Stop Loss

Jawaban untuk Diandra:

Berapa stop loss ideal dari PRZ?

Stop loss (SL) biasanya diletakkan sekitar 1-3 pips diatas (kalau posisi sell) atau di bawah (kalau posisi buy) dari zona PRZ.

Ketika stop loss terkena, artinya PRZ gagal dan setup invalid.

Budianto: Izin jawab pak, Trailing Stop sesuai namanya adalah adalah teknik menggeser Stop Loss gan. Entar pas masukin traling stop, bakal dikasih beberapa pilihan point. Nah point yang dipilih akan menggeser stop loss bila terjadi kenaikan atau penurun harga sesuai dengan point pips yang telah ditentukan. Kalau buka entry di sell, dengan trailing stop 10 pips maka setiap harga turun 10 pips, maka Stop Loss akan juga akan turun 10 pips begitu juga sebaliknya.

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai traling stop bisa dibaca pak diartikel berikut ini :

Cara Kerja Trailing Stop dan Manfaatnya

Nah mengenai perbandingan, sepertinya ga ada yang bisa dibandingkan antara Take Profit, Stop Loss dan Trailing Stop karena

• Take profit sendiri mencegah agar turunnya profit akibat kelamaan hold trading. Sedangkan,
• Stop loss untuk mengurangi resiko loss dan dibantu dengan trailing stop.

Fendi : Di HFX untuk akun mini memiliki margin call level 40% dan stop out level 10% dan kebijakan ini tergantung dari masing-masing akun. Jadi bisa aja tiap akun itu berbeda-beda. Detail akun HFX bisa baca di artikel ini : Tipe Tipe Akun HFX

Sedangkan bila mau trading 4 kali di HFX dengan deposit $100, leverage 1:500 apakah bisa? Kita bisa itung dngn nyari besaran margin yg digunakan dlm trading. Misalkan nih trading EUR/USD dngn harga ask 1.0678 dngn lot 0.1 (minimal 10.000 lot di HFX) maka margin yg digunakan dalam sekali trading adalah 10.000 x 1.0678 : 500 = $21.356. Atau gampangnya pake kalkulator margin inbizia (Kalkulator Margin)

Kemudian hitung margin level untuk mellihat apakah mendekati margin call atau ga dengan rumus :
Current Equity (deposit yang tersisa) : Margin x 100%.

• Maka trading 1 kali memiliki margin level sebesar= 100 : 21.536 x 100% = 468 %
• Dan apabila buka 2 trading, asumsikan margin sama maka equity yang tersisa adalah $100-$21.536 = $78.464. Maka, margin level tersisa 364%
• Bila buka 3 trading, maka equity tersisa adalah dari $78.464-$21.536 = $56.928 atau margin level masih di 264%
• Bila buka 4 trading, maka equity tersisa adalah dari $56.928 - $21.536 = $35.393 atau margin level di 164 %

Kesimpulannya, dengan lot 0.1 dan leverage 1:500, buka trading 4 kali masih bisa dan ingat perhitungan ini belum termasuk floating loss jadi saya bilang ini buka 4 kali trading udah risky overtrade. Saran sih paling buka 2 trading aja, jagain level margin di angka 300%.

Untuk Monex ada kok saldo perlindungan negatif. Bisa dibaca di artikel ini :Tutorial Trading MIFX dengan Leverage Tinggi

Karena artikel tersebut membahas ketentuan margin call level dan stop out level di leverage 1:500

Lenny: Klu dri pemaparan agan mahh, mindset yg kayak gitu sering banget ada di dunia trading, termasuk di pasar Forex. Banyak trader newbie yg ngarepin harga bakal berbalik dan berharap bisa nyelametin posisi yang lagi rugi. Mereka males ngakuin kekalahan, jadi terus-terusan nahan posisi yang merugi dengan harapan bisa balik untung. Ini yg disebut sebagai "recovery bias" atau ketakutan nerima kekalahan. Pada dasarnya, ini adalah tindakan berisiko tinggi dan nggak disarankan buat trader yang pengen sukses. Nahan posisi yang merugi tanpa alasan yang jelas atau tanpa rencana yang bener-bener matang bisa berujung pada kerugian yang lebih parah.

Beda ama si risk taker, risk taker itu berani ambil keputusan trading padahal terkadang sinyal trading yg disampaikan bersebranagan, tetapi tetap ktika kalah langsung di cut loss kerugiannya. Bukannya nahan2 ga jelas kyk sprti itu.

Sonny: Mnrut gue, utk pemula sbaiknya sih trading dngn Laptop ato PC, itu lebih baik dibandingkan kita harus trading dngn smartphone dan tablet. Mengapa? hal ini dikarenakan cara menganalisa candlestick. Kita sbagai pemula terkadang aja sulit utk menganalisa candlestick dan jga kita tentu perlu gambaran chart lebih detail. Selain itu, tools yg di tawarkan jga lebih banyak dibandingakn di smartphone. Sedangkan di smartphone, emang kita bsa bawa kemana2 tteapi krna layar yg terbatas, tools yg ditawarkan jga kurang bnyk. Selain itu, time frame dngn chart candlestick jga agak terpotong. Oleh krna itu, sekali lagi, klu gue mahh enakan trading dngn laptop dan PC aja, klu udah agak pro, mngkn bsa beralih ke smartphone