Gubernur BoJ Ueda: Penurunan Yen yang cepat dan sepihak berdampak negatif pada perekonomian, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD rapuh jelang pengumuman kebijakan BoE, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling jatuh karena pemulihan dolar AS, ketidakpastian jelang keputusan kebijakan BoE, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY melonjak ke dekat level 155.50 saat the Fed diprakirakan mempertahankan suku bunga kebijakannya, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) membukukan laba bersih sebesar Rp44.02 miliar periode Januari-Maret 2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatatkan penyusutan penjualan sebesar 11.25% YoY menjadi Rp365.38 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membagikan dividen tunai sebesar Rp572.04 miliar dari laba bersih tahun buku 2023, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengemas laba tahun berjalan pada kuartal 1/2024 sebesar $16.4 juta atau naik sekitar 12.3%, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

Kaum Milenial Dianggap Susah Beli Rumah, Benarkah?

Febrian Surya 13 Jan 2020
Dibaca Normal 4 Menit
bisnis > properti >   #rumah   #beli-rumah   #milenial
Memiliki rumah sendiri menjadi impian banyak orang, termasuk kaum milineal. Namun, banyak sekali kendala untuk mewujudkan hal tersebut.

Kaum milenial memang dikenal sebagai sosok yang memiliki biaya pengeluaran tinggi untuk konsumsi. Apalagi, jika hal tersebut berhubungan dengan hal-hal yang bisa menambah pengalaman hidup mereka seperti kegiatan travelling.

Suka atau tidak suka generasi milenial saat ini harus dihadapkan kepada kenyataan bahwa mereka sulit untuk memiliki rumah. Bukan hanya lantaran karena mereka sering dianggap boros saja. Ternyata juga terdapat faktor-faktor lainnya yang membuat mereka sulit untuk memiliki sebuah rumah, seperti kenaikan upah yang terbilang rendah hingga suku bunga yang tinggi menjadi salah satu faktornya.

memiliki rumah

Belum lagi, wilayah di mana kamu ingin membeli rumah tersebut. Jika mungkin pilihan rumah itu berada di pedesaan, harganya pasti jauh lebih murah ketimbang harga rumah yang berada di kota-kota besar atau perkotaan. Jadi, benarkah jika ada anggapan bahwa milenial akan sulit untuk memiliki sebuah rumah? Berikut penjelasannya.

 

Suku Bunga Pinjaman Tinggi

Memang benar sih, jika kamu ingin memiliki sebuah rumah, kamu bisa meminjam uang di bank atau lembaga keuangan lainnya. Namun, yang menjadi kendala adalah syarat untuk mengajukan pinjaman uang tersebut ke pihak bank atau lembaga keuangan lainnya. Karena, pihak lembaga keuangan juga memiliki syarat minimal gaji bulanan yang kamu terima setiap bulannya sebagai syarat untuk bisa mendapatkan pinjaman uang.

Hal ini tidak terlepas dari kesanggupan kamu juga untuk melunasi atau membayar utang-utangmu tersebut nanti. Suku bunga pinjaman juga tergolong tinggi bisa mencapai 12% per tahun.

 

Sulit Mendapatkan Pinjaman Bank

Ketika kamu mengajukan pinjaman ke bank, tentu saja kamu perlu memenuhi semua dokumen dan persyaratan dalam pengajuan pinjaman uangmu. Salah satu dokumen yang dibutuhkan adalah slip gaji, di mana kamu perlu melampirkannya. Namun, saat ini yang menjadi masalah atau kendala yakni kebanyakan dari generasi milenial merupakan pekerja di industri kreatif seperti freelancer.

Seorang freelancer seringkali tidak memiliki slip gaji. Hal ini menjadi faktor yang membuat kamu sulit untuk mendapatkan pinjaman uang di bank untuk membeli sebuah rumah.

 

Harga Properti Tinggi

Harga properti memang selalu cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada 2020 saja, harga properti diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 6-9% dibanding tahun lalu. Salah satu metode pembelian rumah yang digandrungi oleh kaum milenial yang sedang tren dalam kurun waktu 2 tahun terakhir adalah KPR syariah.  Yang mana, cicilan rumah setiap bulannya bersifat tetap alias fixed rate.

tips membeli rumah

Selain itu, harga properti yang cenderung naik ini juga tidak sebanding dengan besaran kenaikan UMR setiap tahunnya, jika mempertimbangkan kenaikan tingkat inflasi.

 

Terlalu Konsumtif

Budaya konsumstif sering ditunjukkan oleh generasi milenial saat ini atau disebut “hedonisme”, yang memiliki arti pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari sebanyak mungkin kebahagiaan.

Selain itu, “hidup cuma sekali” juga masih menjadi mindset dari mereka. Di mana, kaum milenial menghabiskan rata-rata lebih dari 50% biaya pengeluarannya untuk hal-hal yang tidak produktif dan bukan untuk berinvestasi.

 

Tidak Memiliki Komitmen

Bagi kaum milenial, memutuskan untuk membeli rumah merupakan suatu komitmen keuangan terbesar dalam hidup. Mengapa? Karena, ini merupakan tujuan finansial dalam jangka panjang dan bisa memakan waktu hingga lebih dari 20 tahun ke depan. Belum lagi, jika ditambah dengan biaya pendidikan anak-anakmu yang semakin hari semakin tinggi saja. Oleh karena itu, perencanaan keuangan menjadi hal penting untuk dilakukan mulai dari sekarang jika memang kamu benar-benar berkomitmen untuk membeli sebuah rumah.

komitmen membeli rumah

 

Tak Semua Milenial Susah Punya Rumah

Walaupun dirasa sulit karena membutuhkan sebuah komitmen finansial yang besar bagi kaum milenial, kamu perlu bertanya kepada diri kamu dan pasangan seputar kemampuan finansial, lokasi rumah, uang muka, hingga mempertimbangkan KPR yang ingin dipilih serta rincian cicilan per bulannya. Karena, jika rumah tersebut sudah menjadi hak milik, tentunya rumah itu bukan hanya milik kamu seorang, melainkan pasanganmu juga punya hak atas rumah tersebut. Tak terkecuali, anak-anakmu kelak.

Terkait Lainnya
 
Gubernur BoJ Ueda: Penurunan Yen yang cepat dan sepihak berdampak negatif pada perekonomian, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

GBP/USD rapuh jelang pengumuman kebijakan BoE, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

Pound Sterling jatuh karena pemulihan dolar AS, ketidakpastian jelang keputusan kebijakan BoE, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY melonjak ke dekat level 155.50 saat the Fed diprakirakan mempertahankan suku bunga kebijakannya, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) membukukan laba bersih sebesar Rp44.02 miliar periode Januari-Maret 2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatatkan penyusutan penjualan sebesar 11.25% YoY menjadi Rp365.38 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membagikan dividen tunai sebesar Rp572.04 miliar dari laba bersih tahun buku 2023, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengemas laba tahun berjalan pada kuartal 1/2024 sebesar $16.4 juta atau naik sekitar 12.3%, 19 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Pak mohon Infonya. JIKA BLACKLIST TERSEBUT ADA KARNA KESALAHAN ORANG TERDAHULU?Maksud saya begini, saya membeli rumah baru tetapi setelah saya tinggali dan akan membuka rekening baru dengan alamat yang baru sekarang, ternyata ada masalah dengan pemilik yang sebelumnya. Alamat & No telp saya sudah di blacklist. Saya sudah mencoba menghubungi pihak penghuni sebelumnya tetapi tidak ada pertanggung jawaban. Lalu bagaimana cara sayang mencabut/menghapus pemblacklist-an tersebut? Karena itu bukan kesalahan dari pihak saya. MOHON BANTUAN NYA PAK. TERIMA KASIH
 Nn |  16 Jun 2015
Halaman: Kupas Tuntas Blacklist Bank Di Indonesia

Di masa pendemi saat ini memang sangat perlu banyak pertimbangan untuk membeli rumah, apalagi harus KPR. Banyak yang harus dipertimbangkan karena kondisi ekonomi kita yang kurang baik

 Yudhi R.... |  8 Jun 2020
Halaman: Sebelum Ambil Kredit Pahami Penyebab Naik Turun Bunga Kpr

Membeli rumah jaman sekarang memang susah. Belum lagi memikirkan soal inflasi, pandemi, pekerjaan kontrak/outsource, jadi makin kecil deh kesempatan buat kpr di acc. Cuma bisa terus berusaha agar bisa beli cash.

 Sulistyowati |  18 Apr 2022
Halaman: Cara Memilih Pinjaman Kpr Agar Tidak Mencekik

Untuk beli reksadana, bisa melalui marketplace reksadana yang tersedia di Playstore. Contohnya saja Bareksa, Bibit, Tanamduit, Ipotfund atau Ajaib. Marketplace reksadana ini menyediakan berbagai jenis reksadana mulai dari yang syariah maupun konvensional.

Di Indonesia sendiri sudah ada puluhan marketplace reksadana yang terdaftar.

Bisa cek di sini: 5 Marketplace Reksadana Yang Cocok Untuk Investor Milenial

Untuk standar keamanannya, pastikan sudah mendapatkan ijin dari OJK.

 Ananta |  27 May 2022
Halaman: Apa Pengaruh Ihsg Pada Reksadana

--->Memang sekarang bunga untuk KPR itu naik ya? Berapa persen sih kenaikannya?

KPR jelas naik, karena BI sudah menaikkan suku bunga acuan. Berapa persen kenaikannya? Hal itu tentu berbeda-beda untuk setiap bank dan setiap nasabah.

--->Bagaimana proses over kredit? Misalnya kita harus DP awalnya itu berapa? Sebanyak yang udah dikeluarkan pemilik sebelumnya kah? Atau berdasarkan harga nilai terkini properti? Lalu tugas pihak bank dalam menjembatani antara yang over kredit ini jadinya seperti apa prosesnya?

Pada prinsipnya, over kredit rumah KPR adalah transaksi pengambilalihan cicilan kredit dari pihak A (pemilik rumah KPR saat ini) ke pihak B (pihak yang berminat membeli rumah tersebut). Over kredit itu sendiri ada tiga jenis:

  • Over kredit rumah jual beli, melibatkan pihak A, pihak B, dan bank. Hitungan DP dan cicilan nanti akan dikalkulasi oleh pihak bank.
  • Over kredit rumah bawah tangan, melibatkan pihak A dan pihak B saja (pihak bank tidak tahu apa-apa). Harga beli rumah akan tergantung pada deal A dan B, kemudian pihak B mengambil alih bayar cicilan ke bank atas nama A.
  • Over kredit rumah antar bank, melibatkan pihak A, pihak B, serta dua bank yang berbeda. Hitungan DP, cicilan, dll, akan tergantung pada pihak bank kemana Anda memindah KPR tersebut.

Harga jual rumah over kredit biasanya lebih murah daripada harga pasaran. Tapi kalau pihak B ingin mengambil alih cicilan dari pihak A lewat bank, maka bank akan melakukan appraisal ulang karena dianggap sebagai pengajuan KPR baru. Di sini, harga/DP/cicilan dapat mengalami perubahan berdasar situasi sekarang.

 Aisha |  9 Nov 2022
Halaman: Mengenal Macam Macam Kredit Konsumsi Dan Kredit Usaha

Ini mah survei halu aja dari para pelaku pasar kripto. Kalau untuk pasar Indonesia, belum adalah keinginan banyak orang untuk membeli rumah dengan kripto.

Bukan apa-apa, tren pelaku kredit bangsa Indonesia itu masih terbatas. Mereka menganggap kredit itu seharusnya simpel, kayak KPR lewat bank.

Lah ini, lewat kripto, yang jenis uangnya aja setengah goib menurut anggapan masyarakat Indonesia. Gimana mungkin 17 persen dari 200 juta konsumen ingin beli rumah secara kripto?

Tujuh belas persen dari 200 juta itu kira-kira 34 juta penduduk. Konyolnya, pengguna kripto di Indonesia saja cuma 16,27 juta penduduk berdasarkan survei dataindonesia. Jadi, setengah penduduk lagi yang katanya mau bayar pake kripto itu makhluk goib kali ya.

Mending kalau mau bikin survei itu yang beneran aja atau mau markup agak masuk akallah dikit.

 Izudin |  17 Jan 2023
Halaman: Persen Konsumen Indonesia Tertarik Beli Rumah Pakai Kripto

Komentar[5]    
  Athiyah   |   29 Mar 2022

bijaklah dalam mengatur keuangan, kurangi kebutuhan yang kurang produktif

  Al Anta   |   29 Mar 2022

pengeluaran dan pemasukan yang tidak seimbang, harus di manage

  Khoyyum   |   29 Mar 2022

harga property semakin lama semakin naik, tidak sebanding dengan pendapatan pekerja dengan gaji UMR, apa lagi gaji dibawah UMR

  Mansyur Ma   |   29 Mar 2022

persyaratan krp juga susah, karena yang dilihat pertama adalah gaji/ pendapatan

  Gogon Cs   |   29 Mar 2022

untuk memiliki property atau impian yang membutuhkan dana besar adalah dengan niat dari individu serta komitmen dengan pasangan