Perbandingan Broker Forex

Menurut gw sendiri, HFX memang unggul dari segi spread yang ditawarkan apalagi untuk trading emas dimana kalau Maxco mengenakan spread 2.9 pips dimana untuk scalping, spread sebesar ini udah sangat berat. Jangankan 2.9 pips, untuk 1 pip sendiri udah benar-benar berat buat scalping.

Jadi daripada membayar komisi yang kecil tetapi spread gede, untuk gw lebih baik memilih HFX yang notabene pips lebih kecil, lebih cocok aja spreadnya untuk melakukan scalping.

Tapi ada satu sisi yang gw setuju dari @Arifin, yaitu segi kecepatan eksekusi yang memang wajib untuk broker bila ingin menarik minat scalper untuk menjadi trader di HFX maupun Maxco

Wintanto:

Jika dilihat dari perhitungan komisi, broker Finex memang jauh lebih kecil daripada Didimax, selain itu Finex memang lebih fleksibel dalam hal komisi, tergantung dari jenis akun yang kita gunakan.

Memang bagi beberapa orang terutama trader pemula dengan modal yang tidak terlalu besar, atau masih dalam tahap coba-coba, lebih bagus menggunakan Finex daripada Didimax. Apalagi bagi trader pemula, modal USD 10.000 bukan sedikit tapi sangat bisa menguras tabungan.

Jika ada beberapa trader dengan modal minim tersebut, pasti mereka lebih memilih broker Finex, sama seperti yang Anda lakukan.

Sedangkan broker Didimax memang tidak mencari pangsa pasar untuk para trader pemula, atau trader dengan modal pas-pasan. Didimax memang mencari atau diperuntukan bagi trader yang sudah memiliki banyak pengalaman dan modal yang besar.

Bisa dibilang bahwa angka USD 10.000 hanya modal lewat saja bagi Didimax, tidak ada apa-apanya. Jadi sangat wajar bagi Didimax mematok komisi sebesar USD 50 per satu lot.

Selain itu dalam pemilihan broker, hampir semua orang memilih broker yang paling nyaman dan paling bisa dipercaya bagi mereka sendiri. Jadi mungkin sudah banyak orang yang lebih nyaman dan lebih percaya Didimax daripada broker lain, sehingga mereka tetap bertahan di broker tersebut. Mungkin itulah beberapa hal yang membuat Didimax masih bisa bertahan hingga saat ini.

Bagi para pemula yang saat ini masih dalam tahap belajar atau masih coba-coba, mungkin ada beberapa alternatif broker lain yang bisa dibilang cukup membutuhkan modal sedikit dengan komisi yang tidak terlalu tinggi. Silahkan cek di sini

Itu saja saran dan masukan serta penjelasan saya, jika ada kekurangan, mungkin ada yang bisa menambahkannya. Thanks.

Enzo: Mengenai jenis sahamnyaa bisa coba hubungi lsng customer service GKInvest di websitenya, soalnya ane jga penasaran ama jenis shm yang bs ditrading. Cuma di websitenya ga ditulis sham yg bs ditrading itu apa2 saja.

Klu leverage sih, itu kyk semacam pinjaman dri broker biar deposit kita bs memiliki kekuatan buying yg lbh besar gt. Klu ga salah leverage itu ada yg dari 1:10 smpe 1:3000 an tpi di Indonesia rata2 paling gede di angka 1:500.

Coba deh baca ini artikel aja biar phm betul tentang leverage : Leverage dalam Trading Forex

Aldy: Bantu jawab ya! Bagi scalper, pembatasan kyk ini bisa jadi masalah karena mereka butuh akses cepet buat buka dan tutup posisi dalam jumlah banyak. Kalo broker ngebatasin, bisa ngebatesin fleksibilitas dan strategi trading mereka. Tapi jngn khawatir, gak semua broker ngebatasin scalping kok. Ada juga broker yg support banget buat scalping dan punya kondisi trading yg oke banget buat mereka.

Kalo lo day trader, tergantung gaya trading lo dan preferensi, lo harus pilih broker yang sesuai. Kalo lo sering buka posisi banyak dlm waktu singkat, penting buat pilih broker yg support gaya trading lo dan gak ada batasan yg ngehalangin strategi lo.

Tapi kalo lo day trader tapi gak terlalu fokus buka posisi banyak, pembatasan scalping mungkin gak jadi masalah banget buat lo. Lebih penting buat pertimbangin faktor lain, kayak spread, biaya trading, reliabilitas platform, regulasi, dan fitur lain yang penting buat lo.

Richard: Untuk margin call dan stop out di kedua broker itu berbeda2 ya gan. Untuk di MIFX sndiri, margin call dan stop out (di MIFX adalah auto cut) adalah berdasarkan leverage. Kententuan dari margin call MIFX adalh sbagai berikut ya :

• Leverage 1:100 akan mengalami Margin Call jika margin level sudah mencapai ≤ 100%
• Leverage 1:200 akan mengalami Margin Call jika margin level sudah mencapai ≤ 150%
• Leverage 1:500 akan mengalami Margin Call jika margin level sudah mencapai ≤ 150%

Kmeudian untuk ketentuan Auto Cut di MIFX adalah sebagai berikut :

• Leverage 1:100 akan mengalami Auto Cut jika margin level sudah mencapai ≤ 20%
• Leverage 1:200 akan mengalami Auto Cut jika margin level sudah mencapai ≤ 50%
• Leverage 1:500 akan mengalami Auto Cut jika margin level sudah mencapai ≤ 100%

Kemudian di HFX sndiri margin call dan stop out level berbeda2 tergantung dari akun yang ada.

• Margin call dan Stop Out di akun mini (mini dan mini classic) adalah sebesar 40%/10%
• Margin call dan stop out di akun classic dan premium adalah sebesar 50%/20%.

Moga informasi ini membantu ya

Raffi: Bisa dicontohkan dngn perhitungan nyata ga ya kak?? Soalnya aku juga lagi mempertimbangkan utk membuka leverage tinggi di MIFX. Kira2 dngn modal seadanya, disarankan utk membuka leverage tinggi ga?? Terus untuk persentase margin call dan auto cut itu kira2 bsa kita ketahui secara otomatis ato kita bsa hitung secara manual??

Bila aku trading dngn deposit $50 di akun ultra low nya MIFX, misalkan pake leverage normal itu margin call dan auto cut dlm bentuk USD itu berapa?? Dan misalkan klo aku aktifin high leverage, Margin call dan auto cut aku itu di kisaran berapa? Selain itu, apabila aku ikut akun swap free di MIFX, apakah aku bakalan dpt fasilitas high leverage juga ga??

Miohon maaf klu pertanyaan aku bnyk,, moga dijwb ya kak buat pertimbngn trading aku nihh,, mkasih sblmnya

Hendi: Bantu jawab ya! Akun pro itu biasa emang ditujukan buat trader yg udah pro gan! Jd emang basicnya klu mereka trading itu bsa dngn modal berjuta2 sekali trading. Dan dngn deposit tinggi, daya tahan modal mereka juga tinggi dan ini wjar banget kok buat trader2 yg udah pro. Selain itu krna batasan trading mereka jga lumayan bebas, yaa modal tinggi pastinya diperlukan bngt. Jd wajar2 aja dahh klu akun pro itu butuh modal yg berpuluh hingga ratusan juta rupiah.

Mengenai pertanyaan kedua, perusahaan pengelolaan dana klu misalkan hedge fund itu ga perlu broker krna mereka lahh pelaku pasar utama di Forex tetapi misalkan pengelolaan dana yg sistemnya kyk elo yg handling akun trading orang lain, ya pasti masih butuh yg namanya broker gan.

Moga jawbaan ane cukup jelas ya!