Memasuki pekan pengumuman FOMC, harga emas terlihat bergerak terbatas. Sementara itu, Axie Infinity terancam kehilangan citranya sebagai game play-to-earn.
Selamat pagi, para pencari profit! Mengawali pekan ini, pengumuman The Fed langsung menjadi fokus utama di sejumlah pasar. Dolar berpotensi unggul, emas terlihat hati-hati, dan kripto masih diselimuti sentimen bearish. Menariknya, saham-saham berhasil membukukan kenaikan gemilang. Mari kita bahas ulasannya satu per satu!
Forex
Melihat penutupan perdagangan hari Jumat (22/Juli) lalu, keputusan the Fed tampaknya akan berpengaruh besar pada pergerakan pasangan GBP/USD dan NZD/USD. Simak selengkapnya di rekap pasar forex berikut ini.
Fundamental
- The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga 75 basis poin (bps) pada rapat FOMC hari Rabu mendatang.
- Indikator ekspektasi inflasi telah memperlihatkan bahwa momentum upside untuk kenaikan harga-harga konsumen di AS telah menunjukkan perlambatan.
- Namun, rilis data CPI AS terbaru belum menunjukkan bahwa kenaikan inflasi telah memuncak.
- Tak hanya NZD/USD, hasil rapat FOMC juga kemungkinan bakal memengaruhi outlook GBP/USD.
- Sementara itu, Pound masih lanjut merosot setelah pengumuman data CPI Inggris yang makin melambung.
Teknikal
- NZD/USD tampak melakukan reli lima hari setelah melewati kisaran pembukaan untuk bulan Juli.
- Harga menguji SMA 50 (0.6314) setelah gagal menembus garis Low Mei 2020 (0.5921).
- Namun, Dolar New Zealand dapat mencerminkan price action dari bulan lalu apabila kenaikan dari yearly low (0.6061) gagal menembus garis MA dan nilai tukar berkonsolidasi menjelang keputusan suku bunga the Fed pada 27 Juli.
- Pound Inggris terus melemah di kisaran 1.20. Meskipun muncul break, pasar masih tetap downtrend.
Kripto
Dua mata uang kripto Axie dan Polygon (MATIC) berada di jalur penurunan lanjutan. Hal ini masih berkaitan dengan sentimen bearish yang belum juga pergi dari pasar kripto.
Fundamental
- Sentimen pasar menganggap bahwa Axie Infinity telah gagal mempertahankan visinya sebagai game play-to-earn.
- Peretasan pada jaringan Axie Infinity sebesar $600 juta awal tahun menimbulkan imbas berkepanjangan, sehingga semakin memperparah sentimen koin AXS.
- Polygon (MATIC) mengalami lonjakan harga lebih dari 200% dari bulan sebelumnya. Hal ini berpotensi memicu pembalikan dari kondisi overbought (jenuh beli).
Teknikal
- Terbentuknya pola harga yang memungkinkan adanya penerusan dari tren bearish. Hal tersebut dapat terlihat sejak pertengahan akhir tahun 2021, di mana pergerakan harga AXS membentuk bulan sabit terbalik kemudian diikuti rebound yang terlihat seperti pegangan cangkir terbalik.
- Meski terlihat mengalami kenaikan tajam, MATIC telah membentuk empat candle merah korektif.
- Level penting MATIC berada di 0.77 yang merupakan area support berdasarkan indikator MA 100 dan Parabolic SAR.
- Menurut analis tim Financial Insane, jika candlestick daily MATIC ditutup di bawah level tersebut, harga MATIC bisa kembali turun hingga ke area MA 50 di harga $0.58.
Emas
Dengan tingkat inflasi yang tinggi, harga emas diperkirakan bisa mulai menguat meski di tengah tekanan potensi kenaikan suku bunga acuan AS. Hal ini juga didukung dengan adanya bouncing di area support $1680.
Fundamental
- Harga emas di pasar spot terlihat sedikit menguat dari harga $1,718 pada pembukaan Jumat (22/Juli) hingga ke harga $1,726 di sesi penutupan.
- Banyak trader dan investor memilih aksi wait and see untuk mengantisipasi pengumuman suku bunga acuan dari The Fed pekan ini.
- Kalau The Fed menaikkan suku bunga acuannya lagi, maka kemungkinan besar investor dan trader akan beralih ke Greenback sebagai safe haven. Hal tersebut bisa membuat harga emas kembali anjlok untuk pekan ini.
Teknikal
- Pada chart weekly, XAU/USD membentuk candle hammer bullish dengan sumbu terendah pada harga $1680.
- Harga tersebut merupakan area support kuat dan berpotensi sebagai sinyal reversal.
- Tomasz Wisniewski dari Axiory menyebutkan bahwa emas sejatinya telah membentuk pola Head and Shoulders yang merupakan sinyal bearish. Namun pantulan dari support $1680 membuat proyeksi bullish kembali berkobar.
Saham
Dari pasar saham AS, NASDAQ 100 dan S&P 500 berhasil mencapai level penutupan tertinggi sejak awal bulan Juni. Namun, Dow Jones hanya terkerek sedikit karena anjloknya beberapa harga saham. Sementara itu dari pasar Indonesia, ICBP dan INDF memasuki zona merah. Tetapi analis berpendapat bahwa keduanya masih memiliki peluang yang menarik.
Saham AS
- Sebagian saham AS mengalami penguatan cukup tinggi. Contohnya, SPX dan NASDAQ 100 berhasil meneruskan reli selama tiga hari berturut-turut.
- S&P 500 melonjak hingga 0.99% ke 3,999. Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak awal Juni untuk SPX.
- Tak jauh berbeda, NASDAQ juga mengalami peningkatan sebanyak 1.44% ke 12,619.
- Tesla berhasil reli hingga 10% ditopang oleh Corporate Earnings yang menjanjikan.
- Di sisi lain, Dow Jones hanya berhasil menguat tipis sebesar 0.5% ke 32,037 akibat anjloknya saham Verizon dan IBM.
- Saham perusahaan penyedia minyak mengalami kemunduran akibat turunnya harga emas hitam.
- Exxon Mobil dan Occidental Petroleum mengalami kemorosotan setelah harga minyak jatuh lebih dari 3%.
Saham Indonesia
- ICBP dan INDF memasuki zona rawan pada hari Jumat lalu (22/Juli)
- ICBP turun 1.05% ke harga Rp9,400, sedangkan INDF merosot 1.74% ke level Rp7,050.
- Dilihat secara year-to-date, ICBP dan INDF masih berada di garis aman dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.
- Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya, berpendapat bahwa keduanya masih memiliki prospek bisnis yang menarik.
- Cheryl juga mengatakan bahwa ICBP dan INDF cukup beruntung sebab gandum menunjukkan penurunan dalam beberapa bulan ini meskipun harga komoditas lainnya naik.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.