Pada hari Jumat lalu, bank sentral China (PBOC) menurunkan tingkat suku bunga menjadi 5.6% secara tiba-tiba. Penurunan suku bunga China ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan dukungan terhadap perekonomian negara China yang sedang menuju ekspansi paling lambat saat ini.
Pada hari Jumat lalu, bank sentral China (PBOC) menurunkan tingkat suku bunga menjadi 5.6% secara tiba-tiba. Penurunan suku bunga China ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan dukungan terhadap perekonomian negara China yang sedang menuju ekspansi paling lambat saat ini. Kebijakan pelonggaran yang dilakukan oleh PBOC memberikan sentimen positif kepada aset beresiko, seperti sektor saham, komoditi, dan mata uang komoditas, salah satunya adalah mata uang Aussie. Optimisme pasar akan kebijakan pelonggaran PBOC juga turut mendukung performa Aussie. Meningat China adalah mitra dagang utama Australia.
Pada grafik Hourly (H1), Aussie terlihat mencoba rebound setelah melemah hingga dari 0.87950 hingga 0.85650, namun rebund tersebut masih terjegal oleh Fibonacci Retracement 61.8%. Maka dapat dikatakan lonjakan Aussie masih bersifat rebound, namun secara garis besar tren Aussie masih bearish akibat penguatan dollar AS yang signifikan. Rentang pergerakan mata uang Aussie nampaknya akan berada dalam kisaran 0.87200 (resistance) hingga 0.86600 (support). Sedangkan dari kalender ekonomi, masih memungkinkan Aussie untuk bergerak sideways karena belum ada data ekonomi penting dari Australia maupun AS yang dirilis hari ini.
klik untuk memperbesar
Perhatikan jika terjadi penembusan di kisaran harga tersebut, dapat memberikan signal peluang trading bagi para trader. Para trader dapat berjaga-jaga dengan menempatkan pending order sell stop dibawah 0.86600, dengan peluang keuntungan hingga level 0.86000, dan menempatkan pending order buy stop di atas 0.87200, dengan peluang keuntungan hingga 0.87950.
Resistance : 0.87200 – 0.87950
Support : 0.86600 – 0.86000