NFP AS yang hanya bertambah 74,000 pada bulan Desember 2013 lalu sungguh mengecewakan. Sama sekali diluar perkiraan analis dan pelaku pasar. Bisa saja The Fed menunda tapering hingga rilis NFP bulan Pebruari depan. Dari notulen hasil rapat FOMC yang dirilis Kamis pekan lalu, The Fed belum memberikan komitmen yang jelas mengenai jumlah pengurangan pembelian asset selanjutnya, dan NFP minggu lalu bisa digunakan sebagai alasan untuk tidak melakukan tapering bulan ini.
Kecuali bila direvisi bulan depan, pertambahan job di AS yang hanya 74,000 pada bulan Desember 2013 lalu sungguh mengecewakan. Angka terendah lebih dari dua tahun ini dan sama sekali diluar perkiraan analis dan pelaku pasar. Setelah keputusan untuk melakukan tapering diambil kurang dari sebulan lalu dengan mempertimbangkan NFP bulan Oktober dan Nopember yang berada diatas angka 200,000, maka data NFP Desember itu bisa memperlambat proses tapering, dan mungkin tidak melakukan tapering untuk bulan Januari ini.
Bisa saja The Fed yang akan segera dipimpin oleh Janet Yellen itu menunda tapering hingga rilis NFP bulan Pebruari depan. Dari notulen hasil rapat FOMC yang dirilis Kamis pekan lalu, The Fed belum memberikan komitmen yang jelas mengenai jumlah pengurangan pembelian asset selanjutnya, dan NFP minggu lalu bisa digunakan sebagai alasan untuk tidak melakukan tapering bulan ini.
Selain itu tingkat pengangguran yang turun 0.3% ke angka 6.7% juga patut dipertanyakan. Setidaknya ini sudah dua kali terjadi. 22 Oktober 2013 lalu tingkat pengangguran September turun 7.2% sementara NFP September juga merosot dari 193,000 ke 148,000. Namun saat itu memang tingkat kepercayaan menurun menjelang shutdown pemerintah di awal Oktober. Meski demikian biro tenaga kerja AS merevisi NFP September tersebut ke angka 163,000 pada awal Nopember.
Data tingkat pengangguran yang dirilis oleh biro tenaga kerja AS tersebut memang tidak mencerminkan jumlah penganggur yang sebenarnya. Turunnya tingkat pengangguran tersebut lebih disebabkan oleh tingkat partisipasi (participation rate) yang berkurang, artinya jumlah pencari kerja yang terdaftar di biro tenaga kerja berkurang. Mereka yang belum memperoleh pekerjaan tetapi tidak lagi aktif mencari pekerjaan akan dicoret dari daftar resmi pencari kerja. Participation rate turun bisa disebabkan oleh banyaknya mereka yang dikeluarkan dari daftar, tetapi belum bekerja. Participation rate AS saat ini turun mendekati angka terendah dalam 35 tahun pada 62.8%.
The Fed dibawah Janet Yellen nanti mesti berpikir keras mengenai target atau batas ambang (threshold) tingkat pengangguran. Angka 6.5% akan bisa tercapai pada saat meeting Yellen yang pertama bulan Maret mendatang. Jelas ada konflik, turunnya tingkat pengangguran bukan karena membaiknya sektor tenaga kerja (seperti NFP yang rontok kemarin). Pertumbuhan tenaga kerja yang rendah jelas merupakan tantangan bagi perekonomian AS diwaktu mendatang. Pada meeting yang akan datang, apakah Yellen dan kawan-kawan akan menurunkan threshold tingkat pengangguran menjadi 6.0%?
Dengan turunnya nilai tukar USD dan yield bond pemerintah AS serta recovery yang terjadi di pasar saham, analis dan investor memperkirakan The Fed tidak akan agresif dalam mengurangi stimulus pada paruh pertama tahun ini.
Sumber : www.investing.com : Will Shockingly Weak Payrolls Slow The Taper?
www.marketpulse.com : NFP A Nightmare for the Fed