Sadar atau tidak sadar, 3 aturan broker forex ini menjadi yang paling sering dilanggar trader. Untuk menghindari masalah di kemudian hari, waspadai apa saja aturan broker yang dimaksud.
Istilah "peraturan ada untuk dilanggar" sepertinya tidak hanya tumbuh di kehidupan sehari-hari, tetapi juga terjadi dalam dunia forex. Padahal, aturan broker forex ditetapkan untuk melindungi trader dari berbagai risiko, baik risiko kerugian dari pergerakan harga di pasar maupun risiko keamanan dari peretasan dan pencurian data.
Pernahkah Anda tiba-tiba mendapat teguran seperti "gagal withdraw karena dana tidak mencukupi" atau "Anda diduga melakukan pelanggaran xxx sehingga keuntungan dibatalkan?"
Jika ya, maka Anda harus bersiap menghadapi sanksi yang dikenakan broker. Daripada terkena "kartu merah" broker seperti itu, mari pahami dulu 3 aturan broker forex yang sering dilanggar berikut ini.
Baca Juga:Selecting the Best Broker for Your Needs
Withdrawal Saat Posisi Floating
Withdrawal adalah proses penarikan dana dari keuntungan di akun trading. Pada dasarnya, dana tersebut bisa ditarik kapan saja sesuai kebijakan broker. Namun, jika Anda masih punya posisi yang belum close, alias masih floating, maka proses penarikan bisa gagal! Bagaimana bisa?
Fluktuasi harga di pasar memiliki pengaruh negatif secara langsung sehingga balance Anda berpotensi tidak mencukupi jumlah withdrawal. Selain itu, banyak broker yang punya peraturan untuk tidak menarik dana saat posisi floating karena available margin (free margin) bisa anjlok mendadak selama proses withdrawal. Akibatnya, Anda bisa rentan terkena margin call. Aturan broker forex ini sebenarnya bertujuan untuk melindungi Anda, tetapi sayangnya banyak yang melanggar.
Maka dari itu, pastikan Anda melakukan penarikan dana dari akun trading hanya saat semua posisi sudah close. Begitu juga saat mengisi formulir penarikan dana, pastikan lagi bahwa setiap kolom sudah diisi dengan betul. Jangan sampai ada kekeliruan sepele saat withdrawal seperti typo yang bisa berakibat fatal.
Baca juga: 5 Masalah Umum Saat Melakukan Withdrawal di Broker Forex
Trading Forex dengan IP Berubah-ubah
IP atau Internet Protocol adalah "alamat" bagi komputer atau HP Anda untuk menentukan posisi sehingga email atau data Anda yang lain bisa terkirim. Alamat IP bagi komputer atau HP Anda bisa tetap, tetapi bisa juga berubah-ubah. Ada cara yang bisa dilakukan agar IP tak berubah-ubah, tetapi umumnya IP yang Anda gunakan bisa berubah meskipun menggunakan satu ISP yang sama.
IP tetap atau berubah-ubah sebenarnya bukan masalah besar. Namun, ada trader yang mendapat teguran karena dituduh IP-nya berubah-ubah, sehingga uang dalam akun trading tidak bisa di-withdraw.
Jadi, apakah trading forex harus menggunakan satu IP yang sama saja, atau boleh berubah-ubah?
Lazimnya, aturan broker forex memperbolehkan trader untuk bertrading menggunakan IP yang berubah-ubah, kecuali pada saat-saat tertentu. Misalnya, saat ikut berpartisipasi di kontes trading forex atau promosi akun dengan bonus besar. Momen-momen seperti itu mengharuskan broker menetapkan aturan untuk tidak menggunakan IP berubah-ubah untuk mencegah kecurangan dan manipulasi data yang bisa dilakukan trader.
Solusinya, cermati kembali Terms and Condition kontes yang ingin diikuti dan bonus trading yang diperoleh. Lakukan konfirmasi langsung dengan CS broker apabila masih ada yang belum Anda pahami. Pelanggaran aturan broker forex satu ini sebenarnya sangat simple, sehingga Anda bisa menghindarinya hanya dengan memperhatikan T&C saat pendaftaran awal.
Baca Juga:Top Bonus Offers from Brokers
Arbitrase
Arbitrase adalah teknik trading forex yang kontroversial. Pasalnya, teknik ini memanfaatkan selisih kuotasi harga dari dua atau lebih broker forex sehingga berpotensi merugikan sang broker. Maka dari itu, aturan broker forex melarang penggunaan teknik ini. Meskipun demikian, ada juga beberapa broker forex yang memperbolehkan penggunaan segala macam teknik.
Namun, pernahkah Anda dituduh melakukan arbitrase padahal tidak melakukannya?
Dalam kasus tersebut, ada satu hal yang harus Anda perhatikan: broker tidak akan tahu apakah Anda melakukan arbitrase atau tidak, kecuali jika beberapa broker forex Anda punya penyedia likuiditas yang sama. Bisa juga Anda dituduh melakukan arbitrase apabila menggunakan tools terlarang yang dideteksi oleh broker forex.
Maka dari itu, mayoritas tuduhan arbitrase yang dilontarkan kepada trader berakhir tak terbukti dan tak beralasan. Anda tak perlu overthinking karena bisa jadi kesalahannya bukan pada Anda sebagai trader.
Apabila Anda menerima surat yang berisi bahwa Anda telah melanggar aturan broker forex terkait arbitrase padahal Anda tidak melakukannya, Anda patut waspada. Biasanya, pengiriman surat pelanggaran yang tak disertai bukti berbuntut pada ancaman pemotongan profit secara sepihak oleh broker.
Jika tidak ada bukti dan Anda memang tidak melakukannya, maka Anda boleh menganggap broker forex Anda curang. Anda bisa melaporkannya ke regulator atau otoritas yang berwenang, tetapi kemungkinan profit Anda yang sudah dipotong broker tidak bisa kembali. Agar masalah tak semakin berlarut-larut, Anda bisa segera pindah ke broker forex lain.
Baca Juga:Broker Performance Evaluation Site
Kesimpulan
Tiga aturan broker forex di atas sebenarnya tidak sulit untuk dipahami dan dilakukan. Namun pada kenyataannya, banyak trader melanggar ketiga aturan tersebut secara sengaja ataupun tidak.
Aturan broker forex pada dasarnya bertujuan untuk kebaikan Anda sendiri. Jadi, pahami kembali dan hindari tiga pelanggaran di atas untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, ya!
Tuduhan arbitrase adalah modus yang sering dilakukan broker abal-abal untuk mendapatkan keuntungan dari ketidaktahuan trader. Untuk itu, Anda bisa menghindarinya dengan memilih broker yang tepercaya.