Broker Finex

Halo pak, minta izin buat jawab. Pendapatan broker itu adalah dari spread dan komisi yang ditetapkan untuk kliennya. Spread di bebankan ketika klient di broker membuka entry perdagangan baik di posisi buy maupun sell. Sehingga apabila klien membuka posisi 10 kali maka akan dibebankan 10 kali juga, mengikuti jumlah posisi perdagangan yang dibuka oleh klien broker.

Sementara apabila jumlah trading perdagangan mencapai 1 lot, maka akan dikenakan komisi dan pengenaan ini berlaku kelipatannya.

Terima kasih pak Erwin. Nah, saya sedikit bingung mengenai spread dan komisi yang bapak sampaikan. Apakah memang memungkinkan buat broker untuk mendapatkan profit yang signifikan sementara hadiah yang didapatkan bukan cukup mewah lagi tetapi benar-benar mewah dan memiliki nilai beli yang sangat tinggi. Apakah bisa diperjelas lagi mengenai hal ini?

Pak @Insan, sepertinya bapak ragu untuk trading dengan MIFX ya? Untuk profitnya berapa gw sendiri benaran ga tau dan apakah MIFX punya dana yang cukup untuk mengadakan kegiatan berhadiah seperti ini? Tentu saja MIFX sudah memperhitungkan semuanya, dan apakah sanggup atau tidak memberikan hadiah tersebut tentunya udah ada perhitungannya.

Jangan lupa kalau MIFX adalah broker teregulasi secara resmi oleh Bappebti sehingga tidak usah diragukan lagi mengenai kegiatan yang mereka jalankan.

Halo pak @Insan, mengenai spread dan komisi. Saya akan menjelaskannya secara sederhana. Kita ambil contoh jenis akun di MIFX, yaitu akun UltraLow dimana kondisi tradingnya memang sangat bersahabat buat pemula. Dimana minimal perdagangan adalah 0.01 lot dengan spread dimulai dari 0.1 pips. Tipe spread ini adalah mengambang jadi bisa saja lebih tinggi tergantung kondisi pasar. Komisi yang dibebankan adalah $10.

• Minimal perdagangan 0.01 lot
• Spread mengambang dimulai dari 0.1 pip
• Komisi $10 per 1 lot

Apabila bapak melakukan trading contohnya EUR/USD dengan minimal lot 0.01 maka untuk mencapai 1 lot perlu 100 kali perdagangan. Kita ga hitung profit/loss bapak tetapi perdagangan bapak saja.

Lot 0.01 x 100 kali = 1 lot dimana bapak dikenakan biaya $10.

Sedangkan mengenai spread 0.1 pip maka bapak dikenakan $0.1. Bila 100 kali perdagangan maka bapak dibebankan 0.1 x 100 = $10. Jadi untuk mencapai 1 lot, biaya yang dibutuhkan adalah $20.

Nah dalam arti lain $20 itu sama dengan 1 poin undian yang ditetapkan oleh MIFX. Sampai sini masuk akal kan pak mengenai simulasi profit di MIFX. Jadi jangan ragu dan buang rasa takut mengenai broker karena yang teregulasi pasti aman.

Ansu: Gw pengguna Maxco Mobile jdi gw ga tau apakah HSB menyediakan trading signal ato ga, tetapi Maxco Mobile sendiri punya yang namanya "Pandangan Analis" yang bisa dikatakan sbagai fitur trading signal dan hanya khsus tersedia di Maxco Mobile, dan tidak tersedia di Webtrader Maxco.

Menurut gw, Maxco memang ngepush utk trading di Maxco Mobile bila dibandingkan di webtrader. Berikut ini tampilan dari Trading signal "Pandangan Analis" dari Maxco :

Selain itu, untuk aplikasi Maxco udah dilengkapi dngn berbagai berita dan update seputar Forex jgaa..semoga membantu

Ansu: Gan, kyknya leverage kedua broker ini udah dibahas dehh di bagian masing-masing point di artikel diatas. Maxco di 1:500 sedangkan HSB 1:200. Dan trading signal di Maxco itu ada, yakni Pandangan Analisis ( Baca juga reviewnya disini : Menjadi Pro Trader dengan Pandangan Analis)

Sedangkan di HSB sndiri sepertinya ada juga kok trading signal gratis di aplikasinya dan yang specialnya lagi, trading signal di HSB itu sumbernya lsng dari tim riset HSB itu sendiri.

Secara overall, kedua broker ini sama2 kompetitif satu sama lain sihh. Untuk leverage emang Maxco lbh nawarin agak tinggi sihh

Cahaya: Bantu jawab yaa, mengenai nomor izin dari Bappebti bila perusahaan pialang atau broker berganti nama maka ga perlu diubah nomor izinnyaa tetapi dalam keterangan Nama brokernya akan terdaftar atau tertulis semua nama broker sebelum diganti dan sesudah diganti. Nahh di JavaFX sendiri krna sebelumnya bernama PT Penata Art dan HIG Internasional Berjangka, maka keterangan nama broker di Bappebti akan berganti menjadi Pt. Java Global Futures d/h PT HIG Internasional Berjangka d/h PT. Penata Art dengan nomor izin yang sama. Selengkapnya saya tampilkan screenshot izin JavaFX dari website Bappebti :

Mengenai izin dari beberapa pemnberi izin, memang diperlukan oleh broker agar bisa mengakses beberapa instrumen perdagangan seperti komoditi, dan jga izin utk membuka perdagangan Forex jga karena Bappebti hanya bertugas mengawasi dan melegalkan broker. Saya listkan yaa fungsi dari 4 badan izin lainnya :

• Izin dari Bursa Berjangka Jakarta dibutuhkan jika perusahaan ingin melakukan perdagangan berjangka di bursa ini.
• Kliring Berjangka Indonesia dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi perdagangan berjangka di Indonesia melalui kliring.
• Jika perusahaan ingin melakukan perdagangan berjangka komoditi seperti emas, minyak, dan produk-produk agrikultur, maka mereka harus memperoleh izin dari Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX)
• jika perusahaan ingin menyelesaikan transaksi perdagangan berjangka melalui Indonesia Clearing House (ICH), maka mereka harus memperoleh izin dari lembaga kliring tersebut.

Dari beberapa izin tersebut bisa dikatakan JavaFX bukan hanya teregulasi tetapi dari semua instrument dan proses trading disana sudah diawasi sehingga broker ini sangat aman!

Halo, mengenai pertanyaan apakah diperlukan modal yang cukup untuk menahan floating loss dan kerugian dari biaya swap, jawabannya adalah ya! Karena biaya swap akan terus berjalan selama posisi trading masih terbuka, maka semakin lama posisi trading terbuka maka semakin besar pula biaya swap yang harus dikeluarkan.

Blm lagi bila position dan swing trading akan terkena rollover triple dimana bila posisi dibuka pada hari Rabu dan dipegang hingga hari Kamis berikutnya maka akan dikenakan swap tiga kali lipat. Hal ini dikarenakan pasar forex menganggap periode antara Rabu dan Kamis adalah periode yang sama dengan periode antara Kamis dan Jumat, namun karena ada akhir pekan di antaranya, maka biaya swap-nya dikenakan tiga kali lipat untuk mengimbangi periode tambahan tersebut. Jadi jelas ya, bahwa modal benar2 harus siap menghadapi swap fee ini

Jadi, gini nih bro, besaran leverage yang ditawarkan sama broker itu tergantung sama regulasi dan persyaratan dari regulator yang berlaku di negaranya. Di Indonesia, regulator-nya, BAPPEBTI, batasin leverage maksimal yang bisa diberi sama broker forex sampe 1:500.

Tentang risiko buat broker kalo kasih leverage tinggi, ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangin. Pertama, semakin tinggi leverage yang diberi, semakin gede risikonya buat trader karena kalo ada pergerakan harga yang ngga diinginkan, bisa aja dia kena margin call.

Kedua, semakin tinggi leverage yang diberi, semakin gede juga risiko buat broker karena semakin gede kemungkinan trader-nya mengalamin kerugian besar yang bisa berakibat pada risiko kredit yang harus ditanggung sama broker.

Jadi, kebijakan leverage yang diterapin sama broker biasanya hasil dari evaluasi risiko yang mereka lakuin. Setiap broker punya kebijakan sendiri-sendiri buat nentuin leverage yang sesuai sama profil risiko trader dan regulasi yang berlaku. Makanya, meskipun broker lain menawarin leverage yang lebih tinggi, itu ngga berarti broker yang menawarin leverage lebih rendah itu buruk. Semua broker punya kebijakan masing-masing.

Catatan aja nihh, risiko kredit dalam dunia forex bisa terjadi ketika seorang trader tidak mampu membayar kewajibannya, entah itu kerugian trading atau margin yang harus di-deposit-kan untuk mempertahankan posisi trading.

Contohnya begini, kamu punya dana 100 USD di akun trading dan menggunakan leverage 1:100. Kamu kemudian membuka posisi buy EUR/USD sebesar 1 lot (100,000 unit) dengan margin yang dibutuhkan sebesar 1,000 USD (1% dari 100,000). Jika ternyata pasar bergerak melawan posisi kamu, dan kerugian trading mencapai 900 USD, maka margin yang tersisa hanya 100 USD. Nah, di sinilah risiko kredit bisa terjadi.

Jika trader tidak memiliki dana tambahan untuk menutupi kerugian tersebut, maka broker harus menanggung sisa kerugian yang tidak tertutupi oleh dana trader. Hal ini bisa berdampak pada keuangan broker dan bahkan bisa mengancam keberlangsungan bisnis mereka.

Resiko leverage gan! Smkin tinggi leverage maka resiko jga bakalan semakin tinggi. Misalnya, seorang trader memiliki modal sebesar $10,000 dan memutuskan untuk membuka posisi dengan ukuran lot 1 pada pasangan mata uang EUR/USD. Tanpa leverage, trader hanya bisa membuka posisi sebesar $10,000 (1 lot EUR/USD) saja.

Namun, dengan leverage 1:100, trader dapat membuka posisi dengan ukuran lot yang 100 kali lebih besar dari modal yang dimilikinya, yaitu sebesar $1 juta (100 lot EUR/USD). Dalam hal ini, trader menggunakan leverage sebesar 1:100 untuk membuka posisi tersebut. Jika trader membuka posisi tersebut dengan leverage 1:100, maka setiap pergerakan pip akan bernilai $100. Jadi, jika terjadi pergerakan 100 pip, keuntungan yang diperoleh trader sebesar $10,000 (100 pip x $100).

Namun, jika terjadi pergerakan yang tidak menguntungkan dan harga bergerak 100 pip ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan dialami oleh trader juga sebesar $10,000. Dalam arti, resiko untuk kehabisan modal dalam sekejap itu ada dan nyata. DEngan membatasi leverage, itu membatasi juga trading. Sehingga, psikologis untuk overtrade lbh bsa dibendung. (Lebih jelasnnya agan bisa baca dasar2 Forex speerti: Leverage dan Margin dalam Trading)