YouTube bukan hanya bisa dimanfaatkan sebagai media hiburan saja lho, kamu juga bisa membangun self branding lewat Youtube dengan mengikuti cara-cara berikut ini.
Apakah kamu pernah mendengar istilah Self-Branding sebelumnya? Mungkin bagi kebanyakan orang di luar sana istilah Self-Branding tidak begitu populer di telingamu. Kamu pasti lebih sering mendengar personal branding. Lantas, apakah personal branding dan Self-Branding itu berbeda?
Kedua istilah ini sebenarnya memiliki arti yang sama. Namun penggunaannya saja yang terkadang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Self-Branding adalah strategi di mana seseorang bekerja secara konstan dan konsisten untuk menciptakan merek untuk dirinya sendiri.
Intinya, personal branding atau Self-Branding adalah suatu cara yang kita bisa gunakan untuk mempromosikan diri sendiri atau bisnis agar dapat dikenal oleh banyak orang. Sehingga, baik itu individu maupun bisnis bisa mendapatkan atensi yang lebih besar lagi dari masyarakat luas.
Di era digital seperti saat ini, meningkatkan Self-Branding adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap individu maupun bisnis agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Untuk memaksimalkan Self-Branding yang kamu lakukan, kamu bisa memanfaatkan berbagai platform online seperti sosial media dan YouTube, yang merupakan salah satu media promosi terbaik saat ini yang bisa memberikan dampak yang besar terhadap suatu bisnis dari sisi brand awareness.
DI
|
Daftar Isi |
Apa Saja Manfaat Self-Branding?
Dalam praktiknya, meningkatkan Self-Branding terhadap bisnis dan juga diri sendiri memang memiliki begitu banyak manfaat. Dan bukan hanya semata-mata membuat bisnis dan dirimu semakin populer saja di kalangan masyarakat. Berikut adalah beberapa manfaat Self-Branding:
1. Meningkatkan Kepercayaan Dirimu
Kepercayaan diri adalah salah satu modal yang perlu dimiliki oleh setiap individu bila ingin berinteraksi di dunia profesional. Apakah selama ini kamu pernah melihat seorang pembicara di sebuah seminar yang tidak diketahui sepak terjang profesionalnya?
Tentunya tidak, pada umumnya mereka yang sudah dipilih untuk menjadi pembicara pasti sudah memiliki pencapaian dan juga karir profesional yang cukup mumpuni. Sehingga, para audiens yang datang ke acara seminar tersebut tidak mempertanyakan lagi latar belakang dari pembicara tersebut.
Karena para audiens sudah tahu sepak terjang dan karir dari pembicara tersebut, yang bisa diketahui dari personal blog, YouTube, sosial media, dll. Hal inilah yang menjadi manfaat bila kamu sudah membangun Self-Branding atas dirimu sendiri.
Di mana, banyak orang di luar sana yang bisa mengetahui kamu memiliki karir profesional di bidang apa, serta bisnis apa yang sedang kamu jalankan saat ini. Bila mereka sudah mengetahui pengalaman dan expertise yang kamu miliki tersebut, tentunya hal ini akan menambah kepercayaan dirimu saat berbicara di depan banyak orang.
Karena mereka sudah tidak meragukan lagi keahlian yang kamu miliki dengan segudang prestasi atau pencapaian yang pernah diraih selama ini.
(Baca Juga: Cara Meningkatkan Omset Bisnis Dengan Email Marketing)
2. Meningkatkan Kredibilitas
Ketika kamu ingin menggunakan suatu jasa yang bergerak di bidang apa pun. Tentunya kamu pasti ingin tahu perusahaan-perusahaan mana saja yang pernah ditangani oleh penyedia jasa tersebut. Ini adalah suatu bentuk kredibilitas dari perusahaan tersebut apakah dapat dipercaya atau tidak.
Semakin besar nama perusahaan tersebut, pasti bisnis tersebut dianggap memiliki kredibilitas yang lebih baik. Lantaran, mereka sudah memiliki pengalaman yang mumpuni dalam menangani suatu proyek dengan melibatkan perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Dalam dunia bisnis, kredibilitas merupakan suatu hal yang penting agar calon klien tidak merasa khawatir dengan jasa yang kamu tawarkan.
Mengapa? karena Bisnis yang kamu jalani sudah mendapatkan pengakuan dari klien-klienmu sebelumnya seperti berupa testimoni, maupun word of mouth dari satu orang ke orang lainnya yang membicarakan suatu tanggapan positif setelah menggunakan jasamu.
3. Memberikanmu Nilai Tambah
Pasti kamu pernah mendengar sebuah perkataan yang mengatakan "jadilah berbeda dari yang lain". Ucapan ini dapat diartikan bahwa setiap individu maupun bisnis harus memiliki suatu nilai (value) yang menunjukkan bahwa kita berbeda dibanding yang lainnya.
Di dunia bisnis, perbedaan nilai bukan hanya semata-mata perang harga saja siapa yang berani menjual produk jauh lebih murah. Melainkan, kamu bisa menambahkan sebuah nilai yang tidak dimiliki oleh kompetitormu.
Misalnya produk yang kamu jual bisa dibeli baik itu secara online maupun langsung di lokasi. Hal ini juga bisa kamu lakukan sebagai salah satu cara meningkatkan Self-Branding dari suatu bisnis agar terlihat berbeda dengan bisnis lainnya.
Karena bisnismu sudah memberikan fleksibilitas bagi calon pelangganmu untuk bebas memilih ingin membeli produk lewat website maupun secara langsung.
4. Memperluas Jaringan atau Jangkauan Bisnis
Self-Branding juga bermanfaat bagi kamu untuk memperbanyak pertemanan dengan banyak orang yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Hal ini sangat berguna sekali untuk meningkatkan citra baik atas dirimu di kalangan profesional. Ketika kamu sudah berhasil meningkatkan Self-Branding atas dirimu dengan menjalin banyak pertemanan di kalangan profesional.
Kamu bisa memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk ditawari pekerjaan maupun proyek-proyek yang sesuai dengan kemampuan dan pengalamanmu selama ini. Bila begitu, kamu bisa kebanjiran job yang selalu datang silih berganti. Agar banyak mendapatkan tawaran pekerjaan dan proyek, kamu perlu menjalin pertemanan dengan HRD dan juga project manager.
(Baca Juga: Kiat Bisnis Online Saat New Normal)
5. Punya Fokus Audience
Manfaat yang terakhir dari Self-Branding adalah memiliki fokus audiens. Sehingga, kamu bisa mengetahui siapa yang akan menjadi target audiensmu nanti ketika kamu membuat materi promosi secara online. Memahami siapa yang akan menjadi target audiensmu sangatlah penting untuk mendapatkan engagement yang lebih banyak dari audiensmu.
Manfaat-manfaat Self-Branding yang sudah dijelaskan di atas adalah beragam hal positif yang bisa kamu peroleh saat membangun Self-Branding. Walaupun begitu, masih banyak orang di luar sana yang masih bingung bagaimana cara memulai dan membangun Self-Branding itu sendiri.
Bersyukurlah bagi kamu yang saat ini hidup di tengah-tengah kemajuan zaman. Mengapa? Karena kamu sudah dimanjakan dengan berbagai kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat dirimu lebih mudah untuk mengakses maupun menyampaikan informasi secara cepat.
Di mana, platform YouTube yang sering kamu gunakan sehari-hari. Saat ini, bukan hanya diperuntukkan sebagai media hiburan semata saja. Yang banyak digunakan oleh banyak orang untuk menonton video dan mendengarkan musik favorit saja. Tetapi, kepopuleran YouTube ternyata bisa kamu manfaatkan untuk mencari penghasilan tambahan hingga membantumu dalam meningkatkan Self-Branding.
Manfaat YouTube Sebagai Sarana Self-Branding
Pasti kamu bertanya-tanya, apakah benar YouTube bisa dijadikan sebagai media Self-Branding di era digital saat ini? Jawabannya adalah iya, walaupun banyak video di YouTube yang dianggap tidak menunjukkan kesan informatif saat menontonnya.
Namun, banyak pula channel YouTube yang membahas berbagai konten yang bersifat informatif misalnya video tutorial, fakta-fakta unik dan menarik, dan sebagainya.
Di luar video prank dan video-video lainnya yang dianggap tidak menampilkan konten yang positif. Tetapi, kepopuleran YouTube hingga saat ini masih menjadi senjata utama bagi individu maupun bisnis untuk meningkatkan Self-Branding.
Alasan Mengapa YouTube Sangat Efektif Untuk Self-Branding
Pengguna YouTube Semakin Banyak dan Beragam
Menurut ComScore, jumlah pengguna YouTube di Indonesia pada 2020 mencapai lebih dari 93 juta setiap bulannya. Jumlah pengguna YouTube di 2020 meningkat sebanyak 10 juta pengguna dibanding tahun sebelumnya. Data statistik ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna internet di Indonesia, salah satunya paling sering menggunakan aplikasi YouTube setiap harinya,
Faktor banyaknya pengguna YouTube di Indonesia yang berinteraksi dengan menonton, like, comment, dislike, hingga share bisa dikarenakan konten-konten yang disajikan di YouTube sangat beragam. Namun, setidaknya ada 10 jenis konten YouTube yang paling banyak ditonton oleh pengguna di antaranya:
- Video cover lagu
- Vlog
- Video fakta-fakta menarik dan unik
- Video tutorial
- Video berupa film pendek
- Video jenis "how to"
- Video travelling
- Video prank
- Video tentang game
- Live video
Jenis-jenis video ini sangat disukai dan populer di mata pengguna YouTube di Indonesia. Sehingga, kamu bisa membangun Self-Branding di YouTube lewat video-video yang berhubungan dengan bisnismu dengan jenis-jenis konten di atas.
Misalnya kamu memiliki bisnis di bidang kecantikan, kamu bisa membuat video tutorial bagaimana cara make up yang benar agar terlihat cantik dan natural.
Fitur Fasilitas di Dalam Youtube Semakin Bervariasi
Selain memiliki jumlah pengguna yang banyak di Indonesia. YouTube juga menawarkan berbagai fitur yang memudahkan kamu agar cepat terkenal di dunia maya. Misalnya fitur Live Video, fitur ini baru bisa kamu gunakan bila kamu sudah memiliki subscriber minimal 1.000 orang.
Bukan hanya meningkatkan Self-Branding saja, melainkan kamu juga bisa memperoleh penghasilan dari YouTube dari fitur berlangganan, fitur monetisasi, hingga pendapatan dari iklan. Tetapi, fitur-fitur yang tersedia di YouTube tidak semuanya bisa kamu gunakan. Lantaran, kamu perlu memenuhi beberapa persyaratan terlebih dahulu misalnya memiliki subscriber dalam jumlah tertentu dan sebagainya.
(Baca Juga: Cara Membuat Video Marketing Yang Efektif dan Tepat Sasaran)
Brand Awareness Dapat Diukur Melalui Tool yang Tersedia
Dengan membangun Self-Branding lewat YouTube, kamu akan diberikan berbagai data statistik yang telah disediakan guna mengukur apakah konten-konten yang dibuat selama ini efektif atau tidak. Sebagai pengguna YouTube, kamu bisa menggunakan YouTube Analytic yang memberikan 4 informasi terkait kinerja channel YouTube milikmu antara lain:
Overview
Menu Overview ini dapat menunjukkan kinerja kontenmu selama kurun waktu tertentu secara menyeluruh. Dan memberikan data statistik dari Top Videos dalam rentang waktu tertentu, serta Realtime Activity yang menunjukkan statistik aktivitas pada channel YouTube milikmu dalam kurun waktu 48 jam terakhir.
Reach
Data statistik yang ditunjukkan di menu Reach, dapat memberitahu kamu dari mana pengunjung channel YouTube milikmu. Misalnya berdasarkan pencarian dari Google Search maupun layanan YouTube.
Engagement
Menu Engagement dapat menunjukkan seberapa engagement-nya konten-konten video yang kamu buat di channel YouTube. Kamu bisa melihat berapa rata-rata pengunjung yang menghabiskan waktu untuk menonton videomu, serta berapa banyak klik yang dilakukan ke video kamu lainnya.
Audience
Menu Audience dapat memberikanmu gambaran terkait informasi demografi seperti jenis kelamin, usia, dan lokasi penayangan, serta penggunaan subtitle yang tersedia.
Bila Menggunakan Google Ads, Iklan Tertarget dan Biaya Terjangkau
Video yang kamu buat untuk meningkatkan Self-Branding di YouTube bisa menjangkau audiens yang lebih luas. Bila kamu menggunakan Google Ads, sebuah iklan tertarget dengan biaya terjangkau. Namun, untuk memulai kampanye iklan tertarget ini kamu perlu memiliki akun Google Ads terlebih dahulu.
Kamu bisa memasang video YouTube dengan Google Ads agar bisa mendapatkan jangkauan yang lebih luas lagi berdasarkan target keyword tertarget berdasarkan demografi audiens dari bisnismu. Kamu bisa menganggarkan biaya iklan video di Google Ads mulai dari Rp10.000.
(Baca Juga: Alasan Konten Marketing Sangat Diperlukan)
Tips Self-Branding di Youtube
Setelah mengetahui beberapa keunggulan yang dimiliki oleh YouTube untuk membantumu meningkatkan Self-Branding. Kini, saatnya kita beda satu per satu tips dan rahasia sukses melakukan Self-Branding di YouTube. Berikut tips suksesnya:
1. Gunakan Nama Channel yang Bagus dan Menjual
Rahasia sukses yang pertama dalam membangun Self-Branding adalah menggunakan nama channel yang bagus dan menjual. Kamu bisa mempertimbangkan pemberian nama channel misalnya menggunakan nama depan dan nama belakang. Bila channel YouTube yang kamu buat memang ingin mencerikan tentang dirimu sendiri.
Namun, jika tujuan pembuatan channel YouTube untuk mempromosikan suatu produk. Kamu bisa memilih nama channel yang relevan dengan topik produk yang ingin dibahas. Contohnya kamu ingin meningkatkan brand awareness dari bisnis gadget milikmu, kamu bisa menggunakan nama channel seperti Gadget No.1, Galeri Gadget, Gadget Lovers, dll.
Intinya, penggunaan nama channel ini tidak menggunakan kata-kata jorok, menggunakan frasa yang sudah klise, serta terlalu banyak menggunakan simbol dan angka. Pilihlah nama yang unik dan mudah diingat agar terlihat berbeda dengan channel YouTube lainnya.
2. Gunakan Deskripsi Channel untuk Memperkuat Brand Kamu
Deskripsi channel YouTube banyak digunakan oleh konten kreator untuk menunjukkan tentang tujuan dari mereka membuat channel tersebut. Kamu bisa menulis deskripsi channel yang terdiri dari 2-3 paragraf saja, namun harus jelas dan padat.
Selain itu, jangan lupa untuk memberikan info detail tentang channel Youtube milikmu tersebut. Misalnya menceritakan sedikit mengapa kamu memilih nama channel tersebut, dan menjelaskan channel yang kamu buat berisikan tentang apa.
Bila kamu memiliki jadwal video yang terus diperbaruhi setiap harinya, kamu juga bisa memberikan informasi ini di deskripsi channel. Agar viewer yang kamu miliki tidak ketinggalan informasi dan video-video terbaru dari kamu.
Di bagian penutup deskripsi, kamu bisa menggunakan teknik copywriting untuk mengajak penonton untuk melakukan suatu hal misalnya melakukan subscribe channel tersebut. Serta, mencatumkan akun sosial media yang bisa dikunjungi dan email aktif agar bisa mudah dihubungi untuk keperluan pemasangan iklan, dan sebagainya.
3. Tautkan Channel dengan Akun Sosial Media Marketing Kamu
Kamu bisa menautkan channel dengan akun sosial media marketing milikmu. Selain memudahkan calon pelanggan yang ingin bertanya-tanya seputar produk yang kamu pasarkan. Hal ini juga bisa menambah engagement pengunjung di channel YouTube.
4. Gunakan Channel Trailer
Video trailer di YouTube adalah salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan Self-Branding. Cara ini juga bisa menambah jumlah subscriber dari channel YouTube milikmu.
Video trailer ini adalah sebuah video yang memang dirancang khusus untuk membantu viewer yang baru berkunjung ke sebuah channel YouTube. Dengan adanya video trailer, pengunjung menjadi lebih cepat memahami terkait jenis konten apa saja yang kamu buat di channel tersebut.
Cara kerja video trailer ini baru akan aktif jika ada seorang pengunjung yang belum subscribe masuk ke halaman atas beranda channel YouTube kamu. Fitur ini dinilai begitu penting bagi channel YouTube agar memudahkan pengunjung baru untuk memahami jenis-jenis konten apa saja yang nantinya akan kamu bahas.
Menurut para pakar pemasaran YouTube di luar sana, sebaiknya buatlah video trailer di channel YouTube secara singkat dan padat. Dengan durasi video cuplikan sekitar 30-90 detik.
5. Upload Video Secara Teratur dan Berkala
Agar channel YouTube yang kamu buat tidak ditinggalkan oleh penonton. Kamu perlu memiliki manajemen waktu yang baik dalam hal publikasi. Misalnya kamu memiliki jadwal publikasi konten setiap harinya sebanyak satu kali, kamu harus terus memproduksi video konten agar channel YouTube yang kamu miliki tetap segar dan tidak ditinggalkan oleh penonton setiamu.
Publikasi video secara konsisten ini bisa kamu lakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal di antaranya:
- Memiliki jangka waktu atau periode publikasi yang jelas dan konsisten.
- Usahakanlah membuat topik-topik konten yang sedang trend di masyarakat agar menjadi ide konten yang segar untuk ditonton oleh jutaan pengguna di YouTube. Untuk memaksimalkan pencarian konten-konten yang sedang menjadi buah bibir di masyarakat, kamu bisa menggunakan Google Trends.
- Jangan melakukan publikasi secara sekaligus di waktu bersamaan. Misalnya kamu memiliki 10 konten yang ingin dipublikasikan, kamu tidak perlu langsung mempublikasikannya secara bersamaan di hari yang sama. Alangkah baiknya, kamu memberikan jeda antar-video dan menjadwalkan tanggal, waktu, dan zona waktu untuk publikasi tersebut.
Ketiga hal ini menjadi krusial bagi seorang konten kreator di YouTube agar konten-konten yang kamu buat tidak dianggap basi oleh penonton yang menonton video tersebut.
6. Lakukan Kolaborasi Dengan Youtuber Niche Sejenis
Untuk meningkatkan Self-Branding dari segi viewer dan subscriber, kamu bisa menyiasatinya dengan berkolaborasi secara B2B atau sama-sama menguntungkan. Di mana, kamu bisa berkolaborasi dengan youtuber lainnya yang memiliki jenis konten dan niche yang sama denganmu.
Kamu bisa mengincar berkolaborasi dengan youtuber lainnya yang lebih memiliki nama besar agar bisa mendapatkan lebih banyak penonton dan subscriber dari channel YouTube milikmu. Cara ini bisa dilakukan dengan saling bertukar produk yang dijual.
Misalnya Youtuber A memiliki bisnis ponsel pintar, sedangkan kamu memiliki bisnis jam tangan. Kamu bisa saling endorse dengan dia untuk mempromosikan produk masing-masing.
Itulah 6 tips dan rahasia sukses dalam meningkatkan Self-Branding lewat YouTube. Guna mendapatkan interaksi yang banyak dari pengguna YouTube lainnya, kamu bisa melakukan riset terlebih dahulu niche-niche mana saja yang mendatangkan traffic yang begitu besar ke sebuah channel YouTube.
Serta, jangan lupa selalu tautkan akun sosial media marketing milikmu saat mempublikasi sebuah video secara konsisten dan berkala agar bisnismu mudah untuk dihubungi bila ada yang tertarik dengan produk yang kamu jual atau hanya sekadar bertanya-tanya saja terkait pemasangan iklan.
Di era digitalisasi di mana teknologi berkembang saat pesat, setidaknya layanan berbasis teknologi yang kita biasanya gunakan sehari-hari misalnya YouTube dan sosial media. Ternyata bisa dimanfaatkan untuk suatu hal yang lebih luas lagi. Contohnya bisnis secara online dan belajar trading forex.
Salah satunya yakni membangun dan meningkatkan Self-Branding dari diri kita maupun bisnis yang ingin kita promosikan. Di mana, YouTube saat ini bukan hanya sekedar media hiburan saja. Tetapi, bisa juga digunakan untuk meningkatkan posisi suatu brand di pasar.