AUD/USD: Penembusan di bawah level 0.6500 bisa sebabkan pelemahan yang lebih dalam, data AS menjadi fokus, 1 hari, #Forex Teknikal | Pound Sterling turun di tengah ketidakpastian jelang keputusan kebijakan the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental | Politburo Tiongkok: Akan menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dan kebijakan fiskal yang proaktif, 1 hari, #Forex Fundamental | EUR/GBP membukukan kenaikan moderat di atas level 0.8500 menyusul data penjualan ritel Jerman, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 75 miliar tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Mitra Pack Tbk (PTMP) tahun ini akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capex sebesar 10% dari laba bersih yang mereka dapat sepanjang tahun 2023 lalu. , 1 hari, #Saham Indonesia | Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 9.85%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 5.79%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2.73%, 1 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini, naik 0.53% ke 7,193, 1 hari, #Saham Indonesia

Alasan Trader Wajib Memahami Dampak Stimulus Fiskal

Nandini 12 Jan 2021
Dibaca Normal 4 Menit
forex > belajar > #stimulus
Pandemi Covid yang terjadi selama setahun belakangan tentu membuat perekonomian goyah. Oleh karenanya, pemerintah memberikan stimulus fiskal. Apa dampaknya bagi trader?

Dalam sistem perekonomian negara, pemerintah pasti memiliki sejumlah kebijakan ekonomi, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan-kebijakan ini nantinya akan memunculkan stimulus yang bisa berdampak bagi para pelaku ekonomi, termasuk trader. Nah dalam artikel kali ini, penulis akan mengulas mengenai stimulus fiskal. Apa saja dampaknya dan mengapa trader harus memahaminya?

Mengenal Jenis-jenis Stimulus

Berbicara mengenai stimulus fiskal, kita tidak bisa lepas dari yang namanya kebijakan ekonomi. Sebab, stimulus ini berkaitan dengan adanya kebijakan ekonomi, khususnya kebijakan makroekonomi. Stimulus sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu stimulus fiskal dan moneter.

Namun sebelum menjabarkan tentang stimulus fiskal, ada baiknya kita pahami dulu mengenai kebijakan ekonomi moneter dan kebijakan ekonomi fiskal.

  • Kebijakan moneter adalah upaya kebijakan ekonomi yang terdiri atas berbagai peraturan dan ketentuan untuk mengatur ukuran dan tingkat pertumbuhan pasokan uang, yang kewenangannya dipegang oleh bank.
  • Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang terdiri atas berbagai peraturan dan ketentuan untuk mempengaruhi perekonomian yang menyangkut pengeluaran, pendapatan, dan perpajakan.

Sementara itu, stimulus ekonomi adalah pemberian upaya atau dorongan terhadap kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi dan mempercepat pembangunan ekonomi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, stimulus ekonomi dibedakan menjadi dua, yaitu stimulus moneter yang mengacu pada perubahan kebijakan moneter, serta stimulus fiskal yang mengacu pada hal-hal yang menyangkut kebijakan fiskal.

Sepanjang akhir tahun 2019 hingga saat ini, tampaknya berita mengenai stimulus fiskal sangat santer didengar. Lantas, stimulus fiskal apa sih yang diberlakukan oleh pemerintah?

Stimulus Banyak Dikucurkan Selama Pandemi COVID-19

Selama pandemi COVID-19 berlangsung, banyak sekali sektor ekonomi yang lemah sehingga turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara. Untuk itu, pemerintah mulai gencar memberikan stimulus fiskal bagi masyarakat, sebab stimulus moneter sudah tidak begitu efektif. Adapun pemberian dorongan atau insentif dari sisi fiskal yang dilakukan pemerintah meliputi:

  • pemotongan pajak;
  • pemberian atau pembagian subsidi, seperti tunjangan atau bantuan langsung lainnya;
  • pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan raya, jalur kereta, dan lain sebagainya.

Stimulus fiskal memang penting dilakukan oleh suatu negara apalagi di tengah pandemi COVID-19. Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga tercipta kesan perekonomian tetap tumbuh. Dengan demikian, diharapkan investor tetap tertarik untuk menanamkan modal dalam sektor-sektor tertentu.

(Baca Juga: Cara Investasi Di Tengah Krisis Corona)

Alasan Trader Harus Memahami Dampak Stimulus Fiskal

Pada dasarnya, stimulus fiskal akan mengakibatkan uang yang beredar di masyakarat jadi lebih banyak. Oleh karena itu, para investor akan segera menyelamatkan aset mereka sebelum terjadi inflasi. Dengan kata lain, mereka akan lari ke emas, sehingga harga emas pun naik.

Untuk trader forex sendiri, stimulus fiskal dapat mempengaruhi nilai tukar atau. Dampaknya bisa Bearish atau Bullish. Lantas, seperti apa penjelasannya?

1. Dampak Bearish

Bearish adalah suatu kondisi di mana tren cenderung mengalami penurunan. Apabila pemerintah mengimplimentasikan stimulus fiskal, berarti uang beredar akan semakin banyak, masyarakat juga bisa memegang lebih banyak uang. Dengan demikian, mereka akan cenderung lebih boros dengan banyak belanja dan membayar jasa. Akibatnya, harga-harga pun meningkat.

Meningkatnya harga barang dan jasa di dalam negeri juga akan mempengaruhi harga ekspor. Naiknya harga barang atau jasa yang diekspor ini dapat menyebabkan persaingannya di kancah internasional makin tidak kompetitif dan mengurangi jumlah permintaan.

Belum lagi jika permintaan domestik meningkat pesat, tentu akan terjadi pertambahan impor, sehingga ekspor dan impor akan menjadi tidak seimbang dalam kurun waktu yang sama. Akibatnya, neraca dagang akan mengalami penurunan dan kurs Rupiah melemah.

(Baca Juga: Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Rupiah Melemah)

2. Dampak Bullish

Dampak nyata dari adanya stimulus fiskal adalah pemerintah menambah beban utang negara. Kenapa bisa?

Stimulus fiskal yang dilakukan pemerintah biasanya berupa pemotongan pajak dan pemberian subsidi yang tentunya membutuhkan banyak uang. Untuk itu, pasti negara akan melakukan utang sebagai sumber tambahan uangnya. Di sini, pemerintah akan banyak menjual obligasi atau surat utang negara, dimana calon pihak piutang akan membeli obligasi tersebut. Dengan demikian, mata uang pihak pemberi utang akan menguat sejenak.

Nah jika disimpulkan, dampak stimulus fiskal tidaklah besar. Dalam forex hanya ditampilkan dengan sinyal berwarna orange atau dua banteng. Itu karena kebijakan fiskal ini bersifat lagging bila dibandingkan dengan kebijakan moneter.