AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 2 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 2 hari, #Saham Indonesia

Inflasi Australia Melesat ke Level Tertinggi Sejak 1990

Crypholic 25 Jan 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #inflasi
Data CPI Australia untuk kuartal IV 2022 mencapai rekor tertinggi lebih dari tiga dekade. Hal ini mendorong ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga RBA yang lebih agresif.

Data inflasi yang dirilis Biro Statistik Australia pada hari Rabu, 25 Januari 2023, mengonfirmasi kenaikan dari 7.3 persen ke 7.8 persen dalam basis tahunan. Hasil ini lebih tinggi dari ekspektasi kenaikan sebesar 7.5 persen, dan mencapai rekor tertinggi sejak 1990.

Inflasi Australia Naik

Dalam basis kuartalan (Quarter-over-Quarter), inflasi konsumen Australia naik dari 1.8 persen ke 1.9 persen, lebih tinggi ketimbang ekspektasi 1.6 persen.

Lonjakan harga terjadi pada beberapa sektor mulai dari makanan, bahan bakar, hingga biaya konstruksi. Harga makanan menanjak 9.2 persen yang merupakan level tertinggi sejak kuartal III 2006. Kenaikan juga terlihat pada biaya transportasi yang meningkat dari 8.0 persen menjadi 9.2 persen. Sektor properti dan perabotan masing-masing naik 10.7 persen dan 8.4 persen, begitu pula dengan kategori alkohol dan tembakau, kesehatan, hingga sektor hiburan.

Bank sentral Australia sejatinya telah melakukan rate hike sejak awal kuartal kedua tahun lalu untuk meredam laju inflasi. Namun, kenaikan suku bunga RBA sedikit diperlambat pada bulan September karena sejumlah kondisi perekonomian yang mengarah pada perlambatan inflasi. Dengan kenaikan inflasi pagi ini yang mencapai rekor tertinggi sejak 1990, pasar meyakini RBA akan kembali meningkatkan laju kenaikan suku bunganya.

Baca juga: Suku Bunga RBA Naik, AUD/USD Menguat

Merespon perkembangan situasi tersebut, AUD/USD menguat 0.76 persen hingga menyentuh kisaran 0.7097. Pair ini sebelumnya juga didukung oleh perbaikan minat risiko pasar global.

Dalam waktu dekat, rilis data GDP AS dan outlook suku bunga The Fed akan menjadi fokus pasar. Berbeda dari prospek suku bunga RBA, pasar justru mengekspektasikan The Fed untuk menurunkan laju rate hike dari 50 bps menjadi 25 bps. Pasalnya, inflasi AS telah menunjukkan penurunan beruntun dalam 4 bulan terakhir.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru