Memiliki rumah adalah impian banyak orang. Tapi sebelum mengajukan KPR, pelajari dulu jenis-jenis bunga yang akan menyertainya.
Rumah adalah kebutuhan dasar manusia, sehingga perumahan selalu menjadi prioritas. Harga rumah pasti naik setiap tahun, karena bagi sebagian orang sangat sulit untuk membeli rumah secara tunai. Tapi yakinlah, Anda masih bisa memiliki rumah dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Membeli rumah dengan metode kredit ini sangat mudah. Yang harus Anda lakukan adalah membayar cicilan rumah setiap bulan.
KPR adalah produk pinjaman yang diberikan kepada pembeli rumah menggunakan rencana pembiayaan, dengan jumlah pinjaman hingga persentase tertentu dari harga rumah. Di Indonesia, standar KPR biasanya disediakan hanya oleh bank. Tetapi sekarang ada banyak perusahaan leasing yang menyediakan pembiayaan dari lembaga keuangan perumahan bekas.
(Baca Juga: Cara Memilih Pinjaman KPR Agar Tidak Mencekik)
Biaya biasanya diberikan kepada calon pemberi pinjaman berdasarkan sejarah kredit yang dilakukan. Jika Anda telah membayar berbagai item secara mencicil dengan riwayat pembayaran yang baik, peluang Anda tentu lebih besar. Intinya di sini adalah Anda tentu bisa mendapatkan KPR dari sejarah kredit yang selalu terpenuhi. Namun, sebelum Anda mengajukan KPR, pahami terlebih dahulu beberapa jenis bunga yang biasanya digunakan dalam KPR.
1. Jenis Bunga KPR: Suku Bunga Flat
Suku bunga tetap (Flat) adalah perhitungan suku bunga yang paling umum digunakan untuk beberapa produk pinjaman. Jumlah angsuran bulanan sama, dan pembayaran pokok sama. Karena bunga dihitung dengan mengalikan bunga dengan persentase pokok pinjaman awal, nilai bunga bulanan akan tetap sama, sehingga total pokok bulanan ditambah bunga akan sama. Prinsip perhitungan bunga tetap adalah bahwa angsuran pokok dan bulanan ditetapkan.
2. Jenis Bunga KPR: Suku Bunga Efektif
Perhitungan bunga aktual (Efektif), atau kadang-kadang disebut suku bunga mengambang, dilakukan pada akhir setiap periode angsuran. Bunga pinjaman dihitung dari saldo akhir setiap bulan, dan bunga dihitung berdasarkan pokok pinjaman. Oleh karena itu, bunga bulanan akan bervariasi berdasarkan jumlah pokok yang masih beredar. Metode ini dianggap lebih adil daripada menghitung bunga tetap, karena bunga dibayarkan berdasarkan sisa pokok, dan bunga tetap dihitung berdasarkan nilai awal pokok pinjaman.
3. Jenis Bunga KPR: Suku bunga Anuitas
Suku bunga anuitas pada dasarnya sama dengan perhitungan tingkat bunga aktual. Perbedaannya adalah bahwa sebelum akhir periode pinjaman, jumlah total angsuran bulanan selalu sama, perbedaannya adalah komposisi angsuran pokok dan nilai bunga bulanan. Bunga efektif yang tersisa adalah jumlah angsuran pokok bulanan, dan suku bunga bulanan akan menurun. Pertama dihitung dengan menggunakan rumus untuk menghitung jumlah total pembayaran angsuran dan bunga bulanan. Angsuran pokok dicapai dengan mengurangi total angsuran suku bunga bulanan. Hampir sama dengan bunga aktual, metode ini juga dianggap lebih adil daripada menghitung bunga tetap karena bunga dibayarkan berdasarkan sisa pokok pinjaman.
(Baca Juga: Mengenal KPR Syariah VS Konvensional, Mana Yang Lebih Baik?)
Bunga Pinjaman Berdasarkan Metode Penggunaan Bunga
Bunga Fixed
Saat mengajukan KPR, bank akan mengirimkan jenis bunga, salah satunya adalah bunga fixed atau bunga tetap. Metode bunga tetap menunjukkan bahwa bunga pinjaman akan tetap tidak berubah selama periode waktu tertentu. Keuntungan menggunakan metode tingkat bunga tetap adalah bahwa lebih mudah bagi pelanggan yang mengirimkan metode angsuran pembayaran kredit. Selain itu, jika kondisi bunga pasar atau suku bunga BI berubah, suku bunga pinjaman tidak akan terpengaruh.
Bunga Floating
Tujuan dari suku bunga mengambang atau floating adalah untuk membuat jumlah suku bunga pinjaman berubah sesuai dengan suku bunga pasar. Beberapa penyedia hipotek biasanya memberikan bunga pinjaman tetap pada beberapa tahap awal, sementara yang lain mengambang sampai jangka waktu pinjaman selesai. Keuntungan menggunakan metode suku bunga mengambang adalah ketika kondisi pasar jatuh, pelanggan yang mengajukan akan menerima suku bunga yang lebih rendah daripada suku bunga tetap. Sebaliknya, pelanggan juga akan menderita kerugian, karena ketika suku bunga pasar naik, bunga yang didapat akan lebih besar.
Setelah Anda paham dengan 5 jenis bunga yang umum digunakan dalam KPR. Pilih suku bunga yang paling menguntungkan selama masa pelunasan KPR, agar tidak membebani Anda. Mungkin Anda juga tergiur dengan penawaran rumah DP 0%? Sebelum tanda tangan perjanjian, pelajari dulu ya untuk ruginya.