PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP) membukukan laba bersih sebesar Rp269.3 miliar pada kuartal I/2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia | Emiten produsen minyak goreng Bimoli PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencetak laba bersih Rp307.10 miliar sepanjang kuartal I/2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia | Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam anjlok 85.66% menjadi Rp238.37 miliar pada kuartal I/2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) membukukan pendapatan sebesar $103.31 juta pada kuartal I/2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia

Kebijakan Zero COVID China Didemo, Harga Minyak Merosot

Crypholic 28 Nov 2022
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita > #china #covid #harga-minyak #minyak
Harga minyak tertekan karena mencuatnya kekhawatiran pasar setelah terjadi aksi protes massa terhadap rencana pembatasan COVID yang akan kembali diterapkan di China.

Harga minyak mentah turun lebih dari 2 persen pada perdagangan Asia awal pekan (28/November) sehubungan dengan aksi demonstrasi besar di China. Minyak Brent terjun dari level pembukaan di $85.28 dan saat ini bergerak pada kisaran $81.62 per barel. Sementara itu, miyak mentah WTI turun dari $77.01 ke kisaran $74.36.

Pelemahan harga minyak didominasi oleh kekhawatiran pasar terhadap aksi demo ratusan orang di Shanghai yang menentang rencana pemerintah untuk kembali menerapkan pembatasan COVID. Demonstrasi di kota terbesar China itu sempat diwarnai bentrokan antara pengunjuk rasa dengan kepolisian.

Baca juga: Eskalasi COVID di China Picu Sentimen Risk-Off

Aksi protes demonstran ini merupakan yang terbesar di China daratan sejak Xi Jinping mengambil kekuasaan satu dekade lalu. Pasalnya, masyarakat sudah banyak terdampak oleh kebijakan Zero COVID yang dicanangkan Beijing selama hampir tiga tahun menghadapi pandemi.

"Harga minyak melemah di tengah kekhawatiran pasar akan prospek pelemahan permintaan dari China akibat lonjakan kasus COVID, ketidakpastian politik, dan aksi protes yang jarang terjadi di Shanghai..." kata Hiroyuki Kikukawa, analis komoditas Nissan Securities.

Di luar faktor permintaan dari China, pasar minyak saat ini masih dalam mode wait-and-see menjelang diberlakukannya sanksi Uni Eropa terhadap impor minyak Rusia. Perwakilan Uni Eropa dan diplomat G7 tadinya akan membahas hal ini pada pertemuan 25 November silam. Namun, pertemuan itu akhirnya dibatalkan tanpa rencana lebih lanjut. Perlu diketahui, sanksi Uni Eropa terhadap minyak asal Rusia dijadwalkan akan dimulai pada 5 Desember mendatang.

Di saat yang sama, Organisasi Negara Produsen Minyak berserta mitra (OPEC+) akan menggelar pertemuan pada 4 Desember. Fokus pelaku pasar tertuju pada manuver yang akan dilakukan OPEC dalam menanggapi sanksi Barat terhadap Rusia. Tidak tertutup kemungkinan OPEC akan berupaya membatasi produksi lebih lanjut untuk menstabilkan harga minyak di pasaran.

Terkait Lainnya
PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP) membukukan laba bersih sebesar Rp269.3 miliar pada kuartal I/2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Emiten produsen minyak goreng Bimoli PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencetak laba bersih Rp307.10 miliar sepanjang kuartal I/2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam anjlok 85.66% menjadi Rp238.37 miliar pada kuartal I/2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) membukukan pendapatan sebesar $103.31 juta pada kuartal I/2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia


Harga Emas Dunia
Hari Ini 2324.30
Kemarin 2311.00
Minggu Lalu 2330.30
1 Bulan Lalu 2308.50
2 Bulan Lalu 2126.30
3 Bulan Lalu 2053.70
6 Bulan Lalu 1995.65
Setahun Lalu 2024.80
Harga Emas Lokal
Hari Ini 1.237.000
Kemarin 1.237.000
Minggu Lalu 1.234.000
1 Bulan Lalu 1.190.000
2 Bulan Lalu 1.075.000
3 Bulan Lalu 1.055.000
6 Bulan Lalu 1.000.000
Setahun Lalu 969.000
Komentar[2]
Tika Lamongan | 28 Nov 2022

Wah iya, tadi aku lihat video ada orang-orang yang demonstrasi dan protes. Padahal penanganan China itu sebenarnya bagus untuk pandemi Covid nya. Padahal pemerintahnya juga menjamin ekonominya nggak sih? Kayak nggak dibiarin begitu saja. Memang sih dampaknya secara global tetap kerasa, seperti acara-acara perekonomian yang menyangkut stay di China sangat susah diwujudkan.

Dan nggak nyangka juga sih ternyata ada pengaruhnya untuk pergerakan saham dan trading dunia.

Cara mengatasi perekonomian ini bagaimana ya? Terus bagi negara lain yang terdampak perdagangan dunia itu bagaimana?

Inbizia Support | 29 Nov 2022

"Cara mengatasi perekonomian ini bagaimana ya?"

Maksud pertanyaannya di atas yang spesifik seperti apa? Kalau mengatasi perekonomian di tingkat negara, ya gak tahu. Tapi kalau untuk mengatasi volatilitas di pasar, tentu Anda bisa mulai dari mempelajari manajemen risiko. Anda bisa membacanya di link berikut ini.