Kondisinya memang lagi sulit, inflasi yang tinggi dan ancaman resesi global, ada geopolitik yang makin panas dan tambah lagi kasus kripto dari FTX.
Saat ini, untuk crypto sebaiknya hati-hati karena efek dari FTX akan seperti domino. Merembet kemana-mana termasuk orang-orang yang membantu mempromosikannya.
Mengenai tahan atau cut loss, Anda entry di instrumen apa? Kripto, emas, forex, atau saham?
Terakhir tentang hubungan diplomatik antara AS dan China yang mempengaruhi pasar kripto dan perdagangan besar diakibatkan oleh arus uang (capital flow).
Saya coba jelaskan sedikit konsep aliran uang besar yang dimiliki investor besar.
Para investor besar (yang mempunyai dana besar) melakukan investasi dan memindahkan uangnya ke instrumen yang aman dan memberikan nilai keuntungan yang lebih besar. Mereka terbiasa melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko.
Contoh, pada pandemi 2020 lalu, emas naik sangat tinggi karena para investor ini ramai-ramai mengalihkan dananya ke emas untuk melindungi dari pasar global yang anjlok.
Saham dan instrumen investasi kala itu banyak yang koreksi dengan signifikan.
Nah, ketika AS dan China terganggu hubungan diplomatiknya, maka efeknya kemana-mana (seperti domino).
Investor yang melihat AS dan China yang tidak akur akan merasa khawatir atau takut untuk mengalihkan uangnya ke aset berisiko (seperti kripto). Kondisi ini biasa disebut dengan sentimen risk-off.
Pada kondisi risk-off, investor besar (hedge fund, investment bank) mengalihkan dananya ke aset save haven seperti emas, JPY, CHF.
Saat market sudah normal kembali, dan para investor mulai bergairah untuk mengambil aset lebih berisiko, kondisi ini biasa disebut dengan sentimen risk-on. Aset-aset berisiko (seperti kripto) mulai naik lagi.