Forex

Safina: Zero spread itu adalah spread dimulai dari 0. Dan biasanya pasti tipe floating spread, dalam arti bisa bertambah biaya trading sesuai dngn keadaan market. Bila terjadi volatilitas tinggi, zero spread ini bisa melebar sampai beberapa pips melebih fix spread yang biasa dimulai dari 1 pip.

Tetapi apabila market dlm keadaan sideway misalnya, maka s=volatilitas yang trjaid rendah, sehingga membuat spread bisa dimulai dari 0.

Secara gaaris besar, zero spread memiliki kekurangan dan kelebihannya floating spread. Untuk selngkapnya kakak bisa baca di artikel ini : Mengungkap Jenis Spread Broker Rendah dan Manfaatnya

Safina: Izin nyanggah, menurut ane yang harius diperhatikan adalah rerataan spread yang bakal terjadi. Seperti yg agan @Jordi sampaikan diatas, bahwa floating spread adalah jenis tipe spread dari zero spread. Berarti setiap saat, nilai spread bs brubah-ubah dan bsa aja nilai yg didapat lbh besar dri yang ditabel.

Dan yg ditable diatas itu adalah spread minimum yang bs dicapai, jadi spread yg sbnrnya itu ga mutlak 0, dan bila market lg ga bergejolak, spread biasa lbh rendah dri fix spread. Makanya perlu bngt perhatiin spread yg bakal didapat dan sbsa mngkn sih hindarin aja situasi dimana market lgi bergejolak krna spread bs lbh bsar dri fix spread

Safina:

Ijin bntu tmbh jawab ya agan2 senior...
Sebenarnya zero spread merupakan selisih nilai spread pada angka 0 atau zero. Jadi jika broker memasang zero spread berarti si broker memasang biaya 0 pips pd pr tradernya.

Ada beberapa broker yg menyatakan zero spread, tp spread yg mereka terapkan di bawah angka 1. Misalnya 0,1 atau 0,3 dst hingga 0,5. Jd sebnrnya zero spread hanya merupakan istilah yg digunakan para broker utk nilai spread yang berada pada angka di bawah 1 pips.

Tapi memang ada beberapa broker yg bener2 mnerapkan zero spread. Jika ada broker menerapkan zero spread, pasti ada pertanyaan: trus broker mendapat keuntungan dr mana?

Nah biasanya broker yg menawarkan zero spread akan mematok komisi tertentu dr para tradernya saat melakukan transaksi. Jd broker tsb akan mendapat komisi sesuai kesepakatan awal dr para tradernya. Sehingga wlpun menerapkan zero spread broker tetap mendapatkan keuntungan.

Kemudian utk keuntungan trader yg menggunakan zero spread, sudah pasti keuntungan yg didapatkan si trader akan menjadi maksimal. Selain itu si trader bisa membuat perkiraan pendapatan atau keuntungan dg lebih tepat.

Sedangkan kerugiannya, sudah pasti si trader harus membayar komisi kpd broker sesuai kesepakatan atau sesuai harga yg sudah dipatok broker. Ada beberapa broker yg mematok komisi sebesar 20 USD per lot.

Tp perlu sy ingatkan bahwa trading dg zero spread, biasanya lbh cocok utk para trader yg sudah berpengalaman, dan utk trader yg agresif atau yg sudah biasa bertransaksi dg kecepatan tinggi.

Mdh2an jwbn dr sy bs mmbntu, dan jika ada salah hrp dimaklumi. Thanks all.

Robert: Saya jelasin sedikit ya :

STP (Straight Through Processing) adalah salah satu jenis broker forex yang memproses order trader dengan mengirimkan langsung ke pasar interbank atau likuiditas penyedia likuiditas lainnya. Dengan kata lain, STP Broker adalah broker yang tidak memproses order di dealing desk, melainkan langsung ke pasar.

Dalam hal ini, STP broker berperan sebagai perantara antara trader dan penyedia likuiditas. Kekurangannya adalah terkadang terjadi slippage pada saat eksekusi order.

Sebagai tambahan, STP broker juga bisa memberikan kondisi trading yang lebih baik, seperti leverage yang lebih besar, tanpa batasan pada strategi trading, dan tanpa requote. Untuk lebih lengkapnya mengenai STP ini bisa baca disini : Mengenal Apa Itu STP

Bntu jawab ya, menurut pribadi aku, baik broker baru maupun yang udah lama sama2 bagus asalkan teregulasi sama Bappebti. Cuman, klao aku sendiri lebih baik dengan broker yang udah terbukti berpengalaman selama bertahun2 seperti GKInvest yang udah ada di tahun 2005. Mengapa? Aku listkan ya :

• Pertama, makin lama berarti makin pengalaman apalagi ini kan perusahaan berinterksi ama uang, berarti money management broker udah kuat dan bisa menghadapi berbagai situasi kondisi. GKInvest udah ngelwatin krisis tahun 2008 dan terbaru masih eksis stlh pasa Covid 19.
• Kedua, ini pengalaman pribadi aku tuh, customer service di broker yg udah lama beroperasi tuh pencarian solusinya lebih tepat saasaran sedangkan broker baru emang lbh cepat ngelayanin tpi solusi terkadang ga sesuai harapan

Jadi, ini pendapat aku ya. Broker baru biasa terkadang lbh bnyk program reward dn mngkn nyediaiin spread lbh rendah. Maklum sih kan buat narik client baru. Klu keamanan, sama2 aman sebenarnya n tergantung dari kebutuhan bapak. Mau memakai yang mana. Aku saranin sih coba search beberappa broker di website ini, bandingkan, terus coba di akun demonya aja pak.

Jadi begini kak. Aku bantu jelasin ya. Untuk kontrak size di CFD saham itu artinya ukuran dari suatu kontrak trading di pasar saham. Jadi, ketika kakak trading saham CFD dengan kontrak size 1, berarti kamu trading dengan ukuran 1 lot.

Kontrak size di forex dan CFD saham memang berbeda, di forex kontrak size-nya biasanya sebesar 100.000 unit mata uang, sedangkan di CFD saham bisa berbeda-beda tergantung brokernya. Dalam hal ini, kontrak size di Finex adalah sebesar 1 = 1 lot.

Nah, kontrak size yang lebih kecil di CFD saham memungkinkan kakak untuk membuka posisi trading dengan modal yang lebih kecil juga, misalnya 0,1 lot. Jadi, kakak nggak perlu mengeluarkan banyak modal untuk membuka posisi trading di saham CFD.

Bantu jawab ya! Minimal stop dan limit order 1 poin yang elo lihat di MRG Mega Berjangka merujuk pada ukuran minimum pergerakan harga yang dapat elo tentukan saat membuka order stop loss atau take profit di platform trading.

Satu poin dalam trading Forex biasanya merujuk pada perubahan terkecil dalam nilai tukar pasangan mata uang. Misalnya, jika harga pasangan mata uang EUR/USD bergerak dari 1.2000 menjadi 1.2001, ini menunjukkan perubahan satu poin atau satu pip.

Dalam kasus MRG Mega Berjangka, karena ukuran minimum pergerakan harga yang dapat elo tentukan saat membuka order stop loss atau take profit adalah 1 poin, ini berarti bahwa elo harus menentukan harga stop loss atau take profit elo dalam interval 1 pip. Misalnya, jika elo membuka posisi trading pada pasangan mata uang EUR/USD pada harga 1.2000, maka elo hanya bisa menempatkan order stop loss atau take profit pada harga 1.1999 atau 1.2001.

Thanks ya bro! Berarti Stop Loss terminimal itu hny 1 pips dan take profit jga hanya 1 pips, kemudian akun gold dan platinum itu 15 pips ya! Pantes ya utk akun Silver memang cocok utk trader pemula, misalnya klu stop loss dan take profit 15 pips itu cukup jauh sehingga kita sebagai trader pemula jga dngn analisis yg kurang matang, jarak 15 poin bsa menjadi beban tersendiri.

Okelah ga, makasih bngt buat insight yg udah diberikan. Jadinya paham arti dari minimal stop dan order di MRG Berjangka! Thanks!

Anton: Bantu jawab yaa!

Oke, jadi pas trading forex, penting banget buat nentuin batas kerugian. Jadi lo nggak rugi terlalu banyak dan bisa jaga modal. Modal $100 sebagai contoh, lo bisa ambil aturan risiko kira-kira 1-2% dari modal. Artinya, lo rugiin cuma $1-$2 tiap trading.

Atau lo bisa ngitung risiko dalam bentuk pip atau poin. Misalnya, lo set batas kerugian 20 pip. Kalo harga jalan ke arah yang salah dan rugi lebih dari 20 pip, lo keluar dari posisi.

Tapi, juga penting liat gimana pasar bergerak. Kalo pasarnya sering naik turun besar, mungkin perlu batasin risikonya lebih ketat.

Jangan lupa, liat juga strategi dan analisismu. Kalo analisismu bilang posisi bisa aja bikin rugi gede, batasin risikonya lebih ketat.

Dan inget, lo juga harus mikir soal perasaan dan kesediaan risikomu. Kalo posisi yang rugi bikin lo stres berat, mungkin perlu batasin risiko lebih ketat lagi.

Pokoknya, niatnya ngebatasin kerugian biar nggak kehilangan modal banyak. Jadi, bikin aturan yang sesuai sama cara lo trading dan tipe kepribadianmu. (selengkapnya bisa baca : 5 Teknik Mengatur Risiko Trading)