Krisis finansial global 2008 masih membekas di memori banyak investor. Berikut 5 kisah investor sukses di masa krisis finansial yang bisa kamu jadikan pelajaran
Jika kita kilas balik ke 2007-2008 silam, ada momen yang mungkin sulit dilupakan oleh banyak investor hingga kini, yaitu krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia. Krisis global pada tahun itu merupakan salah satu krisis finansial terparah yang pernah terjadi dalam sejarah. Gonjang-ganjing ekonomi itu berawal awal di Amerika Serikat dan memicu resesi ekonomi yang masif.
Pada periode itu banyak debitur yang gagal membayar utang KPR di AS atau yang dikenal dengan istilah subprime mortgage. Sebab, mulai 2004 hingga 2006, suku bunga acuan di Amerika Serikat terus mengalami kenaikan dan terus meningkatkan jumlah orang yang gagal membayar KPR di sana. Namun masalah utamanya adalah industri hipotek memberikan dana kepada para peminjam yang sebenarnya tidak mampu membayar. Pinjaman KPR terlalu mudah diberikan sehingga berbuntut pada kebangkrutan sejumlah lembaga peminjaman.
Salah satunya bank yang bangkrut adalah Lehman Brothers. Bank itu sebelumnya menyandang sebagai bank investasi keempat terbesar di Amerika Serikat. Namun sayangnya bank tersebut mengalami kepailitan pada 2008.
Momen itu juga melahirkan negara adidaya baru, yaitu Tiongkok. Tiongkok saat ini menjadi negara yang memberikan pinjaman uang terbesar di dunia dan bersaing dengan Amerika Serikat. Setidaknya butuh waktu hingga sepuluh tahunan lamanya untuk kembali memulihkan kondisi perekonomian Amerika Serikat dan sejumlah negara terdampak.
Bagaimana dengan kondisi para investor pada saat kondisi perekonomian yang tidak stabil seperti itu? Apakah mereka semua langsung melepas seluruh aset yang dimiliki? Berikut 5 kisah investor sukses di masa krisis finansial yang bisa kamu jadikan pelajaran:
1. Warren Buffet
Siapa yang tidak kenal dengan pengusaha kaya raya satu ini? Warren Buffet merupakan CEO dari Berkshire Hathaway, sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang asuransi namun memiliki banyak anak perusahaan untuk menunjang lini usaha dari perusahaan induk.
Warren Buffet, salah satu investor sukses dalam menghadapi krisis finansial yang terjadi pada 2008. Kala itu, ia memiliki strategi jitu investasi saham dan membeli beberapa saham seperti General Electric dan lembaga keuangan Goldman Sachs saat harga saham kedua perusahaan tersebut sedang murah.
Kesempatan ini diambil oleh Warren Buffet untuk melakukan leveraging assets. Di mana, pembelian saham di kedua perusahaan tersebut untuk investasi jangka panjang dan terbukti dalam 10 tahun ke depan, indeks Standard & Poors di Amerika Serikat mengalami kenaikan hingga 130%. Perusahaan-perusahaan teknologi juga merasakan imbasnya seperti Google dan Apple yang tak pernah melewatkan pembagian dividen karena mendapatkan keuntungan dan kenaikan laba bersih.
2. John Paulson
Sama halnya dengan Warren Buffet, John Paulson juga merupakan pengusaha. Ia mendirikan perusahaan hedge fund manager Paulson & Co pada 1994. Pada 2005, Paulson telah memprediksi datangnya krisis akibat subprime mortgage. Hal itu membuat namanya melambung populer dan meningkatkan pendapatannya menjadi USD3.7 miliar. Pada 2007, Paulson berhasil menjadi hedge fund manager dengan pendapatan paling tinggi. Investor ini juga dicatat menghasilkan USD10 miliar dari mengelola dana kliennya dan investasinya sendiri.
Begitu krisis agak reda pada 2009, Paulson menanamkan puluhan juta dolar di Bank of America dan USD100 juta di Goldman Sachs. Investasi ini juga membawa profit besar untuknya.
3. Jamie Dimon
Jamie Dimon merupakan CEO dari bank besar J.P. Morgan saat mengalami krisis finansial di 2008 silam. Perusahaan J.P. Morgan memutuskan untuk mengakuisisi bank investasi Bear Stearns dan aset perbankan milik ritel Washington Mutual selama masa krisis berlangsung.
Aksi akuisisi yang dilakukan oleh J.P. Morgan menghasilkan miliaran dolar dalam bentuk biaya litigasi yang terkait hipotek. Kini, J.P. Morgan merupakan bank terbesar di dunia berdasarkan nilai kapitalisasi pasar.
4. Carl Icahn
Carl Icahn merupakan sosok investor asal Amerika Serikat. Ia dikenal pro dalam membeli perusahaan untuk mencari profit. Ia sempat mendapatkan tiga perusahaan casino di Las Vegas selama krisis ekonomi. Begitu kondisi ekonomi sudah membaik, Icahn menjualnya dengan profit tinggi. Ia menjual tiga perusahaan itu senilai USD1.3 miliar, berkali-kali lipat dari nilai investasinya.
Karena deretan keberhasilannya meraup keuntungan selama krisis, Icahn dikenal sebagai salah satu investor legendaris. Ia mampu membalik tekanan finansial menjadi pundi-pundi profit.
5. Carrie Piaskowski
Saat terjadi krisis finansial 2008, semua orang takut untuk berinvestasi saham karena mengalami penurunan nilai yang sangat drastis. Namun, sama halnya dengan Warren Buffet, saat itu Piaskowski dan suami melihat tren tersebut menjadi sebuah peluang yang menarik untuk meraup keuntungan dari pasar saham.
Selama tujuh tahun pertama, mereka mampu melewati resesi dengan menghasilkan sekitar USD50 ribu setiap tahun untuk membayar utang, menabung, dan melakukan pembayaran pokok atas hipotek mereka. Selama dua tahun terakhir, pasangan suami istri ini telah menghemat sekitar USD100 ribu setiap tahun.
Itulah 5 kisah sukses investor di masa krisis finansial yang bisa menjadi teladan bagi kamu dalam menjalankan strategi investasi walaupun dalam kondisi perekonomian yang sedang bergejolak sekalipun. Kelima investor di atas mampu melewatinya dengan baik hingga sekarang. Bahkan, perusahaan yang mereka dirikan saat ini menjadi perusahaan dengan level kelas dunia berkat strategi investasi jitu yang mereka lakukan di saat masa krisis finansial berlangsung.
Salah satu pasar yang menghadirkan peluang menarik di masa krisis adalah pasar forex. Alasannya tak lain karena kemudahan order dua arah (buy/sell) yang bisa dilakukan di berbagai pasangan mata uang. Apabila kamu tertarik belajar menjadi trader forex, perhatikan dulu Panduan Trading Forex Untuk Pemula.