Sedang mencari strategi trading yang efektif? Yuk, manfaatkan pola Hammer Bullish untuk membantu Anda dalam hal mengidentifikasi, mengkonfirmasi, dan mengambil peluang akurat!
Salah satu contoh strategi trading yang populer yang telah menjadi favorit di kalangan para trader adalah penggunaan pola candlestick, sebuah metode analisa teknikal yang mengandalkan pola grafik dan formasi candlestick untuk mengidentifikasi peluang trading.
Namun, penting untuk diingat bahwa melakukan trading dengan memanfaatkan pola candlestick tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa penggunaan pola candlestick harus spesifik dan hanya fokus pada pola-pola tertentu yang memiliki probabilitas keberhasilan yang tinggi. Salah satu pola candlestick yang terkenal adalah pola hammer bullish.
Jika diterapkan dengan benar dan dalam konteks yang sesuai, pola hammer bullish ini memberikan peluang yang sangat menguntungkan dengan rasio risiko/reward yang besar.
Dengan munculnya pola ini, sinyal yang jelas diberikan bahwa ada kemungkinan kuat bahwa harga akan berbalik dari tren turun menjadi tren naik. Tanpa perlu menunggu lebih lama lagi, mari kita masuk ke dalam pembahasan.
Apa Itu Pola Hammer Bullish?
Pola candlestick bullish hammer adalah sebuah pola candlestick yang terdiri dari satu batang candlestick yang muncul di dasar tren bearish. Pola ini memberikan indikasi bahwa sentimen pasar akan berubah menjadi lebih positif.
Pola candlestick ini dapat dikenali dengan melihat adanya badan candlestick kecil dan ekor bawah yang panjang, membentuk bentuk yang menyerupai palu terbalik.
Secara umum, pola candlestick bullish hammer termasuk dalam kelompok pola candlestick doji yang biasanya mengisyaratkan adanya pembalikan dalam pergerakan harga.
Namun, yang membedakan pola candlestick bullish hammer adalah pola ini memberikan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan tren. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan buyer yang terlihat di akhir periode tren menurun.
Di sisi lain, ada juga versi kebalikan dari pola bullish hammer yang dikenal sebagai pola candlestick hanging man. Pola ini memiliki pola palu terbalik yang cenderung bearish, dan mengindikasikan bahwa pasar akan berubah arah dari tren bullish menjadi bearish.
Cara Identifikasi Pola Hammer Bullish
Mengidentifikasi pola bullish hammer dalam trading forex bukanlah suatu hal yang rumit. Pola ini terdiri dari hanya satu candlestick, sehingga Anda dapat menemukan pola ini berulang kali saat menganalisa grafik. Namun, penting untuk diingat bahwa arti dari pola ini dapat berbeda tergantung pada kondisi pasar di mana ia muncul.
Yang terutama perlu diperhatikan adalah bahwa pola bullish hammer dapat mengindikasikan pembalikan tren secara keseluruhan, atau mungkin muncul sebagai bagian dari koreksi sementara dalam tren utama yang sedang berlangsung.
Oleh karena itu, saat Anda mengenali pola ini, sangat penting untuk tetap waspada terhadap situasi pasar secara keseluruhan dan melakukan interpretasi yang tepat terhadap pola tersebut.
Meskipun demikian, untuk mengidentifikasi pola bullish hammer, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
- Pola candle bullish hammer muncul di bagian dasar dari tren menurun yang sedang berlangsung.
- Candlestick tersebut memiliki tubuh yang kecil dengan ekor bawah yang panjang.
- Harus ada muncul candle bullish konfirmasi lain yang muncul setelah candle bullish hammer tersebut.
Sekarang, mari kita perhatikan bagaimana pola candle bullish hammer ini terlihat dalam grafik harga candlestick.
Seperti yang terlihat dalam contoh di atas, terdapat pola candle bullish hammer (ditandai oleh candle hijau) yang muncul setelah periode pergerakan harga bearish. Pola ini memberikan indikasi bahwa sentimen pasar akan mengalami perubahan dan mengarah pada titik balik.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti ketika mengidentifikasi pola candle bullish hammer pada grafik harga:
- Identifikasi pola candle bullish hammer yang muncul di dasar tren bearish. Perhatikan bahwa pola ini cenderung terjadi setelah pergerakan harga yang menurun.
- Setelah mengidentifikasi pola tersebut, Anda juga dapat menambahkan indikator tambahan sebagai konfirmasi pembalikan, seperti RSI (Relative Strength Index), MACD (Moving Average Convergence Divergence), atau menggunakan level Fibonacci untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang relevan.
- Setelah Anda mengenali pola candle bullish hammer, Anda dapat mempertimbangkan untuk masuk posisi buy ketika salah satu candle berikutnya setelah candle bullish hammer ditutup di atasnya. Hal ini dapat dianggap sebagai tanda bahwa pembalikan telah terkonfirmasi.
- Sebagai langkah pengaman, Anda dapat menempatkan order stop-loss di atau di bawah level terendah candle bullish hammer. Hal ini akan membantu melindungi modal Anda jika ternyata pembalikan arah tidak terjadi. Selain itu, Anda juga dapat menetapkan target profit di level tertinggi dari tren sebelumnya, dengan harapan untuk memanfaatkan pergerakan harga setelah pembalikan.
Cara Trading Menggunakan Pola Hammer Bullish
Trading menggunakan pola candlestick bullish hammer berarti mencoba untuk masuk posisi buy di dasar tren turun. Namun, karena risiko tinggi masuk buy pada level terendah, para trader menggunakan tambahan untuk mengkonfirmasi pembalikan dan memastikan mereka masuk pada waktu yang tepat.
Mari kita lihat lebih dekat dua cara tersebut.
Konfirmasikan Pembalikan Tren dan Menentukan Entry
Untuk memastikan pembalikan tren dan menentukan titik masuk (entry) yang tepat setelah mengidentifikasi pola candle bullish hammer, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengkonfirmasi pembalikan tersebut.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pola bullish hammer terbentuk di akhir tren menurun, biasanya pada level terendah dekat dengan area resisten yang akan menjadi titik breakout. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan indikator teknikal lainnya guna memperkuat kevalidan pembalikan tersebut.
Indikator Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah dua indikator yang efektif dalam mengidentifikasi pembalikan tren. Anda dapat dengan mudah menambahkan kedua indikator ini ke grafik sebagai alat tambahan untuk mencari konfirmasi tambahan.
Pada dasarnya, Anda mencari crossover garis pada indikator atau indikasi lain yang menunjukkan adanya potensi pembalikan harga.
Dalam contoh di bawah ini, kita melihat adanya pola bullish hammer yang terbentuk di akhir tren menurun (dalam contoh ini, candlestick berwarna merah). Selain itu, indikator menunjukkan bahwa tren menurun saat ini kehilangan momentum.
Setelah Anda mengidentifikasi adanya candlestick yang ditutup di atas harga penutupan candlestick bullish hammer, Anda dapat mengambil posisi buy (seperti yang terlihat dalam grafik EUR/USD di bawah ini).
Letakkan Stop Loss dan Take Profit Menggunakan Fibonacci Retracement
Level retracement Fibonacci adalah salah satu indikator utama yang digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang penting dalam analisis teknikal. Banyak trader yang berpendapat bahwa penting bagi setiap trader untuk mempelajari cara menggunakan retracement Fibonacci.
Alasan sederhananya adalah karena level retracement ini sering digunakan oleh trader secara luas, sehingga membuatnya menjadi lebih signifikan.
Dalam grafik EUR/USD dengan time frame 30 menit di bawah ini, kami menggunakan level retracement Fibonacci untuk mengidentifikasi titik-titik resistance dan support yang relevan. Perhatikan bahwa dalam contoh ini, titik terendah dari pola bullish hammer juga merupakan level support terendah yang sesuai dengan retracement Fibonacci.
Dengan demikian, dalam situasi ini, disarankan untuk menempatkan stop-loss Anda di bawah level harga terendah dari candle bullish hammer tersebut. Sedangkan untuk target profit, Anda dapat menempatkan order pada salah satu level rasio Fibonacci yang telah ditentukan.
Dalam contoh yang kami berikan, level Fibonacci 23,6% adalah target profit pertama, dan level Fibonacci 38,2% adalah target profit kedua. Jika harga berhasil melewati level 23,6%, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengubah stop-loss Anda menjadi teknik trailing stop-loss, yang akan memungkinkan Anda untuk mengamankan keuntungan yang telah diperoleh.
Dengan menggunakan pendekatan ini, Anda dapat mengintegrasikan penggunaan level retracement Fibonacci dalam strategi trading Anda, dengan memanfaatkan level-level support dan resistance yang signifikan yang dihasilkan oleh indikator ini.
Ingatlah bahwa penggunaan level Fibonacci ini sebaiknya dikombinasikan dengan alat analisis lainnya dan dipertimbangkan bersamaan dengan kondisi pasar secara keseluruhan untuk membuat keputusan trading yang lebih baik.
Kelebihan Dan Kekurangan
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari pola hammer bullish:
Kelebihan
-
Mudah diidentifikasi
Pola candle bullish hammer terdiri dari satu candlestick dengan ciri-ciri yang jelas, seperti badan candle kecil dan ekor bawah yang panjang, sehingga mudah dikenali dalam grafik harga.
-
Dapat diandalkan
Pola ini telah terbukti memberikan sinyal yang cukup kuat untuk pembalikan tren, terutama ketika muncul di dasar tren bearish.
-
Cocok dikombinasikan dengan indikator pembalikan tren dan level Fibonacci
Pola candle bullish hammer dapat digunakan bersama dengan indikator teknikal seperti RSI, MACD, dan level retracement Fibonacci untuk mengkonfirmasi sinyal pembalikan tren yang lebih kuat.
Kekurangan
-
Tidak menunjukkan level yang tepat untuk pembalikan
Meskipun pola candle bullish hammer memberikan indikasi adanya pembalikan tren, pola ini tidak memberikan informasi yang spesifik mengenai level harga yang tepat untuk pembalikan tersebut. Oleh karena itu, trader perlu menggunakan alat analisis lain seperti level Fibonacci atau indikator lainnya untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang lebih akurat.
-
Dapat memberikan sinyal palsu
Seperti pola chart lainnya, pola candle bullish hammer juga dapat menghasilkan sinyal palsu di mana pembalikan tren sebenarnya tidak terjadi. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk selalu mengonfirmasi pola ini dengan menggunakan indikator teknikal lain.
Akhir Kata
Salah satu cara untuk mengkonfirmasi sinyal dari pola candle bullish hammer adalah dengan mengkonfirmasinya menggunakan indikator teknikal tambahan.
Misalnya, Anda dapat menggunakan indikator RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memperoleh konfirmasi tambahan tentang kondisi pasar dan memvalidasi sinyal yang dihasilkan oleh pola bullish hammer.
Dengan melakukan hal ini, Anda dapat meningkatkan keberhasilan trading Anda dan mengambil keputusan yang lebih tepat.
Namun, trader perlu menyadari kemungkinan adanya sinyal palsu dan tetap menjaga kedisiplinan serta menggunakan manajemen risiko yang tepat serta money management yang baik.
Sebelum menerapkan pola candle bullish hammer dalam trading secara real-time, disarankan untuk melakukan backtesting terlebih dahulu. Dengan melakukan simulasi pada data historis, Anda dapat melihat bagaimana pola ini berperilaku dalam berbagai kondisi pasar dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya.
Hal ini akan membantu Anda memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kapan dan bagaimana sebaiknya menggunakan pola candle bullish hammer.
Ingin menelusuri lebih dalam strategi trading menggunakan pola candlestick? Selain pola candle bullish hammer, ada juga pola pennant bearish dan bullish yang bisa Anda manfaatkan untuk menemukan peluang akurat. Simak panduannya di sini.