwa sinyal yang dihasilkan oleh indikator apapun termasuk bollinger bands tidak ada yang bisa akurat 100% atau pasti profit. Itu artinya peluang berhasil akan berdasarkan probabilitas, bisa 50%, 60%, dst. Mindset indikator selalu tepat atau pasti selalu profit adalah mindset yang keliru karena sampai kapanpun Anda tidak akan mendapatkan indikator yang pasti 100% tepat.
Nah, yang kedua kalau Anda sudah ikuti seluruh prosesnya dengan benar tapi tetap kena false breakout juga itu artinya loss yang Anda alami adalah loss yang wajar.
Untuk mengurangi kemungkinan false breakout, ada beberapa strategi dan pendekatan yang bisa Anda coba:
Konfirmasi dengan indikator lain: Selain Bollinger Bands, Anda dapat menggunakan indikator teknikal lainnya sebagai konfirmasi sebelum mengambil posisi entry. Misalnya, Anda bisa menggunakan indikator momentum seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memastikan level harga atau waktu yang tepat sebelum entry.
Gunakan time frame yang lebih tinggi.
False breakout lebih sering terjadi di time frame yang lebih rendah dan hal ini sering disebut dengan banyak noise (gangguan). Anda bisa menggunakan time frame yang lebih tinggi, seperti 4 jam (H4) atau harian (D1), untuk mengurangi kemungkinan false breakout.
Perhatikan volatilitas pasar.
Ketika pasar sedang dalam kondisi yang sangat volatil atau saat terjadi berita penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga, kemungkinan terjadinya false breakout menjadi lebih tinggi. Dalam kondisi seperti ini, lebih baik Anda menahan diri untuk tidak mengambil posisi entry atau kalaupun entry masuk dengan risiko yang lebih rendah daripada biasanya.
Gunakan stop loss yang lebih lebar.
False breakout sering terjadi karena pergerakan harga yang sangat singkat dan volatil. Dengan menggunakan stop loss yang lebih lebar, Anda akan mempunyai ruang yang lebih besar bagi pergerakan harga dan tidak terkena stop loss sebelum akhirnya harga benar-benar membentuk false breakout.
Perhatikan pola harga dan konfirmasi candlestick.
Selain indikator teknikal, perhatikan juga pola harga dan konfirmasi candlestick sebelum entry. Misalnya, Anda dapat mencari formasi candlestick seperti engulfing pattern atau pin bar yang mengindikasikan potensi pembalikan tren.
Selain strategi di atas, penting juga untuk terus meningkatkan pemahaman Anda tentang pasar dan indikator yang Anda gunakan. Latihan, pengamatan, dan evaluasi terhadap setiap trading yang Anda lakukan dapat membantu Anda mengidentifikasi pola-pola tertentu atau kelemahan dalam strategi Anda.
Ingatlah bahwa trading melibatkan risiko, dan tidak ada metode yang dapat menjamin keberhasilan 100%. Selalu pertimbangkan faktor risiko dan kelola modal dengan bijak.