Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 1 hari, #Forex Fundamental | USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental | EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia | PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 1 hari, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 1 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 1 hari, #Saham Indonesia

Wrapped Token, Solusi Transaksi Antar Blockchain

Evan 23 Jun 2022
Dibaca Normal 6 Menit
kripto > belajar > #blockchain #wrapped-token
Salah satu cara mengatasi interoperabilitas blockchain adalah dengan cara wrapped token. Apa maksudnya?

DI

Beberapa waktu lalu, blockchain asal Tiongkok Nervos dan pengembang Cardano, IOHK, membangun jembatan lintas platform yang bisa menghubungkan dua native coin dari blockchain berbeda. Jembatan itu memungkinkan kedua koin dapat digunakan bergantian dengan mengubahnya menjadi wrapped token.

Apa sih yang dimaksud dengan wrapped token? Bagaimana cara kerjanya? Artikel ini akan membahas pemahaman dasar dan seluk beluk mengenai wrapped token.

Wrapped Token

Secara konsep, wrapped token merupakan token kripto yang nilainya ditautkan oleh nilai aset kripto lain. Istilah wrapped token digunakan lantaran aset aslinya disimpan dalam sebuah wrapper, yakni semacam "ruang" digital di mana versi wrapped dari aset asli tersebut diciptakan.

Lantas, apa sih kegunaan wrapped token? Manfaat utama wrapped token adalah menghubungkan antar satu blockchain dengan blockchain lainnya. Seperti yang Anda ketahui, setiap blockchain memiliki kompatibilitas berbeda-beda, sehingga masing-masing native coin dari tiap blockchain tidak dapat digunakan secara optimal di blockchain berbeda.

Nah, wrapped token hadir untuk menjadi penghubung beberapa blockchain, sehingga komunikasi antar teknologi itu bisa terjalin. Wrapped token merupakan salah satu solusi termurah dalam mengatasi interoperasi blockchain.

Native coin dari berbagai blockchain tersebut dibuat dalam versi token, lalu diluncurkan ke blockchain lain. Koin ini diberi selubung agar dapat beroperasi pada blockchain layaknya token. Protokol yang biasa digunakan pada wrapped token adalah ERC-20 untuk jaringan blockchain Ethereum.

Baca Juga: Perbedaan Token Vs Koin Kripto Yang Wajib Anda Ketahui

Cara Kerja Wrapped Token

Agar Anda dapat lebih memahami hal ini dengan mudah, kita akan mengambil contoh dari Bitcoin. Bila Anda memiliki 1 BTC, aset kripto itu hanya bisa beroperasi pada jaringan blockchain Bitcoin saja. Namun bila Anda membungkusnya dalam protokol ERC-20, maka Bitcoin tersebut dapat beroperasi di jaringan Ethereum.

Saat sudah diselubungi dalam protokol ERC-20, BTC Anda berubah menjadi token bernama WBTC. Walaupun sudah berubah wujud, perbandingan nilai WBTC akan tetap 1:1 dengan harga BTC. Artinya, Bitcoin milik Anda tadi sudah bisa beroperasi pada jaringan Ethereum, namun tetap dengan nilai yang sama.

Cara Membuat Wrapped Token

Apakah membuat wrapped token itu rumit? Tidak, Anda hanya cukup melakukan dua langkah sederhana jika ingin menyelubungi aset kripto tersebut menjadi token.

Langkah pertama adalah exchange memulai prosesnya dengan mengirim aset kripto kepada kustodian untuk diselubungi. Adapun, kustodian di sini adalah entitas penyimpan nilai setara dengan aset yang diselubung.

Kustodian akan "mengubah" aset tersebut dengan menyelubunginya menggunakan protokol token ERC-20 agar dapat beroperasi di jaringan blockchain Ethereum. Setelah itu, hasil wrapped akan dikirim kembali ke exchange dengan perbandingan nilai 1:1. Saat ingin mengembalikan aset kripto yang telah berubah menjadi wrapped token menjadi native coin, maka langkah yang dilakukan juga sama seperti langkah pertama.

Uniknya, native coin dari jaringan blockchain Ethereum sendiri juga kerap diubah menjadi wrapped token. Alasannya adalah ETH dibuat sebelum protokol ERC-20 eksis, sehingga walau Ether beroperasi pada blockchain yang sama, ETH tidak kompatibel dengan ERC-20. Hasil ETH yang diselubungi akan menjadi WETH.

Namun, praktik wrapped token tidak terbatas hanya pada Ethereum saja. Blockchain lain seperti Binance Smart Chain (sekarang menjadi BNB Chain) juga telah menyediakan protokol BEP-20 jika Anda berminat membuat wrapped token pada jaringannya.

Baca Juga: Mengenal Koin BNB, Pesaing Ethereum yang Sedang Naik Daun

Keuntungan dan Kerugian Membuat Wrapped Token

Tentu menyelubungi aset kripto milik Anda menjadi token merupakan langkah yang tetap harus terukur keuntungan dan kerugiannya. Sebab untuk mengeksekusi sebuah smart contract di jaringan blockchain tertentu tetap membutuhkan biaya transaksi atau gas fee.

Selain itu, salah satu risiko terbesar adalah kustodian yang kurang tepercaya. Mengingat kustodian adalah penanggung jawab aset Anda selama dialihkan jadi wrapped token, kredibilitasnya tentu harus diperhatikan dengan hati-hati. Jangan sampai kustodian membawa lari aset Anda dan meninggalkan Anda hanya dengan token berisi aset proxy tak bernilai.

Namun, terlepas dari risiko tersebut, salah satu keuntungan yang dapat Anda peroleh dengan membuat wrapped token adalah fleksibilitas. Anda bisa menggunakan aset kripto pada jaringan blockchain lain secara fleksibel, sehingga apabila ada aset kripto sedang menganggur bisa dimanfaatkan untuk kegiatan di blockchain lain.

Ditinjau secara makro, skema ini juga mampu meningkatkan likuiditas antar blockchain dengan efektif. Apalagi, metode ini jauh lebih murah, cepat, dan efisien ketimbang melakukan transfer menggunakan skema yang lain. Gas fee yang harus Anda bayar jadi lebih murah.

Jadi, untuk meningkatkan kualitas skema ini, diharapkan di masa depan akan muncul ada banyak metode menyelubung aset dengan cara yang lebih terdesentralisasi. Hal ini penting agar nantinya tidak perlu lagi bergantung hanya pada kustodian.

Beberapa Contoh Wrapped Token Populer

Karena manfaat wrapped token yang cukup signifikan, membuat beberapa mata uang kripto telah berhasil diselubungi. Berikut beberapa contoh wrapped token populer:

Wrapped Bitcoin

Dirilis pada tahun 2019, Wrapped Bitcoin (WBTC) adalah versi tokenisasi BTC yang lebih kompatibel dengan jaringan Ethereum. Wrapped BTC (WBTC) merupakan token yang nilainya dipatok 1:1 dengan Bitcoin. Menduduki peringkat 16 versi CoinMarketCap, harga WBTC pada Juni 2022 berada di level 20 ribu USD dengan kapitalisasi pasar sebesar 5 miliar USD.

Wrapped Ether

Walaupun Ether adalah mata uang digital asli dari blockchain Ethereum, ETH dibuat sebelum adanya ERC-20. Alhasil, aset kripto ini tak kompatibel dengan token ERC-20. Karena itulah Anda tidak bisa langsung menukar Ether dengan token ERC-20 tanpa menggunakan pihak ketiga, seperti exchange terpusat yang tepercaya dan teregulasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, akhirnya 0x Labs membuat token yang sesuai dengan ERC-20 dan disebut Wrapped Ethereum (wETH atau WETH). WETH juga menjadi salah satu mata uang yang diterima sebagai alat pembayaran NFT di marketplace terbesar, yaitu OpenSea. Menduduki peringkat 2770 versi CoinMarketCap, harga WETH pada Juni 2022 berada di level 1,000 USD.

Wrapped BNB

wBNB adalah Wrapped BNB. BEP-20 adalah standar yang memungkinkan token apa pun di jaringan BNB Chain untuk digunakan oleh aplikasi lain, dari wallet hingga DEX (Decentralized Exchange) secara konsisten. Wrapped BNB (wBNB) adalah token yang mengikuti standar dari BEP-20. Menduduki peringkat 209 versi CoinMarketCap, harga wBNB pada Juni 2022 berada di level 215 USD dengan kapitalisasi pasar sebesar 1 miliar USD.

Interoperabilitas memang telah lama menjadi salah satu dilema bagi blockchain. Selain dengan cara wrapped token, menggunakan ERC-20, atau BEP-20, ada salah satu blockchain yang dianggap lebih canggih untuk mengatasi dilema tersebut. Untuk mengetahui lebih lengkap, Anda bisa mengenal Polkadot, salah satu kompetitor terbesar Ethereum.

Terkait Lainnya
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 1 hari, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 1 hari, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Setau ane, kalau suatu produk di blockchain sudah ditetapin pake currency tertentu ya harus pake currency itu. Dan biasanya, kalo udah berbeda blockchain gitu, ente kudu ubah dulu ke token atau koin yang sesuai dengan blockchainnya. Buat paling gampangnya, ente bisa beli USDT atau stablecoin lainnya, buat invest ke banyak semua koin yang ada di exchange tanpa harus cross swap macam cross currency.

Abdul | 13 Dec 2022
Halaman: Kripto Murah Terbaik Untuk Investasi Pemula

Halo kak Yuni,

Untuk BTC sendiri biasanya memang bisa cross swap dengan hampir semua kripto lainnya. Dan kalau di mata uang fiatkan, akan terlihat ada perbedaan. Contohnya seperti di bawah ini, antara ETH = BTC = IDR:

Inbizia Support | 14 Dec 2022
Halaman: Apa Itu Cross Chain Pada Jaringan Blockchain Kripto

Nah, klo menurut gw sih, Bitcoin ini hanya sebagai role model pertama untuk penggunaan teknologi blockchain oleh bank sentral sebagai pembayaran yang sah. Terlepas dari pengurangan emisi, teknologi blockchain bisa beroperasi secara otomatis sesuai dengan smart contract selama 7x24 jam non-stop. Ini tentu bisa bikin perputaran ekonomi semakin cepat.

Ciro | 19 Dec 2022
Halaman: Penambangan Bitcoin Bisa Mencegah Perubahan Iklim Mitos Atau Fakta

Numpang nanya nih, saya masih belum sepenuhnya mengerti akan fork yang terdapat pada blockchain kripto. Untuk Soft Fork saya sepertinya lumayan mengerti ini hanya sekedar ngeupdate tambahan tanpa ngerubah blockchain.

  • Dari penjelasan artikel ini saya bisa tau kalau hard fork itu seperti game-lah ya, jadi terdapat update besar-besaran misalkan seperti game yang saya mainkan biasanya contohnya pes 2020 ke pes 2021. Jadi engine game akan berbeda tetapi aset yang sudah didapat bisa diconvert ke sana tetapi ada beberapa aset yang akan digantikan.

Nah pertanyaan saya apakah hard fork dalam kripto ini misalkan saya punya 10 ETH, apakah dengan perubahan hard fork ke The Ethereum 2.0 saya masih akan tetap memiliki 10 ETH (Baik ga perlu convert ataupun digantikan otomatis) karena engine/blockchain udah berbeda?

Fernando | 21 Dec 2022
Halaman: Perbedaan Hard Fork Vs Soft Fork Pada Blockchain Kripto

Buat aku, cryptocurrency itu mata uang halu. Blockchain itu hanya akal-akalan orang-orang Silicon Valley belaka. Kalo mau mencegah climate change kita semua harus balik ke zaman batu.

Yora | 27 Dec 2022
Halaman: Penambangan Bitcoin Bisa Mencegah Perubahan Iklim Mitos Atau Fakta

@Hubert, menurut saya kalau dibilang akan menjadi mata uang yang sah di masa depan, belum benar-benar dapat dipastikan tetapi kalau untuk penggunanya mungkin akan semakin banyak karena ada beberapa keunggulan dari crypto yang transparan dan kecepatan transaksi. Oh iya selain itu crypto yang berbasis Ethereum sendiri sekarang menyediakan smart contract dalam arti sederhana bila syarat-syarat dalam kontrak terpenuhi, transaksi kripto baru akan dilakukan.

Berbicara soal keamanan sebenarnya kripto benar-benar aman lho dan mustahil mengehack blockchainnya, yang tidak amannya adalah ketika anda memberitahukan password atau passcode wallet (temnpat anda simpan kripto) anda kepada orang lain. Ibaratnya anda memberitahukan PIN kartu debit/kredit anda atau menginstal APK yang ternyata ngehack ke M-banking anda.

Berbicara soal fisik, nowadays, ketika anda transfer melalui m-banking atau e-banking ataupun melakukan transaksi scan QR juga tidak memegang uang fisik lagi. Kripto pun demikian, dan karena dia uang virtual, anda bisa menukarkan kripto ke bentuk rupiah di exchange kripto dan memiliki nilai.

Mengenai spekulasi dalam kripto sebetulnya juga terjadi di mata uang kita, mengingat banyak juga spekulan juga di Forex. Yang terkenal adalah George Soros. Dimana ada sesuatu yang menguntungkan disitu ada spekulan. Nah yang membedakannya adalah kripto itu terkadang dibuat sesuka hati oleh beberapa orang dengan tujuan itu. Sedangkan untuk kripto lama yaitu bitcoin dan ETH itu fundamentalnya udah kuat karena terbukti bertahun-tahun masih memiliki nilai dan beberapa negara juga menerima pembayaran dengan kripto terutama bitcoin.

Wily | 27 Dec 2022
Halaman: Alasan Nabung Kripto Cocok Bagi Milenial