Minat pasar terhadap aset safe haven seperti Dolar, emas, dan Yen, menguat pasca konflik Palestina vs Israel yang kembali memanas.
Nilai aset safe haven mengalami kenaikan per hari ini (9/Oktober), mencerminkan minat para investor yang ingin cari aman di tengah-tengah situasi panas Palestina vs Israel. Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.4% ke level 106.50-an, sementara emas naik 1%.
Situasi Eksplosif Palestina vs Israel
Lebih dari 5,000 roket diluncurkan Hamas dari Jalur Gaza ke Israel Sabtu lalu (7/Oktober). Selagi melakukan penyerangan udara, sejumlah militan Hamas menerobos perbatasan dan menyerang pemukiman Israel. Akibatnya, puluhan warga sipil tewas dan lainnya dijadikan tawanan.
Para pejuang Palestina juga merobohkan pagar pembatas Jalur Gaza. Kemudian, mereka mengambil alih sejumlah area dari pendudukan Israel untuk pertama kalinya dalam sejarah konflik kedua negara.
Menanggapi serangan tersebut, Israel balas mengirimkan puluhan jet tempur dan mengerahkan 100,000 pasukan cadangan untuk menyerang balik Palestina. Aksi balasan tersebut meluluhlantakkan sejumlah bangunan dan menewaskan ratusan warga Palestina.
Menurut laporan BBC, sejumlah 700 orang tewas di Israel, 400 lebih tewas di Jalur Gaza, dan ribuan orang luka-luka. Al Jazeera bahkan menyebutkan bahwa serangan Hamas kali ini adalah perlawanan terbesar yang dihadapi Israel sejak 1973, yaitu saat Mesir dan Syria mencoba merebut kembali wilayah mereka dari pendudukan Israel.
Situasi eksplosif berpotensi merembet lebih jauh pasca konflik Israel vs Hezbollah pada hari Minggu kemarin (8/Oktober). Pasalnya, organisasi militer Syiah tersebut mengaku telah meluncurkan roket ke "wilayah Lebanon yang diduduki Israel" sebagai bentuk solidaritasnya dengan Palestina.
Minat Risiko Pasar Goyah, Safe Haven Ramai Peminat
Konflik antara Palestina dan Israel yang kembali memanas memicu para investor untuk beralih ke aset safe haven seperti Dolar AS, emas, dan Yen. XAU/USD naik ke kisaran 1850-an hari ini. Sementara itu, performa Dolar sedang bagus pasca rilis data NFP yang mengejutkan hari Jumat lalu (6/Oktober).
Namun, posisi Yen cenderung tertekan karena selisih suku bunga Jepang dengan AS terlalu lebar. USD/JPY nyaris datar-datar saja di antara 149.15-149.30 sejak sempat menyentuh ambang 150.00 yang kontroversial. Sementara itu, EUR/JPY dan GBP/JPY turun sekitar 0.5%.