Over

@ thoriq:
Ya, benar, harga closingnya harus dibawah middle band (kurva indikator sma 20) dan baru entry pada bar sesudahnya kalau harga opennya dibawah kurva sma-20. Kalau belum closing dibawah sma-20, atau bar sesudahnya tidak dibuka dibawah kurva sma-20 maka ada kemungkinan akan pull-back karena dalam hal ini kurva sma -20 berfungsi sebagai support. Anda juga bisa menggunakan indikator RSI sebagai konfirmator seperti contoh pada USD/JPY H4 berikut, dimana level 50.0 RSI sebagai acuan. Crossing kebawah level ini saat overbought adalah sinyal untuk sell, dan crossing keatas saat oversold adalah sinyal untuk buy.

Tendy: Ga mngkn banget gan, gila kali klu ga pke leverage. Tau ga, 1 lot trading standard di forex itu perlu nyiapain dana $100.000. Ini cuma 1 lot aje lho, klu pake leverage misalkan 1:100, maka trader cuma nyiapin $1000 karena dengn leverage 1:100 nih trader dapat pinjaman 100 kali liapt, berarti $1000 setara $100,000!

Dan leverage itu memberi pengaruh ke margin yg dipakai atau uang yg diperlukan utk buka 1 kali trading. Makin besar leverage, maka makin kecil uang yg diperlukan tapi pergerakan loss/profit itu tetap, sehingga klu buka trading terlalu bnyk, modal ga bisa nahan floating loss bisa berujung margin call atau sinyal bangkrut.

coba deh pelajarin leverage di artikel ini aja Leverage dan Margin dalam Trading Forex

Justin: Gw ga setuju klu kita ga bisa trading tanpa leverage. Sebenanrya ada beberapa broker yg menawarkan leverage 1:1 atau nama lainnya full uang sndiri dengan tujuan dapat membantu mengurangi risiko, cuma kekurangannya juga membatasi peluang keuntungan.

Cuma yang gw setuju itu emang lbh baik makai leverage. Dalam trading forex, leverage itu seperti uang pinjaman dari broker untuk memperbesar modal yang kita miliki atau dengan kata lain, kita dapat mengendalikan posisi trading yang jauh lebih besar daripada modal yang kita miliki.

Cuma ya itu tadi seperti yg dijelaskan agan agan diatas, semakin besar leverage yang kita gunakan, semakin besar pula risiko kerugian yang akan kita hadapi.

Tendy: additional information, sepertinya @Justin ga menjawab mengapa leverage besar di modal kecil dan sebaliknya. Seperti yg ditulis di artikel klu leverage bsa sebabkan overtrade. Makanya, broker mnyeimbangkan kekuaktan beli (buying power). Jadi dibatasin, klu mau buying pwoer lebih besar maka disuruh deposit lagi (kasarnya begitu). Karena leverage ga menambah modal, tapi menambah di buying power.

Klu diitung2, FOREXImf dengan lite account mempunyai minimal buying pwer sebesar $100,000; standard account mempunyai minimal buying pwer $50,000 dan Pro account $100,000. Jadi standard buying power dengan leverage ditetapkan minimal $50,000-$100,000 di FOREXImf.

CMMIW yaa.

Jadi, begini nih... Leverage 1:50 itu bisa dikatakan tinggi, terutama bagi kalian yang baru mulai trading atau belum terlalu berpengalaman. Tapi, kalian harus ingat juga bahwa semakin tinggi leverage, semakin besar juga risikonya. Jadi, jangan terlalu tergoda untuk membuka posisi trading dengan nilai yang terlalu besar ya, karena ini bisa meningkatkan risiko kerugian yang signifikan.

Kalau soal pertanyaanmu kenapa akun Classic dan Premium HFX hanya mendapat leverage 1:50, menrut pendapat ku itu karena broker ingin memastikan bahwa kliennya memahami risiko trading dan memiliki pengalaman yang cukup. Sedangkan, akun dengan deposit kecil biasanya diberikan leverage yang lebih tinggi sebagai insentif supaya kalian mau trading dengan broker tersebut.

Klu pribadi gue yaa, buat day trading, secara umum, waktu yang lu butuhin buat analisis sampe buka posisi bisa berbeda-beda. Ada yang cuma butuh beberapa menit, ada juga yang butuh beberapa jam. Tergantung dari strategi trading dan preferensi lu sendiri.

Analisis trading biasanya melibatkan ngecek chart harga, indikator teknikal, pola harga, dan berita terkini. Setelah analisis selesai, buka posisi trading biasanya dilakukan dengan cepat. Lu harus siap mengambil tindakan segera saat ada peluang trading yang muncul.

Tapi, jangan lupa bahwa day trading itu perlu fokus dan perhatian penuh. Kalo jadwal lu bervariasi dan kadang sibuk, pastiin lu bisa ngatur waktu yang cukup buat analisis dan trading dengan serius. Sesuaikan strategi trading lu dengan ketersediaan waktu lu sebagai pekerja lepas. Jadi, bisa fleksibel tapi tetap fokus, gitu.

Saran aja nihh, mnrt aku, utk ngelakuin day trading itu ga mudah. Sprti yg dipaparin komentr sblmnya bahwa kita perlu menganalisa dan mnggu entry yg tepat. Dlm arti day trading itu trading yg singkat ykni 1 hri tetapi dlm memprhatikan grafik dan melakukan analisa itu perlu wktu bnyk dan perhtian full. Misalkan elo itu orng yg sbuk, bsa2 day trading yg dilakukan gagal apalagi dngn bnyknya distraksi dri lingkunagan skitar

Yaa emang klo gaya trading itu berpengaruh bngt ama kepribadian kita tpi bsa kok dcba utk elo, swing trading, krna ga butuh ekstra perhatian dan trading lbh santai dan mbrt gue utk pekerja lepas kyk elo ato trader yg ada kerjaan, swing trading itu lbh cocok lho

Emang Benar, bahwa NFP atau Nonfarm Payrolls adalah laporan ekonomi yg mencatat jumlah pekerjaan baru yg tercipta di luar sektor pertanian. Data ini mencakup pekerjaan dari berbagai sektor seperti industri, jasa, teknologi, kesehatan, dan lain-lain, kecuali sektor pertanian dan peternakan seperti yg agan sampaikan tadi.

Mengenai mengapa terjadi penghilangan sektor pertanian dari NFP, itu dilakukan karena sektor pertanian ini memiliki karakteristik yg unik dan dapat menyebabkan fluktuasi besar dalam data pekerjaan bulanan. Pertanian dipengaruhi oleh musim dan faktor alam lainnya, sehingga dapat mengalami perubahan yang besar dari bulan ke bulan. Contoh, misalkan terjadi di musim panen, maka data pekerjaan bila dimasukkan pertanian didalamnya akan mengalami lonjakan yang cukup besar, tetapi bisa saja di bulan kemudian terjdai penurunan karena musim panen berakhir. BIsa saja terjadi gagal panen dan menyebabkan data pekerjaan turun. Oleh karena susah diprediksi, laporan sektor pertanian ini dikecualikan dari NFP.