Artikel Forex

Bantu njawab ye min. Kalo ane punya modal 50 juta doang, ane mending pilih broker MIFX yang bisa transaksi pake ukuran lot micro, atau 0.01 lot. Karena kalo pake lot segitu, modal 50 juta seharusnye udeh cukup buat trading nyante. Potensi keuntungan itu kagak ade yang bisa itung pastinye berapa bro. Inget, market tu kagak bise diprediksi. Jadi bisa aje ente -1% hari ini, besok bisa untung 1% lagi. Kagak tentu. Lebih baek, saran ane, ente fokus sama trading yang selamat ntu kayak gimane, penting tiap bulan bisa untung, besar kecil disyukuri aje.

nah ini kan mungkin maksud agan adalah trading Forex ya kalau misalkan dibandingkan dengan trading emas, lebih berpotensi mendatangkan profit itu apakah trading forex atau emas? Dan volatilitas lebih banyak terjadi di pasar forex atau emas?

Trading Forex dan Emas sebetulnya bisa dibilang sama kak. Dalam hal ini trading emas di forex juga dikategorikan sebagai mata uang kok yaitu XAU. Mekanismenya juga sama saja dengan perdagangan forex. Kesamaannya meliputi :

- Waktu trading sama-sama 24 jam 5 hari kerja

- Keuntungan bisa 2 arah

- Leverage juga tersedia

- Volatilitas juga sama-sama tinggi

Yang membedakan sih biasanya biaya tradingnya aja antara gold dan mata uang lagi, toh biaya pair mata uang satu dengan yang lain juga berbeda-beda.

Kasmari: Hai kak,

Menurut beberapa ahli, investasi kripto memang memiliki potensi yang menjanjikan dalam jangka pendek. Namun, investasi kripto juga memiliki risiko yang cukup tinggi.

Apakah Finex menyediakan layanan trading kripto? Saat ini, Finex tidak menyediakan layanan trading kripto, tetapi hanya menyediakan layanan trading saham, forex, dan komoditas berjangka. Jika Anda tertarik untuk trading kripto, Anda dapat mencari broker yang menyediakan layanan tersebut atau menggunakan broker luar negeri seperti yang Anda gunakan sebelumnya. Namun, perlu diingat bahwa trading kripto memiliki risiko yang cukup tinggi dan memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang memadai sebelum Anda memutuskan untuk melakukan investasi.

Agam: Halo! Pertanyaan bgus nih! Jadi, gue jelaskan dngn bahasa lbh simple ya! SEmoga ngerti! Jadi, money management adalah cara kita mengelola dan mengatur modal kita dalam trading. So, apapun yg berkaitan dngn uang sperti berapa modal yg akan ditradingkan, modal per posisi berapa, dan mgnkn size dari trading pakaah 1 lot ato lbh kecil. Itu adalah contoh dri money management. Intinya yg berkitan dngn penggunaan uang di trading dan ngejaga modal kita (baca money management disini : Contoh Money Management)

Risk management, di sisi lain, berkaitan dengan cara kita mengelola risiko dalam trading. Seperti ngebatasi resiko tradng dngn cara masang SL, Hedging, dan berbagai cara seperti yg dipaparkan di artikel gan!

Kedua ini ada hubungan erat dngn trading yg dijalankan dan sling lenkapin satu sama lain. dngn menerapkan money management, kita dapat mengelola modal kita dengan efisien, membaginya dengan bijaksana antara posisi trading. Dan dengan menerapkan risk management, kita dapat mengontrol risiko dalam trading kita dan menghindari kehilangan besar yang dapat menghancurkan modal kita. So, kedua management ini sling bekerja sama satu sama lain n wajib bagi kita utk menerapkan keduanya di trading kita!

Pola-pola tersebut adalah perkembangan dari indikator MA = Moving Average. Merupakan indikator yang paling sering digunakan dan paling standar. Jika di-Indonesiakan artinya kira-kira adalah rerata pergerakan. Moving average sendiri memiliki aplikasi yang sangat luas meskipun sederhana

SMA, Simple Moving Avarage. Ada beberapa kegunaan dari SMA. Secara garis besar dapat digunakan untuk hal-hal berikut:

1. Menentukan trend yang akan terjadi.

2. Menentukan titik support dan resistance.

3. Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi.


WMA = Weighted Moving Average Secara keseluruhan, peraturan pada WMA adalah sama seperti pada SMA hanya memiliki perbedaan pada pembobotan nilai saja. Pembobotan nilai pada WMA akan tergantung pada panjang periode yang kita tetapkan. Semakin panjang periode yang ditetapkan, maka semakin besar pula pembobotan yang diberikan pada data terbaru.

Namun pada kenyataannya Hasil dari perhitungan akan mengakibatkan perhitungan yang sangat rendah. padahal hal tersebut hanya terjadi karena adanya berita yang keluar. Kadang-kadang simple moving average mungkin terlalu sederhana. Kalau saja ada cara yang Anda bisa menyaring spike lonjakan harga tersebut sehingga Anda tidak akan mendapatkan sinyal yang salah. Ini disebut Exponential Moving Average

Anda bisa perhatikan, Contoh diatas adalah menggunakan Gabungan dari 3 Indikator diatas. Dengan Periode 100. Anda bisa perhatikan jika harga dibawah ketiga Indikator tersebut menunjukan tren turun. Perbedaannya hanya beberapa pips dalam menunjukan Sinyal Sell.

Mnrt ane mahh, inti pake sinyal trading itu seperti kita nganalisa balik lagi analsis kita tapi dngn contoh dari sinyal trading. So, u mngkn hrs belajar analisa sinyal trading dlu.

Dan pengalaman ane nihh dlm manfaatin sinyal trading itu seperti ini :

• Kalo ada sinyal trading, jangan langsung lompat ke pasar. Cek dulu apakah sinyal itu sesuai dengan strategi tradingmu dan ada dukungan analisis lainnya.
• Kalo nemu sinyal yang menarik, pelajari gimana sinyal itu dihasilkan. Pahami logikanya biar kamu bisa tau alasannya apa.
• Sebelum dipakai di akun beneran, coba uji sinyalnya di akun demo. Biar kamu tau seberapa akurat dan sesuai dengan cara tradingmu. (ini tahap terpenting utk ngeliat apakah analisa trading kita udah oke ato ga)
• Bisa juga pakai sinyal sebagai penguat analisismu. Kalo sinyal dan analisismu cocok, mungkin itu saat yang tepat buat eksekusi trading.
• Ingat, sinyal trading gak selalu bener, dan pasar bisa berubah tiba-tiba. Jadi, jangan cuma andalkan sinyal aja, pertimbangkan juga faktor lain, seperti manajemen risiko dan analisis fundamental.

Moga membantu yee

Yaa klu gue mahh tergntung elo nya yaa! Mksdnya gini, misalkan kita mau trading dan ingin mencoba referensi sinyal trading bsa dilakukan dngn mengikuti sinyal yg ada, kmudian analisa sndiri. Misalkan analisa yg dilakukan dirasaakan cocok, terus buka posisi sesuai analisa yg ada. Intinya, analisa lu ditambah sinyal trading. Apakah ini akan cocok ato ga? Misalkan klu cocok, lngsng buka trading. Intinya dikombinasiin aja sihh gan. (baca juga : Memilih Trading Manual Vs Trading Signal ala MIFX)

Utk urusan insting trading itu ga bakaln cukup klo kita hanya trading seadaanya, seperti yg dikatakan di aartikel bahwa, butuh usaha dan pengalaman yg cukup bnyk agar insting kita terasah. Jd dripada ngemikirin insting trading, mending ngembangin sistem trading kita dan bagaimana trading dngn baik, yaa gitu aja sihh gan saran dari gue