Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 1 hari, #Forex Fundamental | USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental | EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Mencari Sinyal Buy dengan Pola Bullish Engulfing

SAM 13 Oct 2012
Dibaca Normal 4 Menit
forex > candlestick > #bullish #engulfing #sinyal-buy
Salah satu sinyal reversal harga yang paling jelas adalah dengan memanfaatkan pola bullish engulfing candle.

Mengetahui pembalikan dan kelanjutan tren harga (price reversals and continuations) adalah skill yang sangat penting untuk dimiliki oleh trader. Melalui analisa price action, trader bisa mempelajari bagaimana menggunakan pola candlestick untuk beraksi di pasar.

Pola-pola candle bisa memberi wawasan visual yang sangat berguna untuk digunakan dalam strategi trading apapun. Dan artikel ini akan fokus pada pengenalan trading dan salah satu sinyal reversal harga yang paling jelas, yaitu dengan memanfaatkan pola bullish engulfing candle.


Apa Itu Pola Candlestick Bullish Engulfing?

Pola bullish engulfing adalah pola candlestick yang biasanya bisa ditemukan pada akhir downtrend (lihat gambar diatas). Pola ini terdiri dari dua candle yang sudah terbentuk sempurna. Candle pertama menggambarkan akhir dari penurunan harga yang dialami suatu pair. Ukurannya bisa berbeda-beda dari waktu ke waktu, dan perbedaan ukuran itu tidak begitu relevan. Namun demikian, candle tunggal seperti doji dianggap bagus bila ada di posisi ini, karena bisa merefleksikan kebingungan pasar pada saat candle terbentuk.

Sementara candle kedua dianggap sebagai candle terpenting, yang mensinyalkan kembalinya bias bullish di pasar. Candle ini terdiri dari candle biru panjang yang menciptakan momentum harga. Idealnya, harga tertinggi (high) dari candle ini harus di atas harga tertinggi dari candle sebelumnya. Maka, semakin tinggi candle kedua ini, semakin kuat lah sinyalnya.

Candle kedua tersebut menggambarkan jumlah buyer pada pair terkait yang mengungguli seller. Dan, jika bullish engulfing muncul saat harga sedang reli bullish, maka itu bisa menandakan para buyer akan memasuki pasar lagi dengan kekuatan lebih besar. Agar lebih mudah dalam memahami Bullish Engulfing, lihat infografis di bawah ini.

Penggunaan Pola Bullish Engulfing Dalam Trading Forex

Disamping mendeteksi reversal, level harga terendah dalam pola bullish engulfing juga bisa dijadikan level support dalam pergerakan harga naik (uptrend). Trader bisa menempatkan stop order dibawah level harga itu untuk berjaga-jaga kalau-kalau pasar berbalik.

Nah, mudah bukan!? Setelah Anda mengetahui bagaimana mengidentifikasi pola candlestick bullish engulfing , Anda bisa langsung mengaplikasikannya dalam bertrading forex. Gambar chart daily EUR/JPY dibawah ini adalah salah satu contohnya. Dalam tahun 2013, harga di chart EUR/JPY telah bergerak sebanyak 2028 pips. Dalam periode itu, sempat terjadi retracement hingga 04/02, namun kemudian muncul pola bullish engulfing yang kemudian memicu berlanjutnya tren bullish.

Pola bullish engulfing bisa digunakan langsung dalam bertrading, tapi juga bisa disandingkan dengan indikator lain yang bersifat oscillator seperti RSI, atau juga dengan strategi breakout. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan konfirmasi tambahan tentang reversal harga yang akan terjadi itu.

FAQ Pola Bullish Engulfing

Pola Bullish Engulfing memang dianggap memiliki tingkat akurasi yang baik, namun tak jarang trader pemula masih kebingungan dalam menggunakan pola ini. Pertanyaan dan jawaban berikut akan sangat membantu trader dalam memahami pola ini dengan mudah.

Apa Definisi Pola Bullish Engulfing?

Pola bullish engulfing adalah pola candlestick yang biasanya bisa ditemukan pada akhir downtrend dan sebagai pertanda akan adanya pembalikan arah tren dari bearish ke bullish.

Bagaimana Anatomi Candelstick Bullish Engulfing?

Secara anatomi, candelstick Bullish Engulfing ini tersusun dari 2 candle. Candle pertama merupakan candlestick bearish yang menggambarkan akhir dari penurunan harga pada suatu pair. Sedangkan, candle kedua adalah candlestik bullish yang ukurannya jauh lebih besar melampaui candle pertama yang menginsyaratkan kembalinya bias bullish di pasar.

Apa Fungsi Pola Bullish Engulfing?

Selain digunakan untuk mendeteksi reversal, level harga terendah dalam pola bullish engulfing juga bisa dijadikan sebagai level support dalam pergerakan harga naik (uptrend). Trader bisa menempatkan stop order dibawah level harga itu untuk berjaga-jaga kalau-kalau pasar berbalik.

Bagaimana Bentuk Pola Bullish Engulfing yang Tidak Valid?

Idealnya, harga tertinggi (high) dari candle ini harus di atas harga tertinggi dari candle sebelumnya. Maka, semakin tinggi candle kedua ini, semakin kuat lah sinyalnya. Pola ini tidak valid apabila candlestick kedua memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan candle petama.

Indikator Apa Paling Cocok Digunakan dengan Pola Bullish Engulfing?

Lazimnya, trader akan menggunakan pola bullish engulfing ini dengan dikombinasikan dengan indikator jenis oscillator seperti RSI atau juga diterapkan pada strategi breakout. Tujuannya adalah guna mendapatkan sinyal trading yang jauh lebih akurat.

Terkait Lainnya

Komentar @inbizia

Eh, klu gw ngebaca2 lagi tnntg pandangan analis yg disediakan oleh Maxco. Ini lebih ke sinyal trading ya krna menunjukkan sinyal buy/sell jga. Selain itu jga dijabarkan penjelsaan mengenai sinyal trading tsb. Dan yg jadi kelebihan adalah opsi alternatif yg ditawarkan. Ga sprti ssinyal trading yg kita telan mentah2 lah yg pnting elo buka posisi ini . Tpi di Maxco sndiri ga gitu, jadinya benaran bsa belajar trading dngn langsung mempraktekkannya.

Yang bikin curious sndiri ada sumber trading di Maxco sndiri. Darimana sumber sinyal trading pandangan analis dari Maxco? Mohon penjelasannya! Makasih!

Burhan | 11 Apr 2023
Halaman: Menjadi Pro Trader Dengan Pandangan Analis Di Maxco Mobile

Halo selamat siang, guys, ada yang mau gw tanyai pak terkait hungan pola candle dengan MA, kalau untuk dipadukan dengan pola-pola Candlestick seperti engulfing jenis MA mana yang kira-kira cocok ya pak?

Vina | 23 Jun 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx

Jawaban untuk Budi Angga:

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya. Saya bisa memahami kekhawatiran Anda karena saya pun sering mengalami false breakout.

Yang paling dasar dan hal pertama yang harus Anda pahami adalah bahwa sinyal yang dihasilkan oleh indikator apapun termasuk bollinger bands tidak ada yang bisa akurat 100% atau pasti profit. Itu artinya peluang berhasil akan berdasarkan probabilitas, bisa 50%, 60%, dst. Mindset indikator selalu tepat atau pasti selalu profit adalah mindset yang keliru karena sampai kapanpun Anda tidak akan mendapatkan indikator yang pasti 100% tepat.

Nah, yang kedua kalau Anda sudah ikuti seluruh prosesnya dengan benar tapi tetap kena false breakout juga itu artinya loss yang Anda alami adalah loss yang wajar.

Untuk mengurangi kemungkinan false breakout, ada beberapa strategi dan pendekatan yang bisa Anda coba:

  • Konfirmasi dengan indikator lain: Selain Bollinger Bands, Anda dapat menggunakan indikator teknikal lainnya sebagai konfirmasi sebelum mengambil posisi entry. Misalnya, Anda bisa menggunakan indikator momentum seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memastikan level harga atau waktu yang tepat sebelum entry.
  • Gunakan time frame yang lebih tinggi.
    False breakout lebih sering terjadi di time frame yang lebih rendah dan hal ini sering disebut dengan banyak noise (gangguan). Anda bisa menggunakan time frame yang lebih tinggi, seperti 4 jam (H4) atau harian (D1), untuk mengurangi kemungkinan false breakout.
  • Perhatikan volatilitas pasar.
    Ketika pasar sedang dalam kondisi yang sangat volatil atau saat terjadi berita penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga, kemungkinan terjadinya false breakout menjadi lebih tinggi. Dalam kondisi seperti ini, lebih baik Anda menahan diri untuk tidak mengambil posisi entry atau kalaupun entry masuk dengan risiko yang lebih rendah daripada biasanya.
  • Gunakan stop loss yang lebih lebar.
    False breakout sering terjadi karena pergerakan harga yang sangat singkat dan volatil. Dengan menggunakan stop loss yang lebih lebar, Anda akan mempunyai ruang yang lebih besar bagi pergerakan harga dan tidak terkena stop loss sebelum akhirnya harga benar-benar membentuk false breakout.
  • Perhatikan pola harga dan konfirmasi candlestick.
    Selain indikator teknikal, perhatikan juga pola harga dan konfirmasi candlestick sebelum entry. Misalnya, Anda dapat mencari formasi candlestick seperti engulfing pattern atau pin bar yang mengindikasikan potensi pembalikan tren.
  • Selain strategi di atas, penting juga untuk terus meningkatkan pemahaman Anda tentang pasar dan indikator yang Anda gunakan. Latihan, pengamatan, dan evaluasi terhadap setiap trading yang Anda lakukan dapat membantu Anda mengidentifikasi pola-pola tertentu atau kelemahan dalam strategi Anda.

    Ingatlah bahwa trading melibatkan risiko, dan tidak ada metode yang dapat menjamin keberhasilan 100%. Selalu pertimbangkan faktor risiko dan kelola modal dengan bijak.

    Kiki R | 9 Jun 2023
    Halaman: Daftar Indikator Volatilitas Yang Wajib Diketahui Trader

    Jawaban untuk Pedro:

    Cara trading menggunaan grafik heiken ashi pada dasarnya hampir sama dengan trading menggunakan grafik candlestick. Cara tradingnya menggunakan 3 poin penting yaitu menentukan tren, menentukan level, dan entry berdasarkan sinyal konfirmasi.

  • Menentukan tren
  • Karena sudah "dihaluskan" atau dirata-ratakan, maka grafik heiken ashi lebih gampang dalam melihat tren. Cara menentukan tren pun cukup mudah bisa dengan memperhatikan warna dari beberapa candlestick terakhir yang terbentuk. Candle dominasi hijau menandakan tren sedang naik dan candle yang didominasi merah menandakan tren sedang turun.

    Kita sebaiknya trading mengikuti tren (follow the trend) sehingga posisi entry yang kita ambil searah dengan tren yang sedang berlangsung. Jika tren sedang naik maka posisi yang akan kita ambil adalah buy (beli) sedangkan apabila tren sedang turun maka posisi yang kita ambil sell (jual).

    Anda juga bisa menggunakan indikator untuk melihat tren seperti moving average. Jika harga berada di atas moving average, ini menunjukkan tren naik. Sebaliknya, jika harga berada di bawah moving average, ini menunjukkan tren turun.

  • Menentukan level
  • Setelah tren sudah ditentukan, selanjutnya kita menentukan level sebagai area penting tempat entry. Penentuan level ini sangat beragam dan Anda bisa menggunakan berbagai macam cara.

    Anda bisa menggunakan indikator seperti moving average yang menunjukkan level support/resisten dinamis atau menggunakan harga tertinggi (high) dan harga terendah (low) sebagai level support resisten. Saya pribadi menyarankan Anda menggunakan level support/resisten yang kuat seperti level support become resisten atau resisten become support. Level ini akan menjadi area penting yang Anda tunggu reaksi harga terjadi di level ini.

    Kaitan antara poin 2 dengan tren di poin 1 di atas adalah jika harga sedang tren naik, Anda menunggu pullback ke level support (resisten become support) untuk melihat konfirmasi buy. Sebaliknya, jika tren sedang turun, Anda menunggu pullback ke level resisten (support become resistance) sebagai level sell.

  • Entry berdasarkan sinyal konfirmasi
  • Terakhir, Anda tinggal menunggu sinyal konfirmasi dari perubahan warna candlestick heiken ashi saat menguji level yang sudah Anda tandai.

    Sebagai contoh, jika harga sedang tren turun dan harga berubah warna dari hijau menjadi merah (bullish ke bearish) saat menguji level resisten maka ini menunjukkan sinyal konfirmasi yang valid. Ini artinya Anda bisa langsung entry sell.

    Sebaliknya jika harga sedang tren naik dan candlestick terakhir berubah warna dari merah ke hijau (bearish ke bullish) saat menguji level support, maka hal ini menunjukkan sinyal buy yang valid.

    Sebagai tambahan, untuk manajemen resiko, gunakan stop loss agar risiko bisa terkendali. Sebagai contoh, jika Anda mengambil posisi buy, Anda bisa meletakkan stop loss di bawah harga terendah dari candlestick merah terakhir atau di bawah support sebelumnya.

    Kiki R | 13 Jun 2023
    Halaman: Heikinashi Vs Candlestick Mana Lebih Cocok Untuk Pemula

    Jawaban untuk Wira: Pada dasarnya tidak ada indikator yang paling cocok karena setiap indikator mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Indikator moving average (MA) mungkin bagus bagi trader A namun kurang bagus bagi trader B. Pemilihan indikator yang tepat harus disesuaikan dengan gaya trading dan preferensi Anda.

    Selain itu, penting juga untuk memahami karakteristik dan penggunaan masing-masing indikator secara mendalam sebelum menggabungkannya dengan Heiken Ashi atau menggunakan strategi trading yang melibatkan indikator tersebut.

    Berikut adalah beberapa indikator yang sering digunakan bersama dengan Heiken Ashi:

  • Moving Average (MA): Moving Average adalah indikator yang banyak digunakan dalam analisis tren. Dengan menggunakan MA bersama Heiken Ashi, Anda dapat mengkonfirmasi arah tren yang ditunjukkan oleh pola candlestick Heiken Ashi. Misalnya, jika Heiken Ashi menunjukkan tren naik (candlestick berwarna hijau), dan harga berada di atas MA, itu dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa tren naik sedang berlangsung.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator yang menggabungkan moving average dengan komponen osilator. Dengan MACD, Anda dapat mengidentifikasi perubahan momentum dan mendapatkan sinyal jual atau beli. Ketika digunakan bersama Heiken Ashi, persilangan garis MACD dapat digunakan sebagai konfirmasi sinyal yang muncul dari pola candlestick Heiken Ashi.
    Sebagai contoh, jika heiken ashi terbentuk candlestick berwarna hijau dan diikuti oleh persilangan garis MACD maka ini menjadi tanda valid konfirmasi sinyal buy dan sebaliknya jika heiken ashi terbentuk candlestick berwarna merah diikuti persilangan garis MACD maka ini bisa menjadi konfirmasi sinyal sell.
  • RSI (Relative Strength Index): RSI adalah indikator osilator yang digunakan untuk mengukur kondisi kejenuhan harga. RSI memberikan informasi mengenai kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Ketika RSI mencapai tingkat overbought atau oversold, hal ini dapat memberikan sinyal pembalikan atau kelanjutan tren. Dalam kombinasi dengan Heiken Ashi, RSI dapat membantu mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual yang dapat mempengaruhi sinyal yang muncul dari pola candlestick Heiken Ashi.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator yang digunakan untuk mengukur volatilitas pasar dan mengidentifikasi kondisi pasar yang jenuh atau breakout. Bollinger Bands terdiri dari tiga garis: upper band, middle band (sama dengan MA), dan lower band. Ketika harga bergerak mendekati atau melewati salah satu band, hal itu dapat memberikan konfirmasi tambahan tentang kemungkinan perubahan tren yang ditunjukkan oleh pola candlestick Heiken Ashi.
  • Fibonacci Retracement: Fibonacci Retracement adalah indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance potensial berdasarkan rasio Fibonacci. Dalam kombinasi dengan Heiken Ashi, level support dan resistance yang diidentifikasi oleh Fibonacci Retracement dapat memberikan informasi tambahan tentang area potensial untuk pembalikan atau kelanjutan tren yang ditunjukkan oleh pola candlestick Heiken Ashi.
  • Kiki R | 14 Jun 2023
    Halaman: Heikinashi Vs Candlestick Mana Lebih Cocok Untuk Pemula

    Jawaban untuk Pandu:

    Pola bullish divergence yang valid dan sinyal palsu (false signal) dapat dibedakan berdasarkan karakteristik dan konfirmasi tertentu. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

    Pola Bullish Divergence yang Valid:

  • Terjadi dalam tren penurunan yang kuat: Pola bullish divergence biasanya terjadi ketika harga sedang mengalami tren penurunan yang kuat.
  • Indikator dan harga saling mendukung: Harga menunjukkan lower low (titik terendah yang lebih rendah), sementara indikator teknis menunjukkan higher low (titik terendah yang lebih tinggi), menandakan potensi pembalikan harga.
  • Konfirmasi melalui candlestick atau pola chart: Pola bullish divergence dapat diperkuat jika terdapat pola candlestick bullish, seperti hammer atau bullish engulfing, yang mengindikasikan pembalikan harga.
  • Volume perdagangan: Idealnya, volume perdagangan pada saat pola bullish divergence meningkat atau stabil, menunjukkan partisipasi yang cukup dan meningkatkan kepercayaan terhadap sinyal.
  • Sinyal Palsu (False Signal):

  • Tidak ada tren yang kuat sebelumnya: Sinyal palsu biasanya terjadi ketika tidak ada tren yang kuat sebelum pola bullish divergence muncul. Dalam kondisi pasar sideways atau volatile, sinyal bullish divergence mungkin tidak begitu andal.
  • Indikator dan harga tidak saling mendukung: Harga mungkin menunjukkan lower low, tetapi indikator teknis tidak menunjukkan higher low yang konsisten, atau sebaliknya. Ini menunjukkan ketidakselarasan antara harga dan indikator, yang dapat mengindikasikan sinyal palsu.
  • Tidak ada konfirmasi tambahan: Sinyal palsu sering kali tidak diikuti oleh konfirmasi tambahan, seperti pola candlestick bullish atau break resistance yang signifikan. Konfirmasi tambahan dapat memberikan kekuatan dan validitas tambahan pada sinyal.
  • Mengenai cara untuk menghindari sinyal palsu dalam pola bullish divergence, Anda bisa mengikuti 5 poin berikut ini.

  • Konfirmasi harga: Jangan hanya mengandalkan indikator saja. Lihat juga harga yang mengkonfirmasi pola bullish divergence. Perhatikan apakah ada pembalikan harga yang signifikan setelah munculnya pola bullish divergence.
  • Volume perdagangan: Perhatikan volume perdagangan saat terjadinya pola bullish divergence. Volume yang tinggi saat terjadi pembalikan harga dapat mengkonfirmasi kekuatan sinyal dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu.
  • Konfirmasi dengan indikator lain: Gunakan indikator teknis tambahan untuk mengkonfirmasi pola bullish divergence. Misalnya, Anda dapat mencari konfirmasi dari indikator lain seperti MACD, RSI, stochastic oscillator, dst..
  • Tren jangka panjang: Pertimbangkan tren jangka panjang sebelum mengambil keputusan berdasarkan pola bullish divergence. Pola bullish divergence cenderung lebih valid dan dapat diandalkan jika terjadi dalam tren jangka panjang yang kuat.
  • Gunakan konfirmasi tambahan: Tunggu sampai ada konfirmasi tambahan sebelum masuk ke perdagangan berdasarkan pola bullish divergence. Misalnya, Anda bisa menunggu hingga harga menembus level resistance yang signifikan sebelum memasuki posisi beli. Dengan demikian Anda membeli pada level yang kuat.
  • Kiki R | 15 Jun 2023
    Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence

    Kamus Candlestick

    Three Outside Down
    Indikasi : Bearish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 3 candlestick. Dua candlestick pertama adalah pola Bearish Engulfing, kemudian diikuti oleh pola candlestick ketiga yang mengkonfirmasi bearish reversal.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Harami Bearish
    Indikasi : Bearish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 2 candlestick. Candlestick pertama bersifat bullish dan lebih besar sehingga menelan candlestick kedua yang bersifat bearish. Pola ini menandakan uptrend mulai kehilangan momentum. Sumbu-sumbu candlestick kedua tidak harus berada dalam range candlestick pertama, meski kondisi ini bisa menambah akurasi sinyal.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Three Outside Up
    Indikasi : Bullish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 3 candlestick. Dua candlestick pertama adalah pola Bullish Engulfing, kemudian diikuti oleh pola candlestick ketiga yang mengkonfirmasi bullish reversal.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Dragonfly Doji
    Indikasi : Bullish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 1 candlestick di akhir downtrend. Sell-off dalam skala besar terjadi setelah candlestick dibuka, sehingga harga membentuk sumbu bawah yang sangat panjang. Akan tetapi, harga kemudian justru ditutup dekat harga pembukaan atau bahkan harga tertingginya. Ini menandakan pelemahan dalam sentimen bearish dan beralihnya kendali pasar ke sisi buyer. Semakin kecil body dan semakin panjang sumbu bawahnya, maka semakin kuat pula sinyal pembalikan bullish-nya.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Ingin mengetahui pola-pola Candlestick lainnya yang memiliki akurasi tinggi. Lihat Daftarnya Disini.
    Komentar[11]
    Zuma66 | 8 Feb 2013
    knp kok doji lbh dprefer sbg candle prtm? apa mksudx itu bs merefleksikn kbingungn psr?
    Awam Romli | 29 Nov 2014
    merefleksikan kebingungan pasar artinya saat itu sentimen bullish & bearish seimbang. disaat seperti ini candle setelah doji akan menentukan pihak mana yg menang, apakah buyer atau seller. nah dalam bullish engulfing ini, jika candle pertama adalah doji dan candle keduanya bullish berukuran besar, maka makin besar peluangnya bahwa harga akan naik secara meyakinkan
    Rusman Pradana | 16 Feb 2013
    @Zuma: Pola doji memang lebih meyakinkan untuk menandakan bullish engulfing karena bentuknya yang sangat pendek dan hampir terlihat seperti garis tipis, itu menandakan ketidakpastian atau perebutan posisi antara buyer dan seller. Disaat seperti itu, kekuatan pasar hampir netral, dan jika selanjutnya terdapat candle bullish maka hampir bisa dipastikan akan terjadi reversal bullish.
    Yunus Ys | 12 Mar 2013
    bagaimana caranya mengeksekusi dengan pola satu candel saja?
    engulfing ini kan butuh dua candel??
    Hadrian Jule | 13 Apr 2015
    Klo pola candlestick single yg reversal bisa lihat hammer/hanging man, itu sm2 candle dgn body kecil dan ekor panjang. Bedanya hammer utk reversal bullish, munculnya di akhir downtrend sementara hanging man tanda reversal bearish munculnya di akhir uptrend.

    Moga bisa bantu
    Rusman Pradana | 7 Apr 2013
    @Yunus: Ada pola-pola single candle yang hanya memerlukan analisa pada satu candle saja untuk bisa memperkirakan adanya reversal. Yang paling umum biasanya hammer sama hanging man. Untuk menandai reversal bullish, yang diamati adalah pola hammer, dimana candle akan memiliki batang candle bullish yang kecil dan lower shadow yang lebih panjang 2-3 kali lipat dari besar batang candle itu sendiri.

    Tapi bagaimanapun masih tetap disarankan untuk melihat bentuk candle selanjutnya sebelum melakukan entry position. Jika dapat dikonfirmasi lebih lanjut dengan indikator ocillator maka akan lebih baik lagi.
    Dimas Anggara | 25 Oct 2015
    Iya walo pun pola single tapi selalu lebih disarankan ada candlestick kedua buat konfirmasi. Jadi seperti apapun macem pola single candlesticknya tetep kurang valid ye kalo belum dikonfirmasi sama candlestick kedua.

    Tapi kalo cuman 1 candlestick aja misalkan hammer terus cari konfirmasi lewat oscilator apakah cukup? Jadi tdk perlu tunggu sampe ada candle berikutnya?
    Henri Yakin | 4 Nov 2015
    mndgn lngsung dites aja mas sp tau cocok. kl ane kira sh bisa2 aja trgantung apa bs masuk k interpretasi kt apa ndak...
    Armand Wly | 17 May 2013
    @rusman: betul bro, lebih baik ambil langkah aman aja daripada cepet2 ambil op tapi ternyata sinyal tradingny palsu. kalo ane daripada pasang indi banyak2 mending tunggu beberapa saat sampe tren bener2 terkonfirm setelah ada sinyal pertama muncul. ndak apalah proft ndak seberapa besar, yang penting aman
    Timo Yuliadi | 20 May 2015
    Penting juga dicermati,
    besar profit lebih dipengaruhi ukuran trading dan posisi exit daripada poin entri. memang makin awal masuk bisa lebih untung dari trending,
    tapi coba bandingin, mana yg bakal untung lebih besar, masuk lebih dulu tapi keluar saat harga bergerak sedikit ato masuk lebih lambat karna menunggu sinyal konfirmasi dan keluar saat tren harga sudah jenuh. juga coba bandingin, mana yg lebih besar profitnya, masuk lebih dulu tapi dgn lot 0.01, ato masuk lebih terlambat tapi dgn lot 0.1.
    Julia | 6 Sep 2021
    Apa itu Bearish Engulfing? Perbedaan Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing? Ini juga perlu dikenalkan ke pemula.