Modal

Aku agak sedikit bingung dengan modal dan leverage. Leverage yang digunakan agak rendah itu maksudnya bagaimana sih, bukannya leverage itu mlaah bisa kayak bantu up modal kita gitu,, gimana ceritanya sih ujung-ujung pakai leverage rendah? Mohon maaf aku masih newbie jadi agak bingung

Bantu ngejawab,mungkin yang Martin sebutkan itu mencegah kita overtrading hingga menyebabkan saldo minus. sepertinya sih begitu ya. Apa hubungannya antara leverage tinggi dan overtrading?

Agan harus ngerti dulu apa itu leverage. Intinya leverage itu daya ungkit kita yang dipinjamkan oleh broker. Ibarat agan ada modal $100 kemudian pake leverage 1:100 misalnya maka agan memiliki daya beli sebesar $10.000. Karena daya besar tersebut maka agan yang misalnya money management buruk bisa aja overtrading (trading entry terlalu banyak) dan apabila kebetulan trading di broker tanpa perlindungan saldo negatif, bisa-bisa agan modalnya minus.

Oh jadi berarti intinya cuma membatasi diri agar tidak memilih leverage yang terlalu besar ya. Mengenai leverage sendiri saya masih sedikit bingung, misalkan leveragenya 1:1 itu bagaimana, terus apa maksud dari 1:100 misalnya itu menunjukkan apa dan bagaimana cara bacanya agar paham tentang leverage? Atau pake contoh aja deh soalnya beneren saya lagi bingung banget

Gw sendiri baca leverage begini, misalkan 1:1 seperti yang agan sebutkan (sebenarnya 1:1 itu artinya tidak memakai leverage), satu dollar sama dengan satu dollar. Sedangkan apabila 1:10 misalnya maka satu dollar sama dengan 10 dollar. dari situ 1:10 menunjukkan bahwa apabila memakai leverage 1:10 maka 1 dollar yang dimiliki akan senilai $10 sedangkan kalau no leverage maka setara antara $1 dengan $1 lainnya. Semoga bisa membantu.

bantu jawab gan.

Sepertinya pertanyaan agan begini, $100 tahan berapa kali trading. Untuk menjawab itu, agan coba deh pakai kalkulator margin yang tersedia di website Inbizia : Kalkulator Margin.

Dan ini perhitungan margin yang digunakan bila trading di EUR/USD dengan leverage 1:500, akun standard, dimana margin yang terpakai sebesar $21.654.

Berarti asumsikan Margin Call adalah 60% dan stop out 40%, modal $100 bila dibawah $60 maka akan terkena peringatan margin call dan bila mencapai $40 maka semua entry akan dipaksa tutup.

Berarti, akun standard $100 cuma bisa untuk 1 kali trading saja. Dan agar lebih bebas, saya rasa diperlukan minimal $1,000. Dan perlu diingat perhitungan diatas belum termasuk floating loss yang terjadi. Jadi diperlukan money management dan risk management yang ketat di modal $100.

saya udah mengakses kalkulator margin yang ada di Inbizia, dan menemukan kalau leverage tinggi bisa memiliki margin yang lebih rendah, dimana saya mencoba menghitung dengan leverage 1:1000 dan margin jadi $10 an berarti saya bisa membuka posisi trading lebih banyak dong? dan mengapa ada orang bilang kalau leverage tinggi bisa berbahaya?

Berbahaya dikarenakan gini gan, seperti yang agan bilang margin yang dibutuhkan $10 an, berarti bisa trading sampai 3-4 kali lebih banyak dari leverage sebelumnya. Tetapi perlu disadari adalah ketika floating loss terjadi, apakah bisa modal agan bisa menahannya? Bahaya leverage terletak disitu, dikarenakan membuthkan margin yang sedikit untuk trading, langsung overtrade dan biasanya panik karena ada 1 posisi trading yang rugi langsung buka posisi lainnya ataupun karena greedy.

Ini semua karena psikologis trader didorong oleh leverage yang tinggi makanya agak berbahaya menggunkaan high leverage.

bantu jawab ya, untuk DCFX sndiri menawarkan lebih banyak pilihan aset dibandingkan dengan HSB. DCFX memiliki 25 pasang mata uang Forex, 2 logam (emas dan perak), 8 indeks, 1 minyak, dan 33 saham. Sedangkan HSB memiliki 16 pasang mata uang Forex, 2 logam (emas dan perak), 1 minyak, 5 indeks, dan 10 saham.

Tetapi perlu dicatat bahwa biaya trading, keamanan, regulasi, dukungan pelanggan, dan platform trading yang ditawarkan kedua broker hrs dipertimbangkan jga. Sebaiknya sih agan lebih baik mencoba kedua broker dengan membuka akun demo agar bsa ngerasain yg paling cocok itu broker yg mana gan krna emang ane akuin juga kedua broker ini kurang lbh sama utk trader yg pnya modal yg cukup.

Btw nih yg menariknya dari saat ngecek aset utk kedua broker ini ga sekedar cma ngaish tau klu kita dapatin spread dimulai dri berapa tetapi spread yg ditawarkan kan floating tuh, artinya bsa berubah tiap saat. Nah di kedua broker ini ada ditampilin perubahan spread dari pasangan mata uang. N menariknya, jrng ada broker yg ngelakuin hal tsb. Jadi kta bsa langsung ngeliat perubahan spread dari psngan mata uang tnpa harus ngerasa kok spread gw ga sesuai yg diiklanin gt. Baik di DCFX maupun HSB itu ada.

Ya, bisa dijdiin preferensi lahh kedua broker ini

Agam: Halo! Pertanyaan bgus nih! Jadi, gue jelaskan dngn bahasa lbh simple ya! SEmoga ngerti! Jadi, money management adalah cara kita mengelola dan mengatur modal kita dalam trading. So, apapun yg berkaitan dngn uang sperti berapa modal yg akan ditradingkan, modal per posisi berapa, dan mgnkn size dari trading pakaah 1 lot ato lbh kecil. Itu adalah contoh dri money management. Intinya yg berkitan dngn penggunaan uang di trading dan ngejaga modal kita (baca money management disini : Contoh Money Management)

Risk management, di sisi lain, berkaitan dengan cara kita mengelola risiko dalam trading. Seperti ngebatasi resiko tradng dngn cara masang SL, Hedging, dan berbagai cara seperti yg dipaparkan di artikel gan!

Kedua ini ada hubungan erat dngn trading yg dijalankan dan sling lenkapin satu sama lain. dngn menerapkan money management, kita dapat mengelola modal kita dengan efisien, membaginya dengan bijaksana antara posisi trading. Dan dengan menerapkan risk management, kita dapat mengontrol risiko dalam trading kita dan menghindari kehilangan besar yang dapat menghancurkan modal kita. So, kedua management ini sling bekerja sama satu sama lain n wajib bagi kita utk menerapkan keduanya di trading kita!

Anton: Bantu jawab yaa!

Oke, jadi pas trading forex, penting banget buat nentuin batas kerugian. Jadi lo nggak rugi terlalu banyak dan bisa jaga modal. Modal $100 sebagai contoh, lo bisa ambil aturan risiko kira-kira 1-2% dari modal. Artinya, lo rugiin cuma $1-$2 tiap trading.

Atau lo bisa ngitung risiko dalam bentuk pip atau poin. Misalnya, lo set batas kerugian 20 pip. Kalo harga jalan ke arah yang salah dan rugi lebih dari 20 pip, lo keluar dari posisi.

Tapi, juga penting liat gimana pasar bergerak. Kalo pasarnya sering naik turun besar, mungkin perlu batasin risikonya lebih ketat.

Jangan lupa, liat juga strategi dan analisismu. Kalo analisismu bilang posisi bisa aja bikin rugi gede, batasin risikonya lebih ketat.

Dan inget, lo juga harus mikir soal perasaan dan kesediaan risikomu. Kalo posisi yang rugi bikin lo stres berat, mungkin perlu batasin risiko lebih ketat lagi.

Pokoknya, niatnya ngebatasin kerugian biar nggak kehilangan modal banyak. Jadi, bikin aturan yang sesuai sama cara lo trading dan tipe kepribadianmu. (selengkapnya bisa baca : 5 Teknik Mengatur Risiko Trading)