PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 30 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 30 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 31 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 31 menit lalu, #Saham Indonesia

Trend

Cara Jitu Analisa Trend Dengan Pola Candlestick
SAM     2 Jun 2020
Anda bisa memanfaatkan pola candlestick untuk mengatur strategi entry dan exit dengan analisa trend, sebagaimana diuraikan di sini.
3 Teknik Paling Ampuh Untuk Mengukur Kekuatan Trend
Wahyudi     9 Jun 2020
Salah satu cara untuk bisa sukses pada trading forex adalah dengan mengukur kekuatan trend sebelum masuk pasar. Sudahkah Anda menguasai tekniknya?
Pound Berpotensi Menguat Bulan Depan karena Trend Musiman
Hana Raisa     28 Mar 2024
Menurut catatan historis, Pound sterling hampir selalu menguat pada bulan April. Trend musiman tersebut dapat menjadi peluang buy GBP/USD.
Kamus

Kamus Trading

Trend

Pergerakan harga di suatu arah, bisa berupa kenaikan ataupun penurunan. Trend naik (uptrend) ditandai oleh serangkaian Higher High dan Higher Low, sementara trend turun (downtrend) muncul dari beberapa Lower High dan Lower Low.

Downtrend

Suatu kondisi yang menunjukkan penurunan harga secara terus menerus dalam suatu periode tertentu. Kondisi Downtrend disebabkan oleh sentimen Bearish.

Trendline

Garis yang menghubungkan titik-titik level terendah harga yang naik (Higher Low) secara berurutan, atau titik-titik level tertinggi yang turun secara beruntun (Lower High). Trendline membantu trader mengenali dan mengkonfirmasi trend naik atau turun. Dari penembusan atau pengujian harga di trendline, trader juga bisa menentukan peluang entry maupun exit.

Uptrend

Kondisi dimana harga mengalami trend naik atau bullish, dan ditandai dengan serangkaian Higher High (HH) dan Higher Low (HL).

Uptrend seringkali dimanfaatkan untuk mencari peluang Buy bagi mereka yang mengikuti trend (trend follower). Sementara trader yang menerapkan strategi reversal biasanya menunggu momen tepat untuk Sell dari Uptrend yang akan berakhir.

Forum

Kumpulan Forum @inbizia #trend

Jerry P90   24 Jan 2019

Bagaimana cara membaca suatu trend secara keseluruhan? Saat di zoom in dan zoom out, trend terbentuk bagai gunung2 yg banyak jumlahnya.

Gunawan   30 May 2012

Salam Masta..mo minta bantuan ni master ane newbi pngn masang trendline di chart tp bingung nentuinnya pd saat itu trendnya apa start narik garisnya dr mana ama di TF mn aja..kasih contoh ya master maklum msh belajer.. terima kasih master..

Iwan Setia Budi   4 Feb 2022

Apakah di trading saham bisa menggunakan strategi counter trend?

Komentar

Kumpulan Komentar @inbizia #trend

  Trader   |   27 Jul 2020   |   Artikel

Saat Price melewati garis EMA 200 dari atas ke bawah, kemudian bounce ke atas lagi, apakah bisa dikatakan uptrend jika belum melewati garis EMA 200 dari bawah ke atas sedangkan bentuk pricenya sudah membentuk 2x Higher High dan 3x Higher low tapi masih di bawah garis EMA 200?

  M Singgih   |   28 Jul 2020

@Trader:

Dalam hal ini yang dilihat adalah harga penutupan dari bar candlestick terakhir. Jika harga penutupannya telah berada di atas kurva EMA 200, maka bisa diasumsikan pergerakan harga sedang uptrend.

 

  Andra   |   30 May 2023   |   Artikel

Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing strategi trend following di atas?

  Kiki R   |   30 May 2023

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing strategi tren following yang Anda sebutkan:

1. Tren Following dengan Bollinger Bands:

Kelebihan:

  • Bollinger Bands memberikan informasi visual tentang volatilitas pasar.
  • Memungkinkan trader untuk mengidentifikasi tren dan kondisi jenuh beli/jual.
  • Dapat memberikan sinyal beli atau jual saat harga keluar dari pita Bollinger.

Kekurangan:
Sinyal yang dihasilkan oleh Bollinger Bands mungkin tidak selalu akurat dan dapat menghasilkan sinyal palsu.
Dalam pasar yang sedang trending kuat, harga dapat tetap berada di luar pita Bollinger untuk waktu yang lama, sehingga trader dapat melewatkan peluang.

2. Tren Following dengan Moving Average:

Kelebihan:

  • Moving Average dapat memberikan gambaran tren yang jelas dan membantu menghilangkan "noise" pasar.
  • Dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan tren saat perpotongan antara dua moving average terjadi.
  • Sederhana dan mudah dipahami oleh trader pemula.

Kekurangan:

  • Moving Average bisa terlambat memberikan sinyal saat perubahan tren terjadi.
  • Dalam kondisi pasar yang sideway atau ranging, Moving Average dapat menghasilkan sinyal palsu yang mengakibatkan kerugian.

3. Tren Following dengan MACD:

Kelebihan:

  • MACD (Moving Average Convergence Divergence) dapat membantu mengidentifikasi perubahan tren dan momentum pasar.
  • Menggabungkan indikator tren dan momentum dalam satu grafik, yang dapat memberikan sinyal yang kuat.
  • Dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal beli atau jual saat garis MACD dan garis sinyal bersilangan.

Kekurangan:

  • MACD cenderung menghasilkan sinyal yang terlambat, sehingga trader dapat melewatkan peluang awal dalam tren baru.
  • Dalam pasar yang choppy atau ranging, sinyal yang dihasilkan oleh MACD dapat tidak akurat.

4. Tren Following dengan RSI:

Kelebihan:

  • RSI (Relative Strength Index) dapat membantu mengidentifikasi kondisi pasar overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual).
  • Dapat memberikan sinyal pembalikan tren saat RSI melewati level 70 (jenuh beli) atau level 30 (jenuh jual).
  • Relatif sederhana dan mudah digunakan.

Kekurangan:

  • RSI cenderung menghasilkan sinyal palsu di pasar yang trending kuat.
  • Pada kondisi pasar yang sideway, RSI dapat memberikan sinyal yang tidak akurat.

5. Tren Following dengan Pola Head and Shoulders:

Kelebihan:

  • Pola Head and Shoulders dapat memberikan indikasi perubahan tren yang signifikan.
  • Memungkinkan trader untuk mengidentifikasi titik entry dan exit yang jelas.

Kekurangan:

  • Pola Head and Shoulders tidak selalu terbentuk dengan jelas di pasar, sehingga dapat sulit untuk mengidentifikasinya.
  • Dalam beberapa kasus, pola ini dapat memberikan sinyal palsu, terutama jika tidak ada konfirmasi dari indikator teknikal lainnya.

6. Tren Following dengan Pola Channel:

Kelebihan:

  • Pola Channel memungkinkan trader untuk mengidentifikasi tren yang kuat dan level support dan resistance yang jelas.
  • Dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal beli saat harga memantul dari level support dan sinyal jual saat harga mencapai level resistance.

Kekurangan:

  • Pola Channel hanya efektif dalam kondisi pasar yang sedang trending.
  • Pola ini tidak memberikan sinyal pembalikan tren, sehingga tidak cocok untuk mengidentifikasi perubahan tren.

7. Tren Following dengan Double Top/Bottom:

Kelebihan:

  • Pola Double Top/Bottom dapat memberikan indikasi kuat tentang pembalikan tren.
  • Memungkinkan trader untuk mengidentifikasi level resistance dan support yang penting.

Kekurangan:

  • Pola Double Top/Bottom tidak selalu terbentuk secara jelas, sehingga dapat sulit untuk mengidentifikasinya.
  • Sinyal yang dihasilkan oleh pola ini tidak selalu akurat dan dapat memberikan sinyal palsu.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada strategi tren following yang sempurna dan semua strategi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebaiknya, trader harus menggabungkan beberapa strategi dan menggunakan konfirmasi dari indikator teknikal lainnya untuk membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.

  Tamimi   |   4 Jun 2023   |   Artikel

perlu nunggu break 2 kali baru harga trending kuat, berarti centerline RSi juga ndak valid2 amat. kalo ngambil dari sinyal centerline itu masih ada kemungkinan harga naik dulu baru turun tajam, berarti musti pinter2 nyari stop loss yg sesuai. jangan sampe stop lossnya terlalu deket. bisa2 baru koreksi order udah kena stop loss.

Untuk entry sebaiknya Anda konfirmasikan juga dengan price action-nya. Dalam hal ini ketika RSI sudah tembus center line 50% price action masih menunjukkan inside bar, jadi masih konsolidasi. Setelah itu terbentuk bullish engulfing bar yang berarti ada kemungkinan penerusan arah trend (uptrend). Baru setelah level terendah bar engulfing tersebut ditembus maka pergerakan harga akan cenderung bearish. Ini dikonfirmasi dengan RSI yang bergerak dibawah level 50%. Jadi entry setelah level terendah bar engulfing ditembus. Selain dengan mengamati price action, sebagai konfirmator Anda juga bisa menggunakan indikator trend yaitu moving averages, ADX atau MACD.

  Arhan   |   28 Jun 2023   |   Artikel

KLu diliat dari cara pneggunaannya dan cara penarikan garis dari Fibonnacci ini, sepertinya tools ini digunakan saat market lagi mengalami trending entah itu tren naik maupun tren turun ya? Kmudian di aritikel jga dijelaskan cara penarikan fibonacci itu kyk gmana serta cara penggunaannya gmana.

Dari kesimplan tersebut, aku ingin bertanya. Sebenarnya car kita menentukan bahwa pasar itu trending ato gak itu gmana ya? Soalnya sering gue temuin suatu chart itu bellakangnya agak dtara, tetapi akhirnya trending dan tekadng trending cma sbntr aja abis itu turun. Dlm hal tsb, ada ga cara yg efektif agar mengetaui pasar itu trending ato ga? Mohon bntuannhyaa, makasih bynk

  Edianto   |   29 Jun 2023

Klu gue mahh gini, cara yg paling gampang utk tentuin market itu sebenarnya trending ato ga bsa diliat menggunakan Moving Average (MA). Jadi entah itu MA 50 ato 200 ato berapapun itu, sesuai dngn interpretasi agan. Itu bsa dipake buat ngeliat trend yg terjadi. Bila kita melihat chart diatas moving average (MA) maka bisa dikatakan market tersebut sedang bullish dan bila harga bergerak di bawah moving average, maka bsa dikatakan market tersebut mengalami bearish.

Cara lain yaa dngn metode visual gan. Jadi tinggal tandai aja titik terendah, kmudian tandai titik tertinggi dan tarik garis. KLu arah ke atas berarti lagi bullish trend dan bila ke arah bawaj berarti lagi bearish trend.

  Yoga   |   30 Jun 2023

Yo i gan ! Fibonacci emang umumnya digunakan saat pasar sedang mengalami tren, baik itu tren naik (uptrend) maupun tren turun (downtrend). Dikarenakan dia memiliki level2 penting yg berbentuk persenan, dan itu bisa membuat garis support dan resistance, maka Fibonacci digunakan untuk mengidentifikasi level-level potensial di mana harga dapat mengalami pembalikan atau koreksi dalam tren yang sedang berlangsung. Level-level potensial ini memberikan area potensial di mana harga dapat mengalami koreksi sebelum melanjutkan tren naiknya. Dalam tren turun, proses ini dilakukan sebaliknya, yaitu dari titik tinggi ke titik rendah. Moga jelas ya gan!

  Joey   |   2 Jul 2023   |   Artikel

Dalam asas penggunaan multiple time frame, berarti utk timeframe yg agak panjang itu sbagai penentu dari suatu trend ya? Dan sedangkan utk timeframe yg agak pendek itu digunakan sbagai signal ya?

Nah, klu penggunaan kyk gitu, tentu dong kita harus mengenali timeframe yg agak panjang itu timeframe apa aja? Apakah timeframenya dimulai dari H1 ampe MN ato jsutru dimulai dari hari hingga bulanan? Bgitu jga sebaliknya, bila timeframe kita agak pendek itu timeframe apa aja yg termasuk kategori timeframe pendek? Soalnya klu kita ga mengetaui mana yg pendek dan panjang, mngkn bakalan susah utk menerapkan multiple time frame. Semoga ada penjelasannya, saya ucpakna terima kasih sblmnya

  Setiawan   |   5 Jul 2023

Joey: Bener banget, bro! Prinsip penggunaan multiple time frame (MTF) itu memang kayak gitu. Timeframe yang agak panjang digunakan buat nentuin tren secara keseluruhan, sementara timeframe yang agak pendek digunakan buat nyari sinyal-sinyal entry atau sinyal trading.

Tapi, biar bisa menerapin MTF dengan baik, kita harus tau dulu timeframe mana aja yang termasuk panjang dan pendek, betul banget! Jadi, timeframenya bisa bervariasi tergantung dari preferensi masing-masing trader. Tapi umumnya, time frame yang lebih panjang biasanya dimulai dari Daily (Harian) sampe Monthly (Bulanan). Ini time frame yang bisa nunjukin gambaran tren dalam jangka waktu yang lebih lama.

Sedangkan time frame yang lebih pendek bisa mulai dari H1 (1 jam), H4 (4 jam), atau M15 (15 menit), bahkan sampe yang paling pendek kayak M1 (1 menit). Time frame yang pendek ini lebih fokus ke pergerakan harga yang lebih cepat dan bisa nunjukin sinyal-sinyal entry yang lebih detail.

semoga membantu ya!

  Reka   |   23 Jul 2023   |   Artikel

Dari pemaparan berdasarkan artikel ini , kuliat bahwa trendline itu ditarik bila ada beberapa titik yg terbentuk misalkan dari high ke lower high pertama, kmudian lower high kedua dsb misalkan dlm tren bearsih kmudian ada jga dari low hingga ke lower high pertama dan kedua dan ketiga dan seterusnyaa. Terus kita bisa tarik garis dan menandakan bahwa itu lagi trend naik ato bullish.

Yg jadi pertanyaan nihh, dlm penarikan garis trendline itu selain memperhatiakn lower high ato high ato low, kira2 ada perhatiin cara pnarikan garis ga? Mksdnya gini, klu aku tarik garis itu terkadang ga terlalu tajam, terkadang terlalu tajam ke bawah atao ke atas. Kira2 dlm penarikan garis itu ada memperhatikan sudut2 tertentu ga misalkan ga boleh dari 45 derajat gitu?

  Leonardo   |   24 Jul 2023

Jelas, bro! Jadi, penarikan garis tren itu agak flexible ya. Gak ada patokan pasti tentang sudutnya. Tapi ada beberapa hal yang bisa kita perhatiin.

  • Minimal 3 Titik: Buat garis tren yang bener, setidaknya harus ada 3 titik yang nyambungin garisnya. Jadi, paling nggak ada 2 titik di atas atau bawah buat bentukin tren, dan titik ketiga yang konfirmasiin garis tren itu valid.
  • Selain itu, kita mesti hindari garis tren yang terlalu curam, soalnya bisa aja itu cuma ngegambarkan pergerakan harga sebentar dan gak akurat buat jangka panjang. Tapi juga jangan terlalu datar, ya, biar tetep bisa ngikutin tren pasar. Utk kira2 trendline yg bagus itu bsa dilihat di artikel disini.
  • Selain itu, kita bsa boleh coba gambar garis tren dari sudut yang beda-beda dan liat mana yang paling pas dengan pola pergerakan harga.

Semoga membantu ya!

  Roger   |   25 Jul 2023

Setuju! Gue jelaskan simple nyaa dah ! Inti dari cara gambar garis trend yg benar adalah menghindari garis tren yang terlalu curam atau terlalu mendatar. Garis tren yang terlalu curam cenderung kurang akurat karena mungkin hanya mencerminkan pergerakan harga yang singkat dan tidak dapat menggambarkan tren jangka panjang secara valid. Sementara itu, garis tren yang terlalu mendatar mungkin kurang relevan dalam menggambarkan pergerakan harga yang sebenarnya.

Dalam menggambar garis tren, kita ingin mencari keseimbangan antara sudut yang tidak terlalu curam atau tajam, sehingga garis tren dapat mengikuti tren pasar dengan baik. Sudut garis tren yang ideal adalah yang dapat memperlihatkan tren secara jelas dan akurat tanpa terlalu sensitif terhadap fluktuasi harga jangka pendek.

Trend Bearish Masih Mendominasi USD/CAD
Kazuki     26 Dec 2023
Dolar AS semakin melemah versus Dolar Kanada, ditandai dengan runtuhnya candle di area R2 hingga menembus R1. Peluang sell terbuka dika harga turun di bawah 1.32000.
NZD/JPY Dibayangi Trend Bearish
Kazuki     21 Oct 2023
Reli dolar New Zealand tak mampu menembus area R2. Saat ini, NZD/JPY berangsur melemah dan terancam menyentuh S1.
Ikut Trend Video Ala Wes Anderson, Dapatkan Hadiah dari Indodax
Crypholic     12 Jul 2023
Kompetisi ISFF Indodax ajak pengguna membuat video Tiktok dan Reels ala Wes Anderson. Masih ada kesempatan mengikuti lomba hingga 24 Juli.
Data Manufaktur China Lanjutkan Trend Negatif
Crypholic     31 May 2023
Data manufaktur China melanjutkan trend kontraksi pada bulan Mei. Hal ini dipicu oleh sejumlah faktor belanja konsumen, investasi bisnis, hingga properti.
Cara Deteksi Peluang Trading dengan Trendline Ala MIFX
Kiki R     30 May 2023
Mau tahu panduan praktis dan langkah-langkah yang jelas untuk mengidentifikasi tren harga? Pelajari cara mendeteksi peluang trading menguntungkan menggunakan trendline ala MIFX.
7 Strategi Trend Following Paling Mudah
Kiki R     30 May 2023
Bingung mencari strategi trading yang jitu dan mudah? Gunakan salah satu strategi trend following berikut ini untuk meraih profit yang maksimal.
5 Strategi Pullback untuk Manfaatkan Peluang di Tengah Trend
Damar Putra     23 May 2023
Entry saat terjadi koreksi adalah salah satu cara terbaik untuk memaksimalkan keuntungan trading. Mulai dari trendline hingga Fibonacci, simak beberapa strategi pullback berikut.
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 30 menit lalu, #Saham Indonesia

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 30 menit lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 31 menit lalu, #Saham Indonesia

PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 31 menit lalu, #Saham Indonesia

NZD/USD: Bisa uji area support psikologis di sekitar harga 0.6100, 18 jam lalu, #Forex Teknikal

Kenaikan GBP/USD dapat mempertahankan kendali setelah data AS lemah, 18 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD dapat terkoreksi lebih rendah sebelum melanjutkan tren naik, 18 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar AS tetap berada di bawah tekanan setelah aksi jual pasca IHK, 18 jam lalu, #Forex Fundamental

PT Elnusa Tbk (ELSA) menetapkan pembagian dividen sebesar Rp201 miliar atau 40% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 (dividend payout ratio), 23 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen sebesar $800 juta atau 48.74% dari laba bersih tahun buku 2023, 23 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) menargetkan pendapatan bersih perusahaan bisa mencapai Rp65.40 miliar di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Hillcon Tbk (HILL) akan kembali membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp103.19 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia


Kirim Komentar Baru