NZD/USD: Bisa uji area support psikologis di sekitar harga 0.6100, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Kenaikan GBP/USD dapat mempertahankan kendali setelah data AS lemah, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD dapat terkoreksi lebih rendah sebelum melanjutkan tren naik, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar AS tetap berada di bawah tekanan setelah aksi jual pasca IHK, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Elnusa Tbk (ELSA) menetapkan pembagian dividen sebesar Rp201 miliar atau 40% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 (dividend payout ratio), 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen sebesar $800 juta atau 48.74% dari laba bersih tahun buku 2023, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) menargetkan pendapatan bersih perusahaan bisa mencapai Rp65.40 miliar di tahun 2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Hillcon Tbk (HILL) akan kembali membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp103.19 miliar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

Kebijakan Zero COVID China Didemo, Harga Minyak Merosot

Crypholic 28 Nov 2022
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita >   #china   #covid   #harga-minyak   #minyak
Harga minyak tertekan karena mencuatnya kekhawatiran pasar setelah terjadi aksi protes massa terhadap rencana pembatasan COVID yang akan kembali diterapkan di China.

Harga minyak mentah turun lebih dari 2 persen pada perdagangan Asia awal pekan (28/November) sehubungan dengan aksi demonstrasi besar di China. Minyak Brent terjun dari level pembukaan di $85.28 dan saat ini bergerak pada kisaran $81.62 per barel. Sementara itu, miyak mentah WTI turun dari $77.01 ke kisaran $74.36.

Aksi Protes Pembatasan COVID China Membuat Harga Minyak Tertekan

Pelemahan harga minyak didominasi oleh kekhawatiran pasar terhadap aksi demo ratusan orang di Shanghai yang menentang rencana pemerintah untuk kembali menerapkan pembatasan COVID. Demonstrasi di kota terbesar China itu sempat diwarnai bentrokan antara pengunjuk rasa dengan kepolisian.

Baca juga: Eskalasi COVID di China Picu Sentimen Risk-Off

Aksi protes demonstran ini merupakan yang terbesar di China daratan sejak Xi Jinping mengambil kekuasaan satu dekade lalu. Pasalnya, masyarakat sudah banyak terdampak oleh kebijakan Zero COVID yang dicanangkan Beijing selama hampir tiga tahun menghadapi pandemi.

"Harga minyak melemah di tengah kekhawatiran pasar akan prospek pelemahan permintaan dari China akibat lonjakan kasus COVID, ketidakpastian politik, dan aksi protes yang jarang terjadi di Shanghai..." kata Hiroyuki Kikukawa, analis komoditas Nissan Securities.

Di luar faktor permintaan dari China, pasar minyak saat ini masih dalam mode wait-and-see menjelang diberlakukannya sanksi Uni Eropa terhadap impor minyak Rusia. Perwakilan Uni Eropa dan diplomat G7 tadinya akan membahas hal ini pada pertemuan 25 November silam. Namun, pertemuan itu akhirnya dibatalkan tanpa rencana lebih lanjut. Perlu diketahui, sanksi Uni Eropa terhadap minyak asal Rusia dijadwalkan akan dimulai pada 5 Desember mendatang.

Di saat yang sama, Organisasi Negara Produsen Minyak berserta mitra (OPEC+) akan menggelar pertemuan pada 4 Desember. Fokus pelaku pasar tertuju pada manuver yang akan dilakukan OPEC dalam menanggapi sanksi Barat terhadap Rusia. Tidak tertutup kemungkinan OPEC akan berupaya membatasi produksi lebih lanjut untuk menstabilkan harga minyak di pasaran.

Terkait Lainnya
 
NZD/USD: Bisa uji area support psikologis di sekitar harga 0.6100, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Kenaikan GBP/USD dapat mempertahankan kendali setelah data AS lemah, 16 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD dapat terkoreksi lebih rendah sebelum melanjutkan tren naik, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar AS tetap berada di bawah tekanan setelah aksi jual pasca IHK, 16 jam lalu, #Forex Fundamental

PT Elnusa Tbk (ELSA) menetapkan pembagian dividen sebesar Rp201 miliar atau 40% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 (dividend payout ratio), 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen sebesar $800 juta atau 48.74% dari laba bersih tahun buku 2023, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) menargetkan pendapatan bersih perusahaan bisa mencapai Rp65.40 miliar di tahun 2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Hillcon Tbk (HILL) akan kembali membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp103.19 miliar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia


Harga Emas Dunia
Kemarin 2383.55
Minggu Lalu 2375.00
1 Bulan Lalu 2401.40
2 Bulan Lalu 2169.80
3 Bulan Lalu 2025.75
6 Bulan Lalu 1990.70
Setahun Lalu 1982.95
Harga Emas Lokal
Hari Ini 1.259.000
Kemarin 1.270.000
Minggu Lalu 1.239.000
1 Bulan Lalu 1.255.000
2 Bulan Lalu 1.094.000
3 Bulan Lalu 1.038.000
6 Bulan Lalu 990.000
Setahun Lalu 939.000

Komentar[2]    
  Tika Lamongan   |   28 Nov 2022

Wah iya, tadi aku lihat video ada orang-orang yang demonstrasi dan protes. Padahal penanganan China itu sebenarnya bagus untuk pandemi Covid nya. Padahal pemerintahnya juga menjamin ekonominya nggak sih? Kayak nggak dibiarin begitu saja. Memang sih dampaknya secara global tetap kerasa, seperti acara-acara perekonomian yang menyangkut stay di China sangat susah diwujudkan.

Dan nggak nyangka juga sih ternyata ada pengaruhnya untuk pergerakan saham dan trading dunia.

Cara mengatasi perekonomian ini bagaimana ya? Terus bagi negara lain yang terdampak perdagangan dunia itu bagaimana?

  Inbizia Support   |   29 Nov 2022

"Cara mengatasi perekonomian ini bagaimana ya?"

Maksud pertanyaannya di atas yang spesifik seperti apa? Kalau mengatasi perekonomian di tingkat negara, ya gak tahu. Tapi kalau untuk mengatasi volatilitas di pasar, tentu Anda bisa mulai dari mempelajari manajemen risiko. Anda bisa membacanya di link berikut ini.