Broker Gkinvest

Untuk melakukan deposit ke broker, bisa dengan membuka akun terlebih dahulu dan mengakses personal area. Di sana akan muncul metode-metode deposit yang disarankan. 

Di broker lokal juga sudah banyak kok yang menyediakan micro account. Coba deh tengok di ulasan ini.

Kamil: Akun Mikro secara harfiah adalah trading dengan 0.01 lot. Di Indonesia sendiri yang saya tau cuma ada 1 broker yang menyediakan akun mikro yaitu Broker Monex (MIFX).

Jadi broker Monex sendiri menyediakan trading 0.01 lot untuk semua jenis akun dan untuk deposit bisa dimulai dari Rp 500.000 yang merupakan deposit terendah juga diantara broker-broker Indonesia lainnya.

Broker ini memang terkenal karena memiliki kondisi trading yang sangat ramah buat pemula. Semoga membantu

Halo kak Sandy,

Terkait pelarang day trading, tidak ada broker yang melarang gaya day trading. Namun, untuk teknik arbitrase dan hedging memang benar bahwa ada broker yang melarangnya, sehingga memang tidak semua broker memperbolehkan seluruh teknik atau strategi trading. Terkait alasan, beberapa broker tersebut memang sudah punya ketentuannya masing-masing.

Baca Juga:

• Mengapa Broker Forex Melarang Trading Forex Dengan Hedging?
• Wajarkah Broker Melarang Teknik Scalping Forex?

Sandy: beberapa broker memang ada yang tidak mengizinkan trading dengan gaya scalping dan day trading. Namun, hal ini bukan karena aturan yang mengikat, melainkan karena broker tersebut tidak mampu memproses order trading dari para trader mereka secara cepat dan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, jika Anda menemui broker seperti itu, lebih baik mencari alternatif lain karena selain dari ketidakmampuan dalam pemrosesan yang cepat dan massal, broker semacam itu mungkin sering mengalami penundaan saat Anda membuka posisi.

Di sisi lain, Maxco dan GKInvest, yang dibahas dalam artikel ini, jelas-jelas tidak melarang day trading dan scalping. Mereka memiliki kemampuan untuk menghandle order trader dengan cepat, bahkan dalam jumlah besar. Selain itu, mereka menawarkan eksekusi yang dapat dikategorikan sebagai cepat untuk kedua broker lokal Indonesia ini.

Andien: Sbnrnya sihh yg paling umum terjadi ketika pasar ngalamin volatilitas super tinggi itu adalah spread yg awalnya fixed spread bsa jadi floating spread yg tetap. Misalkan fixed spread 1 pips, dan ketika terjadi volatilitas super tinggi, maka spread tetap bsa menjadi 10 pips misalnya. Dan hal ini wajar terjadi krna spread yg terjadi di pasar Forex itu adalah spread mengembang. Dan cukup luar biasalah bagi broker yg bsa nwawarin spread tetap. Makanya jarang banget ada broker yg tawarin spread tetap.

Sedangkan di GKInvest yg 0.8 pips serta javaFX 3 pips itu sangat rendah lho nlai fiXed spread mereka. Maka dari itu ketika terjadi volatilitas super tinggi, spread merkea bakalan sesuaikan ama keadaan pasar. Tetapi ada jga lho broker yg mempertahankan spread tetap mreka. So, alangkah baiknya elo cba nnya2 aja di CS kedua broker ini. Mreka cukp sigap dan cepat kok.

Dinanto: Agan benar, saat pasar mengalami volatilitas tinggi, spread pada pasangan mata uang dapat melebar secara signifikan. Spread adalah perbedaan antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) suatu pasangan mata uang. Pada kondisi normal, broker seringkali menawarkan spread tetap, misalnya 1 pip, yang artinya selalu ada selisih tetap antara bid dan ask.

Namun, saat terjadi volatilitas yang tinggi, seperti saat berita ekonomi penting dirilis atau ada peristiwa besar di pasar, permintaan dan penawaran dapat menjadi tidak seimbang, menyebabkan pergerakan harga yang cepat dan tajam. Dalam situasi seperti itu, broker seringkali mengubah spread tetap menjadi spread mengambang (floating spread), yang artinya spread dapat melebar dan menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Hal ini wajar terjadi karena broker juga harus menghadapi risiko saat menghubungkan trader dengan pasar. Spread mengembang adalah cara bagi broker untuk mengantisipasi risiko yang lebih tinggi saat volatilitas meningkat, sehingga mereka dapat mempertahankan likuiditas dan kestabilan dalam operasional mereka.

Alex: Mneurut guee, pertama-tama, iya, elo bs banget pake pergerakan harga emas di Forex (emas CFD) sebagai acuan buat jual emas fisikmu. Jadi, elo bs liat pergerakan harga di Forex buat bantu elo nentuin kapan waktu yg oke buat jual emasmu yg asli.

Tapi, inget ya, pergerakan harga emas di Forex bs berubah super cepat, itu karena banyak faktor yg langsung ngaruhin, kayak berita ekonomi dan geopolitik. Beda banget sama harga emas fisik kayak yg diproduksi oleh ANTAM. Harga emas fisik kayak gitu biasanya lbh stabil karena faktor2 tertentu yg ngaruhin harga Forex gak sekuat di harga emas fisik.

Jadi, faktor yg bikin harga emas ANTAM lbh ga fluktuatif itu karena umumnya harganya lbh banyak tergantung dari pasokan dan permintaan dalam negeri.

Sebenernya, perbedaan antara emas ANTAM, emas USB, dan emas pegadaian tuh mostly terletak di sertifikat dan lembaga yg mengeluarkan. Emas ANTAM dan emas pegadaian biasanya punya sertifikat resmi dari lembaga di Indonesia. Sementara emas USB lbh sering dikeluarkan di luar negeri, dan kadang pergerakannya bs beda karena faktor2 di pasar internasional.

Nah, kalo emas CFD di broker kayak HFX dan Maxco, itu nggak nyata-nyata emas fisik. lbh kayak taruhan soal pergerakan harga emas. Jadi, ada perbedaan yg cukup besar karena emas fisik punya hubungan sama supply dan demand di Indonesia, sementara emas CFD lbh terpengaruh pasar global.

Intinya, emas fisik dan emas CFD punya karakteristik beda, dan tiap jenis punya faktor yg ngaruhin sendiri-sendiri. Jadi, kalau mau pakai harga emas CFD buat patokan jual emas fisik, tetap perhatiin perbedaannya dan pahami risikonya.

Baca Juga: Ini Dia Rekomendasi 5 Broker Lokal Penyedia Trading Emas