Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Inggris Melambat, Sterling Tertekan

Cahyaning 13 Sep 2023
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > berita >   #ekonomi   #sterling
Laporan GDP Inggris mengindikasikan terjadinya perlambatan ekonomi. Namun, analis meyakini kondisi ini hanya bersifat sementara.

ekonomi inggris merosot

Laporan Produk Domestik Bruto (GDP) Inggris menujukkan terjadinya perlambatan ekonomi yang lebih buruk dari perkiraan. GBP/USD pun merosot di bawah level 1.2500-an.

Pair ini sempat berusaha menguat saat memasuki sesi New York. Akan tetapi, Sterling tak memiliki energi memadai untuk melangkah ke rentang yang lebih tinggi dari area support saat ini.

Data GDP yang rilis hari ini menujukkan pertumbuhan ekonomi Inggris -0.5% (month-over-month) pada periode Juli 2023. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahunan tercatat 0.0%. Padahal konsensus sebelumnya memperkirakan kemunduran -0.2% dalam basis bulanan. Sedangkan data tahunan sebelumnya diharapkan tumbuh 0.4%.

Sejumlah data ekonomi lainnya di Inggris juga menunjukkan kondisi yang cukup buruk. Output industri mencapai -0.7% pada bulan Juli 2023, meskipun sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1.8%. Output konstruksi merosot hingga -0.5%. Sementara, output manufaktur turun sampai -0.8%.


Sinyal Akhir Siklus Rate Hike BoE Makin Kuat

Beragam data tersebut semakin memperkuat sinyal bahwa Bank Sentral Inggris (BoE) akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya demi menghindari perlambatan ekonomi yang lebih tajam.

Saat ini, pasar memperkirakan BoE mungkin hanya akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada pertemuan tanggal 21 September mendatang, atau bahkan tidak akan menaikkan suku bunga sama sekali.

Mathias Van der Jeugt, seorang analis di KBC Markets, menyatakan bahwa laporan GDP kali ini memperkuat prediksi tentang stagflasi di Inggris Raya, sehingga BoE kemungkinan akan beralih ke pendekatan yang lebih dovish.

Meski demkian, sejumlah analis berpendapat bahwa perlambatan ekonomi di Inggris hanya berlangsung sementara. Amblesnya sektor jasa dalam laporan GDP sedikit banyak dipengaruhi oleh mogok kerja para tenaga kesehatan dan penduduk. Hal ini diperkirakan tak akan terjadi pada periode berikutnya.

Kendati demikian, kinerja lintas sektor yang amburadul mempersulit perkiraan kondisi ekonomi di masa depan.

Terkait Lainnya
 

Kirim Komentar Baru