Kita sering mengeluhkan rendahnya kurs Rupiah terhadap Dolar AS. Namun, masih banyak mata uang dengan nilai tukar lebih rendah dari Rupiah di dunia.
Kita sering mengeluhkan kondisi kurs Rupiah terhadap Dolar AS yang terus menerus lemah. Realitanya, memang Rupiah Indonesia termasuk salah satu mata uang dengan nilai tukar terendah di dunia. Namun, Indonesia tidak sendirian. Masih banyak negara lain yang memiliki mata uang dengan nilai tukar lebih rendah dibanding kurs Rupiah, atau berada dalam kondisi kurang lebih sama.
Karena nilai tukar mata uang-mata uang tersebut terlalu rendah, maka orang Indonesia bisa liburan hemat di negara-negara asalnya, dan produk buatan mereka pun biasanya dijual dengan harga murah meriah di pasar dunia. Mata uang apa saja itu? Dari negara mana saja? Simak dalam artikel ini.
1. Bolivar Venezuela (VEF)
Nama Venezuela sudah nyaris sinonim dengan pemenang empat pagelaran kontes kecantikan terbesar dunia: Miss Universe, Miss World, Miss International, dan Miss Earth. Namun, negeri yang dikenal sebagai peraih penghargaan kontes kecantikan dunia paling banyak ini tengah mengalami krisis parah.
Akibat blunder dalam berbagai kebijakan yang diambil pemerintahnya serta instabilitas sosial-politik, Venezuela tenggelam dalam resesi. Pengangguran merajalela, terjadi kelangkaan barang kebutuhan pokok, kelaparan dimana-mana, demo meluap di jalanan, dan produktivitas nasional anjlok.
Sejalan dengan makin parahnya krisis, kurs Bolivar merosot hingga VEF49,353. Karenanya, Bolivar Venezuela merupakan mata uang dengan nilai tukar terendah di dunia saat ini.
2. Rial Iran (IRR)
Iran merupakan negara yang kaya sumber daya alam dan berstatus sebagai eksportir minyak terbesar kedua diantara negara-negara OPEC. Namun, nilai tukar Rial Iran terus menerus melemah, terutama disebabkan oleh berbagai konflik geopolitik dan militer di negara yang beribukota di Teheran tersebut. Termasuk diantaranya perang Iran-Irak, baku hantam militer versus Israel, serta konflik terbuka dan sembunyi-sembunyi dengan Arab Saudi.
Sanksi ekonomi yang pernah diterapkan dunia atas Iran karena memiliki senjata nuklir, juga membatasi aksesnya ke perdagangan internasional dan memperburuk kondisi ekonomi dalam negeri. Pada tahun 2016, sanksi tersebut telah dicabut, sehingga situasi ekonomi membaik. Namun demikian, ketegangan geopolitik terus berlanjut hingga tahun 2018 ini, ada kemungkinan sanksi diberlakukan kembali, dan nilai tukar Rial Iran tetap rendah.
Kurs Rial Iran sekarang diperdagangkan pada IRR37,776 per Dolar AS. Lebih dari dua kali lipat kurs Rupiah terhadap Dolar.
3. Dong Vietnam (VND)
Mata uang dengan nilai tukar lebih rendah dibanding Rupiah berikutnya berasal dari sesama negara ASEAN, yaitu Dong Vietnam. Kursnya VND22,813 per Dolar AS.
Lemahnya kurs Dong Vietnam terutama karena kondisi ekonomi yang buruk, serta sistem ekonomi sosialis terpusat yang diterapkan selama berpuluh tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam tengah mengupayakan peralihan ke sistem ekonomi campuran, dan mengundang banyak investasi asing. Akan tetapi, kondisi nilai tukarnya belum menunjukkan perbaikan.
4. Dobra Sao Tome (STD)
Nama negara Sao Tome and Principe jarang kita dengar. Bukan hanya karena lokasi geografis "agak terpencil", melainkan juga skala ekonominya memang kecil.
Negara bekas jajahan Portugis yang terdiri dari dua pulau ini terletak di lepas pantai Gabon, Afrika bagian barat. Mata pencaharian masyarakat yang terutama berkaitan dengan produksi dan ekspor Kakao, Kopi, dan Kelapa; tak cukup memadai untuk menopang perekonomian.
Nilai tukar Dobra Sao Tome sempat mencapai STD22,691 per Dolar AS. Namun, pada 1 Januari 2018, negeri ini melakukan redenominasi dengan aturan 1 Dobra baru setara dengan 1000 Dobra lama. Karenanya, secara nominal, kurs Dobra Sao Tome seakan lebih kuat dibanding kurs Rupiah; tetapi secara riil lebih lemah.
(Baca Juga: Tips Menukar Rupiah Ke Mata Uang Lain)
5. Rubel Belarusia (BYR/BYN)
Belarusia termasuk salah satu negara eks-Uni Soviet yang hingga kini masih memiliki ketergantungan tinggi pada Rusia. Kondisi ekonominya buruk karena korupsi, tingginya pajak, inflasi, dan instabilitas politik.
Nilai tukar Rubel Belarusia pernah mencapai BYR20,846 per Dolar AS. Namun, negara ini melakukan redenominasi pada 1 Juli 2016 dengan aturan 1 Rubel Belarusia baru (BYN) setara 10,000 Rubel Belarusia lama (BYR). Pada bulan April 2018 ini, nilai tukar Rubel Belarusia berada pada BYN1.95 per Dolar AS.
Mata Uang Dengan Nilai Tukar Terendah Di Dunia Lainnya
Menurut Jakarta Spot Interbank Dollar Rate (JISDOR), kurs Rupiah terhadap Dolar pada 4 April 2018 sudah mencapai IDR13,760. Namun demikian, dari daftar di atas telah jelas: masih banyak mata uang lainnya dengan nilai tukar lebih lemah dibanding kurs Rupiah.
Selain kelima mata uang tersebut, terdapat pula beberapa mata uang lain yang sama lemahnya dengan Rupiah, meskipun secara nominal memiliki kurs lebih tinggi terhadap Dolar AS. Diantaranya terdapat Kip Laos, Won Korea Utara, dan Dinar Irak. Secara komprehensif, dapat dilihat dalam tabel mata uang dengan nilai tukar terendah di dunia berikut:
Ada bermacam-macam hal yang menyebabkan nilai tukar mata uang-mata uang ini teramat rendah. Diantaranya ada sejumlah persamaan. Penggunaan mata uang-mata uang tersebut dalam perdagangan dunia cenderung minim, sedangkan di dalam negeri terjadi inflasi yang tinggi dan pemerintah terpaksa mencetak uang kertas dengan denominasi makin besar.
Neraca perdagangan defisit, ditambah dengan kurangnya kemampuan pemerintah untuk mendanai pembangunan; sehingga utang luar negeri pun makin lama makin membengkak, sedangkan kemampuan untuk membayar kembali utang justru menurun.