Pernahkah Anda mendengar teknik trading gerilya? Strategi satu ini dapat dimanfaatkan jika Anda ingin mendapat profit dengan cepat. Bagaimana caranya?
Trading forex merupakan salah satu "pekerjaan" yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih mata uang dalam pasar. Ada banyak sekali strategi yang biasa diterapkan oleh trader untuk memanen Dolar, salah satunya ialah melalui teknik trading gerilya. Apa itu?
Dilihat dari namanya, gerilya identik dengan siasat pertempuran sembunyi-sembunyi tanpa diketahui musuh dan tiba-tiba menyerang. Begitu pula dengan metode trading gerilya; biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa terikat resmi oleh "ketentuan perang". Jumlah prajurit dalam perang ini hanya sedikit, tetapi sangat mahir "bertempur" secara cepat, fokus, dan efektif.
DI
|
Daftar Isi |
Mengenal Teknik Trading Gerilya
Menurut Investopedia, teknik trading gerilya adalah teknik entry dan exit dalam pasar forex dengan cepat, tetapi mampu memperoleh profit secara singkat dengan risiko seminimal mungkin. Artinya, time frame yang digunakan sangatlah pendek, bahkan bisa lebih pendek daripada Scalper. Seseorang yang menggunakan trading gerilya biasanya selalu bertransaksi di pasar forex berulang kali dalam satu sesi trading. Hal tersebut tak jadi masalah, karena mereka jarang menahan posisi selama beberapa menit.
Meski terdengar menarik, nyatanya teknik trading gerilya amat beresiko. Oleh karena itu, strategi ini tak disarankan bagi para pemula yang belum terbiasa dengan kondisi market sesungguhnya.
(Baca Juga: Panduan Trading Forex Untuk Pemula)
Sebaliknya bagi para trader yang sudah memiliki jam terbang tinggi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kesuksesan metode gerilya, seperti komisi rendah, spread rendah, dan leverage tinggi. Tiga kondisi inilah yang mendasari mengapa teknik trading gerilya sangat cocok diterapkan pada pair paling likuid dengan nilai spread sangat rendah.
Karakteristik Trading Gerilya
Cara kerja trading gerilya ini sebenarnya mengambil keuntungan rendah dari setiap transaksi yang dibuka. Oleh karena itu, untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dan risiko seminimal mungkin, maka para "gerilyawan" akan berusaha membuka banyak posisi secara bersamaan dalam satu sesi trading. Lantas, apakah Anda tertarik untuk mulai mencobanya?
Jika iya, ada baiknya Anda simak dulu bagaimana karakteristik teknik trading ini. Tujuannya adalah agar Anda memahami betul bagaimana cara menerapkan trading gerilya, berikut risiko-risiko yang mungkin menyertainya.
1. Semakin Lama Menahan Posisi, Semakin Besar Risikonya
Dalam trading, Loss adalah suatu hal yang wajar. Kondisi Loss dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya menahan posisi terlalu lama atau tidak segera menutup posisi saat sudah floating profit. Namun pada trading gerilya, Loss dipastikan tidak akan terjadi selama trader tidak menahan posisi lebih dari beberapa menit. Pasalnya, apabila Anda sudah terlanjur menggunakan teknik gerilya dan terlalu banyak menghabiskan dalam satu sesi, maka risiko Loss akan semakin besar.
(Baca Juga: Awas 3 Kesalahan Fatal Memasang Stop Loss Dan Take Profit)
2. Keuntungan Dan Kerugian Kecil
Biasanya, seorang trader gerilya akan puas ketika sudah mendapatkan profit senilai 10-20 pips dalam satu transaksi. Berbeda dengan Scalper yang selalu menargetkan profit setidaknya hingga dua kali lipat (25-50 pips). Akan tetapi, profit yang diperoleh akan sebanding dengan besar kerugiannya, yakni hanya berkisar 10-20 pips, bahkan bisa separuhnya.
3. Mengandalkan Analisa Teknikal
Pada intinya, strategi gerilya merupakan cara trading dengan durasi sangat pendek. Oleh karena itu, strategi ini berusaha menentukan waktu terbaik untuk memasuki pasar. Agar tidak Loss, maka trader gerilya cenderung bergantung pada analisa teknikal.
Mereka jauh lebih terampil perihal memperkirakan pergerakan harga dalam waktu satu menit dengan bantuan indikator-indikator seperti Moving Average dan Oscillator. Moving Average berfungsi untuk menentukan trend, sementara Oscillator untuk menentukan level-level overbought dan oversold.
4. Menjelang Rilis Berita, Buka Banyak Posisi
Biasanya, pasar trading akan bergerak volatil menjelang rilis berita. Hal tersebut memang umum terjadi apalgi setelah data ekonomi penting baru saja dirilis, seperti Interest Rate, CPI, Non-Farm Payroll, dan masih banyak lagi. Moment inilah yang dimanfaatkan para gerilyawan untuk panen profil lebih cepat. Mereka bahkan berani membuka posisi hingga 20 sampai 25 sekaligus ketika pasar tampak kondusif.
(Baca Juga: Memahami Strategi News Trading Dan Penggunaan Berita Forex)
5. Wait And See Ketika Pasar Sedang Ganas
Pada kondisi tertentu, harga bisa jadi akan sangat fluktuatif, sehingga memprediksi titik entry dengan tepat juga sangat sulit. Padahal, seorang trader gerilya harus benar-benar memperhitungkan segala risiko terburuk sebelum mengambil sikap. Saat kondisi pasar sedang demikian, risiko Loss juga akan semakin besar. Untuk itu, lakukan wait and see saja sampai ada solusi yang tepat.
6. Utamakan Spread Dan Komisi Rendah
Trading satu menit ini berguna untuk memanen untung sebanyak-banyaknya. Dikatakan satu menit karena trader gerilya harus bergegas keluar dari pasar untuk menghindari Loss. Dengan kata lain, trading gerilya selalu mengedepankan komisi dan spread yang rendah dari pair mata uang maupun broker pilihannya.
Adapun pasangan mata uang yang biasa ditradingkan oleh para penggiat gerilya adalah EUR/USD, USD/JPY, USD/CHF, GBP/USD, dan AUD/USD. Hal ini karena pair tersebut telah terjamin likuiditasnya serta memiliki spread rendah.
Pemilihan broker pun harus tepat. Trader gerilya wajib mengutamakan broker dengan spread dan komisi kecil untuk melancarkan aksinya.
7. Tidak Direkomendasikan Untuk Pemula
Kecil-kecil lama-lama jadi bukit
Ya, peribahasa inilah yang nantinya akan menggambarkan bagaimana prospek profit trading gerilya dalam jangka panjang. Mereka yang sudah mahir menjadi "gerilyawan" akan mulai merasakan hasilnya setelah beberapa saat. Keberhasilan ini tentu akan nampak seiring dengan kegigihan dan jam terbang trader selama di "medan perang". Pun, trader gerilya yang sudah mahir bahkan dapat memperkirakan cara menghadapi situasi buruk ketika harga berubah di luar rencana.
Oleh karena itu, trader pemula sangat tidak disarankan untuk menggunakan teknik ini karena risikonya tinggi. Ketika harga cenderung tidak stabil (naik turun), seorang pemula masih harus berpikir apa yang harus ia lakukan. Dalam kondisi seperti itu, risiko kehilangan modal akan semakin besar dan cepat. Lebih baik, perbanyak trading dari risiko kecil dan pelajari bagaimana setiap situasinya.
(Baca Juga: 4 Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex)
Syarat-syarat Menjadi Trader Gerilya
Sebenarnya, siapapun bisa menjadi trader gerilya asal sudah memiliki pengalaman cukup dalam pasar forex. Namun bila Anda merasa ragu apakah cocok atau tidak dengan teknik trading satu ini, beberapa sifat berikut bisa dijadikan acuan.
1. Mampu Mengambil Keputusan Dengan Cepat Dan Akurat
Hal utama yang perlu dimiliki oleh trader gerilya adalah kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat dalam waktu singkat. Mungkin, hal tersebut terdengar sangat sulit. Namun jika sudah terbiasa, Anda pasti akan mengetahui time management yang baik. Dengan kondisi pasar forex yang bergerak cepat terutama pada time frame kecil, trader pun harus bergerak sama cepatnya agar tak kehilangan momentum.
2. Mampu Trading Tanpa Melibatkan Emosi
Ketika Anda sedang belajar tentang apa itu trading gerilya, maka harus memahami bahwa what's done is done. Ya, apapun yang telah berlalu, biarlah berlalu. Seseorang tidak mampu mengubah apapun yang telah terjadi, termasuk bagi para trader gerilya yang telah mengambil keputusan. Baik itu salah atau benar, profit sedikit atau besar, itulah yang telah diperoleh dan terjadi. Seorang trader gerilya yang sukses tidak akan pernah melibatkan emosi sama sekali ketika masuk pasar.
Dengan kata lain, ketika Anda sudah terlanjur open posisi tetapi justru banyak yang Loss, Anda tidak boleh terlalu menyesal atas keputusan yang sudah dibuat. Begitu pula sebaliknya, apabila profit yang diperoleh banyak, jangan terlalu serakah karena bisa berpotensi overtrading.
3. Berfokus Pada Money Management
Seorang trader gerilya yang baik mengetahui secara pasti seberapa banyak ketahanan dana yang dimilikinya. Jangan sampai Anda terburu-buru memutuskan entry tanpa memperhitungkan Money Management. Bahkan jika perlu, catatlah Money Management dalam sebuah jurnal trading dan terapkan ketika masuk pasar. Hal ini penting supaya Anda benar-benar tahu seberapa besar Lot yang aman untuk membuka suatu posisi.
Tidak hanya itu saja, Anda juga harus mengetahui gambaran jelas mengenai total Loss dan total profil ketika keluar dari pasar dengan kecepatan tinggi.
(Baca Juga: Cara Menggandakan Profit Dalam Trading Forex)
4. Pengalaman Trading Yang Handal
Tidak mudah menjadi seorang trader gerilya. Meski profit yang diperoleh tidak sebesar trader Scalper, tetapi di sisi lain risiko yang timbul juga tidak terlalu besar. Maka dari itu, tak heran jika seorang trader gerilya perlu waktu bertahun-tahun untuk menguasainya.
Seseorang harus benar-benar merasakan berbagai situasi sulit dan tekanan tinggi ketika masuk pasar forex. Biasanya, mereka yang menjadi trader gerilya adalah trader forex yang sudah merasakan asam garamnya pasar forex, mulai dari Margin Call, gagal profit, hingga salah posisi.
Tips Sukses Trading Gerilya
Untuk menghindari Loss yang fatal, Anda perlu menerapkan tips trading gerilya berikut ini.
1. Kunci Trading Gerilya Adalah Stop Loss
Hal itu penting, mengingat kecepatan trading gerilya dapat membuat trader kewalahan mengawasi posisi floating secara manual. Penting untuk mengatur Stop Loss demi membatasi kerugian yang ada.
2. Pada Kondisi Tertentu, Terapkan Teknik Averaging
Teknik ini adalah salah satu cara membatasi Loss. Pelajari strategi ini dengan baik untuk diterapkan dalam kondisi tertentu. Gunakan indikator momentum atau indikator trend untuk membantu analisa teknik Averaging dengan cermat.
3. Trading Dengan Mengikuti Trend
Jika Anda ingin mengetahui waktu yang tepat untuk open posisi, sebaiknya cari tahu perkembangannya melalui berita. Rilis berita tertentu dapat menjadi pertanda sebuah trend yang bisa dimanfaatkan, jadi posisi entry lebih baik siap-siap dibuka.
Kesimpulan
Trading gerilya bukanlah teknik yang mudah dilakukan. Teknik ini hanya boleh dilakukan oleh trader dengan jam terbang tinggi dan modal memadai. Bagi pemula yang tertarik menerapkan trading gerilya, sepertinya jangan dulu, Alih-alih bertrading gerilya, cobalah ber-Scalping ria saja. Kelak saat sudah sudah siap, jangan lupa untuk mengutamakan Money Management dalam trading! Selamat mencoba!