AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 2 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 2 hari, #Saham Indonesia

Mengenal KPR Syariah vs Konvensional, Mana yang Lebih Baik?

Wahyudi 21 Jan 2020
Dibaca Normal 5 Menit
bisnis > properti >   #kpr   #syariah   #konvensional
Banyak orang yang menganggap bahwa KPR Syariah dan Konvensional itu sama saja. Hanya nama saja yang membedakan, toh sama-sama bank nyari untung. Bahkan, tak jarang banyak yang merasa KPR syariah cenderung lebih mahal. Benarkah demikian?

Saat membaca penawaran mengenai KPR Syariah vs Konvensional, tak jarang kita bingung di mana perbedaannya. Memang tidak mudah menjelaskan tentang syraiah kepada orang awam. Ada ungkapan menarik yang mungkin pernah Anda dengar terkait bisnis syariah. "Sharia is just doing the same thing with different way", atau dengan kata lain pada dasarnya bisnis syariah sendiri ibaratnya adalah "melakukan hal yang berbeda dengan cara yang sama". Cara yang berbeda itu yang dinamakan akad. Akadlah yang membedakan apakah transaksi Anda syariah atau tidak. Tak terkecuali dalam transaksi KPR Syariah. Apa sajakah akadnya?

Mengenal KPR Syariah vs Konvensional

 

Memahami Lebih Dalam Tentang Akad KPR Syariah VS Konvensional

Pihak OJK sudah memberikan batasan yang tegas melalui regulasi terkait produk syariah dan konvensional, KPR Syariah dikeluarkan oleh bank Syariah, sedangkan KPR Tradisional dikeluarkan oleh bank Konvensional. Agar tidak rancu, Anda bisa pelajari perbedaan pada akad berikut ini:

 

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Konvensional

Pihak bank mengeluarkan produk KPR konvensional dengan mengambil keuntungan dalam bentuk bunga yang dibebankan atas pinjaman uang kepada pihak debitur. Teknisnya, nasabah akan diminta untuk membayar down payment (DP) terlebih dahulu dan pihak bank akan membantu dalam pelunasan sisanya. Uang pinjaman inilah yang harus Anda angsur setiap bulannya dengan memberikan kelebihan dalam bentuk bunga yang dibebankan kepada Anda sebagai imbalan bagi pihak bank. Disini, bank konvensional berperan sebagai pemberi pinjaman dan Anda pihak yang meminjam.

 

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah

Produk KPR Konvensional di atas beda halnya dengan KPR Syariah yang menganut prinsip jual beli (murabahah). Hal utama yang paling membedakan adalah mengenai pembayaran yang menggunakan sistem angsuran dengan jumlah yang telah ditetapkan sejak awal.

Teknisnya, Bank Syariah membeli terlebih dahulu rumah yang akan Anda beli, dan kemudian menentukan harga yang sudah diperhitungkan dengan keuntungannya sekalian untuk selanjutnya menjual kembali rumah tersebut kepada Anda. Harga jual adalah tetap (flat) dari awal hingga akhir masa tenor. Di sini, bank berperan sebagai pedagang.

akad investasi syariah(Baca Juga: 6 Akad Yang Perlu Diketahui Saat Investasi Syariah)

 

3 Akad Yang Digunakan Dalam Transaksi KPR Syariah

KPR Syariah dalam prakteknya paling umum menggunakan 3 jenis akad yaitu:

1. Akad Jual Beli (Murabahah)

Karakteristiknya sebagai berikut:

  • Bank sudah menentukan margin berdasarkan harga jual rumah dan masa tenor.
  • Pihak yang terlibat: Bank, Developer perumahan, dan pembeli perorangan. Bank membeli rumah tersebut dari Developer, lalu bank menjual rumah tersebut kepada nasabah dengan mengambil keuntungan.
  • Akad ini paling simpel dan populer dijalankan, sehingga menjadi penyumbang terbesar pembiayaan perbankan Syariah di Indonesia. Porsinya mencapai 60 persen ketimbang akad lain.

 

2. Akad Ishtishna

Karakteristiknya sebagai berikut:

  • Lebih mudah dipahami sebagai skema pesan bangun
  • Nasabah bisa membeli rumah sesuai pesanan yang telah disepakati
  • Karena model pesanan, maka Istishna paling banyak digunakan oleh developer syariah tanpa bank.

 

Akad Musyarakah

Karakteristiknya sebagai berikut:

  • Menggunakan skema kerja sama bagi hasil dengan kedua pihak.
  • Keuntungan dibagi dua antara bank dan Anda.

Contoh sebagai berikut:

Anda membeli rumah seharga Rp 400 juta. Bank menyetor 80 persen atau sekitar Rp 320 juta dan Anda menyetor 20 persen atau sekitar Rp 80 juta. Dana kerjasama tersebut dibelikan rumah dan disewakan kepada Anda selama 10 tahun dengan harga sewa per bulan, misalnya Rp 3 juta. Keuntungan dari hasil sewa tersebut dibagi dua antara bank dan Anda. Agar bisa memiliki rumah tersebut, Anda bisa membeli bagian yang dimiliki oleh bank hingga lunas 10 tahun dan dibayarkan bulanan yaitu sebesar uang sewa plus angsuran dengan besaran yang telah disepakati hingga masa pelunasan.

 

Perbedaan Perbankan Syariah VS Bank Konvensional 

Secara umum dengan melihat ulasan diatas, beda antara bank konvensional dan bank syariah menitikberatkan pada orientasi usaha dan bagi hasil. Bank konvensional menggunakan bunga yang dibebankan kepada peminjam, sedangkan perbankan syariah berorientasi pada bagi hasil tingkat keuntungan, bukan tingkat bunga. Lantas apa keuntungan dan kerugian masing-masing? Berikut ini ulasannya:

  • Keuntungan Produk Perbankan Syariah dibandingkan Produk Bank Konvensional: Lebih mudah dalam merencakan keuangan jangka panjang karena sistem syariah cicilannya flat dan sudah disepakati di awal kontrak/akad. Jika ada keterlambatan bayar, denda keterlambatan juga relatif pasti dalam bentuk nominal bukan prosentase.
  • Kerugian Produk Perbankan Syariah dibandingkan Produk Bank Konvensional: Biasanya terlihat lebih mahal di angsuran awal. Untuk memastikan apakah mahal atau tidak, Anda bisa bandingkan dengan produk konvensional untuk total secara keseluruhan. Selain itu, jika terjadi pelunasan lebih awal maka total bayar adalah keseluruhan, beda dengan produk kovensional yang biasanya hanya membayar pokok, bunga berjalan dan penalti. Jatuhnya lebih mahal syariah.

 

Apa Produk Yang Cocok untuk Anda, KPR Syariah Atau Konvensional?

Seperti halnya semua pilihan, ada kelebihan dan kekurangan menggunakan kedua jenis produk perbankan di atas. Keduanya berjalan pada konsep yang sangat mirip, hanya berdasarkan pada sistem akadnya saja. Nah, dengan melihat sistem perjanjian maupun akad di atas, Anda lebih cocok dengan skema akad yang mana? Anda bisa sesuaikan saja dengan kebutuhan dan rencana keuangan Anda.

Jika tak ragu untuk membayar lebih mahal di awal dan sesuai dengan prinsip syariah, maka KPR Syariah bisa jadi rujukan. Sedangkan bagi Anda yang lebih suka dengan perhitungan bunga kredit, bisa menggunakan KPR Konvensional.

 

Seringkali satu akad harus dijalankan dengan akad lainnya untuk memenuhi kebutuhan pembelian rumah impian Anda agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sebelum membeli rumah, simak juga cara untuk memilih pinjaman KPR agar tidak susah di kemudian hari.

Terkait Lainnya
 

Komentar @inbizia

Kemaren, nggak sengaja ngeliat IG live-nya Jessica Iskandar. Kalau nggak salah ingat, dia cerita katanya bunga cicilan rumah gitu, sekarang naik ya? Dia kerepotan membayar cicilannya yang bunganya tinggi itu, jadi memutuskan untuk menjual/over kredit rumahnya.

Nah, mau nanya deh: memang sekarang bunga untuk KPR itu naik ya? Berapa persen sih kenaikannya?

Terus, untuk kasus yang over kredit gitu, bagaimana prosesnya ya? Misalnya kita harus DP awalnya itu berapa? Sebanyak yang udah dikeluarkan pemilik sebelumnya kah? Atau berdasarkan harga nilai terkini properti?

Lalu tugas pihak bank dalam menjembatani antara yang over kredit ini jadinya seperti apa prosesnya?

 Dini |  4 Nov 2022
Halaman: Mengenal Macam Macam Kredit Konsumsi Dan Kredit Usaha

--->Memang sekarang bunga untuk KPR itu naik ya? Berapa persen sih kenaikannya?

KPR jelas naik, karena BI sudah menaikkan suku bunga acuan. Berapa persen kenaikannya? Hal itu tentu berbeda-beda untuk setiap bank dan setiap nasabah.

--->Bagaimana proses over kredit? Misalnya kita harus DP awalnya itu berapa? Sebanyak yang udah dikeluarkan pemilik sebelumnya kah? Atau berdasarkan harga nilai terkini properti? Lalu tugas pihak bank dalam menjembatani antara yang over kredit ini jadinya seperti apa prosesnya?

Pada prinsipnya, over kredit rumah KPR adalah transaksi pengambilalihan cicilan kredit dari pihak A (pemilik rumah KPR saat ini) ke pihak B (pihak yang berminat membeli rumah tersebut). Over kredit itu sendiri ada tiga jenis:

  • Over kredit rumah jual beli, melibatkan pihak A, pihak B, dan bank. Hitungan DP dan cicilan nanti akan dikalkulasi oleh pihak bank.
  • Over kredit rumah bawah tangan, melibatkan pihak A dan pihak B saja (pihak bank tidak tahu apa-apa). Harga beli rumah akan tergantung pada deal A dan B, kemudian pihak B mengambil alih bayar cicilan ke bank atas nama A.
  • Over kredit rumah antar bank, melibatkan pihak A, pihak B, serta dua bank yang berbeda. Hitungan DP, cicilan, dll, akan tergantung pada pihak bank kemana Anda memindah KPR tersebut.

Harga jual rumah over kredit biasanya lebih murah daripada harga pasaran. Tapi kalau pihak B ingin mengambil alih cicilan dari pihak A lewat bank, maka bank akan melakukan appraisal ulang karena dianggap sebagai pengajuan KPR baru. Di sini, harga/DP/cicilan dapat mengalami perubahan berdasar situasi sekarang.

 Aisha |  9 Nov 2022
Halaman: Mengenal Macam Macam Kredit Konsumsi Dan Kredit Usaha

Halo min, di kesimpulan artikel tertulis:

"Jika kalian adalah trader pro dengan gaya trading konvensional dan memilih risiko yang moderat"

Yg dimaksud gaya trading konvensional itu sebenarnya seperti apa ya? Soalnya aku agak bingung jga dngn gaya trading serta istilah2 yg terkait dngn gaya trading. Dan yg aku ketaui selama ini kan cma gaya traidng seperti scaling, day trading, swing ama position aj. Dan ga pernah ketemu istilah gaya trading konvensional.

Terus mengenai resiko modereat, berarti ada jga dong resiko tinggi dan juga resiko rendah di trading Forex? KLu ada mohon infokan ya, terima kasih bnyk!

 Leonardi |  3 Jul 2023
Halaman: Akun Terbaik Untuk Trader Pro Platinum Mrg Atau Premium Hfx

Ini mau tanya yaa mengenai tools yg disediakan ama si broker FOREXImf. Layanan trading yg dikatakn ga main2 oleh penulis salah satunya adalah aplikasi QuickPro. Mau tnya, ini aplikasi QuickPro aplikasi trading apa ya? Apakah dikembanging ama FOREXImf ato emang ada aplikasi dari pihak ke tiga misalkan kyk Trading Central gitu?

Soalnya gw sndiri ga pernah mendengar tentang aplikasi QuickPro ini dn dari artikel yg dituliskan disini, sepertinya layanan dari broker FOREXImf juga ga main2 dan sepertinya serius dengan kepuasaan trader2 mereka.

Kmudian mengenai izin regulasi, Identrust Security International (ISI) itu sebenarnya apaan sihh? Mohon penjelasannya ya! Makasih bnyk!

 Richie |  7 Jul 2023
Halaman: Review Broker Foreximf

Bantu jawab! Identrust Security International (ISI) adalah perusahaan yang berfokus pada keamanan informasi dan identitas digital. Mereka adalah penyedia layanan sertifikat digital dan solusi keamanan yang membantu melindungi transaksi dan komunikasi online.

ISI, sebagai otoritas sertifikat terkemuka, memberikan sertifikat digital yang memvalidasi dan mengesahkan identitas dan integritas data di dunia digital. Sertifikat digital ini digunakan untuk mengamankan transaksi elektronik, enkripsi data, dan memberikan tanda tangan digital yang sah.

Sedangkan aplikasi QuickPro adalah aplikasi trading di mobile phone yg dikembangkan oleh FOREXImf. Aplikasi trading QuickPro dirancang untuk memberikan akses mudah dan cepat ke pasar keuangan, termasuk eksekusi order, analisis pasar, grafik, dan alat lainnya yang membantu trader dalam kegiatan trading mereka.

Semoga membantu!

 Edianto |  9 Jul 2023
Halaman: Review Broker Foreximf

Salam kawan, Emang ada beberapa trader yang trading tanpa stop loss, tetapi ini klu menurut gw tindakan yang sangat berisiko dan rat rata ga direkomendasikan oleh kebanyakan trader. Intinya, trading tanpa stop loss mirip dengan bermain dengan api - bisa jadi sangat mengasyikkan tetapi juga sangat berbahaya.

Beberapa trader yang melakukan trading tanpa stop loss mungkin memiliki strategi trading yang sangat berbeda dari strategi trading konvensional. Mereka mungkin menggunakan teknik-teknik yang sangat agresif, seperti yang dikatakan ama bang @Hirotada. Tetapi, strategi semacam itu menurut ane sangat berisiko. Sementara ada beberapa trader yang berhasil melakukan trading tanpa stop loss, kebanyakan trader profesional dan sukses sangat menekankan pentingnya penggunaan stop loss dalam trading. Stop loss membantu trader mengelola risiko dan melindungi modal mereka dari kerugian besar.

 Tari |  6 Aug 2023
Halaman: Teknik Mengatur Risiko Trading Ala Broker Finex

Kirim Komentar Baru