AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal | USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal | Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal | EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 2 hari, #Saham Indonesia

Dolar Terperosok Usai Testimoni Jerome Powell

Crypholic 22 Jun 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #dolar #powell
Dolar AS melemah akibat fenomena Buy the Rumor, Sell the News. Saat ini, DXY mencapai level psikologis 102.0.

Testimoni Jerome Powell cenderung lebih hawkish, tetapi indeks dolar AS tetap merosot karena fenomena "Buy The Rumor, Sell The News". Akibatnya, indeks dolar AS meluncur turun ke kisaran level psikologis 102.0.


Dalam pernyataan di hadapan komite jasa keuangan di House of Representatives AS, Jerome Powell menjelaskan bahwa usaha Federal Reserve untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen membutuhkan waktu yang lama.

"Inflasi bergerak agak moderat sejak pertengahan tahun lalu. Indikator inflasi PCE yang menjadi dasar kami menentukan arah kebijakan secara substansial telah turun dari puncaknya sekitar 7 persen menjadi 4.4 persen pada bulan April 2023. Tetapi, trend penurunan inflasi AS akhir-akhir ini semakin melambat sehingga proses untuk menurunkan inflasi masih panjang," kata Powell

Meskipun The Fed memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC minggu lalu, bank sentral tetap bertekad untuk melanjutkan peningkatan suku bunga dalam waktu yang akan datang. Pasalnya, hampir semua anggota berharap kebijakan tersebut akan dilakukan.

"Rekan-rekan anggota dan saya memahami kesulitan yang dialami akibat inflasi tinggi dan kami tetap berkomitmen menurunkan inflasi kembali ke target 2 persen," ungkap Powell di hadapan anggota House of Representatives yang dikuasai Partai Republik.

Fed Butuh Waktu Lebih Lama Untuk Capai Target Inflasi

Pada kesempatan yang sama, Powell menjelaskan bahwa keberlanjutan pasar tenaga kerja yang kuat dan pertumbuhan yang moderat di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dampak penuh dari kenaikan suku bunga kemungkinan belum sepenuhnya terlihat dalam perekonomian secara keseluruhan.

"Kami telah melihat efek pengetatan kebijakan pada sektor ekonomi yang paling sensitif terhadap suku bunga seperti perumahan. Bagaimana pun akan membutuhkan waktu untuk melihat dampak penuh dari pengetatan kebijakan moneter, terutama pada inflasi," lanjut Powell.

Meski secara garis besar penyataan Powell cukup hawkish, ketua The Fed tersebut mengisyaratkan bahwa bank sentral butuh waktu lebih lama untuk melihat lebih banyak bukti bahwa trend inflasi bergerak ke arah target 2%.

Kondisi inilah yang membuat dolar AS sulit pulih dari tekanan "Buy The Rumor, Sell The News" yang dilancarkan pasar sebelum testimoni.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait