Mengurangi sinyal palsu (false signal) dalam strategi trading adalah tujuan yang penting bagi setiap trader. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan untuk mengurangi sinyal palsu dari masing-masing strategi trading yang Anda sebutkan:
1. Tren Following dengan Bollinger Bands:
- Gunakan konfirmasi dari indikator teknikal lain. Misalnya, tunggu hingga harga keluar dari pita Bollinger dan juga mengonfirmasi dengan indikator momentum seperti RSI atau MACD.
- Gunakan periode yang lebih panjang untuk pita Bollinger Bands, seperti periode 20 atau 50, untuk mengurangi sinyal palsu yang dihasilkan oleh periode yang lebih pendek.
- Pertimbangkan untuk menggunakan pita Bollinger yang lebih lebar dengan deviasi standar yang lebih tinggi untuk mengurangi jumlah sinyal palsu.
2. Tren Following dengan Moving Average:
- Gunakan dua jenis moving average dengan periode yang berbeda untuk mengonfirmasi perpotongan. Misalnya, gunakan moving average eksponensial (EMA) dengan periode 20 dan 50. Tunggu hingga kedua moving average tersebut saling berpotongan sebelum masuk atau keluar dari perdagangan.
- Gunakan konfirmasi dari indikator momentum, seperti MACD atau RSI, untuk mengonfirmasi perubahan tren yang diidentifikasi oleh moving average.
3. Tren Following dengan MACD:
- Gunakan konfirmasi dari indikator lain, seperti RSI atau stochastic oscillator, untuk mengonfirmasi sinyal beli atau jual yang dihasilkan oleh MACD.
- Gunakan histogram MACD untuk mengidentifikasi perbedaan antara garis MACD dan garis sinyal. Hanya masuk ke perdagangan jika histogram memperlihatkan divergensi yang kuat.
4. Tren Following dengan RSI:
- Gunakan level oversold (jenuh jual) dan overbought (jenuh beli) sebagai konfirmasi tambahan. Misalnya, hanya masuk ke perdagangan jika RSI berada di bawah 30 dan mulai naik, atau jika RSI berada di atas 70 dan mulai turun.
- Gunakan divergensi antara RSI dan pergerakan harga sebagai sinyal tambahan. Jika harga membuat higher high namun RSI membuat lower high, atau sebaliknya, itu bisa menjadi indikasi pembalikan tren yang lebih kuat.
5. Tren Following dengan Pola Head and Shoulders:
- Tunggu hingga pola Head and Shoulders benar-benar terbentuk dengan jelas sebelum memasuki perdagangan. Pastikan ada pergerakan harga yang cukup kuat dan volume yang meningkat saat pola terbentuk.
- Gunakan konfirmasi dari indikator momentum, seperti MACD atau RSI, untuk memvalidasi sinyal yang dihasilkan oleh pola Head and Shoulders.
6. Tren Following dengan Pola Channel:
- Gunakan konfirmasi dari indikator lain, seperti MACD atau stochastic oscillator, untuk memverifikasi bahwa harga memantul dari level support atau resistance sebelum memasuki perdagangan.
- Pertimbangkan untuk menggunakan channel yang lebih lebar atau menyesuaikan parameter channel berdasarkan volatilitas pasar untuk mengurangi sinyal palsu di pasar yang choppy.
7. Tren Following dengan Double Top/Bottom:
- Tunggu hingga pola Double Top/Bottom benar-benar terbentuk dengan jelas sebelum memasuki perdagangan. Pastikan ada pergerakan harga yang cukup kuat dan volume yang meningkat saat pola terbentuk.
- Gunakan konfirmasi dari indikator lain, seperti MACD atau RSI, untuk memvalidasi sinyal yang dihasilkan oleh pola Double Top/Bottom.
Selain langkah-langkah di atas, penting juga untuk menguji dan mengoptimalkan parameter strategi Anda menggunakan data historis. Setiap strategi mungkin akan memiliki parameter yang lebih baik untuk mengurangi sinyal palsu di pasar yang berbeda. Selain itu, penggunaan manajemen risiko yang disiplin, seperti penggunaan stop loss dan target keuntungan yang realistis, juga dapat membantu mengurangi dampak dari sinyal palsu. Terakhir, disiplin dalam mengikuti aturan dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan perdagangan juga merupakan faktor penting untuk mengurangi sinyal palsu.