AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Analisa EUR/JPY Mingguan: Arus Downtrend Di Sekitar Resistance

Ardi99 4 Jun 2018
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa >   #eur   #analisa   #jpy   #resistance
Minggu ini, harga kelihatannya memiliki potensi untuk menguji area Resistance. Di chart H4, area GAP akan menjadi level R1 yang cukup potensial untuk memberikan tekanan jual.

Halo pembaca, saya melihat adanya suatu peluang entry di pair EUR/JPY. Harga masih berada dalam pola konsolidasi yang terlihat menjanjikan untuk peluang hari ini sampai 8 Juni 2018.

Simak EUR/JPY dalam Daily Chart berikut:

EUR/JPY Dialy - 4 Juni

Dalam gambar di atas, tampak harga ditutup di sekitar harga pembukaan market minggu lalu. Bila kita melihat dari Time Frame Weekly, maka harga telah membentuk candle berekor panjang yang mengindikasikan kuatnya perlawanan yang diberikan oleh Buyer dalam 1 minggu kemarin, terhadap arus harga yang masih cenderung Downtrend (garis biru). Minggu ini, harga kelihatannya memiliki potensi untuk menguji area Resistance (kotak merah).

Untuk ulasan entry minggu ini, mari kita simak EUR/JPY dalam 4-hour chart berikut:

EUR/JPY H4 - 4 Juni

Mari kita analisa gambar di atas untuk entry terbaik kita. Saya sudah menentukan Level Support dan Resistance berikut:

  • Resistance2 (R2) : 130.16
  • Resistance1 (R1): 128.50
  • Support1 (S1): 126.83
  • Support2 (S2): 125.20

Pada gambar di atas, harga kini tampak ditutup di sekitar harga penutupan minggu lalu (25 Mei 2018), tepat sebelum terjadinya GAP. Pergerakan harga sebelum GAP tampak seperti pola kebimbangan pasar. Setelah GAP terjadi (lingkarang hitam), pergerakan harga berlanjut dengan tekanan jual kuat.

Dalam analisa minggu ini, tampaknya area GAP akan menjadi level R1 yang cukup potensial untuk memberikan tekanan jual balik terhadap harga. Hal ini karena dalam kebimbangan pasar, biasanya ada Buyer yang memiliki minat pada harga di sekitaran area tersebut, terlebih ada garis EMA-200 yang bisa membantu kita menemukan titik penolakan. Dalam pandangan market yang lebih potensial untuk melanjutkan arus Bearish, candle yang terbentuk dalam kenaikan minggu lalu masih belum tampak lebih kuat dari candle bearish yang terbentuk setelah GAP.

 

Very interesting, right?

Dalam pergerakan pada gambar di atas, peluang Beli dan Jual masih sama kuat, memungkinkan Persentase yang menurut analisa teknikal saya adalah (Buy: 50%, Sell: 50%).

Nah, dalam pandangan atau prediksi saya, berdasarkan pergerakan harga yang kita analisa di atas, kita akan mencoba melihat peluang entry yang tersedia. Tetapi, teknikal tidak mengijinkan asumsi bermain, maka entry terbaik yang dapat dilakukan ialah, kita akan terus melihat pergerakan CLOSE PRICE pada Candle 4 hours.

 

Setup saya untuk Breakout opportunity,

  • Buy : Bila harga close candle 4 Hour menembus level R1 dengan sempurna (body candle yang jauh dari batas atas R1), maka bersiap mencari posisi Entry BUY terbaik, Anda pun dapat membiarkan posisi Anda mencapai level R2 (level Resistance terkuat saat ini) untuk melihat reaksi pasar terhadap level tersebut untuk naik kembali atau tidak.
  • Sell : Bila harga close candle 4 Hour menembus level S1, maka bersiap mencari posisi Entry SELL terbaik, Anda pun dapat membiarkan posisi Anda mencapai level S2 (level Support terkuat saat ini) untuk melihat reaksi pasar terhadap level tersebut untuk turun kembali atau tidak.

Setup saya untuk Pullback opportunity,

  • Sell : Bila harga close candle 4 Hour tidak menembus level R1 (seperti membentuk bear pin bar), maka bersiap mencari posisi Entry SELL terbaik, tapi bila harga mencapai dan menembus level ini, maka bersiap untuk Cut Loss. Dapat diterapkan di level R2 juga.
  • Buy : Bila harga close candle 4 Hour tidak menembus level S1 (seperti membentuk bull pin bar), maka bersiap mencari posisi Entry BUY terbaik, tapi bila harga mencapai dan menembus level ini, maka bersiap untuk Cut Loss. Dapat diterapkan di level S2 juga.

Gunakan Risk Reward selalu minimal 1:1.5 dan trailing stop (manual maupun otomatis) bila diperlukan. Bisa menggunakan level-level Support dan Resistance untuk referensi analisa Anda menentukan Stop Loss dan melakukan Cut Loss, tetap waspada terjadinya konsolidasi harga.

Tetap gunakan money management yang baik dalam setiap entry untuk keberlangsungan trading yang sehat, semoga artikel ini dapat menjadi referensi Anda dalam melakukan analisa pada market.

Terkait Lainnya
 

Forum Terkait

 Lalu Dadank |  13 Jun 2012

salam master mau tanya timeframe berapa yang paling bagus dalam menganalisa satu candlestick dan grafik candlestick. mohon pencerahannya.thanks

Lihat Reply [43]

@ nur hidayat:

Arah pergerakan harga atau trend tidak dilihat dari formasi candlestick, tetapi dari indikator teknikal. Contoh indikator untuk melihat arah pergerakan harga (trend) adalah simple moving average (sma).  Pada time frame berapapun Anda trading, untuk menentukan arah trend Anda harus melihat ke time frame yang lebih tinggi.

Misal Anda trading pada tf H1 (1jam), maka untuk menentukan entry buy atau sell Anda harus melihat arah trend di tf daily atau H4. Kalau di tf daily uptrend (bullish) maka Anda bisa open buy dan kalau downtrend (bearish) Anda bisa open sell. Berikut ini contoh melihat arah trend dengan indikator sma 200 pada time frame daily:


Ketika harga berada diatas kurva sma 200 maka trend cenderung bullish (Anda bisa open buy) dan ketika berada dibawah kurva sma 200 trend cenderung bearish (Anda bisa open sell).

Formasi candlestick menunjukkan sentimen pasar. Anda bisa gunakan formasi candlestick untuk menentukan momentum entry yang tepat setelah Anda tahu ingin open buy atau open sell. Berbagai formasi candlestick disebut dengan price action. 

Saya kira Anda harus punya metode trading yang terdiri dari minimal 2 indikator yaitu indikator untuk melihat arah trend dan indikator untuk menentukan momentum entry. Indikator arah trend bisa dengan sma (bisa dikombinasi dengan MACD), dan indikator untuk momentum entry bisa dengan RSI atau stochastics. Semoga bisa membantu.

M Singgih   26 May 2013

Yang perlu di ketahui 1 candle mewakili TF yang di gunakan. Jika Menggunakan H1 bearti 1 candle adalah mewakili pergerakan selama 1 jam.  berrarti selama 24 jam ada 24 candle. TF manapun bisa di gunakan. dan hal ini tergantung dari sistem yang digunakan. perhatikan saat open. gunakan awal awal awal time.  Salah satu sistem candle yang disajikan oleh seputar forea adalah Trade With Pin Bar.

Anda bisa mempelajari pola-pola lainnya di Grafik Candlestick dan Pola Candlestick.

width=546

width=542

Thanks

Basir   13 Jun 2012

@lalu dadank: Perlu diketahui bahwa dalam buku tentang analisa pola candlestick time frame Daily digunakan sebagai time frame utamanya. Namun dalam penggunaanya, kita tentu bisa gunakan di time frame lainnya. Semakin besar time framenya, semakin bagus akurasi pola candlesticknya, sedangkan semakin kecil time frame maka semakin berkurang akurasi pola candlestick.

Saya menyarankan memakai pola candlestick paling minimal di time frame H4, karena penggunaan pola candlestick dibawah H4 mempunyai akurasi yang kecil karena banyak fake signal.

Terima Kasih.

Kiki R   25 Sep 2019

Bisa, hanya saja tingkat keakuratannya bisa berbeda beda. pada Umumnya sebagain besar trader menggunakan di H1-D1.

Namun demikian yang perlu di perhatikan time server dari tiap broker bisa berbeda. Hal ini bisa disebut wajar, karena pembukaan dan penutupan tiap broker berbeda. Seperti halnya perbedaan waktu Indonesia dengan negara tetangga.

Anda bisa melakukan pengamatan dengan beberapa broker, dengan TF yang sama namun dengan time server yang berbeda.

Thanks.

Basir   7 Nov 2014

@ Fadli:

Formasi candle hammer yang mengisyaratkan pergerakan bullish setelah downtrend, dan shooting star (kebalikan dari hammer) yang mengisyaratkan pergerakan bearish setelah uptrend bisa berlaku untuk semua time frame karena formasi tersebut menunjukkan sentimen pelaku pasar pada saat tertentu, bisa dalam jangka pendek (time frame rendah) maupun jangka menengah panjang (pada time frame tinggi).

Berikut contoh formasi hammer pada AUD/USD daily dan 15 menit (M15) :


Baik di time frame daily maupun time frame M15 formasi hammer menunjukkan perubahan arah (reversal ataupun koreksi) dari downtrend ke uptrend.

M Singgih   8 Dec 2016

@ Edwin widianto:

- Pada time frame berapa yah pak untuk menentukan titik entri yg ideal?

Semua time frame bisa untuk entry, asalkan ada sinyal dari price action yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal.


- Dan jenis candlestick apa yg harus di cari untuk kita entry??

Mengenai hal ini Anda bisa mempelajari price action. Single candle bisa pin bar atau doji, double candle bisa engulfing, tweezer, double top / bottom dsb, lebih dari 2 candle akan membentuk pola seperti morning star, evening star dsb.

M Singgih   17 Sep 2019

Baik pak. Terima kasih atas jawabanya...

Edwin Widianto   17 Sep 2019

Baik pak. Terima kasih yah pak atas kebaikan bapak yang selama ini sudah membantu saya. 

Edwin Widianto   17 Sep 2019

Mau tanya, apakah time frame besar akan menghasilkan candlestick yang lebih besar-besar (Bukan doji)?

Wahyu Chris   2 Jun 2022

@Wahyu Chris: Kalau Anda membandingkan antara time frame M1 dengan time frame H4 ke atas maka jawabannya ya.

Time frame M1 biasanya candlenya terlihat kecil dan kurang padat (berisi) terutama pada sesi yang sepi seperti Asia. Pada sesi yang padat/ramai seperti Eropa dan Amerika, candlenya mulai padat (berisi).

Kiki R   3 Jun 2022

Jika menggunakan strategi swing trading, candlestick pada timeframe berapa yang perlu digunakan?

Ganapatih   6 Jun 2022

Permisi pak. Pada time frame berapa yah pak untuk menentukan titik entri yg ideal? Dan jenis candlestick apa yg harus di cari untuk kita entry?? Terimakasih.

Edwin Widianto   13 Sep 2019

Apa semua jenis-jenis formasi candlestick dan hubungannya dengan pergerakan harga dapat diaplikasikan pada semua time frame?

Monika   7 Nov 2014

apakah candle hammer berlaku buat time frame H4 keatas atau berlaku juga buat time frame H4 kebawah?

Fadli   5 Dec 2016

master, sudah 2imggu ini aku semakin bingung dan rugi, tolong ajari saya tentang candlestick saya selalu salah arah master, trs untuk candlestick ini biar aku gak salah arah harus lihat TF brapa ya????tolong ya master

Nur Hidayat   21 May 2013

@Ganapatih: Weeky-Daily-H4.

Time frame Weekly-Daily untuk melihat struktur harga dan level penting. Sedangkan H4 sebagai time frame entry.

Kiki R   8 Jun 2022

Pada timeframe dan pair apa trader dapat dengan mudah menemukan pola pin bar dan engulfing?

Yahya Bin Slamet   8 Jun 2022

@Yahya Bin Slamet: Pola engulfing ada pada semua pair, dari major, cross sampai exotic pairs.

Untuk time frame, semakin rendah time frame, semakin banyak pola candlestick yang akan Anda temui namun kualitas akurasinya juga kecil.

Jadi, cara terbaik menggunakan pola candlestick adalah menguji akurasinya terlebih dahulu agar mengetahui ekspektasi yang benar apabila trading menggunakan pola candlestick.

Kiki R   8 Jun 2022

Adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak? atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan? trims pencerahannya.

Nino Araf   6 Jul 2022

Adakah trader forex yang menggunakan timeframe weekly hingga monthly? Kalau ada, mengapa menggunakan timeframe sebesar itu?

Mandra   6 Jul 2022

@Nino Araf: adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak?

Ada hubungan, karena masing-masing pair memiliki karakter tertentu. 

atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan?

Tidak, suatu pola candlestick mempunyai akurasi yang bervariasi jika diuji pada beberapa pair. Oleh karena itu, kita sebaiknya menguji akurasinya terlebih dahulu.

Kiki R   6 Jul 2022

@Mandra: Adakah trader forex yang menggunakan timeframe weekly hingga monthly?

Ada, trader ini biasa disebut position trader dan lama posisinya bisa ditahan berminggu-mingu hingga beberapa bulan.

Kalau ada, mengapa menggunakan timeframe sebesar itu?

Alasannya, karena mereka trading dengan dana yang sangat besar sehingga memanfaatkan pergerakan harga di time frame besar.

Diatasnya position trader adalah investing yang menahan posisi hingga bertahun-tahun.

Kiki R   6 Jul 2022

Jika trader dengan modal minim, apakah perlu menggunakan timeframe besar weekly untuk menganalisa trend?

Romli   12 Jul 2022

@Romli: Menggunakan time frame Weekly atau tidak kembali ke tipe si trader, bukan modalnya.

Kalau dia adalah swing trader, tentu bisa menggunakan time frame Weekly. Sedangkan kalau intraday trader tidak perlu melihat trend di time frame Weekly.

Lalu bagaimana dengan modal?

Gunakan saja akun cent. Deposit $10 yang terlihat di akun $1,000 (dikali 100).

Nanti tinggal sesuaikan jarak pips SL-nya dengan money management.

Jadi, tidak ada alasan trader modal minim tidak bisa trading jangka panjang. Sudah ada akun cent, bisa untuk modal kecil bagi yang ingin trading jangka panjang dengan modal kecil.

Yang paling susah buat trader jangka panjang atau menengah bukan modalnya, tapi psikologinya.

Bisa enggak berhari-hari sampai seminggu tidak entry dan pas sudah entry nahan sampai lebih seminggu?

Yang seperti ini susah bagi trader kebanyakan yang mau langsung profit dalam waktu cepat.

Kiki R   13 Jul 2022

Bagaimana cara melakukan analisa multi timeframe untuk mendapatkan sinyal entry? Konsepnya seperti apa?

Felicia   11 Aug 2022

@Felicia: Konsep analisa multi timeframe pada dasarnya menggunakan 3 poin penting, yaitu:

  • Struktur >> arah harga
  • Level >> level entry
  • Signal >> trigger entry

Struktur harga adalah proses menentukan apakah harga sedang trending atau sideways. Trading pada kondisi market sideways tentu berbeda dengan trading pada kondisi market trending.

Proses ini bisa menggunakan price action dengan melihat harga tertinggi dan harga terendah atau bisa juga menggunakan indikator berjenis tren seperti moving average, MACD, dst.

Setelah menentukan struktur harga yang sedang terjadi, selanjutnya menentukan di level mana area entry yang akan Anda gunakan.

Proses menentukan level bisa menggunakan banyak tools seperti fibonacci retracement, pivot point, support/resisten, supply/demand, atau indikator overbought/oversold seperti RSI.

Terakhir, barulah Anda masuk ke sinyal entry.

Jadi, mencari sinyal entry adalah langkah paling akhir, bukan langsung mencari sinyal entry di market tanpa melihat arah dan levelnya terlebih dahulu.

Banyak cara yang bisa Anda gunakan untuk melihat sinyal entry, bisa menggunakan pola candlestick, indikator stochastic, persilangan garis MA, divergence, dst.

Kiki R   12 Aug 2022

Time frame lebih besar akan menghasilkan candlestick yang berukuran lebih besar. Namun, candle yang kecil seperti doji itu bisa muncul pada time frame berapa saja, baik time frame menitan, jam, ataupun harian. Hanya saja, frekuensi kemunculan doji pada timeframe lebih tinggi itu tentu akan lebih jarang daripada timeframe lebih rendah.

Aisha   9 Dec 2022

cek aja di chart lah ya, bisa dicek sendiri kok

males banget udah jadi trader tapi nanya ginian

tinggal buka mt4, eurusd misalnya, trus ganti chart jadi candlestick, trus ganti ganti TF nya, ntar juga keliatan

Rudiyan   9 Dec 2022

@ Felicia:

- Sinyal untuk entry diamati dari time frame utama yang Anda gunakan. Jadi tentukan dulu time frame utamanya, misal H1 (1 jam), dan amati apakah ada sinyal dari price action.

- Untuk konfirmasi arah trend, amati time frame yang lebih tinggi, misal time frame daily (D1).

- Untuk mendapatkan monentum atau saat entry yang tepat, amati time frame yang lebih rendah, misal time rame M15 (15 menit)

M Singgih   15 Dec 2022

M Singgih: Hallo master saya mau bertanya ..

Apabila dari TF W1 ada sebuah pola bearish engulfing dan langsung open sell apabila sudah terbentuknya pola bearish engulfing dan target RR di tentukan di TF daily apakah itu masih termasuk day trading atau swing.

Saya termasuk day trading apakah itu sudah melanggar kedisiplinan master?

Masut Gostoni   4 Feb 2023

@ Masut Gostoni:

Menurut saya termasuk swing trading karena analisanya pada chart weekly (W1) dan menemukan sinyal entry juga di time frame W1. Masalah melanggar kedisiplinan dsb itu tidak ada aturannya. Dalam hal ini Anda termasuk swing trader, dan karena entry berdasarkan time frame W1, maka nunggunya untuk mencapai exit point akan relatif lama.

Perlu diketahui bahwa dalam hal ini Anda bisa entry pada time frame daily (D1) untuk mencari momentum yang pas, tetapi stop loss (SL) dan juga target profit (TP) harus ditentukan pada time frame W1, termasuk risk/reward ratio (RR)nya, karena dalam hal ini time frame utama Anda adalah W1.

M Singgih   7 Feb 2023

Halo mastar, saya pemula yang baru saja belajar trading Forex. Saya ingin bertanya mengenai Timeframe itu sendiri. Sebagai pemula, apa saja yang harus diperhatikan dalam pemlihan time frame itu sendiri? Dan berdasarkan pengalaman mastar mastar disini, timeframe itu lebih cocok dipsangkan dengan analisis ato trading tools apa saja selain anlisis pola candlestick?

Selain itu, saya juga ingin bertanya, emngapa disetiap timefrane yang berbeda, chart grafik juga akan mengalami perubahan ya? Krna itulah saya sendiri agak bingung timeframe mana yang menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya? Makasih!

Wilson   25 Apr 2023

@ Wilson:

- … Sebagai pemula, apa saja yang harus diperhatikan dalam pemlihan time frame itu sendiri?

Tergantung dari rencana trading Anda, apakah akan trading jangka pendek atau jangka menengah panjang. Kalau ingin trading jangka pendek, dunakan time frame rendah seperti M5 hingga M30 untuk scalping, atau M30 dan H1 untuk day trading. Kalau ingin trading jangka menengah panjang gunakan time frame H4 dan D1 (daily).

- … Dan berdasarkan pengalaman mastar mastar disini, timeframe itu lebih cocok dipsangkan dengan analisis ato trading tools apa saja selain anlisis pola candlestick?

Analisa time frame mengacu pada analisa teknikal. Jadi kombinasikan dengan indikator-indikator teknikal yaitu indikator trend dan indikator momentum yang biasanya berupa oscillator (RSI, stochastic, CCI). Selain itu tentu saia alat bantu (tools) seperti Fibonacci baik retracement maupun expansion, serta analisa pivot bisa diterapkan. Yang penting adalah pengamatan price action untuk mengetahui arah sentimen pasar.

- … Selain itu, saya juga ingin bertanya, emngapa disetiap timefrane yang berbeda, chart grafik juga akan mengalami perubahan ya?

Karena setiap time frame ditentukan berdasarkan periode waktu yang berbeda, sehingga harga Open, High, Low dan Close setiap candlestick berbeda sesuai dengan periode waktu dari time frame tersebut.

- … Krna itulah saya sendiri agak bingung timeframe mana yang menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya?

Sesuai dengan keterangan dari jawaban sebelumnya, semua time frame menunjukkan harga yang sebenarnya, hanya saja harga Open, High, Low dan Close setiap candlestick berbeda sesuai dengan periode waktu dari time frame yang digunakan.

 

M Singgih   28 Apr 2023

Jawaban untuk Wilson:

Pemilihan time frame didasarkan pada gaya trading yang Anda gunakan. Sebagai contoh gaya trading scalping menggunakan time frame kecil seperti M1, M5 atau M15. Sedangkan day trading menggunakan time frame H1, H4 dan Daily.

Pola candlestick lebih cocok dipasangkan dengan indikator oscillator sebagai konfirmasi entry. Contohnya menggunakan pola candlestick di time frame tinggi seperti Daily dan Weekly lalu menggunakan konfirmasi entry dari indikator stochastic di time frame H1. Posisi entry harus searah dengan arah pola candlestick yang terbentuk di time frame tinggi.

Terakhir, setiap time frame itu menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya. Saya kasi ilustasi dari jam analog sebagai perbandingan dengan time frame dalam trading:

- Time frame yang lebih rendah (contoh: 1-menit, 5-menit): Bayangkan jam analog dengan jarum detik yang terus bergerak. Anda dapat melihat perubahan harga secara cepat seperti pergerakan detik pada jam analog. Namun, fluktuasi harga yang cepat dapat menjadi sulit diikuti dan memunculkan sinyal palsu.

- Time frame menengah (contoh: 1-jam, 4-jam): Bayangkan jam analog dengan jarum menit yang bergerak perlahan. Anda dapat melihat tren dan pola harga dalam jangka waktu yang lebih lama seperti pergerakan menit pada jam analog. Anda dapat mengidentifikasi tren yang lebih signifikan dan pola harga yang lebih jelas.

- Time frame yang lebih tinggi (contoh: harian, mingguan, bulanan): Bayangkan jam analog dengan jarum jam yang bergerak perlahan. Anda dapat melihat gambaran luas tentang pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang seperti pergerakan jam pada jam analog. Tren jangka panjang dan level support/resistance yang penting dapat terlihat lebih jelas.

Seperti halnya jam analog, masing-masing time frame dalam trading memberikan informasi yang berbeda tentang pergerakan harga dan semuanya adalah benar. Anda dapat memilih time frame yang paling cocok dengan strategi dan tujuan trading Anda.

Kiki R   9 May 2023

Mandra:

Tentu saja ada. Salah satu alasan lain yang bisa mendasari keputusan ini adalah ketersediaan waktu trader itu sendiri. Ada beberapa trader yang tidak mampu atau tidak mempunyai waktu dengan melihat Chart setiap jam bahkan setiap hari. Dengan menggunakan time frame Weekly bahkan Monthly kita hanya perlu mengawasi Chart dalam rentang waktu minimal 1 minggu sekali untuk melihat perubahan dinamika harga.

Nur Salim   16 May 2023

@ Nino Araf:

- Adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak?

Tidak ada hubungannya. Setiap pair dimungkinkan membentuk pola-pola candlestick karena pergerakan harga yang terus-menerus. Misal pada pair EUR/USD beberapa kali terbentuk pola head and shoulders, demikian juga pair XAU/USD juga beberapa kali menunjukkan pola head and shoulders.

- … atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan?

Win rate atau persentase profit atau tingkat keuntungan tidak tergantung pola candlestick yang terbentuk, tetapi tergantung dari persentase profit dari sistem trading yang Anda gunakan. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

M Singgih   25 May 2023

Ganapatih:

umumnya Swing Trading sendiri dilakukan pada time frame besar seperti H4 dan Daily pak. Mengenai Candlestick yang dimaksud apa ya? Mungkin bisa diperjelas maksudnya. Apakah itu melihat harga dengan Candlestick aja? atau melihat pola Candlestick? Atau yang lain?

Nur Salim   4 Jun 2023

Ganapatih

Halo! Bantu jawab ya!

Untuk strategi swing trading, pemilihan timeframe yang tepat menjadi penting dalam menganalisis pola candlestick. Umumnya, trader swing menggunakan timeframe harian (daily) atau 4 jam (4-hour) untuk menganalisis pola candlestick. Dan menurut pendapat saya, daily dan H4 udah cukup oke dlm melakukan analisis2 candlestick utk swing trading

BTW aja, pd timeframe harian, setiap candlestick mewakili satu hari perdagangan, sementara pada timeframe 4 jam, setiap candlestick mewakili empat jam perdagangan. Kedua timeframe ini memberikan perspektif yang lebih luas tentang pergerakan harga dan dapat membantu mengidentifikasi tren dan pola yang lebih kuat.

Toky   4 Jun 2023

.

Kiki R   9 Jun 2023

Halo agan2, jadi gini. Klu kita ingin trading gitu kan pastinya ngeliat chart. Apakah ada saran lain selain menggunakan analisa candlestick? dalam artian kita trading gitu menggunakan chart selain candlestick? Misalkan pakai chart line, batang gitu. Soalnya mliat bgitu bnyk pilihan chart gitu rasanya agak bngung jga dalam menentukan mau make jenis chart apa.

Trus ada ga tips2 biar kita bisa memahami candlestick dngn baik dan mngkn kah kita gabungin analisa dngn candlestick dngn chart2 lain seperti batang dan jga line misalnya? Dan apakah gambaran pasar di canddlestick gitu udah cukup lengkap dalam arti menggambarkan pasar sesungguhnya?

Eddy   9 Jun 2023

M Singgih: boleh tahu apa ka maksud sma 200?

Adzmil   11 Jun 2023

Jawaban untuk Eddy: Halo gan. Mengenai jenis grafik, mungkin bisa coba bar chart.

Di AS banyak trader yang menggunakan bar chart dalam tradingnya. Silakan di eksplor jenis grafiknya, ini bukan tentang mana yang lebih bagus, tapi lebih ke efektifitas dan kenyamanan. Pola candlestick populer karena sederhana dan informasinya lengkap. 

Mengenai tips membaca candlestick, saya ada artikel bagus karena cukup lengkap dan simple untuk dipahami.

Ini artikelnya: Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat, Tak Perlu Hafalan

Kiki R   15 Jun 2023

@ Adzmil:

Itu singkatan dari simple moving average (SMA) 200, yaitu SMA yang diset pada periode 200 day kalau Anda menggunakan time frame daily (D1), atau SMA yang diset pada periode 200 jam kalau Anda menggunakan time frame 1 jam (H1).

Untuk penjelasan mengenai indikator simple moving average (SMA), silahkan baca: 3 Cara Trading Dengan Moving Averages

 

M Singgih   16 Jun 2023
 Sammi Lk |  3 Dec 2014

apa saja analisa trading yg perlu dilakukan untuk menjadi countertrend trader???

Lihat Reply [21]

@ Arta:
Mungkin yang Anda maksud adalah sell di area resistance pada kondisi uptrend, dan buy di area support pada kondisi downtrend, seperti contoh berikut ini:



Kalau memang demikian maka cara trading Anda adalah ‘buy the dip, sell the rally’. Dalam hal ini Anda mengambil keuntungan pada saat koreksi atau retracement. Robot atau EA (Expert Advisor) untuk sistem trading tersebut bisa dibuat asal Anda tentukan kriteria level resistance dan support-nya dengan jelas.

M Singgih   26 Jul 2016

Counter memiliki arti "melawan". Melawan bisa diartikan sebagai membalas, menjawab, maupun membantah. Namun dari itu semua counter trend sering dimanfaatkan trader dalam menanggapi pembalikan market. Terlepas dari penyebab terjadinya pembalikan, biasanya trader yang sudah profesional dalam melakukan counter sangat menyukai sideway dengan ciri pending limit sebagai order.

Hedging, averaging, m singgihgale tampaknya akan menjadi analisa yang bisa dipakai bagi yang ingin melawan market.

Thanks.

Basir   3 Dec 2014

@Ratih Dewi:

Betul sekali bu, ada banyak sekali buku yang mereferensikan penggunaan strategi trading berbasis Trend Following jika dibandingkan dengan Countertrend. Hal ini juga diikuti dengan statistik umum bahwa strategi Trend Following ini juga lebih banyak digunakan secara umum pada kalangan trader jika dibandingkan dengan yang lain.

Namun, kalau mengenai pertanyaan apakah strategi berbasis Trend Following jauh lebih baik dari Countertrend itu masih banyak menjadi perdebatan. Secara umum kedua jenis strategi ini sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun kalau kita bicara statistik dan pengukuran dasar hasil performa trading, maka kira-kira hasilnya seperti berikut:

1. Winrate

Kalau menggunakan salah satu strategi paling simple di Trend Following yaitu Breakout Moving Average atau nilai High/Low maka rata-rata Winrate yang dihasilkan strategi tersebut hanya akan ada di kisaran 35-45%. Jauh berbeda dari strategi Countertrend paling sederhana seperti penggunaan Stochastics yang rata-rata menghasilkan Winrate di kisaran 55-65%.

2. Risk:Reward Ratio

Dari sisi perbandingan dari Risk:Reward Ratio-nya sendiri  hasil yang didapatkan akan berbalik jika dibandingkan dengan Winrate. Rata-rata strategi trading yang menggunakan Countertrend hanya mencetak angka perbandingan di kisaran 0.7-1.5 Reward dari setiap 1 Risk yang digunakan. Jauh di atas itu, strategi sederhana Trend Following rata-rata mampu mencetak 2-5 Reward dari setiap 1 Risk yang digunakan.

breakout

*Catatan: Perlu diingat, data statistik di atas hanya hasil dari sebuah pengaplikasian strategi simpel dari Trend Following dan Countertrend. Hasil ini bisa lebih bervariatif bergantung dari tingkat kesulitan atau kompleksnya strategi yang digunakan.

Jadi mana yang lebih baik strategi berbasis Trend Following vs Countertrend? Kalau menurut hemat saya, keduanya sama baiknya jika dibandingkan dari sisi hasil statistik yang diperoleh menggunakan 2 parameter pengukuran di atas. Namun kalau bingung ingin memilih, saya sarankan untuk memilih sesuai dengan tipe kepribadian yang ibu miliki. Contohnya jika ibu percaya dengan konsep jual saat harga sedang tinggi, dan beli saat harga sedang rendah maka Countertrend tentunya akan jauh lebih cocok untuk ibu.

Kalau untuk trader professional sendiri biasanya akan menggabungkan kedua jenis strategi tersebut sebagai langkah diversifikasi portofolio yang mereka susun. Secara statistik sendiri, penggunan keduanya dalam waktu yang bersamaan akan menurunkan tingkat Drawdown dan menaikkan Net Profit yang dihasilkan strategi.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   2 Feb 2022

@Sagita Muslimat:

Tentu saja bisa pak. Ada banyak sekali jenis strategi teknikal dengan memanfaatkan prinsip Countertrend pada time frame besar seperti H4 dan Daily. Namun umumnya strategi Counter ini berbasiskan Mean Reversion ataupun Divergensi dan sangat sulit dilakukan untuk jenis strategi Counter Fade In Move.

Contoh Mean Reversion yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah penggunaan EMA periode 21 dan 8 dan dipadukan dengan pola Candlestick Reversal pada time frame Daily.

ema-21-8

Singkatnya, posisi akan dibuka berlawanan dari arah Trend  jika pola Candlestick Reversal sudah terbentuk dengan titik pengambilan keuntungan ada pada Moving Average.

Strategi Counter trend lain yang cukup populer adalah memanfaatkan terbentuknya Divergence pada Oscillator seperti RSI, MACD, Stoch sebagai dasar penbukaan posisi.

divergens

Kedua jenis strategi ini sangat banyak digunakan baik dari trader retail ataupun professional dan telah banyak diajarkan di berbagai buku ataupun artikel di internet. Namun, selalu ingat untuk terlebih dahulu melakukan pengujian Backtest dan Forward Test sebelum menggunakan strategi ini secara langsung.

Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim   22 Apr 2022

apakah menerapkan analisa counter trend pada time frame h4 bahkan daily bisa profitable? terima kasih

Sagita Muslimat   21 Apr 2022

Di banyak buku atau artikel trading selalu dijelaskan kalau selalulah trading dengan mengikuti trend yang ada. Apakah ini brarti strategi follow trend pasti lebih baik dari countertrend?

Ratih Dewi   2 Feb 2022

Saya punya gaya trading sendiri ketika buka posisi berlawanan dengan tren. di garis resisten dan support mendalam, dengan tp beberapa point. Bisa dibilang melawan trend.
Alhasil profit lumayan juga. Setahu anda trading seperti ini mengarah sistem trading apa ia.... Scalperkah atau yang lain atau adakah sistem robot yang seperti ini.....?

Arta   22 Jul 2016

Saran pair yang bagus untuk strategi counter trend bang? Selain forex juga gpp...makasih

Pamungkas   6 Sep 2022

@Pamungkas: Sebaiknya gunakan strategi counter trend pada pair forex. Alasannya, karena pergerakan forex lebih banyak sideways daripada instrumen lainnya seperti saham, futures, dst.

Untuk counter trend, sebaiknya gunakan major pair karena spread lebih kecil dan pergerakan juga tidak terlalu besar.

Anda bisa mengatur risiko dengan lebih presisi jika menggunakan major pair.

Major pair ini seperti EURUSD, GBPUSD, USDJPY, dst.

Kiki R   7 Sep 2022

Apakah counter trend berisiko bila digunakan pada market sideways? Bagaimana cara menerapkan counter trend pada trend sideways?

Basuki Rahmat   19 Sep 2022

"Apakah counter trend berisiko bila digunakan pada market sideways?"

Ya, karena ketika tren di time frame yang lebih besar berlanjut, maka posisi Anda bisa terkena floating yang besar.

"Bagaimana cara menerapkan counter trend pada trend sideways?"

Cara menerapkan counter tren pada keadaan market sideways adalah entry pada level support/resisten ujung bukan pada tengah area sideways/ranging.

Sebagai contoh, pair EUR/USD sedang sideways/ranging di harga 1.1100 sampai 1.1200 dan pada time frame yang lebih tinggi arah tren turun.

Artinya ketika Anda entry buy, pada dasarnya Anda sedang counter tren.

Cara entry buy adalah masuk pada level support ujung yaiut 1.1100. Jangan masuk buy di tengah area ranging seperti 1.1150.

Kalaupun support 1.1100 break, artinya harga melanjutkan tren turun.

Kiki R   20 Sep 2022

@Basuki Rahmat:

Secara umum strategi trading berbasis counter trend sangat berisiko. Tidak peduli jenis marketnya baik Sideways maupun trending semuanya tetap berisiko. Berbeda dengan Trend Following yang bisa bertahan lama saat posisi dalam keadaan profit, dalam Counter Trend justru posisi yang sedang mengalami kerugian dapat terbuka dengan waktu yang lama. Ungkapan simpelnya, jika dalam Trend Following terdapat kemungkinan untuk memperoleh keuntungan tanpa batas, maka pada Counter Trend terdapat kemungkinan memperoleh kerugian tanpa batas.

Perbedaan antara masuk saat Sideways dan Trending ada pada Win Rate yang akan dihasilkan pada strategi Counter Trend tersebut. Dalam market Sideways, Win Rate yang dihasilkan akan sedikit lebih besar dibandingkan masuk saat market sedang trending.

Strategi yang paling cukup terkenal adalah dengan memanfaatkan Bollinger Bands. Saat kondisi sedang Sideways, ketiga garis pembentuk Bollinger Bands akan berada dalam keadaan sejajar satu sama lain. Dalam keadaan ini, saat harga berhasil ditutup di atas Top BB yang menandakan bahwa terdapat Momentum ke atas, Anda bisa masuk dengan membuka posisi berlawanan arah (Sell). Begitupula sebaliknya, saat harga ditutup di bawah Low BB (momentum ke bawah), Anda bisa membuka posisi Sell. 

Nur Salim   16 Jan 2023

Saat trading melawan trend dan berjalan sesuai keinginan, apakah posisi terus ditahan hingga terbentuk trend baru lagi?

Novita Sari   25 Jan 2023

Jawaban untuk Novita Sari:

Tidak. Market forex bergerak seperti faktal dan saat ada reversal di suatu TF, belum tentu reversal di TF yang lain.

Contoh, Anda entry sell melawan tren di TF H1 dan berhasil sehingga Anda sedang floating profit.

Harga turun belum tentu tren di Daily berubah, bisa jadi tren turun di H1 tersebut adalah koreksi dari tren naik Daily.

Jadi, saat trading melawan tren lebih baik dipertimbangkan penggunakan SL dan TP yang tepat.

Kiki R   27 Jan 2023

Pamungkas:

Nggak sependapat deh dengan bank Kiki. Counter trend malah sebaiknya dalam saham. Justru strategi counter trend itu dulu asalnya dari saham, trus baru nyebar ke yang lain-lain. 

Hanya saja, counter trend saham itu mesti menggabungkan teknikal dan fundamental. Harus ngerti kriteria saham yang harga pasar dan valuasi murah.

Belajarnya susah & lama. Tapi kalau udah bisa, itu nantinya kayak Warren Buffet, bisa borong saham murah dan langsung cuan melimpah pas harganya naik.

Kalau counter trend forex itu riskan bgt. Biasanya trader pakai divergent RSI atau stochastic, bisa pair apa aja. Tapi berdasar pengalaman sih nggak begitu akurat. atau mungkin aku aja yang ngga bisa...

Sofiyan   20 Feb 2023

Novita Sari:

Ada kata pepatah, "cut your losses short, and let your profits run". Artinya apa? Kalau loss, buruan di-cut setelah sampai SL. Kalau profit, biarkan jalan terus. 

Biar profit jalan terus sampai kapan? Nah, ada beberapa pendapat diantara trader:

  • Pertama: Tetap eksekusi TP sesuai rencana awal.
  • Kedua: Nggak pakai TP, tapi close posisi sesuai perkembangan pasar. Pantau indikator teknikal/pattern harga yang dipakai acuan open posisi sebelumnya, lalu baru close posisi setelah sinyal tadi mengalami kelelahan (exhaustion).
  • Ketiga: Nggak pakai TP, tapi pakai close posisi parsial secara manual. Saat sudah sampai TP, langsung close posisi pada sebagian lot. Sebagian sisanya dibiarkan jalan terus sampai tren-nya selesai.
  • Keempat: Nggak pakai TP & SL, tapi pakai Trailing Stop.

Mana yang lebih baik? Nah, keputusannya bisa beda-beda untuk tiap orang. Coba demo dulu kalau ragu-ragu, baru terapkan riil kalau sudah mahir.

Aisha   27 Feb 2023

Perihal resiko yang bakal terjadi saat menggunakan stratetegi counter trend ini apakah akan lebih besar dripada follow the trend? Kalau tidak salah, saya pernah membaca di beberapa forum trading dmana kebanyakan pembahasan trading adalh mngikuti trend krna kita sebagai trader ga mngkn melawan arus dari pasar itu sendiri. (mohon dijawab master, apakah pernyataan itu benar).

Kmudian klu counter trend itu apakah coock untuk pemula,? dan dari segi potensi profit, mana yg mnkn memberikan kemungkinan profit yg lbh besar? Mohon penjelasannya, terima kasih bnyk!

Rendra   7 May 2023

Jawaban untuk Sagita Muslimat:

Bisa., trading counter trend pada time frame H4 atau daily bisa menjadi strategi yang menguntungkan, tetapi juga dapat lebih menantang daripada mengikuti arah tren utama. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  • Keakuratan Analisis: Trading counter trend membutuhkan keterampilan yang baik dalam mengidentifikasi titik balik atau pembalikan harga. Anda perlu menguasai pola pembalikan harga seperti pola candlestick, divergensi, atau pola grafik lainnya. Pastikan Anda melakukan analisis yang cermat dan validasi sinyal dengan indikator teknis atau alat analisis lainnya.
  • Peluang dan Risiko: Trading counter trend dapat memberikan peluang yang menarik saat harga memantul dari level support atau resistance signifikan. Namun, Anda perlu menyadari bahwa ada risiko yang lebih tinggi terkait dengan trading melawan arah tren utama. Pastikan Anda memiliki manajemen risiko yang baik dan menggunakan stop loss untuk melindungi modal Anda.
  • Konfirmasi Sinyal: Penting untuk mencari konfirmasi tambahan sebelum memasuki market. Konfirmasi ini dapat membantu meningkatkan keakuratan sinyal Anda.
  • Kecepatan dan Kesabaran: Trading counter trend pada time frame H4 atau daily mungkin membutuhkan kesabaran ekstra karena pembalikan harga mungkin memakan waktu lebih lama untuk terjadi. Anda mungkin perlu menunggu setup yang lebih jelas dan terkonfirmasi sebelum memasuki perdagangan.
Kiki R   22 May 2023

@ Rendra:

- Perihal resiko yang bakal terjadi saat menggunakan stratetegi counter trend ini apakah akan lebih besar dripada follow the trend?

Tidak. Entry akan berisiko salah jika tidak berdasarkan sinyal. Biasanya trader melihat sinyal dari terbentuknya price action. Jika ada sinyal yang valid, counter trend maupun follow trend peluangnya sama.


- Kalau tidak salah, saya pernah membaca di beberapa forum trading dmana kebanyakan pembahasan trading

adalh mngikuti trend krna kita sebagai trader ga mngkn melawan arus dari pasar itu sendiri. (mohon dijawab master, apakah pernyataan itu benar).

Untuk trader jangka menengah panjang, kebanyakan memang follow trend. Tetapi untuk trader jangka pendek dan scalper, tidak harus selalu mengikuti trend. Ketika terjadi koreksi bisa saja entry asalkan ada sinyal yang valid.


- Kmudian klu counter trend itu apakah coock untuk pemula,? dan dari segi potensi profit, mana yg mnkn memberikan kemungkinan profit yg lbh besar?

Bisa saja trader pemula menggunakan cara counter trend jika trading di time frame rendah. Mengenai peluang profit itu tergantung dari sistem trading yang digunakan, apakah punya win rate yang profitable (di atas 50%) atau tidak. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

 

M Singgih   22 May 2023

Rendra:

Secara umum, memang benar bahwa Counter Trend resikonya jauh lebih besar daripada Follow Trend. Alasan utamanya tentu saja karena tidak ada yang tahu kapan trend tersebut akan benar-benar berakhir atau berbalik. Sehingga jika tidak digunakan pengaman seperti Stop Loss, maka posisi bisa terseret hingga kerugian tanpa batas.

Banyaknya buku maupun artikel yang merekomendasikan Follow Trend tentu saja karena metode tersebut dianggap yang paling aman untuk digunakan terutama pemula. Selain itu metode ini juga dapat digunakan pada hampir semua instrumen pasar serta dapat digunakan baik time frame kecil maupun besar.

Untuk pemula sendiri, saya pribadi merasa Counter Trend kurang cocok. Alasan utamanya karena sinyal Counter Trend biasanya tidak sesimpel sinyal yang dihasilkan oleh Follow Trend, sehingga dibutuhkan tingkat disiplin dan kesabaran yang tinggi. Padahal disiplin dan kesabaran inilah yang justru biasanya kurang dan tidak ada pada pemula.

Mengenai potensi profit sendiri harus diukur berdasarkan patokan tertentu.  Apakah itu sekedar dari Net Profit saja, atau dari Net Profit / Drawdown, atau dari Average Profit per Trade. Umumnya jika menggunakan patokan Net Profit Per Drawdrown maka Trend Following masih unggul jika dibandingkan dengan Counter. 

Nur Salim   4 Jun 2023

Jawaban untuk Rendra: Pernyataan tersebut benar dan memang sebaiknya kita trading mengikuti trend (follow the trend).

Alasannya karena strategi follow the trend menawarkan rasio risk/reward yang lebih bagus daripada strategi counter trend. Apalagi untuk pemula disarankan menggunakan follow the trend, nanti setelah mulai mahir baru menggunakan counter trend.

Kiki R   9 Jun 2023
 Ihsan |  13 Dec 2014
bagaimana cara menentukan suport dan resistance? dan apa yg dimaksud suport dan resistance? maaf masih newbe pengen tahu tentang forex

Lihat Reply [55]

Untuk Tualeka,

Keduanya bisa dilakukan atau bisa di jadikan acuan untuk Support and Resistance. Untuk yang body candle, biasanya terdapat pada pivot point. Sementara untuk yang ujung / ekor candle sebagai acuan swing high / low.

Cara sederhana  ini  sering digunakan adalah dengan memberi tanda pada level-level high atau low yang baru terbentuk. Jika harga gagal menembus suatu level tertinggi yang baru terbentuk, maka level tersebut adalah swing high dan berlaku sebagai resistance. Sebaliknya, jika harga gagal menembus suatu level terendah yang baru terbentuk, maka level tersebut adalah swing low dan berlaku sebagai support.

Valid tidaknya hal ini tergantung dari kekuatan pasar sendiri. Namun setidaknya, sebagai trader bisa mengetahui gambaran dari level-level psikologis.

Thanks.

Basir   11 Apr 2018

@Joko: Sederhananya, analisa support dan resistance menggunakan aturan yaitu sell di resisten dan buy di support. Aturan ini sama seperti membeli pada saat murah (buy on low) dan jual pada saat mahal (sell on high).

Misalnya Anda sudah bisa menentukan support dan resistance, di grafik Daily Anda menunjukkan adanya resisten di harga 1.1100. Maka cara analisa support dan resistennya adalah melihat bagaimana reaksi harga pada saat menguji harga 1.1100 tersebut. Perhatikan candlestick yang terbentuk apakah harga break (lanjut naik) atau malah reversal (berbalik turun). Jika harga break resisten 1.1100 Anda bisa mengambil posisi buy, sedangkan apabila harga reversal maka Anda mengambil posisi sell.

Kiki R   7 Apr 2020

@ sulis wanto:

Yang dilihat harga penutupan candle, bukan body. Tetapi valid atau tidaknya masih harus dikonfirmasi oleh harga pembukaan candle berikutnya.
Jika harga penutupan menembus level resistance (di atas resistance), atau menembus level support (dibawah support), maka kondisi itu disebut telah break. Dalam hal ini adalah break high (yang di atas resistance) dan break low (yang dibawah support).

Tetapi untuk konfirmasinya, harga pembukaan candle berikutnya harus tetap di atas resistance (dalam hal break high), atau di bawah support (dalam hal break low). Tanpa konfirmasi bisa meleset (bisa terjadi false break).

Berikut contoh pada EUR/USD daily:

                   

M Singgih   17 Oct 2018

berbicara resistance, maka akan dikenal support
Resitance = Perlawanan
Support = Dukungan

Teori ini adalah teori persaingan / tekanan antara Buyer dan Seller. Teori ini di kenail dengan istilah Pivot Daily.

Teori ini sudah Umum dan sering digunakan oleh pelaku pasar. baik trader Gold, mata uang, Saham atau Indeks atau yang lainnya

Resistance  / Support adalah level psikologis harga. disisi lain level tersebut bisa di hitung / dianalisa berdasarkan fibonacci dan  Ada juga dengan Camarilla

Berita tersebut didasarkan atas analisa S/R atau Pivot daily atau Mingguan. silahkan dipahami untuk menambah wawasan

thanks

Basir   14 Jan 2017

@Muhdorun DhoDho: Resistance adalah area yang tercipta ketika harga berhenti naik, kemudian berbalik turun. Resistance berperan sebagai "batas atas" yang menghalangi kenaikan harga lebih lanjut untuk sementara waktu. Sedangkan Support adalah area yang tercipta ketika harga berhenti menurun, kemudian berbalik naik. Support menjadi "batas bawah" yang mencegah harga menurun lebih lanjut untuk sementara waktu.

contoh Support dan Resistance

Maksud dari berita di atas adalah harga emas akan melemah setelah mencapai batas atas (resistance) di 1687.00. Apabila harga 1687.00 ini berhasil ditembus, maka harga bisa naik ke harga 1710.00

Terima Kasih

Kiki R   22 Oct 2019

Hal ini tergantung dari aturannya, jika memang titik S and R sebagai dasar untuk menarik garis trend maka maka titik-titik tersebut sangat dibutuhkan.

Thanks

Basir   4 Nov 2017

Untuk menentukan pivot point adalah dengan menggunakan harga High- Low-Cose di perdagangan hari sebelumnya. Dimana rumusannya adalah :

Pivot point = (High + Low + Close) / 3

Sedangkan level support dan resistance dihitung sebagai berikut:

Support pertama (S1) = (2*PP) - High
Resistance pertama (R1) = (2*PP) - Low
Support kedua (S2) = PP - (high - Low)
Resistance kedua (R2) = PP + High - Low)

Namun anda tidak perlu repot-repot menghitung ini, software chart yang disediakan oleh broker biasanya memiliki fasilitas untuk menghitung pivot point ini. Ada banyak software malah memberikan tidak hanya ke-5 titik tersebut tapi lebih jauh lagi menambahkannya dengan support dan resistance ketiga (S3 & R3).

Penjelasan tentang hal ini bisa anda simaka di : Pivot Point

Sementara jika anda ingin memasang indicator Pivot Point maka anada bisa melakukan saving di Driver Computer dan MT4 yang nada gunakan dengan cara :

C:Program FilesMT4 Yang anda gunakanMQL4Indicators

Lalu save

Saat anda ingin menampilan Indikator anda di MT4 chart anda, klik navigator pilih indicator lalu klik kanan indicator yang dimaksud.

Thanks

Basir   16 Dec 2014

indikator jenis apa ya yg bisa sip digabungkan dengan sr ini?

Marwan   3 Feb 2015

Menurut kami perpaduan antara indikator Bolingar band, Stochastic Osicillator dan Pivot Pont, tampaknya cocok untuk menganalisis harga.

Thanks.

 

Basir   3 Feb 2015

@ Muhammad Yusuf:

Belum tentu jadi resistance atau support baru, tegantung dari kekuatan level support atau resistance yang di-break, dan juga price action yang terbentuk saat break.
Jika resistance atau support tersebut lemah maka akan cenderung mudah ditembus. Jika price action saat break mengisyaratkan penerusan trend (misal pola engulfing), maka kemungkinan besar level resistance atau support tersebut akan tertembus (break).
Resistance atau support yang lemah adalah yang dibuat pada time frame rendah dan jarang diuji (di-retest), sering disebut dengan resistance atau support minor.

Level resistance atau support yang telah diuji beberapa kali dan tidak tembus adalah resistance atau support yang kuat, jadi relatif aman untuk entry asalkan didukung oleh price action dan indikator. Jadi dalam hal resistance yang kuat maka Anda bisa masuk sell kalau memang tidak tembus, atau masuk buy kalau break. Sebaliknya untuk support yang kuat maka Anda bisa masuk buy kalau memang tidak break, atau masuk sell kalau break.

Tidak ada batasan frekuensi pengujian (retest), semakin sering diuji maka semakin kuat, dan yang perlu Anda ketahui adalah semakin tinggi time frame dimana resistance atau support tersebut dibuat maka akan semakin kuat resistance atau support tesebut.

M Singgih   27 Nov 2017

Untuk Bun...

Anda bisa menempatkan indikator Pivot Point. Caranya simpan CPU anda :

Klik C:Program FilesMetaTrader Broker yang anda gunakanMQL4Indicators

silahkan downloadnya terlebih dahulu di MQL5.  dan ada banyak modelnya. Klik indicator masukan kata kunci pivot point.

Thanks

Basir   20 Jul 2016

Untuk Giwan...

Dalam dunia trading istilah Support dan resistance merupakan level-level kritis yang digunakan oleh para pelaku pasar dalam mengambil keputusan. Level-level ini digunakan untuk menentukan apakah harga akan terus berlanjut atau berbalik arah. Ada beberapa indicator yang  bisa memunculkan support dan resitance. Diantaranya : Fibonacci , Pivot Point, Woodie dan Camarilla pivot. Fibo dan Pivot point cukup dikenal, Sementara Woodie dan Camarilla pivot adalah pengembangan dari pivot point konvensional atau pivot standard.

Secara pribadi saya sering menggunakan Pivot Point, karena cukup sederhana dan mudah dipahami. Dipagi hari setelah penutupan pasar amerika dan masuk pasar asia, perhitungan pivot dimulai. Tools dan indikatornya bisa di pasang di MT4, jadi level kritis tersebut bisa muncul di chart MT4 tanpa perlu menghitung terlebih dahulu.

Rumusan nya adalah :

  1. Jika harga ada di PP, perhatikan kemungkinan gerakan menuju R1 atau S1.Jika harga ada di R1, perhatikan kemungkinan harga berbalik arah ke PP atau gerakan berlanjut ke R2.
  2. Jika harga ada di S1, perhatikan kemungkinan harga berbalik arah ke PP atau gerakan harga berlanjut ke S2.
  3. Jika harga ada di R2, perhatikan kemungkinan harga bergerak kembali ke R1 atau berlanjut ke R3.
  4. Jika harga ada di S2, perhatikan kemungkinan harga bergerak kembali ke S1 atau berlanjut ke S3.
  5. Jika tidak ada berita atau faktor fundamental yang signifikan, harga biasanya bergerak dari PP ke S1 atau R2 dan berbalik lagi.
  6. Jika ada berita atau faktor fundamental yang signifikan, harga biasanya cenderung menembus R1 menuju R2, atau bahkan R3 jika trend naik.
  7. Dalam kondisi normal S3 dan R3 merupakan batas maksimum pergerakan harga yang mungkin pada satu sesi trading. Level ini hanya tertembus jika terjadi kondisi ekstrem di pasar mata uang.



Thanks

Basir   13 Jun 2016

Untuk Erik..

Anda bisa menggunakan Indikator semisal Pivot Pont. Ada tools yang kami sediakan. Atau anda bisa memasang nya di MT4 yang anda gunakan.

Thanks.

Basir   16 Aug 2016
Bagaimana cara menentukan kecenderungan harga pasar di forex dan bagaimana cara kita mengetahui kapan kita mengambil posisi di pasar?
Erik   18 Aug 2016

@ Erik:
- Bagaimana cara menentukan support dan resisten yang tepat untuk mata uang?
Jawaban:
Yang paling tepat adalah dengan pengamatan:
1. Amati titik-titik swing high dan swing low, lalu tarik garis horisontal. Akan tampak level-level resistance dan supportnya.
2. Tarik garis trend pada 2 titik swing low terdekat (untuk uptrend) atau pada 2 titik swing high terdekat (untuk downtrend). Akan tampak level-level support atau resistance-nya.
Berikut ini contohnya:



- Bagaimana cara menentukan kecenderungan harga pasar di forex dan bagaimana cara kita mengetahui kapan kita mengambil posisi di pasar?
Jawaban:
Amati trend pergerakan harga, kalau sedang uptrend maka Anda bisa ambil posisi buy dan jika sedang downtrend ambil posisi sell.
Untuk menentukan momentum entry yang tepat, Anda bisa menggunakan bantuan indikator oscillator (stochastics atau RSI), yang dikonfirmasi dengan indikator MACD. Berikut ini contohnya:



Pergerakan harga sedang downtrend maka ambil posisi sell setelah harga bergerak dibawah kurva resistance ema 55 dan Anda sudah menentukan level support terdekat. Entry sell ketika kurva indikator stochastics (warna biru) memotong kurva %D (warna merah) dari arah atas, sementara kurva indikator MACD bergerak dibawah kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA juga bergerak dibawah level 0.00.
Semoga bisa membantu.

M Singgih   19 Aug 2016
Untuk Koi.. Support dan resistance merupakan level psikolog yang diyakini bisa menajdi sinyal Buy dan Sell, dimana support dan resitance ini diambil dari data High dan Low sebelumnya. Ada banyak indikator yang menjadikan support dan resitance sebagai dasar, diantaranya fibo,pivot point dan yang lainnya termasuk indikator yang anda gunakan. Support dan Resistance ini bisa valid bisa tidak, maka dalam hal ini seorang trader harus bersikap bijaksana, dalam arti harus siap dengan resiko jika terjadi ketidak validan level psikolog ini. Anda bisa memadukan indikator yang anda gunakan dengan indikator lainnya. Thanks.
Basir   26 Jul 2016

@ Koi:
Level-level support dan resistance bisa dianggap tidak valid jika sudah tidak ditaati lagi oleh pasar dan hanya berlaku untuk level-level support dan resistance yang dibuat pada time frame rendah yaitu time frame daily kebawah (H4, H1, M30 dsb). Semakin rendah time frame dimana level-level tersebut dibuat dan tidak ditaati maka semakin tidak valid.
Level-level support dan resistance yang sudah tidak valid harus dihapus karena bisa menyesatkan.

Sudah menjadi konsensus para trader bahwa level-level support dan resistance yang dibuat pada time frame daily, weekly dan monthly dianggap valid meskipun berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tidak ditaati karena suatu ketika kelak akan kembali ditaati.
Sebagai contoh berikut ini adalah level-level support dan resistance pada EUR/USD weekly yang tetap dianggap valid selama bertahun-tahun:



Level 1.3670 terjadi pada Desember 2004 dan kembali ditaati pada Januari 2013.
Level 1.1876 terjadi pada Juni 2003 kembali ditaati pada Pebruari 2006 dan Juni 2010.
Level 1.0462 terjadi pada Agustus 1997 dan kembali ditaati pada Maret 2015.


Semoga bisa membantu.

M Singgih   28 Jul 2016
Terimakasih sekali pak m singgih, jawaban Anda sungguh membantu & sesuai dengan yang saya cari. Lalu apakah S&R tsb harus tertembus di TF yg sama saat kita menggaris S&R untuk bisa dikatakan breakout?
Koi   17 Aug 2016

@ Koi:
Kalau Anda trading di TF tersebut maka breakout akan terjadi ketika harga menembus level support atau resistance. Namun untuk entry berdasarkan breakout Anda perlu mengkonfirmasi dengan price action dan indikator teknikal untuk menghindari false breakout (keadaan breakout yang ternyata salah). False breakout ini sangat sering terjadi. Berikut contoh keadaan false breakout:

M Singgih   19 Aug 2016

@ Risa Sri Mulyanti:

Ya, benar, sebagai support / resistance dinamis.
Rejection tidak harus selalu oleh ema 8 atau ema 21, tetapi juga oleh level support / resistance horisontal, kurva indikator Bollinger Bands atau kurva moving average selain ema 8 / ema 21 (di time frame daily biasanya digunakan juga sma 200 day sebagai acuan).

Yang penting untuk diperhatikan adalah validitas reversal pin bar tersebut dikonfirmasi oleh indikator teknikal (seperti penjelasan pada jawaban sebelumnya).
Maksudnya entry di pertengahan trend?

M Singgih   22 Dec 2017

@ Hasim Harianto:

Sebenarnya resistance dan support berupa area, tetapi dalam analisa sering ditampilkan sebagai sebuah level tertentu untuk menyederhanakan agar tidak tampak ribet.
Contohnya pada XAU/USD H1 berikut ini:



Cara menentukan area tersebut adalah berdasarkan 2 level resistance atau support yang dominan. Nah, semakin rendah time frame, jumlah pip pada area tersebut akan semakin sedikit, atau areanya semakin sempit.

Untuk pending order buy limit tentukan pada level terendah dalam area support, dan untuk sell limit tentukan ordernya pada level tertinggi dalam area resistance.

M Singgih   20 Dec 2017

@ Donny Sihombing:

- Margin adalah dana jaminan yang harus Anda sediakan setiap kali membuka sebuah posisi. Margin berhubungan dengan leverage yang Anda pilih ketika membuka akun, dan tidak perlu dihitung setiap kali akan membuka posisi. Software dari broker sudah secara otomatis menghitung dan menahan dana Anda sebesar margin yang dibutuhkan.

Contoh: perhitungan margin jika Anda trading pada pasangan mata uang XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD atau NZD/USD) adalah:
Margin = (USD 100.000)  x (jumlah lot atau volume) x (persentase margin) x harga pasar saat ini.

Resistance dan support (R dan S)
- Resistance dan support idealnya ditentukan dari pengamatan. Tetapi kalau kesulitan atau tidak tampak jelas bisa digunakan Fibonacci retracement atau dengan menghitungnya berdasarkan pivot point.

M Singgih   9 Jan 2018

Untuk Gerry Aditya,

Banyak cara untuk menentukan titik support atau resisten. Diantaranya, dengan menggunakan perhitungan dari daily pivot, fibonacci retracement, atau bahkan hingga mengamati price action untuk mengetahui zona supply dandemand. Cara-cara tersebut sudah dapat memberikan gambaran level support maupun resisten secara akurat dan dapat digunakan di segala jenis pasar baik trending (uptrend atau downtrend) maupun sideways.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   24 Jan 2019

@ Hanang Bunaya:

Dimulai dari time frame yang paling tinggi, kemudian turun ke time frame yang lebih rendah. Resistance dan support pada time frame tinggi lebih valid dibandingkan dengan yang di time frame rendah.

Resistance dan support pada time frame tinggi adalah resistance dan support mayor (signifikan), dan pada time frame yang lebih rendah adalah yang minor (kurang signifikan).

Untuk keterangan dan contoh-contoh yang lebih lengkap, silahkan baca:
5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance

M Singgih   23 Apr 2019

Support Resistance vs Supply Demand, bedanya apa master?

Kautsar   24 Apr 2019

@ Kautsar:

Demand atau permintaan bisa dianggap sebagai level support, sementara supply atau penawaran bisa dianggap sebagai level resistance.

Permintaan juga dapat diartikan bullish atau buy. Pada saat harga mencapai level support aksi beli akan meningkat dan harga akan naik. Sebaliknya pada level resistance pelaku pasar menganggap harga sudah terlalu mahal dan memperkirakan permintaan akan berkurang. Saat harga mencapai level resistance, tekanan jual atau penawaran akan meningkat dan harga akan turun. Penawaran juga bisa diartikan sebagai bearish atau sell.

M Singgih   25 Apr 2019

Support dan Resistance biasanya kuat bertahan berapa lama?

Fariz   29 Apr 2019

@ Fariz:

Tidak bisa dipastikan. Semakin sulit ditembus maka semakin kuat level support dan resistance tersebut. Sebaliknya, semakin sering ditembus (break), maka semakin tidak valid dan bisa diabaikan.
Support dan resistance yang diambil dari time frame tinggi akan lebih valid dibandingkan yang diambil dari time frame rendah.

M Singgih   1 May 2019

@ Bayu Gatra:

Cara menentukan level-level support dan resistance pada semua pair sebenarnya sama, yang penting level-level tersebut harus bisa dianggap valid. Maksud valid adalah akurat.

Agar akurat, level-level support dan resistance harus ditentukan mulai dari time frame yang paling tinggi (support dan resistance kunci atau level-level mayor), kemudian turun ke time frame yang lebih rendah (level-level minor). Kalau Anda memulai dari time frame rendah (support dan resistance minor), maka akan kiurang akurat, yang berarti kurang valid. Level-level mayor biasanya tidak tampak pada time frame yang rendah, padahal validitas level-level mayor tersebut tinggi. Untuk contoh dan penjelasan selengkapnya, silahkan baca di Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance

M Singgih   27 Nov 2020

Time frame tinggi yang dimaksut itu berapa pak? Apakah 1 jam sudah teramsuk time frame tinggi? Soalnya kebetulan saya pengguna time frame 1 jam an..

Bayu Gatra   3 Dec 2020

@ Bayu Gatra:

Time frame tinggi adalah yang di atas 1 jam, yaitu time frame H4 (4 jam), daily, weekly dan monthly.

 

M Singgih   4 Dec 2020

Apakah suport dan resistance itu wajib ditemukan dahulu sebelum trading? Misalnya trading tanpa pakai suport dan resistance, apakah hasilnya tidak bisa win?

Dzulkar   29 Dec 2020

@ Dzulkar:

Setahu kami semua trader menentukan level-level support dan resistance sebelum entry, sebagai acuan dalam analisa, baik analisa teknikal, fundamental maupun sentimen pasar. Tanpa level-level support dan resistance, Anda tidak akan mengetahui sampai seberapa jauh harga akan terus naik jika prediksinya bullish, atau sampai seberapa jauh harga akan terus turun jika prediksinya bearish. Dalam hal ini Anda akan kesulitan menentukan stop loss (SL) dan target profit (TP).

 

M Singgih   3 Jan 2021

@ Amiliaaa:Support dan resistance adalah level-level batas sampai sejauh mana penurunan dan kenaikan pergerakan harga pada suatu periode waktu tertentu. Level-level support dan resistance bisa digunakan untuk menentukan stop loss (SL) dan juga target profit (TP). Untuk menentukan saat entry biasanya trader mengamati apakah harga sudah break (menembus) atau bounce (memantul) pada level support atau resistance, tetapi harus dikonfirmasi dengan price action yang terbentuk dan juga penunjukan indikator teknikal.

Mengenai support dan resistance, silahkan baca:

M Singgih   9 Sep 2021

Apakah Support and Resistance itu sama dengan Supply and Demand? 

Askari   13 Sep 2021

@ Askari:

Trading memang berdasarkan konsep permintaan dan penawaran. Jika permintaan (demand) meningkat melebihi penawaran (supply) maka harga akan naik (bullish) dan jika penawaran meningkat melebihi permintaan maka harga akan turun (bearish).

Pergerakan harga yang terjadi adalah akibat dari ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran. Level harga dimana permintaan diperkirakan akan naik disebut dengan level support dan level harga dimana penawaran diperkirakan akan naik disebut dengan level resistance. Dengan menganalisa level support dan resistance berarti Anda menggunakan konsep supply dan demand.

Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan baca:

M Singgih   15 Sep 2021

@Umar Ali: Tidak harus menggunakan indikator.

Menentukan support resisten bisa dengan menggunakan harga tertinggi sebagai resisten dan harga terendah sebagai support.

Berikut ini 3 cara sederhana menentukan support dan resisten:

  • Berdasarkan level psikologis
  • Berdasarkan swing high - swing low
  • Berdasarkan pivot point

Selengkapnya bisa Anda baca detail di artikel ini.  

Kiki R   16 Mar 2022

Bagaimana cara menentukan support resistance yang paling akurat?

Hanang Bunaya   23 Apr 2019
bagaimana cara menentukan support dan resisten yang tepat untuk mata uang?
Erik   15 Aug 2016
master bagaimana cara menempatkan support resistan di mt4? saya cari kenapa indikatornya enggak ada? maaf pertanyaan newbi
Bun   19 Jul 2016
pak sya mau tanya lagi ini?semoga master tidak bosan menjwab pertanyaan saya,hehehehhe,pak gimana sebenarny mengunakan teknik suport dan resisten?ko para master banyak yg berhasil pake teknik itu?sekali lg trimaksih pak
Giwan   9 Jun 2016
Kapan support resistance dianggap tidak valid lagi dan apakah perlu dihapus?
Saya memakai horizontal line
Koi   24 Jul 2016
Izin bertanya mastah, apakah semua suport yang di break dengan valid menjadi resistance baru? (Support become resistance) bgitupun sebaliknya (Resistance become suport)? bagamana jika setelah break suport terjadi resistance baru tapi tidak berada di satu level pasti?

dan jika kita menemukan suport/resistance yang diuji beberapa kali tidak tembus amankah untuk entry disana dengan mencari price actionnya? apakah ada batasan misal sesudah 3/4 kali diuji maka benteng suport tsb rapuh
Muhammad Yusuf   23 Nov 2017
bagaimana cara menentukan margin, R1,R2, R3, S1, S2, S3??  trims

beginner Pak.
Donny Sihombing   5 Jan 2018
Apabila entry poin, sebaiknya di letakkan pada jarak berapa pip dengan support saat open buy limit.
Dan di letakkan pada resistance dengan jarak berapa pip apabila open sell limit.
Hasim Harianto   18 Dec 2017

Bagaimana cara sederhana untuk menentukan support dan resistance? Apakah perlu memerlukan indikator tertentu untuk mengetahui bahwa Level  Support Resistance tersebut kuat menahan harga? Makasih

Umar Ali   15 Mar 2022

Minta tolong penjelasan seputar prinsip support resistance. Tolong dibantu....terimakasih 

Amiliaaa   9 Sep 2021
Dlm price action,  Ema 8 sama Ema 21 yang dipake di TF dayly itu sbgai S/R dinamis kan mas? Saya masih bingung untuk entry pin bar reversal pada suport resistance kerap kali tidak didukung oleh rejection ema 8&21, berarti kita hanya entry di pertengahan trend  dong?
Risa Sri Mulyanti   20 Dec 2017
saya mau tanya padasaat body candle tepat pas berada di area suport/resisten ap bisa d anggap break atau harus benar2 tembus dulu bru d bilang break
matorsuwon/trimakasi
Sulis Wanto   15 Oct 2018

Mengapa cara menentukan level Support Dan Reistance pada BTC/USD jauh lebih sulit. Ini beberapa kali level yang saya buat sering ketembus, akhirnya loss. Mohon solusinya..

Bayu Gatra   24 Nov 2020

Selamat malam trader.
Minta bantuan dan gambaran cara analisis support dan resistance bagaimana ya?

Joko   5 Apr 2020

Bagaimana cara menentukan titik support dan resistance yang benar-benar akurat? Khususnya saat uptrend, downtrend dan sideways.

Gerry Aditya   24 Jan 2019

Apa kita perlu mengetahui titik-titik support & resistan dulu sebelum menarik garis tren?

Ernawati   4 Nov 2017

Berita Hari senin 14 Januari 2013 Sbb:
Emas meraih resitstance menegah dari channel bearish jangka menengahnya di 1,687. Sepertinya penurunan akan segera dimulai. Namun, Terobosan level ini akan membebaskan potensi besar dan mencapai batas atas channelnya di 1,710....

Yang di maksud Resistance itu apa boss.... terus dari berita tersebut penjelasannya bagaimana.... terima kasih.

Muhdorun DhoDho   14 Jan 2017
Yang valid itu SnR yang dipasang di buntut atau body pak? saya masih bingung. 
Tualeka   10 Apr 2018
 Sudarma |  1 Jul 2015

mana yg lebih penting?
analisa atau money management?

Lihat Reply [11]

Untuk Sudarma...

Menurut saya kedua-duanya tidak bisa dipisahkan, Pinter mengatur uang namun tidak bisa menganalisa / punya strategi maka tidak akan ada aksi jual beli. Demikian pun pinter ngatur strategi tapi minim dalam pengaturan keuangan modal bisa jebol. maka setelah mengetahui stuktur pasar forex, lakukan analisa kemudian atur money managment, atau sebalikya.

Thanks.

Basir   3 Jul 2015

Mungkin yang dimakusdkan bukan pilih salah satunya. Tapi ketika sudah punya dua2ny (analisa dan money management), mana yang lebih baik ditonjolkan? analisa atau money management?
Sy juga jadi ingin tahu, karena beberapa waktu lalu ada sumber yang mengatakan money management lebih penting, karena sudah terbukti ada trader yang bisa sukses karena money managementnya sangat andal, tapi tidak seberapa paham analisa.
Apa ini nyata dan jika iya bagaimana bisa terjadi yang seperti itu?

Bayu Dewangga   3 Jul 2015

Untuk Bayu Dewangga

Ada dua cara dalam penggunaan Money management dan analisa ini.

1. Ada yang melakukan analisa dulu setelah yakin, seorang trader mengatur keuangan (money management), 
    ia mengambil taget dan  mengambil risk sekian % dari balance.

2. Ada pula yang sebaliknya, mengatur keuangan (money management) terlebih dahulu, mengambil risk
    sekian % dari balance kemudian melakukan analisa.

Menurut saya mustahil keduanya dipisahkan, money mangement tanpa analisa bagaimana ia akan open posisi. Analisa tanpa money management ia akan asal open, BUY SELL seenaknya tanpa melihat balance berkurang.

Thanks.

Basir   3 Jul 2015

Selamat siang pak. untuk pemula yg baru mau mulai trading sendiri mana yg harus saya pelajari duluan? cara menganalisa atau cara mengatur mm?

Raditya Edo   20 Sep 2022

Ada bagian utama yang paling penting untuk dipelajari oleh trader pemula sebelum mengenal analisa atau MM yaitu mindset/pola pikir.

Pola pikir apakah yang dimaksud?

Pola pikir atau mindset adalah cara berfikir yang benar sebagai seorang trader.

Apa tujuannya?

Agar trader pemula tidak terjebak "berjudi" di market.

Mereka perlu memahami trading ini seperti apa dan siapa yang mereka hadapi di market.

Salah satu buku terbaik yang membahas psikologi salah Trading in the Zone yang ditulis oleh Mark Douglas. Ada juga trading for a living karangan Alexander Elder.

Setelah mempelajari mindset, baru masuk ke analisa. Terakhir, trader pemula belajar money management.

3 bagian ini (mindset, analisa, MM) pada dasarnya tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan satu sama lain.

Kiki R   21 Sep 2022

Dear pak Sudarma, menurut saya MM dan analisa tentunya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa MM, analisa anda tidak akan terarah terutama penentuan daya tahan modal terhadap floating loss. Dan sedangkan tanpa analisa, MM yang diterapkan juga akan susah untuk mendapat profit yang diinginkan.

Tetapi menurut saya, MM harus dilakukan pertama kali agar menjadi fondasi dasar ketentuan peraturan trading. Mengetahui daya tahan modal, membatasi pembukaan posisi, leverage yang akan digunakan dan sebagainya.

Langkah selanjutnya barulah anda menyesuaikan MM dengan strategi trading yang akan dijalankan. Pelajari analisa fundamental dan teknikal yang kemudian menjadi dasar pengambilan keputusan dalam trading.

Dengan mempelajari MM dan analisa, anda bisa melakukan trading dengan resiko yang sesuai dengan nilai modal anda. Dengan kata lain, menghindari kerugian yang tidak diinginkan, contohnya open posisi terlalu banyak sehingga mengalami margin call.

Apin   23 Oct 2022

MM dulu nggak sih Pak supaya analisa kita makin gacor. Malah kalau analisa analisa terus tanpa MM, jadinya buntung.

Cuma emang dua-duanya saling berkaitan sih. Masalah penting dan nggak penting, dua-duanya penting menurut kesotoyan saya hehehe...

Cici   25 Oct 2022

Setuju, saya rasa MM lebih basic lah. Dengan MM dulu, kita bisa menyesuaikan dengan trading yang akan dijalankan.

Ibarat pengen jualan mobil, udah tau supplier, udah tau cara pemasarannya, udah tau komponen didalam jadi bisa jelasin ke konsumen, dan udah tau modal berapa dan keuntungan berapa serta udah tentuin simulasi kreditnya. Pokoknya yang mendukung penjualan, tetapi tiba tiba ga jadi dan ternyata karena ga mampu dilakukan soalnya modal sebenarnya cuma bisa jualan motor.

Ini pendapat saya ya, hehehehe kan forum diskusi jadi bisa saling beri masukan

Sheila   21 Nov 2022

Jika bukan judi, bagaimana cara menghadi kekalahan? Jujur saat ini aku kalo trading dan mengalami loss masih terlintas dipikiranku kek mindset judi "sedang gak hoki" gt pak.

Bima Sena   22 Nov 2022

Cara terbaik menghadapi kekalahan (loss) di market adalah dengan menerimanya sebagai bagian dari trading (accept losing as a part of the game).

Ini kata kuncinya:

Trading adalah permainan peluang (trading is a game of probabilities)

Lihatlah trading dari sudut pandang peluang.

Contoh, winrate trading Anda sebesar 60%.

Artinya:

  • Dalam 100 kali transaksi, terdapat 60 kali profit dan 40 kali loss
  • Dalam 1000 kali transaksi, terdapat 600 kali profit dan 40 kali loss

Anda tidak bisa menebak di posisi mana transaksi Anda akan berakhir profit dan yang mana yang berakhir loss.

Artinya, kalau Anda loss berturut-turut, bukan berarti trading Anda buruk atau tidak profitable.

Lihatlah dalam sudut pandang peluang atau secara statistik.

Kiki R   22 Nov 2022

secara umum, analisa pasar dan manajemen risiko keduanya sama-sama penting dalam trading. Analisa membantu trader untuk mengidentifikasi peluang trading potensial dan memahami kondisi pasar, sementara manajemen risiko membantu trader untuk mengelola risiko dan meminimalkan kerugian.

Namun, jika harus memilih satu dari keduanya, saya akan mengatakan bahwa manajemen risiko lebih penting. Seorang trader yang mampu mengelola risiko dengan baik dapat bertahan dalam jangka panjang, bahkan jika analisanya kadang-kadang kurang akurat. Di sisi lain, trader yang gagal mengelola risiko dengan baik bahkan mungkin kehilangan seluruh akun trading mereka meskipun analisanya akurat.

Dalam praktiknya, trader yang sukses biasanya menggabungkan kedua faktor ini dengan baik. Mereka memperoleh pemahaman yang baik tentang kondisi pasar dan kemudian menerapkan manajemen risiko yang tepat untuk memastikan bahwa mereka tidak mengambil terlalu banyak risiko dalam satu perdagangan atau bahkan sepanjang karir trading mereka.

Sandy   27 Apr 2023
 Kamal Fm |  29 Feb 2016

Apakah hasil analisa teknikal bisa mengalahkan hasil analisa fundamental ?
Terkadang saat tren turun, namun pada saat itu juga ada berita fundamental positif, harusnya mata uang tsb menguat, Tapi tetap hasilnya turun/negatif.

Lihat Reply [26]

Untuk Kamal FM...

Pada dasarnya kedua teknik analisis ini hanya berbeda pada objek yang dianalisis. Analisis teknikal mengacu kepada analisis grafik yang dapat dilakukan melalui corat-coret chart, melihat signal indikator, atau memanfaatkan price action. Sedangkan analisis fundamental mengacu pada data-data perekonomian suatu negara. 
Thanks.

Basir   1 Mar 2016

@ Kamal FM:
Untuk data fundamental yang berdampak tinggi analisa teknikal tidak bisa mengalahkan dampak tersebut.
Misal saat pengumuman suku bunga RBNZ tanggal 10 Maret 2016 lalu, NZD/USD melemah hampir 180 pip meski sebelumnya cenderung bergerak bullish. Juga pada hari yang sama saat konperensi pers ECB, EUR/USD yang cenderung bearish mendadak melambung lebih dari 300 pip ketika Mario Draghi menyatakan tidak akan memotong suku bunga lagi.
Untuk data fundamental yang kurang berdampak atau yang biasanya tidak berdampak maka pergerakan pasar cenderung mengikuti analisa teknikal.

M Singgih   17 Mar 2016

@ Meri:

Secara teknikal, saya pribadi menggunakan analisa trend dan momentum. Kalau sedang uptrend, antisipasinya buy, kalau sedang downtrend sell. Kapan saat untuk entry (buy atau sell) disesuaikan dengan momentum yang tepat.

Analisa trend menggunakan indikator trend, seperti moving average, MACD, ADX, Bollinger Bands, parabolic SAR. Analisa momentum menggunakan indikator oscillator seperti RSI atau stochastic.
Momentum entry bisa salah kalau misalnya saat harga bergerak uptrend, tetapi indikator oscillator menunjukkan divergensi bearish. Yang seperti ini harus dihindari.

Meski demikian, analisa teknikal hanya sebagai konfirmator dari kondisi pasar yang sedang terjadi, karena hampir semua indikator teknikal bersifat lagging atau terlambat dalam merespon pergerakan harga. Yang bersifat leading atau mendahului pergerakan harga adalah analisa sentimen pasar berdasarkan price action.

Intinya sbb:

1. Tentukan terlebih dahulu level-level resistance dan support. Kalau tidak jelas gunakan Fibonacci, baik retracement atau expansion.
2. Amati price action yang terbentuk, baik single candle maupun beberapa candle (chart pattern).
3. Amati indikator trend, apakah mengkonfirmasi price action yang terjadi.
4. Amati indikator oscillator, terjadi divergensi atat tidak. Kalau tidak, tentukan momentum entry yang tepat.
5. Kalau indikator trend tidak menunjukkan sedang trending, berarti harga sedang bergerak sideways. Ketika sideways, amati area overbought / oversold indikator oscillator, kalau overbought maka sell, dan kalau oversold buy.

M Singgih   14 Feb 2019

@Octa Widodo: Sama saja.

Trading hanya menggunakan fundamental tidak menjamin hasilnya bisa diandalkan.

Trading menggunakan fundamental + teknikal juga tidak menjamin hasilnya bisa diandalkan.

Kenapa? Karena mengukur performa harus berdasarkan statistik, bukan kira-kira atau karena pakai metode apa.

Kalau secara statistik analisa teknikal tersebut mempunyai nilai ekspektasi profit, maka jawabannya profitable.

Kalau nilai ekspektasinya 0 apalagi minus, artinya metode tersebut tidak profitable. Baik itu fundamental ataupun menggabungkan keduanya.

Bagaimana mengukur nilai ekspektasi?

Nilai ekspektasi = (winrate x average profit) - (lossrate x average loss)

Untuk mengetahui winrate, lossrate, average profit dan average loss maka Anda harus menguji metode tersebut dengan sampel yang cukup.

Baru bisa kita simpulkan metode yang kita gunakan bisa profitable di market atau tidak. Semuanya berdasarkan data.

Kiki R   15 Mar 2022

Siang pak, sy newbie di forex gold, mau nanya pak analisa teknikal apa ya yg bapak pakai untuk menganalisa gerakan gold ini? mohon share yaa pak,, thankyou pak 

Meri   12 Feb 2019

bilamana trading hanya menggunakan analisa teknikal saja tanpa menggunakan analisa fundamental, apakah hasilnya bisa diandalkan?

Octa Widodo   14 Mar 2022

pak, kalau murni menggunakan analisa fundamental sendiri kira-kira bagaimana ya cara menguji strategi tersebut. saya tertarik sekali mendalami cara trading dengan fundamental ini, jika ada literatur yang bisa saya dalami mohon infonya. terima kasih

Rara Marweni   14 Aug 2022

Setahuku kok nggak ada ya trader yang bisa sukses pakai analisa fundamental thok. Soalnya analisa fundamental kan nggak bisa dipakai buat milih level entry, TP, dan SL. 

Udah baca banyak buku tentang cerita sukses invetsor/trader indonesia dan inggris, nggak ada tuh yang ngaku bisa sukses dengan fundamental thok

Catur   16 Aug 2022

@Rara:

Trading pakai fundamental thok, ya, bisa sih. Tapi jangan di forex atau kripto.

Coba aja pakai fundamental di saham. Caranya, beli saham berkualitas yang punya valuasi murah.

Kriterianya:

  • PBV antara 0,5-1,0, atau PBV >1,0 tapi merupakan PBV terendah di sektornya.
  • PER antara 5-15, atau PER >15 tapi merupakan PER terendah di sektornya.
  • ROE >10%, atau NPM >5%, atau parameter profitabilitas lain yang tertinggi di sektornya.
  • DER <100%
  • Cash flow dan operating profit harus positif.
  • Dividend yield >2%
  • Laba tumbuh YoY selama minimal 3 tahun terakhir.
  • Model bisnis perusahaan dapat dipahami dan/atau merupakan market leader.

Ketika ketemu saham yang masuk semua kriteria itu, nggak usah analisis teknikal lagi, langsung beli.

Data-data PBV, PER, dan lain-lain bisa di aplikasi RTI Business. Kalau bingung istilah-istilahnya, silakan cek artikel online atau buku-buku seputar analisa saham dengan fundamental. 

Aisha   1 Jan 2023

Jawaban untuk Meri:

  • sy newbie di forex gold, mau nanya pak analisa teknikal apa ya yg bapak pakai untuk menganalisa gerakan gold ini?

Saya pribadi menggunakan price action dalam menganalisa pergerakan harga.

Price action ini saya gunakan untuk 3 hal penting.

1. Menentukan arah tren

2. Menentukan level (area entry)

3. Menentukan signal/trigger entry

Untuk time frame ketiga poin di atas, gunakan sesuai tipe trading Anda.

Menentukan arah trend menggunakan harga tertinggi dan harga terendah (high dan low).

Menentukan level penting menggunakan support/resisten dan supply/demand

Menentukan trigger entry menggunakan pola grafik atau pola candlestick.

Kiki R   3 Jan 2023

Apakah pergerakan market Gold berkorelasi dengan saham S&P 500?

Januzaj   3 Jan 2023

@ Januzaj:

Setahu saya tidak. Memang saat ada isu resesi global indeks S&P 500 turun dan XAU/USD naik, tetapi tidak selalu begitu karena status emas sebagai aset safe haven.

M Singgih   3 Jan 2023

@Octa Widodo:

Justru di dunia ini, lebih banyak trader pakai teknikal thok daripada fundamental thok.

Cuma, pakai teknikal thok itu gak berarti persetan sama fundamental.

Trader yang sukses itu biasanya ngerti teknikal & fundamental, trus baru milih fokus satu.

Sofiyan   12 Jan 2023

Terima kasih atas saran-sarannya mastah. 

Tapi kalau untuk pemula, lebih baik direkomendasikan belajar teknikal dulu atau fundamental dulu? 

Mardani   12 Jan 2023

@ Mardani:

Belajar analisa teknikal, fundamental dan analisa sentimen pasar dilakukan secara bersamaan, tidak ada mana yang harus didahulukan karena pada saat trader ingin membuka posisi harus mempertimbangkan ketiga faktor tersebut.

Yang pertama adalah faktor sentimen pasar dengan mengamati price action, kedua faktor fundamental dan ketiga adalah analisa teknikal sebagai alat untuk konfirmasi.

M Singgih   13 Jan 2023

Menurut aku sendiri, analisa teknikal lebih mudah digunakan dan dipahami kalau mau dipelajari dengan niat. Semua teknik indikator menurut saya itu adalah ilmu pasti. Pasti dalam menganalisa dan mengandalkan ilmu praktek matematika.

Sedangkan analisa fundamental sepertinya lebih ke intuisi seseorang dengan menggunakan data-data yang ada. Tetapi tidak di "matematika kan". Jadi analisa fundamental tidak bisa diajarkan tetapi bisa dijadikan dasar pengembangan analisa untuk orang lain.

Ini hanya pendapat saya saja mengenai kedua teknik analisa ini dan sejauh ini saya memang lebih menemukan banyak pengetahuan tentang analisa teknikal dibanding fundamental.

Wijaya   13 Jan 2023

Jawaban untuk Mardani:

  • Tapi kalau untuk pemula, lebih baik direkomendasikan belajar teknikal dulu atau fundamental dulu?

Dua-duanya seimbang kok, tidak harus teknikal dulu atau fundamental dulu.

Kebanyakan trader biasanya akan belajar teknikal dulu karena materi tentang analisa teknikal lebih banyak tersedia di internet dibandingkan materi tentang analisa fundamental.

Kiki R   16 Jan 2023

Wijaya

SEtuju! Pendapatmu tentang analisis teknikal dan fundamental emang faktanya demikian, dan setiap trader memiliki preferensi dan pendekatan yg berbeda. Analisis teknikal menggunakan grafik harga, indikator, dan pola untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip matematika dan statistik.

Di sisi lain, analisis fundamental lebih fokus pada faktor ekonomi, berita, dan data fundamental perusahaan atau negara. Ini melibatkan pemahaman tentang kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, kinerja perusahaan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai aset.

Benar bahwa analisis teknikal menggunakan metode yang lebih terstruktur dan berbasis matematika. Namun, analisis fundamental dapat melibatkan lebih banyak aspek subjektif, seperti penilaian intuisi terhadap berita dan data. Meskipun tidak ada formula pasti dalam analisis fundamental, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ekonomi dapat membantu dalam mengambil keputusan trading.

Mnrtku, setiap metode analisis memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Beberapa trader mungkin lebih memilih analisis teknikal karena merasa lebih nyaman dengan pendekatan yang berbasis data dan matematika. Namun, ada juga trader yang menggabungkan kedua pendekatan ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang pasar.

Andrew   5 Jun 2023

Apakah ada situasi pasar tertentu di mana analisis teknikal cenderung lebih efektif daripada analisis fundamental?

Barry   6 Jun 2023

Jawaban untuk Barry: Ada. Trading di time frame kecil seperti M1, M5 (scalping) atau M15, H1 (daytrading) analisis fundamental kurang efektif dibandingkan analisis fundamental.

Kenapa?

Karena di TF kecil ini, Anda trading reaksi market bukan arah market utama. Bisa saja dari fundamental arahnya naik (tren naik/uptrend) tapi saat menyentuh resisten kuat Daily, harga bisa tertahan dan melemah dulu. Pelemahan sementara ini bagi scalper dan daytrader bisa jadi peluang entry.

Kiki R   9 Jun 2023

@ Barry:

Ada, ketika tidak ada rilis data ekonomi yang berdampak medium-tinggi, maka Anda tidak perlu melakukan analisa fundamental, cukup dengan analisa sentimen pasar berdasarkan price action dan analisa teknikal berdasarkan penunjukan indikator trend dan indikator momentum.

M Singgih   13 Jun 2023

Barry:Ya, ada situasi pasar di mana analisis teknikal lebih efektif daripada analisis fundamental. Contohnya, dalam pasar yang cenderung mengikuti tren, analisis teknikal dapat membantu mengidentifikasi pola harga dan tren yang sedang terjadi. Pasar yang sangat volatil juga dapat memanfaatkan alat analisis teknikal untuk mengidentifikasi momentum pasar dan titik masuk atau keluar yang tepat.

Pasar yang likuid, dengan volume perdagangan tinggi, juga dapat memberikan sinyal teknikal yang lebih dapat diandalkan. Untuk trading jangka pendek, analisis teknikal dengan alat seperti grafik, indikator momentum, dan pola candlestick dapat memberikan sinyal cepat dan relevan. Namun, penting untuk diingat bahwa kombinasi analisis teknikal dan fundamental dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pasar secara keseluruhan.

Andien   14 Jun 2023

Sedikit pertanyaan aja. Apakah analisa teknikal ini lebih sering digunakan oleh trader dngn gaya trading jangka pendek, misalkan scalping dan day trading? Sedangkan utk Fundamental lebih ke trader dngn gaya trading jangka panjang?

Soalnya dari beberapa pemaparan pembahasan gitu, sepertinya analisa teknikal cukup dominan di trading jangka pendek sedangkan di analisa fundamental, ada tokoh2 kyk Soros itu menggunakan fundamental dan terbukti berhasil. Dimana klu ga salah dia nge hold posisi cukup lama ato lebih ke positioning trader gitu.

Dan pemula seprti saya, sebaiknya apakah mempelajari fundamental duulu ato teknikal terlebih dahulu? Terutama teknikal, kira2 ada indikator tools yg mudah dipelajari ga ya? Makasih byk

Anton   18 Jun 2023

@ Anton:

- … Apakah analisa teknikal ini lebih sering digunakan oleh trader dngn gaya trading jangka pendek, misalkan scalping dan day trading?

Untuk day trading biasanya menggunakan analisa komplit (fundamental, teknikal dan sentimen pasar). Untuk scalping menggunakan analisa sentimen pasar (price action) yang dikonfirmasi dengan indikator teknikal.
Trading jangka menengah panjang tentu saja menggunakan analisa komplit.

- … Dan pemula seprti saya, sebaiknya apakah mempelajari fundamental duulu ato teknikal terlebih dahulu?

Secara bersamaan. Perlu diketahui bahwa prioritas pertama dalam analisa adalah analisa sentimen pasar (price action dan pola-pola chart), baru kemudian analisa fundamental. Analisa teknikal biasanya untuk konfirmasi dari pergerakan harga yang telah disinyalkan oleh price action dan analisa fundamental.

M Singgih   20 Jun 2023

Jawaban untuk Anton: Analisa teknikal memang sering digunakan oleh trader dengan gaya trading jangka pendek, seperti scalping dan day trading, karena fokus pada analisis pergerakan harga dan pola-pola yang terjadi di pasar. Pendekatan ini memungkinkan trader untuk mengidentifikasi peluang perdagangan yang lebih singkat dan mengambil keputusan berdasarkan pergerakan harga yang terjadi dalam waktu yang relatif lebih cepat.

Di sisi lain, analisis fundamental lebih sering digunakan oleh trader dengan gaya trading jangka menengah dan panjang. Analisis fundamental melibatkan penelitian terhadap faktor-faktor ekonomi, politik, dan keuangan yang dapat mempengaruhi nilai instrumen keuangan. Trader yang menggunakan analisis fundamental seringkali berfokus pada jangka waktu yang lebih panjang, mencoba untuk memprediksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih luas dan memperoleh keuntungan dari perubahan fundamental dalam pasar.

Untuk pemula, sebaiknya mempelajari analisa teknikal terlebih dahulu. Dalam hal indikator teknikal yang mudah dipelajari, ada beberapa yang umum digunakan dan relatif mudah dipahami, seperti Moving Average (MA), Relative Strength Index (RSI), stochastic oscillator, MACD, dan Bollinger Bands. Anda dapat mempelajari indikator-indikator ini secara bertahap dan menguji penerapannya pada grafik harga untuk melihat bagaimana mereka dapat membantu dalam analisis dan pengambilan keputusan trading.

Kiki R   22 Jun 2023

Jawaban untuk Wijaya: Kurang setuju sih dengan pernyataan teknik indikator adlaah ilmu pasti.

Semua pendekatan yang digunakan dalam trading tidak ada yang pasti. Baik itu analisa teknikal, analisa fundamental, analis sentimen, dll bukan ilmu pasti.

Kalau trading adalah ilmu pasti, maka saya yakin profesor matematika, profeson fisika, dst akan menjadi billioner dari hasil trading. Faktanya tidak.

Intinya, baik analisa teknikal dan fundamental sama-sama bisa menghasilkan profit konsisten di market dan sudah ada buktinya. Di buku Market Wizard, trader ratusan juta dollar bahkan billion dollar ada dari kalangan teknikal dan ada dari kalangan fundamental.

Kiki R   25 Jun 2023
 

Kirim Komentar Baru