Strategi Kripto

Terus bagaimana cara mengontrol emosi saat trading?

Bantu jawab ya... Aku pernah baca entah di mana... kuncinya adalah take a break ketika kamu lagi emosi, bingung atau ragu-ragu. Jangan rakus. Sabar, disiplin. Bikin rencana realistik beserta plan B jika plan A gagal. Move on ketika order-mu justru berakhir rugi. 

Betul, trading di akun demo memang lebih mudah profit. Ada beberapa penyebabnya, salah satunya adalah perbedaan likuiditas. Kasarnya, kita hanya trading sendiri tanpa ada lawan. Secara teknis spread di akun demo juga cenderung tetap, berbeda dengan akun live yang bisa berubah-ubah.

Baiknya, jangan terlalu lama memakai akun demo. Berlatih sekitar 6 bulan mungkin sudah cukup. Kalau profit sudah konsisten di kisaran 2% dari modal, boleh deh pindah ke akun live.

Selain kondisi pasar, kondisi trading itu juga bisa sangat berpengaruh untuk strategi trading. Semisal, untuk strategi scalping, tentu Anda membutuhkan broker dengan spread dan biaya komisi rendah, tidak peduli dengan swap. Sedangkan kalau strategi swing trading, mungkin ukuran spread dan komisi masih bisa ditolerir ukurannya, asal bisa free swap. Ya itu baru gambaran kecil saja. Jadi, saran saya carilah gaya trading Anda terlebih dahulu, baru cari broker yang memiliki kondisi trading sesuai kebutuhan strategi.

Baca Juga: Cara Menemukan Strategi Trading Sesuai Kepribadian

Halo! Saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan kakak satu per satu ya:

• Market execution adalah model eksekusi order pada platform trading di mana order trader akan diisi sesuai harga pasar saat itu. Dan biasanya order ini default di trading platform. Bila klik tombol buy maka akan langsung tereksekusi di saat itu juga. Market execution lebih cepat daripada instant execution karena tidak memerlukan konfirmasi tambahan dari broker sebelum mengisi order. Hal ini membuatnya lebih cocok untuk strategi trading yang memerlukan eksekusi cepat, seperti scalping.
• Ya, ada beberapa broker yang tidak mengizinkan scalping atau membatasi penggunaannya. Hal ini biasanya disebabkan oleh kekhawatiran broker tentang risiko yang terkait dengan scalping dan jga ini bisa disebabkan oleh infrastruktur broker yang kurang memadai. Bila broker mengizinkan strategi scalping, berarti broker menjamin bahwa server mereka memadai.
• Scalping dan day trading adalah strategi trading yang menarik bagi banyak trader karena mereka memungkinkan untuk memperoleh keuntungan dalam waktu singkat. Hal ini memungkinkan trader untuk melakukan lebih banyak perdagangan dalam jangka waktu yang singkat dan memaksimalkan potensi keuntungan mereka. Kakak bisa coba membaca lebih detail mengenai scalping di sini : Mengenal Strategi Scalping Dalam Trading

Semoga membantu!!!

Penggunaan micro lot (0.01 lot) di MIFX itu bener-bener tergantung sama preferensi dan strategi mereka. Meskipun mereka punya modal besar, mereka tetep bisa pake ukuran lot kecil kayak micro lot. Mungkin emang benar klu mereka pake micro lot buat nguji strategi baru, ngediversifikasi portofolio, atau nge-manage risiko dengan lebih presisi gitu.

Tapi ada kemungkinan mereka juga pake ukuran lot yang lebih gede, kayak mini lot (0.1 lot) atau standard lot (1 lot), tergantung kebutuhan dan tujuan trading mereka. Mereka bakal ngeliat risiko, strategi trading, dan pengelolaan modal buat nentuin ukuran lot yang cocok buat mereka.

Mengenai berapa kali pro trader buka posisi dalam satu trading, itu bener-bener bervariasi, bro. Gaya dan strategi trading setiap trader pro bisa beda-beda. Ada yang suka sering buka dan tutup posisi dalam sehari (day trader), ada juga yang lebih suka ambil posisi jangka panjang dan biarin aja berkembang dalam waktu yang lebih lama (swing trader atau position trader). Jadi, nggak ada patokan pasti berapa kali buka posisi dalam satu trading. Itu tergantung sama preferensi, strategi, dan tujuan finansial masing-masing trader pro. Mereka punya pendekatan unik dalam trading, jadi nggak ada aturan yang baku.

Setuju! Mikro lot bisa dipakai oleh semua trader bahkan pro juga sering pake. Penggunaan mikro lot oleh pro trader itu seringkali buat diversifikasi portofolio, dimana mereka buka kecil2 an dan sambil eksperimen dengan strategi baru. Dengan memanfaatkan mikro lot, mereka bisa ngelakuin trading di berbagai instrumen keuangan atau menguji pendekatan trading yang berbeda-beda tanpa harus ngambil risiko besar. Dalam hal pengjujian, terkadang akun demo itu ga ada sisi emosional dan psikologis, shngga pro trader trkdng ngerasa (istilahnya) feelingnya ga dapat, jadi mereka make lot mikro utk uji coba trading. Dengan begitu ketika merka dah paham aset baru ataupun strategi yang dikembangin dah oke, mereka bisa memperluas eksposur mereka terhadap berbagai pasar dan memanfaatkan peluang trading yang beragam.

Selain itu, penggunaan mikro lot juga bisa membantu pro trader dalam mengelola risiko dengan lebih baik. Mereka bisa menyesuaikan ukuran lot sesuai dengan toleransi risiko mereka pada setiap posisi trading, sehingga dapat mengontrol eksposur mereka secara lebih efektif.