Temukan kiat trading yang efektif dengan memanfaatkan pola bullish divergence. Pelajari cara mengidentifikasi dan menggunakan pola ini di artikel berikut.
Dalam dunia trading, memiliki strategi trading yang tepat sangatlah penting. Salah satu strategi yang akurat dan efektif adalah trading menggunakan pola bullish divergence. Pola ini memberikan sinyal tentang pembalikan harga yang dapat Anda manfaatkan untuk meraih potensi keuntungan yang signifikan.
Namun, mengenali dan memahami pola bullish divergence tidaklah mudah saat Anda melihatnya di grafik. Oleh karena itu, kami telah menyusun artikel ini dengan tujuan memberikan pengetahuan yang solid tentang pola bullish divergence dan kiat-kiat praktis yang dapat Anda terapkan dalam trading Anda. Tanpa basa-basi, mari kita masuk ke pembahasan.
Baca Juga:How to Trade Using Divergence Strategy
Apa Itu Pola Bullish Divergence?
Kondisi divergence mengacu pada suatu fenomena dalam analisis teknikal di mana terjadi ketidaksesuaian antara pergerakan harga pasar dari suatu aset dengan osilator atau indikator momentum seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence). Pola ini sering dianggap sebagai sinyal awal yang penting tentang perubahan tren atau pembalikan harga di pasar.
Dalam pola bullish divergence, terdapat penurunan harga yang terjadi dan mencapai titik terendah baru (lower low). Namun, indikator momentum yang digunakan, seperti RSI atau MACD, tidak mengikuti pergerakan harga tersebut. Sebaliknya, indikator tersebut menunjukkan adanya titik terendah yang lebih tinggi (higher low).
Artinya, meskipun harga mencapai titik terendah baru, indikator momentum menunjukkan adanya kekuatan atau dorongan beli yang meningkat.
Pola ini dapat diinterpretasikan sebagai tanda bahwa tekanan penjual (sellers) mulai melemah, sedangkan tekanan pembeli (buyers) mulai menguat. Hal ini memberikan sinyal potensial bahwa harga akan mengalami pembalikan ke arah tren naik atau setidaknya mengalami koreksi naik dalam waktu dekat. Pola bullish divergence sering dianggap sebagai sinyal yang kuat dan dapat diandalkan dalam mengidentifikasi potensi pembalikan tren dari penurunan ke kenaikan harga.
Namun, penting untuk diingat bahwa pola bullish divergence termasuk dalam kategori pola yang kompleks dalam analisis teknikal. Untuk mengenali dan memahami pola ini dengan benar, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang indikator-indikator momentum yang digunakan dan kemampuan interpretasi yang baik.
Cara Mengidentifikasi Pola Bullish Divergence
Untuk mengidentifikasi dan mengonfirmasi pola bullish divergence, Anda perlu tahu cara menggunakan indikator teknikal seperti RSI, Stochastic, dan MACD. Indikator-indikator ini adalah indikator momentum yang membantu trader menentukan kekuatan atau kelemahan dari tren suatu aset.
Setelah Anda memasukkan setidaknya salah satu indikator ke dalam grafik harga, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi situasi di mana harga mencapai titik terendah baru (lower low), sementara indikator menunjukkan sesuatu yang berbeda, yaitu menciptakan titik tertinggi yang lebih tinggi (higher low).
Ketika hal ini terjadi, sinyal bullish valid dan Anda bisa masuk posisi buy pada titik terendah dengan harapan bahwa harga akan berbalik.
Lebih detailnya berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk mengidentifikasi dan menggunakan pola divergence bullish:
- Identifikasi kondisi harga di mana aset mencapai titik terendah baru dan menciptakan dua atau tiga dasar (bottoms).
- Tambahkan salah satu indikator berikut ke dalam grafik harga: RSI, MACD, atau Stochastic Oscillator.
- Cari adanya perbedaan antara harga dan indikator (lower low – higher low).
- Beli aset pada titik terendah dan atur stop-loss di bawah level terendah dari swing harga terakhir.
- Gunakan rasio risk/reward minimal 1:2.
Cara Trading Dengan Bullish Divergence
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa indikator yang dapat Anda gunakan untuk mengidentifikasi pola bullish divergence yang dapat diandalkan. Indikator-indikator tersebut antara lain - Relative Strength Index (RSI), MACD, dan indikator stochastic oscillator.
Berikut ini cara trading bullish divergence dengan menggabungkan beberapa indikator dengan pola bullish divergence.
Pola Bullish Divergence Dengan RSI (Relative Strength Index)
Indeks Kekuatan Relatif (RSI) adalah indikator momentum yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) di pasar. Ketika RSI menunjukkan angka 70, ini berarti bahwa pasar berada dalam kondisi jenuh beli, dan harga diharapkan berbalik arah. Di sisi lain, jika RSI menyentuh level 30, pasar berarti berada dalam kondisi jenuh jual.
Pada grafik EUR/USD time frame 1 jam (H1) di bawah ini, kita dapat melihat bagaimana pasangan mata uang tersebut membentuk titik terendah (bottoms) yang lebih rendah sementara RSI bergerak ke arah yang berlawanan dengan titik terendah yang lebih tinggi (higher low). Dalam hal ini, pola bullish divergence terkonfirmasi dan terjadi pembalikan tren.
Baca Juga:Intro to Relative Strength Index (RSI) for Trading
Pola Bullish Divergence Dengan MACD (Moving Average Convergence Divergence)
Indikator teknikal lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola bullish divergence adalah Moving Average Convergence Divergence (MACD). Pada dasarnya, MACD mengukur momentum aset atau kekuatan tren dan biasanya menunjukkan pembalikan tren saat terjadi persilangan (crossover).
Seperti yang dapat Anda lihat pada grafik EUR/USD di bawah ini, terdapat ketidaksesuaian antara harga aset dan indikator MACD. Kemudian, saat terjadi persilangan MACD, pola bullish divergence selesai terbentuk, dan harga berubah arah dengan cepat.
Baca Juga: Cara Menggunakan Indikator MACD untuk Day Trading
Pola Bullish Divergence Dengan Stochastic Oscillator
Terakhir, indikator teknikal lain yang membantu mengidentifikasi pola bullish divergence adalah Stochastic Oscillator. Serupa dengan RSI, stochastic oscillator memberikan sinyal area yang jenuh beli (overbought) dan area yang jenuh jual (oversold), serta menunjukkan kekuatan momentum dan tren saat ini.
Ketika indikator Stochastic berada di atas 80, pasar berada dalam kondisi overbought, dan jika Stochastic Oscillator berada di bawah 20, maka kondisi tersebut dianggap oversold.
Pada grafik di bawah ini, kami menambahkan indikator stochastic untuk melihat adanya ketidaksesuaian antara harga pasar dan indikator untuk melihat bullish divergence sebagai tanda pembalikan tren.
Pada grafik EUR/USD H1 di atas, harga terus turun membentuk titik terendah baru (lower low) namun stochastic malah membentuk titik terendah yang lebih tinggi (higher low). Dalam situasi ini, terdapat peluang bagus untuk membeli EURUSD dengan menempatkan stop-loss order di bawah level terendah dari tren penurunan sebelumnya.
Kelebihan Dan Kekurangan Pola Bullish Divergence
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan pola bullish divergence.
Kelebihan:
- Bisa diandalkan (reliable) sebagai sinyal pembalikan tren yang cukup akurat.
- Menawarkan banyak peluang trading yang bagus, terutama untuk trader jangka pendek.
Kekurangan:
- Tidak mudah diidentifikasi pada grafik harga, membutuhkan pemahaman dan keterampilan dalam mengenali perbedaan antara pergerakan harga dan indikator.
- Tidak cocok untuk trader pemula yang mungkin mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan pola ini dengan benar.
Tipe Trader Yang Cocok Menggunakan Pola Ini
Pola bullish divergence pada dasarnya dapat digunakan oleh berbagai tipe trader, karena dapat diterapkan pada berbagai time frame. Namun, terdapat beberapa pertimbangan yang membuat pola ini lebih cocok digunakan pada time frame H1 (1 jam) atau yang lebih tinggi.
Hal ini disebabkan oleh fluktuasi harga yang lebih acak pada time frame yang terlalu kecil, yang dapat mengurangi akurasi pola divergence bullish.
Dalam konteks ini, terdapat dua tipe trader yang paling cocok menggunakan pola bullish divergence, yaitu day trader dan swing trader. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kedua tipe trader tersebut dan bagaimana mereka dapat mengaplikasikan pola bullish divergence:
Day Trader
Day trader adalah tipe trader yang melakukan trading dalam jangka waktu singkat, biasanya menutup posisi dalam waktu kurang dari 24 jam atau di hari yang sama. Mereka melakukan transaksi berdasarkan pergerakan harga yang cepat dan fluktuatif.
Dalam penggunaan pola bullish divergence, day trader dapat memanfaatkan sinyal pembalikan tren yang diberikan oleh pola ini untuk membuka posisi beli saat munculnya indikasi bullish divergence. Mereka biasanya akan keluar dari posisi dalam waktu yang relatif singkat, mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang cepat.
Baca Juga:Powerful Tips from 5 Successful Day Traders
Swing Trader
Swing trader adalah tipe trader yang melakukan trading dengan mengambil keuntungan dari pergerakan harga dalam jangka waktu yang menengah, biasanya beberapa hari hingga beberapa minggu. Mereka mencari peluang entry buy saat harga sedang dalam tren naik atau pada time frame Daily atau Weekly.
Dalam penggunaan pola bullish divergence, swing trader dapat menggunakan sinyal bullish divergence sebagai konfirmasi untuk membuka posisi beli pada saat yang tepat. Mereka cenderung mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang lebih berkelanjutan setelah terjadi pembalikan tren.
Oleh karena itu, pola ini lebih cocok digunakan oleh trader yang sudah berpengalaman dan mungkin kurang cocok bagi trader pemula yang baru memulai perjalanan mereka dalam trading. Seiring dengan meningkatnya pengalaman dan pemahaman tentang analisis teknikal, trader dapat mempertimbangkan untuk menggunakan pola bullish divergence dalam strategi trading mereka.
Baca Juga: Swing Trading, Strategi Forex Ideal Untuk Profit Maksimal
Akhir Kata
Menguasai pola bullish divergence dapat menjadi keunggulan Anda dalam trading. Namun, penting untuk diingat bahwa pola bullish divergence bukanlah holy grail yang 100% akan berhasil. Oleh karena itu, strategi ini harus dikombinasikan dengan manajemen risiko yang baik agar Anda tidak mengalami loss yang besar.
Selain itu, sebelum Anda gunakan dalam akun riil Anda, sebaiknya uji terlebih dahulu (backtest atau forward test) pada akun demo untuk mendapatkan pemahaman yang baik. Dengan pemahaman yang baik dan praktek yang konsisten, Anda dapat memanfaatkan pola bullish divergence untuk meningkatkan keberhasilan Anda dalam trading.
Untuk mendapatkan proyeksi harga mendatang, Anda juga bisa memanfaatkan pola Outside Bar. Seperti apa caranya? Simak panduannya di artikel berjudul 3 Cara Memanfaatkan Pola Outside Bar Untuk Trading.