Indikator ToR berfungsi untuk mendeteksi gejala trend yang terjadi di masa depan. Indikator ToR cukup diminati karena kemudahannya dalam mendeteksi signal ADX dari berbagai time frame, sehingga bisa menjadi pedoman yang cukup akurat untuk pengambilan posisi.Perhatikan indikator ToR pada chart EUR/USD berikut ini.Indikator ToR berada di bawah chart harga dengan keterangan ADX di time frame M5, M15, M30, H1, H4, dan D1. Warna hijau menunjukkan trend naik, warna merah menunjukkan trend turun, dan warna kuning menunjukkan sideways. Sementara itu, tanda panah di sebelah indikator menunjukkan sudut trend:
Panah 45 derajat: trend sedang dimulai
Panah 90 derajat: trend kuat sedang berlangsung
Garis berliku: tidak ada trend
Jika time frame M30 sampai D1 menunjukkan warna yang sama, entah hijau atau merah seluruhnya, maka Anda sudah bisa melakukan order. Akan lebih baik lagi jika warnanya sama dari time frame M5 sampai D1. Pasalnya, jika hampir seluruh time frame menunjukkan warna yang sama, trend bullish atau bearish yang terjadi sangat kuat. Apabila indikator menunjukkan sideways, Anda bisa menunggu beberapa waktu karena market sedang konsolidasi. Oleh sebab itu, indikator ToR akan lebih ideal digunakan untuk trading jangka menengah dan panjang saja.
Terkadang, beberapa trader pemula kesulitan dalam membaca signal trading yang dihasilkan oleh indikator teknikal. Indikator Fractal Dimension dapat menjadi solusi terbaik karena menyajikan pembacaan signal trading yang lebih mudah dan sederhana. Grafik indikator yang berwarna merah akan berubah menjadi biru saat ada signal yang potensial. Trader hanya perlu open posisi mengikuti grafik biru tersebut dan tidak perlu melakukan apa-apa saat grafiknya berwarna merah. Perhatikan ilustrasi penggunaan indikator Fractal Dimension berikut ini.Grafik yang berwarna biru menunjukkan letak signal, sedangkan grafik berwarna merah menandakan tidak ada signal yang potensial. Trader bisa mengikuti trading sesuai dengan titik pembalikan market. Untuk penggunaan time frame, trader bisa mengaturnya di M5, M15, atau H1.Indikator Fractal Dimension tergolong oscilator yang leading atau mendahului market. Informasi yang diberikan pun cukup akurat. Meski market sedang berfluktuasi, trader tetap bisa membaca arah market dengan leluasa karena signal yang dihasilkan tidak membuat bingung sama sekali.Rekomendasi penggunaan:
Saat harga sedang mengalami kontraksi atau pembalikan, biasanya trend akan mulai berbalik arah. Fokuskan pada pembalikan harga sesuai arah trend.
Bila terlihat pembalikan, artinya trend bisa berlangsung lebih lama. Trader cukup melihat arah trend dari signal indikator Fractal Dimension.
Jika harga berada dalam kondisi Uptrend, lalu tiba-tiba muncul signal indikator Fractal Dimension, maka fokuskan untuk pembalikan bearish.
Jika harga berada dalam kondisi Downtrend, lalu signal Fractal Dimension muncul, maka fokuskan untuk pembalikan bullish.
Indikator SSL, singkatan dari Semaphore Signal Level, merupakan indikator yang mengikuti trend sesuai momentum. Indikator ini dapat mengidentifikasi perubahan trend dan memberikan sinyal trading yang akurat. Trader bisa lebih mudah menempatkan order buy dan sell berdasarkan sinyal yang diberikan oleh indikator. Cermati visualisasi indikator SSL pada chart EUR/USD berikut ini.Indikator SSL berbentuk garis putus-putus berwarna biru. Jika garisnya berada di bawah harga, artinya trend bullish sedang terjadi. Trader bisa mempersiapkan order buy sesegera mungkin. Sebaliknya, jika garis indikator berada di atas harga, maka yang terjadi adalah trend bearish sehingga order yang dilakukan adalah sell. Indikator SSL sensitif terhadap perubahan momentum. Sebab sifatnya yang tergolong leading, indikator ini dapat bereaksi lebih cepat dalam mendeteksi trend dan pembalikannya. Dengan kata lain, trader juga bisa menggunakan SSL untuk patokan exit saat sinyal berlawanan muncul. Pada chart di atas, time frame yang digunakan adalah M30. Pada dasarnya, indikator ini bagus untuk segala jenis time frame, mulai dari harian, mingguan, hingga bulanan. Oleh sebab itu, para scalper bisa mengaplikasikan indikator ini pada chart M5 atau M1 sekalipun. Trader jangka menengah dan panjang juga bisa memanfaatkannya di time frame yang lebih besar. Agar lebih teruji, kombinasikan indikator SSL dengan indikator lain untuk konfirmasi.
Sesuai namanya, indikator MAStoch adalah hasil "perkawinan" antara Moving Average dengan Stochastic. Keunggulan yang bisa diperlihatkan dari indikator ini adalah mampu mengetahui adanya pembalikan market. Selain itu, MAStoch juga bisa mendeteksi trend jangka panjang. Uniknya, signal yang dihasilkan indikator ini teruji valid dan akurat. Jadi, trader bisa lebih mudah dan sigap membuka posisi begitu signal muncul.Perhatikan visualisasi indikator MAStoch pada chart AUD/USD berikut ini.Indikator MAStoch tergolong oscillator. Meski dibuat berdasarkan MA dan Stochastic, indikator yang cocok untuk segala jenis time frame ini termasuk leading karena dapat mendeteksi trend lebih awal. Bentuknya mirip seperti candlestick, tetapi hanya terdiri dari badan tanpa sumbu. Jika trend market sedang naik, warna indikator akan berubah hijau. Saat trend turun, warnanya menjadi merah. Saat terjadi perubahan warna, entah dari hijau ke merah atau merah ke hijau, trader bisa segera mempersiapkan order. Sebelum itu, pastikan dua hal berikut ini:
Indikator MAStoch sudah sesuai arah signal
Perubahan warna indikator tidak cepat, tetapi grafik batangnya berangsur-angsur mengecil
Apabila trend saat ini sedang naik dan indikator memunculkan warna hijau, segera lakukan order buy. Jika warna merah yang muncul dan trend saat ini sedang turun, lakukan order sell. Jangan lupa untuk selalu menggunakan stop loss untuk memperkecil risiko kerugian. Jika salah prediksi, jangan ragu untuk cut loss.
Indikator Daily Pivot adalah pengembangan dari Pivot Point. Indikator ini cukup istimewa karena ada beberapa fitur ekstra yang tidak dapat ditemukan pada Pivot Point biasa. Level support dan resistance yang dideteksi Daily Pivot memiliki lebih banyak divisi. Alhasil, pembacaannya bisa lebih akurat dan detail dibanding Pivot Point biasa. Selain itu, ada garis khusus yang bergerak mengikuti arah pergerakan harga dan menjadi pembatas reversal.Secara keseluruhan, ada 13 garis support resistance yang disajikan oleh indikator Daily Pivot dan 1 garis khusus berwarna biru yang mengikuti pergerakan harga. Berikut ini daftar garis yang akan muncul dalam tampilan Daily Pivot:
Garis putus-putus berwarna oranye adalah titik-titik support, terbagi menjadi S0.5, S1.0, S1.5, S2.0, S2.5, dan S3.0. Semakin ke bawah levelnya, semakin besar bilangan S-nya.
Garis tegas berwarna oranye adalah Pivot Line, berfungsi sebagai Pivot Point itu sendiri.
Garis putus-putus berwarna hijau tosca adalah titik-titik resistance, terbagi menjadi R0.5, R1.0, R1.5, R2.0, R2.5, dan R3.0. Semakin ke atas levelnya, semakin besar bilangan R-nya.
Garis tegas berwarna biru tua adalah garis trend, arahnya mengikuti pergerakan harga dan bisa dianggap sebagai support resistance dinamis jangka panjang.
Rekomendasi penggunaan:
Selalu perhatikan posisi harga terhadap garis biru. Jika harga bergerak di atasnya, maka market sedang bullish. Dalam kondisi tersebut, segera rencanakan order buy. Jika harga bergerak di bawahnya, maka market sedang bearish sehingga fokuskan untuk order sell.
Waspadalah saat harga melintasi garis biru karena menandakan adanya reversal.
Untuk Pivot Line dan titik-titik support resistance yang terpasang, gunakan strategi yang sama seperti saat menggunakan Pivot Point standar.
Indikator Daily Pivot hanya efektif untuk time frame kecil hingga menengah. Dengan kata lain, indikator ini akan optimal jika digunakan untuk scalping atau day trading.
Hindari waktu ramai rilis berita berdampak tinggi, kecuali Anda memang mencari peluang breakout dan sudah mahir menghadapi volatilitas ekstrem di market.
Bagi seorang scalper, penting untuk bisa mengenali titik-titik eksekusi dengan cepat dan tepat. Oleh sebab itu, seorang member forum MQL5 dengan username Gordon Gekko mengembangkan indikator JJN-BEE yang dapat mempermudah para scalper untuk mengumpulkan pundi-pundi profit. Pasalnya, indikator tersebut dapat menunjukkan titik-titik potensial untuk entry, Take Profit (TP), dan Stop Loss (SL). Cermati penggunaan indikator JJN-BEE pada EUR/USD time frame M15 berikut ini.Tampak pada chart di atas, titik hijau menunjukkan titik yang disarankan untuk Take Profit, sedangkan titik merah untuk Stop Loss. Titik yang muncul juga ada banyak sehingga sangat membantu strategi para scalper. Level-level TP dan SL ini dikalkulasikan berdasarkan formulasi indikator Average True Range (ATR), sehingga trader bisa memodifikasi periods-nya pada jendela kustomisasi setelah indikatornya dipasang.Selanjutnya, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat menggunakan indikator JJN-BEE:
Gunakan indikator ini pada time frame M5 atau lebih
Buka posisi hanya jika harga telah melewati level entry yang diindikasikan oleh sinyalMisalnya, jika sinyal mengatakan "Buy: 1.0632" seperti gambar di atas, maka pastikan bahwa harga berada di atas 1.0632 sebelum membuka posisi
Perhatikan trend yang sedang terjadi pada time frame yang lebih besar. Buka posisi sell hanya saat terjadi downtrend, dan buy hanya saat uptrend
Uji coba dahulu di akun demo
Level TP dan SL yang disarankan oleh indikator ini kemungkinan tidak sesuai dengan money management Anda Jadi, pastikan Anda sudah menyesuaikannya lagi